Agar-agar: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k membuat pranala dalam |
||
(24 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{multiple image |
|||
[[Berkas:Agar-Agar.jpg|right|thumb|Agar-Agar]] |
|||
| direction = vertical |
|||
| width = 250 |
|||
| image1 = Youkan mizuyoukan.jpg |
|||
| alt1 = mhi peopleizuyoukan |
|||
| caption1 = Penggunaan untuk kuliner: [[Yōkan|Mizu yōkan]] – jeli [[Selai kacang merah|kacang merah]] populer asal [[Jepang]] yang dibuat dari agar |
|||
| image2 = Agarplate redbloodcells edit.jpg |
|||
| alt2 = piring agar darah |
|||
| caption2 = [[Lempeng agar]] darah yang digunakan untuk membiakkan bakteri dan mendiagnosis infeksi |
|||
}} |
|||
'''Agar-agar''' |
'''Agar-agar''' atau '''agar''' (nama kurang tepat: '''agarosa''', lihat di bawah) adalah zat yang biasanya berupa [[gel]] yang diolah dari [[alga|rumput laut]] atau alga dan bisa dimakan, dalam bidang medis digunakan sebagai pembiak [[bakteri]] di laboratorium. Di [[Jepang]] dikenal dengan nama ''kanten'' dan oleh orang [[Sunda]] disebut ''lengkong''. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah ''Eucheuma spinosum'' (''[[Rhodophycophyta]]''). Beberapa jenis rumput laut dari golongan ''[[Phaeophycophyta]]'' (''Gracilaria'' dan ''Gelidium'') juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar diekspor dari Melaka sejak 1871.<ref>[http://books.google.com.my/books?id=qCAAAAAAQAAJ&pg=RA1-PA69&dq=%22of+Malacca,+yields+part+of%22&hl=en&sa=X&ei=Q5uqT--9Eo3OrQfnjuUy&ved=0CDUQ6AEwAA#v=onepage&q=%22of%20Malacca%2C%20yields%20part%20of%22&f=false Cyclopædia of India and of eastern and southern Asia, commercial ..., Volume 2, edited by Edward Balfour, Scottish and Adelphi Presses, 1871]</ref> |
||
__TOC__ |
|||
{{clear}} |
|||
== Struktur dan karakteristik == |
== Struktur dan karakteristik == |
||
[[File:Agarose_polymere.svg|thumb|250px|agarosa (70%)]] |
|||
Agar-agar sebenarnya adalah [[karbohidrat]] dengan berat molekul tinggi yang mengisi [[dinding sel]] rumput laut. Ia tergolong kelompok [[pektin]] dan merupakan suatu [[polimer]] yang tersusun dari monomer [[galaktosa]]. Agar-agar dapat dibentuk sebagai [[bubuk]] dan diperjualbelikan. |
|||
[[File:Agaropectin.png|thumb|250px|agaropektin (30%)]] |
|||
Agar-agar diisi dalam [[dinding sel]] beberapa jenis [[gulma laut]]. Agar-agar sebenarnya adalah campuran dua [[sakarida|sakarida (karbohidrat)]] dengan [[Massa molekul relatif|massa molekul]] tinggi, yaitu agarosa (ca 70%) dan agaropektin (ca 30%). Agarosa tergolong kelompok [[pektin]] dan merupakan suatu [[polimer]] yang tersusun dari unit rangkap dua dibuat dari [[galaktosa|D-galaktosa]] dan 3,6-anhydro-L-galaktopyranosa yang juga berisi [[belerang|S (belerang)]] <ref>[http://www.lsbu.ac.uk/water/hyagar.html Agar] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20071016213723/http://www.lsbu.ac.uk/water/hyagar.html |date=October 16, 2007 }} at lsbu.ac.uk Water Structure and Science</ref>. |
|||
⚫ | Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem [[koloid]] padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam [[elektroforesis gel|elektroforesis gel agarosa]] untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam [[kultur jaringan]]. |
||
⚫ | Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem [[koloid]] padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam [[elektroforesis gel|elektroforesis gel agarosa]] untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam [[kultur jaringan]]. Agar-agar dapat dibentuk sebagai [[bubuk (bahan)|bubuk]] dan diperjualbelikan. |
||
⚫ | |||
⚫ | Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama. |
||
⚫ | |||
⚫ | Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan [[mencair]] pada titik suhu yang sama. |
||
== Kegunaan == |
== Kegunaan == |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bruiloftsstoet bestaande uit een bruid en bruidegom met gevolg voorafgegaan door gemaskerde poppen vervaardigd uit agar-agar. TMnr A-5292.jpg| |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bruiloftsstoet bestaande uit een bruid en bruidegom met gevolg voorafgegaan door gemaskerde poppen vervaardigd uit agar-agar. TMnr A-5292.jpg|jmpl|250px| Pawai pernikahan miniatur yang dibuat dari agar-agar]] |
||
⚫ | Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti [[gelatin]]: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding |
||
⚫ | |||
⚫ | Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti [[gelatin]]: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, [[puding]], campuran [[es krim]], ''anmitsu'' (di Jepang), |
||
⚫ | Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di [[laboratorium]] sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk [[kultur jaringan]] tumbuhan dan biakan [[ |
||
⚫ | |||
⚫ | Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di [[laboratorium]] sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk [[kultur jaringan]] tumbuhan dan biakan [[mikrob]], dan juga sebagai fase diam dalam [[elektroforesis gel]]. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai ''agar'' atau ''agarosa'' saja. |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Cincau]] |
* [[Cincau]] |
||
* [[Gelatin]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references/> |
<references/> |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.fao.org/docrep/field/003/AB730E/AB730E03.htm FAO Corporate Document Repository. Chapter III.] Dokumen [[FAO]] mengenai agar-agar. |
* [http://www.fao.org/docrep/field/003/AB730E/AB730E03.htm FAO Corporate Document Repository. Chapter III.] Dokumen [[FAO]] mengenai agar-agar. |
||
<!-- interwiki --> |
|||
{{Commonscat|Agar}} |
{{Commonscat|Agar}} |
Revisi per 18 Mei 2024 04.40
Agar-agar atau agar (nama kurang tepat: agarosa, lihat di bawah) adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga dan bisa dimakan, dalam bidang medis digunakan sebagai pembiak bakteri di laboratorium. Di Jepang dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar diekspor dari Melaka sejak 1871.[1]
Struktur dan karakteristik


Agar-agar diisi dalam dinding sel beberapa jenis gulma laut. Agar-agar sebenarnya adalah campuran dua sakarida (karbohidrat) dengan massa molekul tinggi, yaitu agarosa (ca 70%) dan agaropektin (ca 30%). Agarosa tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari unit rangkap dua dibuat dari D-galaktosa dan 3,6-anhydro-L-galaktopyranosa yang juga berisi S (belerang) [2].
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.
Histeresis
Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.
Kegunaan

Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding, campuran es krim, anmitsu (di Jepang),
Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).
Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikrob, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.
Lihat pula
Referensi
- ^ Cyclopædia of India and of eastern and southern Asia, commercial ..., Volume 2, edited by Edward Balfour, Scottish and Adelphi Presses, 1871
- ^ Agar Diarsipkan October 16, 2007, di Wayback Machine. at lsbu.ac.uk Water Structure and Science
Pranala luar
- FAO Corporate Document Repository. Chapter III. Dokumen FAO mengenai agar-agar.
