Lompat ke isi

Salahuddin Wahid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Wafat: Memperhalus.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(22 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{current death}}
{{Infobox Ulama Muslim
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Gus Solah
|notability = Gus Solah
Baris 17: Baris 16:
|thn_lahir_m = 1942
|thn_lahir_m = 1942
|tempat_lahir = Jombang
|tempat_lahir = Jombang
|negara_dilahirkan = [[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Jawa Timur]] {{negara|Jepang}} [[Sejarah Indonesia (1942-1945)|masa pendudukan Jepang]]
|negara_dilahirkan = [[Kabupaten Jombang|Jombang]], {{negara|Jepang}} [[Sejarah Indonesia (1942-1945)|masa pendudukan Jepang]]
|nama_ayah = [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]]
|nama_ayah = [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]]
|nama_ibu = Sholehah
|nama_ibu = Sholehah
Baris 38: Baris 37:
|kunya =
|kunya =
|name = Salahuddin Wahid
|name = Salahuddin Wahid
|nama_arabic =
|nama_arabic = صلاح الدين وحيد
|nisbah =
|nisbah =
|nama_lainnya =
|nama_lainnya = Gus Sholah
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
|etnis = [[Jawa]]
|etnis = [[Jawa]]
Baris 61: Baris 60:
|twitter = {{Twitter|id= Gus_Sholah}}
|twitter = {{Twitter|id= Gus_Sholah}}
|status_hidup_wafat = Wafat
|status_hidup_wafat = Wafat
|sebab_wafat =
|sebab_wafat = Sakit
|tempat_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|hari_wafat =
Baris 70: Baris 69:
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 2020
|thn_wafat_m = 2020
|tempat_makam = [[Pondok Pesantren Tebuireng]], [[Kabupaten Jombang|Jombang]], [[Jawa Timur]]<ref name=Okezone>{{cite news|title=Gus Solah Rencananya Dimakamkan di Komplek Ponpes Tebuireng|author=Fadel Prayogya|website=www.nasional.okezone.com|url=https://nasional.okezone.com/read/2020/02/02/337/2162220/gus-solah-rencananya-dimakamkan-di-komplek-ponpes-tebuireng|language=id|accessdate=2 February 2020}}</ref>
|tempat_makam = [[Pondok Pesantren Tebuireng]], [[Kabupaten Jombang|Jombang]]<ref name=Okezone>{{cite news|title=Gus Solah Rencananya Dimakamkan di Komplek Ponpes Tebuireng|author=Fadel Prayogya|website=www.nasional.okezone.com|url=https://nasional.okezone.com/read/2020/02/02/337/2162220/gus-solah-rencananya-dimakamkan-di-komplek-ponpes-tebuireng|language=id|accessdate=2 February 2020}}</ref>
}}
}}
'''Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid''' atau biasa dipanggil '''Gus Solah '''({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang]]|11|9|1942|[[Jakarta]]|2|2|2020}})<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4882861/innalilahi-wa-inna-ilaihi-rajiun-gus-solah-wafat|title=Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Gus Solah Wafat|author=Danu Damarjati|language=id|work=Detik.com|date=2 February 2020}}</ref> adalah seorang [[aktivis]], [[ulama]], [[politisi]], dan tokoh [[Hak Asasi Manusia]] (HAM) di [[Indonesia]]. Ia pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR) pada masa awal reformasi 1998.<ref name="konvensirakyat">[http://www.konvensirakyat.com/article_detail.php?id=5 "Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid"] ''Konvensirakyat.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>
[[Doktor|Dr]]. [[Honoris Causa|(H.C)]]. [[Insinyur sipil|Ir]]. [[Haji|H]]. '''Salahuddin Wahid''' atau biasa dipanggil '''Gus Solah '''({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang]]|11|9|1942|[[Jakarta]]|2|2|2020}})<ref name="Danu Damarjati">{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4882861/innalilahi-wa-inna-ilaihi-rajiun-gus-solah-wafat|title=Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Gus Solah Wafat|author=Danu Damarjati|language=id|work=Detik.com|date=2 February 2020}}</ref> adalah seorang [[aktivis]], [[ulama]], [[politisi]], dan tokoh [[Hak Asasi Manusia]] (HAM) di [[Indonesia]]. Ia pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR) pada masa awal reformasi 1998.<ref name="konvensirakyat">[http://www.konvensirakyat.com/article_detail.php?id=5 "Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140426215543/http://www.konvensirakyat.com/article_detail.php?id=5 |date=2014-04-26 }} ''Konvensirakyat.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>


Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden [[Wiranto]], ia mencalonkan diri sebagai [[Wakil Presiden Indonesia|kandidat wakil presiden]] pada [[Pemilihan Presiden Indonesia 2004|pemilu presiden 2004]]. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.<ref name="merdeka">[http://profil.merdeka.com/indonesia/s/salahuddin-wahid/ "Profil Salahuddin Wahid"] ''Merdeka.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>
Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden [[Wiranto]], ia mencalonkan diri sebagai [[Wakil Presiden Indonesia|kandidat wakil presiden]] pada [[Pemilihan Presiden Indonesia 2004|pemilu presiden 2004]]. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.<ref name="merdeka">[http://profil.merdeka.com/indonesia/s/salahuddin-wahid/ "Profil Salahuddin Wahid"] ''Merdeka.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>
Baris 83: Baris 82:
Salahuddin Wahid lahir di [[Jombang]], [[Jawa Timur]] pada 11 September 1942. Ayahnya adalah [[Wahid Hasyim]], dan kakeknya adalah [[Hasyim Asy'ari]], pendiri [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Ia bersekolah di sekolah-sekolah umum di Jakarta, lulus dari [[SMP Negeri 1 Jakarta|SMPN 1 Cikini]] dan [[SMA Negeri 1 Jakarta|SMAN 1 Jakarta]], sebelum mendapatkan gelar arsitektur dari [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>{{cite news |title=Profil Gus Solah |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/127-gus-solah |accessdate=26 April 2019 |work=VIVA |language=id}}</ref><ref name="tebuireng">{{cite web |title=Pengasuh Pesantren Tebuireng Periode Ketujuh KH. Salahuddin Wahid (2006-sekarang) |url=https://tebuireng.online/kh-salahuddin-wahid/ |website=tebuireng.online |publisher=Pesantren Tebuireng |accessdate=26 April 2019 |language=id}}</ref>
Salahuddin Wahid lahir di [[Jombang]], [[Jawa Timur]] pada 11 September 1942. Ayahnya adalah [[Wahid Hasyim]], dan kakeknya adalah [[Hasyim Asy'ari]], pendiri [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Ia bersekolah di sekolah-sekolah umum di Jakarta, lulus dari [[SMP Negeri 1 Jakarta|SMPN 1 Cikini]] dan [[SMA Negeri 1 Jakarta|SMAN 1 Jakarta]], sebelum mendapatkan gelar arsitektur dari [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>{{cite news |title=Profil Gus Solah |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/127-gus-solah |accessdate=26 April 2019 |work=VIVA |language=id}}</ref><ref name="tebuireng">{{cite web |title=Pengasuh Pesantren Tebuireng Periode Ketujuh KH. Salahuddin Wahid (2006-sekarang) |url=https://tebuireng.online/kh-salahuddin-wahid/ |website=tebuireng.online |publisher=Pesantren Tebuireng |accessdate=26 April 2019 |language=id}}</ref>


Ia menikahi Farida, putri mantan Menteri Agama [[Saifuddin Zuhri]] dan saudara perempuan menteri di jabatan yang sama [[Lukman Hakim Saifuddin]], pada tahun 1968. Pasangan ini memiliki tiga anak.<ref name="tebuireng"/>
Ia menikahi [https://www.tebuireng.co/nyai-farida-salahuddin-wahid-lindungi-anak-melalui-komunikasi/ Farida], putri<ref>{{Cite web|last=Sugendal|first=Zainuddin|date=2022-11-02|title=Nyai Farida Salahuddin Wahid: Lindungi Anak melalui Komunikasi|url=https://www.tebuireng.co/nyai-farida-salahuddin-wahid-lindungi-anak-melalui-komunikasi/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref> mantan Menteri Agama [[Saifuddin Zuhri]] dan saudara perempuan menteri di jabatan yang sama [[Lukman Hakim Saifuddin]], pada tahun 1968. Pasangan ini memiliki tiga anak. Anak pertamanya bernama [https://www.tebuireng.co/kunci-kesuksesan-gus-sholah-tebuireng/ Irfan Asy'ari Sudirman Wahid] atau Ipang Wahid.<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-10-30|title=Kunci Kesuksesan Gus Sholah Tebuireng|url=https://www.tebuireng.co/kunci-kesuksesan-gus-sholah-tebuireng/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref>


== Karier ==
== Karier ==
[[Berkas:Salahuddin Wahid, Seminar Nasional Peran Pesantren dalam Pembangunan Kesehatan.jpg|jmpl|Salahuddin Wahid, 2019]]
[[Berkas:Salahuddin Wahid, Seminar Nasional Peran Pesantren dalam Pembangunan Kesehatan.jpg|jmpl|Salahuddin Wahid, 2019]]
Setelah lulus dari studinya, Salahuddin bekerja di bidang arsitektur dan memiliki posisi pimpinan di perusahaan konstruksi, tetapi meninggalkan peran ini setelah [[krisis keuangan Asia]].<ref>{{cite news |last1=Triraharjo |first1=Mardiansyah |title=Mengenal Sosok KH Salahuddin Wahid, Sang Pembaharu Pesantren Tebuireng |url=https://radarjombang.jawapos.com/read/2019/03/12/124609/mengenal-sosok-kh-salahuddin-wahid-sang-pembaharu-pesantren-tebuireng |accessdate=11 October 2019 |work=Radar Jombang |date=12 March 2019 |language=id}}</ref> Antara 1998 dan 1999, Salahuddin bertugas di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]].<ref name="mujani2018"/> Menyusul [[Kejatuhan Soeharto|jatuhnya Soeharto]], beberapa partai politik didirikan yang terkait dengan NU, termasuk [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) dan [[Partai Kebangkitan Ummat]] (PKU). Saudara laki-laki Salahuddin dan kemudian presiden [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur) bergabung dengan PKB, sementara Salahuddin bergabung dengan PKU. Keduanya terlibat dalam debat publik yang diterbitkan oleh surat kabar ''[[Media Indonesia]]'' selama Oktober 1998, dengan topik visi ayah mereka untuk negara tersebut.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Gus Dur berpendapat bahwa Hasyim mendukung [[Pancasila]], sementara Salahuddin berpendapat bahwa ia mendukung negara yang berdasarkan pada Islam.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Wahid meninggalkan PKU pada September 1999.<ref name="tebuireng"/>
Setelah lulus dari studinya, Salahuddin bekerja di bidang arsitektur dan memiliki posisi pimpinan di perusahaan konstruksi, tetapi meninggalkan peran ini setelah [[krisis keuangan Asia]].<ref>{{cite news |last1=Triraharjo |first1=Mardiansyah |title=Mengenal Sosok KH Salahuddin Wahid, Sang Pembaharu Pesantren Tebuireng |url=https://radarjombang.jawapos.com/read/2019/03/12/124609/mengenal-sosok-kh-salahuddin-wahid-sang-pembaharu-pesantren-tebuireng |accessdate=11 October 2019 |work=Radar Jombang |date=12 March 2019 |language=id |archive-date=2019-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191011001404/https://radarjombang.jawapos.com/read/2019/03/12/124609/mengenal-sosok-kh-salahuddin-wahid-sang-pembaharu-pesantren-tebuireng |dead-url=yes }}</ref> Antara 1998 dan 1999, Salahuddin bertugas di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]].<ref name="mujani2018"/> Menyusul [[Kejatuhan Soeharto|jatuhnya Soeharto]], beberapa partai politik didirikan yang terkait dengan NU, termasuk [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) dan [[Partai Kebangkitan Ummat]] (PKU). Saudara laki-laki Salahuddin dan kemudian presiden [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur) bergabung dengan PKB, sementara Salahuddin bergabung dengan PKU. Keduanya terlibat dalam debat publik yang diterbitkan oleh surat kabar ''[[Media Indonesia]]'' selama Oktober 1998, dengan topik visi ayah mereka untuk negara tersebut.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Gus Dur berpendapat bahwa Hasyim mendukung [[Pancasila]], sementara Salahuddin berpendapat bahwa ia mendukung negara yang berdasarkan pada Islam.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Wahid meninggalkan PKU pada September 1999.<ref name="tebuireng"/>


Pada 1999, Wahid mencalonkan diri sebagai Ketua PBNU. Dia menempatkan ketiga di putaran pertama pemungutan suara, tetapi mundur dari putaran kedua.{{sfn|Bush|2009|pp=164–166}} Kemudian, pada tahun 2002 ia menjadi wakil ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (KOMNAS HAM). Dalam organisasi tersebut, ia memimpin tim yang menyelidiki [[Wiranto]] untuk pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] setelah [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum kemerdekaan 1999]], yang pada akhirnya mengeluarkan kesimpulan yang membebaskan tanggung jawab Wiranto atas pelanggaran signifikan.<ref name="mujani2018">{{cite book |last1=Mujani |first1=Saiful |last2=Liddle |first2=R. William |last3=Ambardi |first3=Kuskridho |title=Voting Behaviour in Indonesia since Democratization: Critical Democrats |date=2018 |publisher=Cambridge University Press |isbn=9781108421799 |pages=59–61 |url=https://books.google.com/books?id=tHRJDwAAQBAJ&pg=PA59 |language=en}}</ref> Dia juga memimpin tim pencari fakta yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia selama [[kerusuhan Mei 1998]] dan di [[Pulau Buru|kamp-kamp Buru]].<ref name="tebuireng"/>
Pada 1999, Wahid mencalonkan diri sebagai Ketua PBNU. Dia menempatkan ketiga di putaran pertama pemungutan suara, tetapi mundur dari putaran kedua.{{sfn|Bush|2009|pp=164–166}} Kemudian, pada tahun 2002 ia menjadi wakil ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (KOMNAS HAM). Dalam organisasi tersebut, ia memimpin tim yang menyelidiki [[Wiranto]] untuk pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] setelah [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum kemerdekaan 1999]], yang pada akhirnya mengeluarkan kesimpulan yang membebaskan tanggung jawab Wiranto atas pelanggaran signifikan.<ref name="mujani2018">{{cite book |last1=Mujani |first1=Saiful |last2=Liddle |first2=R. William |last3=Ambardi |first3=Kuskridho |title=Voting Behaviour in Indonesia since Democratization: Critical Democrats |date=2018 |publisher=Cambridge University Press |isbn=9781108421799 |pages=59–61 |url=https://books.google.com/books?id=tHRJDwAAQBAJ&pg=PA59 |language=en}}</ref> Dia juga memimpin tim pencari fakta yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia selama [[kerusuhan Mei 1998]] dan di [[Pulau Buru|kamp-kamp Buru]].<ref name="tebuireng"/>
Baris 93: Baris 92:
Wiranto kemudian memilih Wahid sebagai pasangannya dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]]. Wahid mewakili PKB, yang berkoalisi dengan [[Golkar]], partai pendukung Wiranto.<ref name="mujani2018"/> Wahid mengundurkan diri dari komite PBNU dan KOMNAS HAM untuk ikut serta dalam pemilihan.<ref name="tebuireng"/> Pasangan ini menempati posisi ketiga dengan 22,15 persen suara, mencegah mereka maju ke putaran kedua yang kemudian dimenangkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Jusuf Kalla]].<ref>{{cite book |last1=Ananta |first1=Aris |last2=Arifin |first2=Evi Nurvidya |last3=Suryadinata |first3=Leo |title=Emerging Democracy in Indonesia |date=2005 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |isbn=9789812303226 |pages=82–83 |url=https://books.google.co.uk/books?id=1QpWEAtDjWMC&pg=PA8 |language=en}}</ref>
Wiranto kemudian memilih Wahid sebagai pasangannya dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]]. Wahid mewakili PKB, yang berkoalisi dengan [[Golkar]], partai pendukung Wiranto.<ref name="mujani2018"/> Wahid mengundurkan diri dari komite PBNU dan KOMNAS HAM untuk ikut serta dalam pemilihan.<ref name="tebuireng"/> Pasangan ini menempati posisi ketiga dengan 22,15 persen suara, mencegah mereka maju ke putaran kedua yang kemudian dimenangkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Jusuf Kalla]].<ref>{{cite book |last1=Ananta |first1=Aris |last2=Arifin |first2=Evi Nurvidya |last3=Suryadinata |first3=Leo |title=Emerging Democracy in Indonesia |date=2005 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |isbn=9789812303226 |pages=82–83 |url=https://books.google.co.uk/books?id=1QpWEAtDjWMC&pg=PA8 |language=en}}</ref>


Sejak 2006 hingga kematiannya, Salahuddin membina [[Pondok Pesantren Tebuireng]] yang didirikan oleh kakeknya.<ref name="tebuireng">{{cite web |title=Pengasuh Pesantren Tebuireng Periode Ketujuh KH. Salahuddin Wahid (2006-sekarang) |url=https://tebuireng.online/kh-salahuddin-wahid/ |website=tebuireng.online |publisher=Pesantren Tebuireng |accessdate=26 April 2019 |language=id}}</ref>
Sejak 2006 hingga kematiannya, Salahuddin membina [https://www.tebuireng.co/pemikiran-pendidikan-islam-kh-salahuddin-wahid-2/ Pondok Pesantren Tebuireng] yang didirikan oleh kakeknya.<ref>{{Cite web|last=Abedillah|first=Hilmi|date=2021-02-06|title=Pemikiran Pendidikan Islam KH. Salahuddin Wahid (2)|url=https://www.tebuireng.co/pemikiran-pendidikan-islam-kh-salahuddin-wahid-2/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref>


== Wafat ==
== Kematian ==
Pada Januari 2020, Salahuddin menjalani [[ablasi]] di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, [[Jakarta]]. Dia kemudian dirujuk kembali ke rumah sakit karena dia melaporkan masalah setelah prosedur, yang membutuhkan operasi pada tanggal 31 Januari. Kondisinya tidak membaik setelah operasi dan ia meninggal pada pukul 20.55 WIB pada 2 Februari.<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4882861/innalilahi-wa-inna-ilaihi-rajiun-gus-solah-wafat|title=Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Gus Solah Wafat|author=Danu Damarjati|language=id|work=Detik.com|date=2 February 2020}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20200202212852-4-134614/mantan-wakil-ketua-komnas-ham-gus-sholah-tutup-usia|title=Mantan Wakil Ketua Komnas HAM Gus Sholah Tutup Usia|work=CNBC Indonesia|date=2 February 2020}}</ref> Jasadnya akan diterbangkan pada pagi hari tanggal 3 Februari ke Jombang, di mana [[pemakaman]]nya dijadwalkan pada sore hari. Dia akan dimakamkan di tanah pemakaman Tebuireng, di kompleks yang sama di dekat orang tua, kakek-nenek, dan almarhum saudaranya, Abdurrahman Wahid.<ref>{{cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/02/02/23280231/jenazah-gus-sholah-akan-dimakamkan-di-tebuireng|title=Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan di Tebuireng|work=Kompas|date=2 February 2020|author1=Kristian Erdianto |author2=Krisiandi}}</ref>
Pada Januari 2020, Salahuddin menjalani [[ablasi]] di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, [[Jakarta]]. Dia kemudian dirujuk kembali ke rumah sakit karena dia melaporkan masalah setelah prosedur, yang membutuhkan operasi pada tanggal 31 Januari. Kondisinya tidak membaik setelah operasi dan ia meninggal pada pukul 20.55 WIB pada 2 Februari.<ref name="Danu Damarjati"/><ref>{{cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20200202212852-4-134614/mantan-wakil-ketua-komnas-ham-gus-sholah-tutup-usia|title=Mantan Wakil Ketua Komnas HAM Gus Sholah Tutup Usia|work=CNBC Indonesia|date=2 February 2020}}</ref> Jasadnya akan diterbangkan pada pagi hari tanggal 3 Februari ke Jombang, di mana [[pemakaman]]nya dijadwalkan pada sore hari. Dia akan dimakamkan di tanah pemakaman Tebuireng, di kompleks yang sama di dekat orang tua, kakek-nenek, dan saudaranya, Abdurrahman Wahid.<ref>{{cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/02/02/23280231/jenazah-gus-sholah-akan-dimakamkan-di-tebuireng|title=Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan di Tebuireng|work=Kompas|date=2 February 2020|author1=Kristian Erdianto |author2=Krisiandi}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 105: Baris 104:


* {{twitter|Gus_Sholah}}
* {{twitter|Gus_Sholah}}
*Muktamar NU Sebentar Lagi, Ini Pesan Gus Sholah - Tebuireng Initiatives
*Ciri khas dan pola berpikir Gus Sholah Ada Berapa? - Tebuireng Initiatives


{{Abdurrahman Wahid}}
{{Abdurrahman Wahid}}


{{DEFAULTSORT:Wahid, Salahuddin}}
{{DEFAULTSORT:Wahid, Salahuddin}}
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Salahuddin Wahid]]
{{Ulama-Nusantara-bio-stub}}
[[Kategori:Tokoh ICMI|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Abdurrahman Wahid|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Abdurrahman Wahid|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh dari Jombang|tokoh dari Jombang|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jombang|Salahuddin Wahid]]<!--tidak perlu memakai kategori "Tokoh dari Jombang"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Jombang|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa|Salahuddin Wahid]]
Baris 119: Baris 120:
[[Kategori:Ulama Indonesia|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Meninggal usia 77]]

Revisi terkini sejak 19 Mei 2024 02.09

Salahuddin Wahid
Gus Solah
Salahuddin sebagai calon Wakil Presiden, 2004
NamaSalahuddin Wahid
KebangsaanIndonesia
JabatanUlama, politisi, aktivis
Alma materInstitut Teknologi Bandung
IstriFarida
Keturunan3 (termasuk Irfan Wahid)

Dr. (H.C). Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah (11 September 1942 – 2 Februari 2020)[1] adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.[2]

Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, ia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.[3]

Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari.

Salahuddin meninggal dunia [4] di RS. Harapan Kita, Jakarta, pada hari Minggu, 2 Februari 2020, sekitar pukul 20:55 WIB, setelah sebelumnya mengalami masa kritis usai menjalani bedah jantung.[5]

Kehidupan awal dan keluarga[sunting | sunting sumber]

Salahuddin Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur pada 11 September 1942. Ayahnya adalah Wahid Hasyim, dan kakeknya adalah Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Ia bersekolah di sekolah-sekolah umum di Jakarta, lulus dari SMPN 1 Cikini dan SMAN 1 Jakarta, sebelum mendapatkan gelar arsitektur dari Institut Teknologi Bandung.[6][7]

Ia menikahi Farida, putri[8] mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri dan saudara perempuan menteri di jabatan yang sama Lukman Hakim Saifuddin, pada tahun 1968. Pasangan ini memiliki tiga anak. Anak pertamanya bernama Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid.[9]

Karier[sunting | sunting sumber]

Salahuddin Wahid, 2019

Setelah lulus dari studinya, Salahuddin bekerja di bidang arsitektur dan memiliki posisi pimpinan di perusahaan konstruksi, tetapi meninggalkan peran ini setelah krisis keuangan Asia.[10] Antara 1998 dan 1999, Salahuddin bertugas di Majelis Permusyawaratan Rakyat.[11] Menyusul jatuhnya Soeharto, beberapa partai politik didirikan yang terkait dengan NU, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Ummat (PKU). Saudara laki-laki Salahuddin dan kemudian presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bergabung dengan PKB, sementara Salahuddin bergabung dengan PKU. Keduanya terlibat dalam debat publik yang diterbitkan oleh surat kabar Media Indonesia selama Oktober 1998, dengan topik visi ayah mereka untuk negara tersebut.[12] Gus Dur berpendapat bahwa Hasyim mendukung Pancasila, sementara Salahuddin berpendapat bahwa ia mendukung negara yang berdasarkan pada Islam.[12] Wahid meninggalkan PKU pada September 1999.[7]

Pada 1999, Wahid mencalonkan diri sebagai Ketua PBNU. Dia menempatkan ketiga di putaran pertama pemungutan suara, tetapi mundur dari putaran kedua.[13] Kemudian, pada tahun 2002 ia menjadi wakil ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM). Dalam organisasi tersebut, ia memimpin tim yang menyelidiki Wiranto untuk pelanggaran HAM di Timor Timur setelah referendum kemerdekaan 1999, yang pada akhirnya mengeluarkan kesimpulan yang membebaskan tanggung jawab Wiranto atas pelanggaran signifikan.[11] Dia juga memimpin tim pencari fakta yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia selama kerusuhan Mei 1998 dan di kamp-kamp Buru.[7]

Wiranto kemudian memilih Wahid sebagai pasangannya dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004. Wahid mewakili PKB, yang berkoalisi dengan Golkar, partai pendukung Wiranto.[11] Wahid mengundurkan diri dari komite PBNU dan KOMNAS HAM untuk ikut serta dalam pemilihan.[7] Pasangan ini menempati posisi ketiga dengan 22,15 persen suara, mencegah mereka maju ke putaran kedua yang kemudian dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.[14]

Sejak 2006 hingga kematiannya, Salahuddin membina Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh kakeknya.[15]

Kematian[sunting | sunting sumber]

Pada Januari 2020, Salahuddin menjalani ablasi di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Dia kemudian dirujuk kembali ke rumah sakit karena dia melaporkan masalah setelah prosedur, yang membutuhkan operasi pada tanggal 31 Januari. Kondisinya tidak membaik setelah operasi dan ia meninggal pada pukul 20.55 WIB pada 2 Februari.[1][16] Jasadnya akan diterbangkan pada pagi hari tanggal 3 Februari ke Jombang, di mana pemakamannya dijadwalkan pada sore hari. Dia akan dimakamkan di tanah pemakaman Tebuireng, di kompleks yang sama di dekat orang tua, kakek-nenek, dan saudaranya, Abdurrahman Wahid.[17]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Danu Damarjati (2 February 2020). "Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Gus Solah Wafat". Detik.com. 
  2. ^ "Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid" Diarsipkan 2014-04-26 di Wayback Machine. Konvensirakyat.com. Diakses 26/4/2014.
  3. ^ "Profil Salahuddin Wahid" Merdeka.com. Diakses 26/4/2014.
  4. ^ Sur/Sur. "Gus Solah Meninggal Dunia". www.cnnindonesia.com. Diakses tanggal 2 February 2020. 
  5. ^ Inggied Dwi Wedhaswary. "Gus Solah Meninggal Dunia". www.kompas.com. Diakses tanggal 2 February 2020. 
  6. ^ "Profil Gus Solah". VIVA. Diakses tanggal 26 April 2019. 
  7. ^ a b c d "Pengasuh Pesantren Tebuireng Periode Ketujuh KH. Salahuddin Wahid (2006-sekarang)". tebuireng.online. Pesantren Tebuireng. Diakses tanggal 26 April 2019. 
  8. ^ Sugendal, Zainuddin (2022-11-02). "Nyai Farida Salahuddin Wahid: Lindungi Anak melalui Komunikasi". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-01-21. 
  9. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-10-30). "Kunci Kesuksesan Gus Sholah Tebuireng". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-01-21. 
  10. ^ Triraharjo, Mardiansyah (12 March 2019). "Mengenal Sosok KH Salahuddin Wahid, Sang Pembaharu Pesantren Tebuireng". Radar Jombang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-11. Diakses tanggal 11 October 2019. 
  11. ^ a b c Mujani, Saiful; Liddle, R. William; Ambardi, Kuskridho (2018). Voting Behaviour in Indonesia since Democratization: Critical Democrats (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 59–61. ISBN 9781108421799. 
  12. ^ a b Bush 2009, hlm. 125–127.
  13. ^ Bush 2009, hlm. 164–166.
  14. ^ Ananta, Aris; Arifin, Evi Nurvidya; Suryadinata, Leo (2005). Emerging Democracy in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 82–83. ISBN 9789812303226. 
  15. ^ Abedillah, Hilmi (2021-02-06). "Pemikiran Pendidikan Islam KH. Salahuddin Wahid (2)". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-01-21. 
  16. ^ "Mantan Wakil Ketua Komnas HAM Gus Sholah Tutup Usia". CNBC Indonesia. 2 February 2020. 
  17. ^ Kristian Erdianto; Krisiandi (2 February 2020). "Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan di Tebuireng". Kompas. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Salahuddin Wahid di Twitter
  • Muktamar NU Sebentar Lagi, Ini Pesan Gus Sholah - Tebuireng Initiatives
  • Ciri khas dan pola berpikir Gus Sholah Ada Berapa? - Tebuireng Initiatives