Lompat ke isi

Serunai (alat musik): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Idioma-bot (bicara | kontrib)
k r2.6.3) (bot Menambah: lt:Šahnajus
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(38 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{disambiginfo|Serunai (disambiguasi)}}
[[Berkas:Shehnai.jpg|thumb|Sebuah ''Shehnai''.]]
{{tanpa_referensi}}
'''Serunai''', atau juga disebut '''puput serunai''', adalah nama alat musik ''[[aerofonik]]'' (tiup) yang dikenal di Indonesia sebagai [[alat musik]] tradisional di masyarakat [[Minang]]. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar [[volume]] suara.

[[Berkas:Shehnai.jpg|jmpl|Sebuah ''Shehnai''.]]

'''Serunai''', atau juga disebut '''puput serunai''', adalah nama [[alat musik tiup]] yang dikenal di [[Indonesia]] sebagai [[alat musik]] tradisional masyarakat [[Minang]]. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar [[volume]] suara. Sedangkan lubang pada serunai berfungsi untuk mengatur nada, mulai dari nada rendah hingga nada tinggi


== Latar belakang ==
== Latar belakang ==
Asal mula serunai atau "''puput serunai''" diduga datang dari nama ''shehnai'', alat musik yang diduga berasal dari [[Kashmir|Lembah Kashmir]] di dataran Utara [[India]]. Alat musik ''shehnai'' diduga juga merupakan perkembangan dari alat musik ''[[pungi]]'' yang dipakai dalam musik para pemikat [[ular]] tradisional India.
Asal mula serunai atau puput serunai diperkirakan datang dari nama ''shehnai'', alat musik yang berasal dari [[Kashmir|Lembah Kashmir]] di dataran [[India Utara]].<ref>{{cite book|title=Music contexts: a concise dictionary of Hindustani Music|last=Ranade|first=Ashok Damodar|authorlink=|coauthors=|year=2006|publisher=Bibliophile South Asia|isbn=81-85002-63-0|page=|url=http://books.google.co.in/books?id=cFwbGi3oBHgC&pg=PA307&dq=Shehnai&cd=2#v=onepage&q=Shehnai&f=false|ref=Ra }}</ref> Alat musik ''shehnai'' diduga merupakan perkembangan dari alat musik [[pungi]] yang dipakai dalam musik para pemikat [[ular]] tradisional India.
[[File:A tribal shehnai player.jpg|thumb|Seorang pemain suku shehnai]]


Setelah dikenal luas di [[Sumatera Barat]], serunai menjadi populer dan dikenal sebagai [[alat musik tiup]] tradisional di [[Minang]]. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian daratannya seperti di daerah [[Agam]], [[Tanah Datar]] dan [[Limo Koto]], dan juga di daerah pesisir pantai Sumatera Barat sepanjang pantai [[Samudera Hindia]]. Alat musik ini sejak lama telah dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para [[imigran]] dari Minang dan juga telah dikenal sebagai alat musik tradisional di [[Malaysia]] dengan nama sama.
Setelah dikenal luas di dataran tinggi Minangkabau (kawasan [[Sumatera Barat]] sekarang), serunai menjadi populer sebagai [[alat musik tiup]] tradisional [[Minang]]. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian dataran tinggi seperti di daerah [[Agam]], [[Tanah Datar]] dan [[Lima Puluh Kota]], dan juga di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat. Alat musik ini sejak lama telah dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para [[imigran]] dari Minang dan juga telah dikenal sebagai alat musik tradisional di [[Malaysia]] dan masyarakat [[Banjar]] di [[Kalimantan]] dengan nama yang sama.


== Kegunaan ==
== Kegunaan ==
Puput serunai biasanya dimainkan dalam acara-acara adat yang ramai, seperti upacara [[perkawinan]], [[penghulu]] (''[[batagak pangulu]]'' dalam bahasa Minang) dan sebagainya. Alat musik ini juga biasa dimainkan dengan bebas, baik perorangan, pada saat memanen [[padi]] atau saat bekerja di ladang. Musik serunai juga populer untuk mengiringi pertunjukan [[pencak silat]] Minang. Dalam sebuah penampilan, serunai dapat dimainkan secara solo (sendirian), dan dapat digabung dengan alat musik tradisional lainnya, seperti [[talempong]], [[gendang]] dan sebagainya.
Puput serunai biasanya dimainkan dalam acara-acara adat yang ramai, seperti upacara [[perkawinan]], [[penghulu]] (''[[batagak pangulu]]'' dalam bahasa Minang), dan sebagainya. Alat musik ini juga biasa dimainkan dengan bebas, baik perorangan, pada saat memanen [[padi]] atau saat bekerja di ladang. Musik serunai juga populer untuk mengiringi pertunjukan [[Silek|pencak silat Minang]]. Dalam sebuah penampilan, serunai dapat dimainkan secara solo (sendirian) dan dapat digabung dengan alat musik tradisional lainnya, seperti [[talempong]], [[gendang]], dan sebagainya yang menghasilkan perpaduan bunyi dan irama tradisional khas Minang.


== Desain dan pembuatan ==
== Desain dan pembuatan ==
Bahan untuk membuat sebuah puput serunai tradisional Minang terdiri dari batang [[padi]], [[kayu]] atau [[bambu]], [[tanduk]] [[kerbau]] atau [[daun]] [[kelapa]].
Bahan untuk membuat sebuah puput serunai tradisional Minang terdiri dari batang [[padi]], [[kayu]] atau [[bambu]], tanduk kerbau atau daun kelapa. Pada saat ini bahan serunai sudah mulai canggih. Pembuatan serunai ada yang terbuat dari bahan plastik sehingga serunai tahan lama


Bagian ''penata bunyi'' serunai terbuat dari kayu [[capo ringkik]] atau dari [[bambu talang]] yang ukurannya sebesar ibu jari tangan. Capo ringkik adalah sejenis tanaman perdu yang mempunyai lapisan kayu keras namun mempunyai bagian dalam yang lunak, sehingga mudah untuk dilubangi. Kayu yang panjangnya 20 cm tersebut diberi 4 lubang yang berselisih jarak 2,5 [[cm]], yang berfungsi memberi beda tinggi rendah nada. Nada yang lazim pada alat musik tradisional Minang termasuk puput serunai adalah [[nada pentatonis]] ''do-re-mi-fa-sol''.
Bagian penata bunyi serunai terbuat dari kayu [[capo ringkik]] atau dari [[bambu talang]] yang ukurannya sebesar ibu jari tangan. Capo ringkik adalah sejenis tanaman perdu yang mempunyai lapisan kayu keras namun mempunyai bagian dalam yang lunak, sehingga mudah untuk dilubangi. Kayu yang panjangnya 20 cm tersebut diberi 4 lubang yang berselisih jarak 2,5 [[cm]], yang berfungsi memberi beda tinggi rendah nada. Nada yang lazim pada alat musik tradisional Minang termasuk puput serunai adalah [[pentatonis|nada pentatonis]] "do-re-mi-fa-sol".


"''Puput''" adalah bagian yang ditiup pada alat musik serunai, biasa terbuat dari kayu, [[bambu talang]], atau batang padi tua. Bagian ini disambungkan oleh bagian penyambung yang berfungsi sebagai pangkal puput tersebut. Panjangnya sekitar 5 cm dan terbuat dari kayu keras. Penyambung ini dilubangi untuk saluran udara tiup, yang bersambungan dengan poros badan dan poros corong. Di bagian belakang, bagian penyambung ini juga berbentuk corong, dengan [[diameter]] 2 cm.
Puput adalah bagian yang ditiup pada alat musik serunai, biasa terbuat dari kayu, [[bambu talang]], atau batang padi tua. Bagian ini disambungkan oleh bagian penyambung yang berfungsi sebagai pangkal puput tersebut. Panjangnya sekitar 5 cm dan terbuat dari kayu keras. Penyambung ini dilubangi untuk saluran udara tiup, yang bersambungan dengan poros badan dan poros corong. Di bagian belakang, bagian penyambung ini juga berbentuk corong, dengan [[diameter]] 2 cm.


Bagian "''corong''" adalah bagian ujung serunai yang dibentuk membesar seperti ujung akhir alat musik [[terompet]]. Fungsi bagian ini adalah untuk memperkeras atau memperbesar volume suara. Bagian ini biasanya terbuat dari kayu, terutama [[kayu gabus]], dari [[tanduk]] [[kerbau]] yang secara alamiah telah berbentuk lancip mengembang, ataupun dari [[daun]] [[kelapa]] yang dililitkan. Panjangnya sekitar 10 sampai 12 cm, dengan garis tengah 6 cm di bagian yang mengembang.
Bagian corong adalah bagian ujung serunai yang dibentuk membesar seperti ujung akhir alat musik [[trompet]]. Fungsi bagian ini adalah untuk memperkeras atau memperbesar volume suara. Bagian ini biasanya terbuat dari kayu, terutama kayu gabus, dari tanduk kerbau yang secara alamiah telah berbentuk lancip mengembang, ataupun dari [[daun]] [[kelapa]] yang dililitkan. Panjangnya sekitar 10 sampai 12 cm, dengan garis tengah 6 cm di bagian yang mengembang.


Dalam pembuatan serunai terdapat spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Bahkan ada jenis serunai di mana pengaturan nada dilakukan dengan cara menutup dan membuka permukaan bagian corong.
Dalam pembuatan serunai terdapat spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Bahkan ada jenis serunai yang pengaturan nadanya dilakukan dengan cara menutup dan membuka permukaan bagian corong.


== Lihat pula ==
Dalam orkes tradisional Minang, serunai biasanya dimainkan bersama instrumen lainnya seperti [[talempong]], [[gendang]] dan [[gong]] yang menghasilkan perpaduan bunyi dan irama tradisional khas Minang.
* [[Taepyeongso]], alat musik serupa serunai dari Korea.


== Referensi ==
{{musik-stub}}
{{reflist}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Alat musik]]
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Alat musik Indonesia]]
[[Kategori:Aerofon]]
[[Kategori:Alat musik Minangkabau]]
[[Kategori:Seni di Indonesia]]
[[Kategori:Seni di Indonesia]]

[[bjn:Sarunai]]
[[bn:সানাই]]
[[de:Shehnai]]
[[en:Shehnai]]
[[es:Shehnai]]
[[fr:Shehnai]]
[[gu:શરણાઈ]]
[[hi:शहनाई]]
[[it:Shanai]]
[[lt:Šahnajus]]
[[ml:ഷെഹ്‌നായ്]]
[[mr:सनई]]
[[ne:सहनाई]]
[[pl:Shehnai]]
[[pt:Shehnai]]
[[ru:Шахнай]]
[[simple:Shehnai]]
[[sv:Shehnai]]
[[ta:செனாய்]]
[[te:షెహనాయ్]]
[[ur:شہنائی]]

Revisi terkini sejak 16 Mei 2024 04.21

Sebuah Shehnai.

Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik tiup yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara. Sedangkan lubang pada serunai berfungsi untuk mengatur nada, mulai dari nada rendah hingga nada tinggi

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Asal mula serunai atau puput serunai diperkirakan datang dari nama shehnai, alat musik yang berasal dari Lembah Kashmir di dataran India Utara.[1] Alat musik shehnai diduga merupakan perkembangan dari alat musik pungi yang dipakai dalam musik para pemikat ular tradisional India.

Seorang pemain suku shehnai

Setelah dikenal luas di dataran tinggi Minangkabau (kawasan Sumatera Barat sekarang), serunai menjadi populer sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota, dan juga di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat. Alat musik ini sejak lama telah dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah dikenal sebagai alat musik tradisional di Malaysia dan masyarakat Banjar di Kalimantan dengan nama yang sama.

Puput serunai biasanya dimainkan dalam acara-acara adat yang ramai, seperti upacara perkawinan, penghulu (batagak pangulu dalam bahasa Minang), dan sebagainya. Alat musik ini juga biasa dimainkan dengan bebas, baik perorangan, pada saat memanen padi atau saat bekerja di ladang. Musik serunai juga populer untuk mengiringi pertunjukan pencak silat Minang. Dalam sebuah penampilan, serunai dapat dimainkan secara solo (sendirian) dan dapat digabung dengan alat musik tradisional lainnya, seperti talempong, gendang, dan sebagainya yang menghasilkan perpaduan bunyi dan irama tradisional khas Minang.

Desain dan pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Bahan untuk membuat sebuah puput serunai tradisional Minang terdiri dari batang padi, kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa. Pada saat ini bahan serunai sudah mulai canggih. Pembuatan serunai ada yang terbuat dari bahan plastik sehingga serunai tahan lama

Bagian penata bunyi serunai terbuat dari kayu capo ringkik atau dari bambu talang yang ukurannya sebesar ibu jari tangan. Capo ringkik adalah sejenis tanaman perdu yang mempunyai lapisan kayu keras namun mempunyai bagian dalam yang lunak, sehingga mudah untuk dilubangi. Kayu yang panjangnya 20 cm tersebut diberi 4 lubang yang berselisih jarak 2,5 cm, yang berfungsi memberi beda tinggi rendah nada. Nada yang lazim pada alat musik tradisional Minang termasuk puput serunai adalah nada pentatonis "do-re-mi-fa-sol".

Puput adalah bagian yang ditiup pada alat musik serunai, biasa terbuat dari kayu, bambu talang, atau batang padi tua. Bagian ini disambungkan oleh bagian penyambung yang berfungsi sebagai pangkal puput tersebut. Panjangnya sekitar 5 cm dan terbuat dari kayu keras. Penyambung ini dilubangi untuk saluran udara tiup, yang bersambungan dengan poros badan dan poros corong. Di bagian belakang, bagian penyambung ini juga berbentuk corong, dengan diameter 2 cm.

Bagian corong adalah bagian ujung serunai yang dibentuk membesar seperti ujung akhir alat musik trompet. Fungsi bagian ini adalah untuk memperkeras atau memperbesar volume suara. Bagian ini biasanya terbuat dari kayu, terutama kayu gabus, dari tanduk kerbau yang secara alamiah telah berbentuk lancip mengembang, ataupun dari daun kelapa yang dililitkan. Panjangnya sekitar 10 sampai 12 cm, dengan garis tengah 6 cm di bagian yang mengembang.

Dalam pembuatan serunai terdapat spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Bahkan ada jenis serunai yang pengaturan nadanya dilakukan dengan cara menutup dan membuka permukaan bagian corong.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ranade, Ashok Damodar (2006). Music contexts: a concise dictionary of Hindustani Music. Bibliophile South Asia. ISBN 81-85002-63-0.