Lompat ke isi

Icuk Sugiarto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andrywhyd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k PL
(18 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8: Baris 8:
|height = 173 cm
|height = 173 cm
|weight = 70 kg
|weight = 70 kg
|event = Tunggal Putra
|event = Tunggal putra
|highest_ranking =
|highest_ranking =
|date_of_highest_ranking =
|date_of_highest_ranking =
Baris 18: Baris 18:
|best_result =
|best_result =
|bwf_id =
|bwf_id =
| medal_templates =
|image=File:KPU Icuk Sugiarto.jpg}}
{{MedalSport | [[Bulutangkis]] }}
{{MedalCountry | {{INA}} }}
{{MedalCompetition | [[Kejuaraan Dunia BWF|Kejuaraan Dunia]] }}
{{MedalGold | [[Kejuaraan Dunia IBF 1983|Kopenhagen 1983]] | Tunggal putra }}
{{MedalBronze | [[Kejuaraan Dunia IBF 1987|Beijing 1987]] | Tunggal putra }}
{{MedalBronze | [[Kejuaraan Dunia IBF 1989|Jakarta 1989]] | Tunggal putra }}
{{MedalCompetition | [[Piala Dunia Bulu Tangkis|Piala Dunia]] }}
{{MedalGold | [[Piala Dunia Bulu Tangkis 1985|Jakarta 1985]] | Tunggal putra }}
{{MedalGold | [[Piala Dunia Bulu Tangkis 1986|Jakarta 1986]] | Tunggal putra }}
{{MedalBronze | [[Piala Dunia Bulu Tangkis 1983|Kuala Lumpur 1983]] | Tunggal putra }}
{{MedalCompetition | [[Piala Sudirman]] }}
{{MedalGold | [[Piala Sudirman 1989|Jakarta 1989]] | Beregu campuran }}
{{MedalCompetition | [[Piala Thomas]]}}
{{MedalGold | [[Piala Thomas dan Uber 1984|Kuala Lumpur 1984]] | Beregu putra }}
{{MedalSilver | [[Piala Thomas dan Uber 1986|Jakarta 1986]] | Beregu putra }}
{{MedalBronze | [[Piala Thomas dan Uber 1988|Kuala Lumpur 1988]] | Beregu putra }}
{{MedalBronze | [[Piala Thomas dan Uber 1990|Tokyo 1990]] | Beregu putra }}
{{MedalCompetition | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia|Pesta Olahraga Asia]] }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia 1982|New Delhi 1982]] | Ganda putra }}
{{MedalSilver | New Delhi 1982 | Ganda campuran }}
{{MedalSilver | New Delhi 1982 | Beregu putra }}
{{MedalBronze | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia 1986|Seoul 1986]] | Beregu putra }}
{{MedalCompetition | [[Kejuaraan Bulu Tangkis Asia|Kejuaraan Asia]] }}
{{MedalSilver | [[Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 1989|Shanghai 1989]] | Beregu putra }}
{{MedalBronze | [[Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 1985|Kuala Lumpur 1985]] | Beregu putra }}
{{MedalCompetition | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|Pesta Olahraga Asia Tenggara]] }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1981|Manila 1981]] | Beregu putra }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1983|Singapura 1983]] | Beregu putra }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1985|Bangkok 1985]] | Tunggal putra }}
{{MedalGold | Bangkok 1985 | Beregu putra }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1987|Jakarta 1987]] | Tunggal putra }}
{{MedalGold | Jakarta 1987 | Beregu putra }}
{{MedalGold | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1989|Kuala Lumpur 1989]] | Tunggal putra }}
{{MedalSilver | Kuala Lumpur 1989 | Beregu putra }}
| module = {{Infobox person|child=yes
| party = [[United Development Party]]
}}
}}
'''Icuk Sugiarto''' ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]]|4|10|1962}}) adalah juara dunia [[bulu tangkis]] tahun 1983, yang juga adalah legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama [[Liem Swie King]], [[Lius Pongoh]], [[Hastomo Arbi]], [[Kartono]], dll serta pahlawan bulu tangkis [[Indonesia]] pada era 1980-an bersama pemain - pemain bulu tangkis [[Indonesia]] yang lainnya. Ia pernah menjadi salah satu staf ahli [[Menpora]] pada era [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY-JK]] (Menpora [[Adhyaksa Dault]]).
'''Icuk Sugiarto''' ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[Jawa Tengah]]|4|10|1962}}) adalah juara dunia [[bulu tangkis]] tahun 1983, yang juga adalah legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama [[Liem Swie King]], [[Lius Pongoh]], [[Hastomo Arbi]], [[Kartono]], dll serta pahlawan bulu tangkis [[Indonesia]] pada era 1980-an bersama pemain - pemain bulu tangkis [[Indonesia]] yang lainnya. Ia pernah menjadi salah satu staf ahli [[Menpora]] pada era [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY-JK]] (Menpora [[Adhyaksa Dault]]).


Baris 24: Baris 62:


Suami dari [[Hj. Nina Yaroh]] dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, [[Tommy Sugiarto]], dan Jauza Fadhilla Sugiarto ini seakan tak dapat dipisahkan dari bulu tangkis. Kendati kariernya menjadi atlet bulu tangkis telah selesai, tetapi dia tetap berjuang dengan segala cara untuk meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingannya.
Suami dari [[Hj. Nina Yaroh]] dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, [[Tommy Sugiarto]], dan Jauza Fadhilla Sugiarto ini seakan tak dapat dipisahkan dari bulu tangkis. Kendati kariernya menjadi atlet bulu tangkis telah selesai, tetapi dia tetap berjuang dengan segala cara untuk meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingannya.

== Latar belakang dan keluarga ==
Putera ke tiga dari tujuh bersaudara dari pasangan [[Harjo Sudarmo]] dan [[Ciptaningsih]] ini sudah menunjukkan bakatnya dalam bermain bulu tangkis semenjak menginjak usia 12 tahun. Orang tua Icuk sendiri tak pernah menyia-nyiakan bakat yang dimiliki puteranya itu. Sejak dini Icuk digembleng di klub di daerahnya, Solo, hingga akhirnya dia diboyong ke Jakarta.

Icuk memulai pendidikan formalnya di [[SD Negeri 3 Kratonan]] dan [[SMP Negeri 1]] yang keduanya berada di [[Solo]]. Karena kemampuannya yang dirasa semakin lama semakin meningkat, Icuk pun mendapatkan kesempatan untuk hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di [[SMA Negeri Ragunan]].

Pada tahun 1983 Icuk menikah dengan Hj. Nina Yaroh seorang atlet bulu tangkis putri nasional dari [[Medan]], dan pada tahun 1984 pasangan tersebut dianugrahi anak pertama mereka, Natassia Octaviani Sugiarto, dan menyusul Tommy Sugiarto dan si bungsu Jauza Fadhilla Sugiarto pada tahun 1988 dan 1999.

Tommy Sugiarto sendiri saat ini sedang merintis karier pada bidang yang sama dengan yang digeluti oleh sang ayah, bulu tangkis, yang telah membawanya sebagai atlet bulu tangkis terbaik di level 14 tahun ke bawah untuk tingkat DKI Jakarta. Tommy terpilih sebagai tunggal keempat [[tim Piala Thomas Indonesia tahun 2008]]. Prestasinya bisa dibilang membanggakan Icuk. di usia 14 tahun, dia sudah bisa membawa [[Klub Bulu Tangkis Pelita Bakrie]] tempat ia bernaung menjadi juara umum ditingkat cabang PBSI Jakarta Barat dengan meraih gelar di nomor [[Tunggal Remaja]] dan [[Taruna]] serta [[Ganda Remaja Putra]].

Tommy saat itu juga sudah mampu tampil di ajang bulu tangkis nasional, [[Samsung-SGS II]] yang diselenggarakan di Bandung, di partai pamungkas dan berhasil menembus final tunggal remaja. 2 tahun belakangan ini prestasinya bisa dibilang lumayan. Tampaknya teladan ayahnya menjadikannya selalu berusaha lebih keras dari waktu ke waktu sehingga diharapkan dapat menyaingi reputasi ayahnya di bidang bulu tangkis kelak.

Tampaknya Icuk Sugiarto memang tak dapat jauh dari dunia bulu tangkis. Karena selain Tommy Sugiarto yang telah mengikuti jejaknya untuk menjadi pemain bulu tangkis profesional, Hj. Nina Yaroh, sang istri, saat ini juga menjabat sebagai Ketua Kepengurusan cabang [[PBSI]] daerah Jakarta Barat. Terbukti sekali kecintaan Icuk pada bulu tangkis sangat tinggi, karena baginya bulu tangkis bukan lagi sekadar olahraga yang dapat mendatangkan medali dari pertandingan-pertandingan dalam dan luar negeri, tetapi lebih pada sesuatu yang telah merekatkan hubungannya dengan keluarga.

== Kiprah keatletan Icuk Sugiarto ==

Icuk kecil terlihat sudah tertarik pada bulu tangkis sejak berusia 12 tahun. Tampaknya orang tua Icuk tak ingin melepaskan minat dan bakat yang dimiliki putranya maka pada tahun 1974 Icuk pun dimasukkan ke dalam klub bulu tangkis pertamanya, yaitu [[Klub taruna]], kemudian pindah ke klub [[Abadi]] [[Sekolah Atlet ragunan]].

Dari tempat ini Icuk mendapat banyak pelajaran berharga yang membuatnya semakin mantap menitipkan hatinya pada olahraga yang pada awalnya dipopulerkan di Inggris ini.

== Kejuaraan ==

Tak lengkap rasanya jika perjuangan melewati hari demi hari di kamp pelatihan tanpa diuji di lapangan pertandingan. Icuk mengikuti pertandingan bulu tangkis skala internasional pertamanya pada tahun 1979 yang membuatnya menyandang predikat sebagai Juara I Single ASEAN pelajar. Pertandingan demi pertandingan dilewatinya dengan gilang gemilang. Tak kurang dari tiga puluh pertandingan menjadi saksi kemenangannya. Hingga akhirnya pada tahun 1983, Icuk Sugiarto, atas nama Indonesia menyabet gelar yang paling bergengsi di dunia bulu tangkis: [[Juara Dunia Single]].

{|class="wikitable"
|-
! Tahun
! Prestasi
|-
|1979
|Juara I Single Asean Pelajar
|-
|1980
|Juara I Double Nasional.
|-
|1981
|Juara I Double India Terbuka.
|-
|1981
|Juara Double PON IX.
|-
|1982
|Juara I Double Asian Games.
|-
|1982, 1986 & 1988
|Juara I Single Indonesia Terbuka.
|-
|1985
|Juara Single PON X.
|-
|1983 s/d 1987
|Juara Nasional.
|-
|1983 s/d 1986
|Juara I Taiwan Terbuka.
|-
|1983
|Juara Dunia Single.
|-
|1984
|Juara I Single Malaysia Terbuka
|-
|1984 & 1985
|Juara I Single Thailand Terbuka
|-
|1984
|Juara I Single Belanda Terbuka
|-
|1985
|Juara I Single Piala Dunia ALBA
|-
|1985, 1987 & 1989
|Juara Single Sea Games
|-
|1986
|Juara I Single China Terbuka
|-
|1986
|Juara I Single Piala Dunia 555
|-
|1987
|Runner Up Single All England
|-
|1988
|Juara I Single Prancis Terbuka
|-
|1988
|Juara I Single Hongkong Terbuka
|-
|1984, 1986, 1988 & 1990
|Team Thomas Cup
|-
|1983, 1984 & 1985
|Team Asia
|}

== Penghargaan ==

Perjuangannya membela nama bangsa tidak hanya sekali dua kali dilakukannya. Pemerintah pun tampaknya tidak menutup mata pada bakat dan prestasi yang diraihnya. Berbagai macam penghargaan diberikan padanya sebagai salah satu bentuk apresiasi yang diberikan pemerintah padanya. Sebut saja gelar [[atlet terbaik]] yang dianugrahkan sebanyak 4 kali oleh [[SIWO PWI]] padanya sebanyak 4 kali dalam kurun waktu sepuluh tahun, [[Bintang jasa Kelas I]] dari [[Menpora]], hingga [[Bintang Satya Lencana Kebudayaan]] yang dianugrahkan [[Presiden RI]] pada tahun 1991.

{|class="wikitable"
|-
! Tahun
! Penghargaan
|-
|1983
|Warga Teladan Kelas I di Solo dari Pemda.
|-
|1984
|Mendapat tanda jasa Bintang Kelas I dari MENPORA.
|-
|1986
|Atlet Terbaik Asia Pilihan Wartawan China.
|-
|1982, 1983, 1986 & 1988
|Atlet Terbaik Indonesia Pilihan SIWO PWI.
|-
|1991
|Mendapat Bintang Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden R.I.
|-
|1997
|Mendapat Bintang Satya Jasa dari PB. PBSI.
|-
|1999
|Mendapat Bintang Service Award dari IBF.
|-
|2007
|Mendapat Gadget Award Kategori Tokoh Olahraga 2007.
|}

== Kiprah paska keatletan ==

Kendati Icuk Sugiarto telah menggantungkan raketnya pada tahun 1989, tetapi sang [[Juara Dunia tahun 1983]] ini seakan tak mau melupakan bidang yang telah membesarkan namanya. Merasa memiliki tanggung jawab untuk memajukan dunia dunia bulu tangkis dalam negeri agar tak pernah kalah dengan negara-negara lain, Icuk pun masih tetap meluangkan waktunya untuk berkiprah dalam dunia bulu tangkis walau saat ini berada di balik layar.

Saat ini ia tercatat sebagai pelatih di [[PB Pelita Bakrie]]. Kerja kerasnya telah membuahkan hasil dengan mencetak atlet-atlet muda handal semisal [[Candra Wijaya]], [[Nova Widianto]], [[Markis Kido]], [[Vita Marissa]], [[Toni Gunawan]]. Tak berhenti sampai disitu, segudang kegiatan yang terkait dengan bulu tangkis pun dilakoninya. Pada saat Icuk menjabat sebagai [[Ketua Pengurus Daerah DKI Jakarta]] juga salah satu [[Pengurus PB PBSI]] dan tak hanya itu, dia pun dipercaya oleh [[Menegpora]] [[Adhyaksa Dault]] untuk menjabat posisi [[Staf Ahli Menegpora]] untuk periode tahun 2004 hingga sekarang.

Sebagai mantan atlet, tak aneh rasanya jika dia sangat mengerti kebutuhan para [[atlet bulu tangkis]]. Dimulai dari sarana dan prasarana hingga program pelatihan yang diharapkan merata dari pusat hingga daerah. Ia berpendapat jika bibit-bibit unggul tidaklah harus berasal dari pusat, namun juga dapat digali di daerah-daerah, oleh karena itu pelakuan atlet baik yang berada di pusat maupun di daerah haruslah sama.

Tidak hanya atlet saja yang menjadi perhatiannya, tetapi juga basib para mantan atlet yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa baik pada kancah nasional maupun internasional. Masalah-masalah yang terkait dengan keadaan ekonomi dan status kewarganegaraan mantan atlet (dan atlet saat ini) juga tak luput dari perhatiannya. Keinginannya saat ini adalah lebih meningkatkan prestasi [[bulu tangkis]] [[Indonesia]] di kancah internasional yang sempat selama beberapa tahun ini mati suri dengan membangun [[struktur organisasi]] yang kuat pada tubuh [[PBSI]].

{|class="wikitable"
|-
! Tahun
! Jabatan
|-
|1989 – Sekarang
|Ketua Umum PB. Pelita Bakrie.
|-
|1997 – 2001
|Direktur Pemandu Bakat PB. PBSI
|-
|1996-1999 & 1999-2002
|Ketua Umum Pengcab PBSI Jakarta Barat.
|-
|2002-2006 & 2006-2010
|Ketua Umum Pengda PBSI DKI Jakarta.
|-
|1994 – Sekarang
|Ketua Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Kosgoro.
|-
|1994 – 1999
|Ketua Dewan Pimpinan Pusat [[Komite Nasional Pemuda Indonesia|KNPI]].
|-
|2000 – 2004
|Ketua Dewan Pimpinan Pusat Garda Muda Merah Putih.
|-
|2005 - 2008
|Anggota Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI
|-
|1998
|Caleg DPR RI.
|-
|2004 – 2005
|Ketua Bidang Pembinaan Prestasi & Pelatnas PB. PBSI.
|-
|2007 – 2011
|Ketua Umum Pengurus Pusat IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia).
|-
|2004 – Sekarang
|Staf Khusus MENPORA R.I.
|-
|2005 - Sekarang
|Komisaris Utama PT. Cipta Langit Biru
|-
|2005 – Sekarang
|Penasehat BPPOP (Badan Pusat Penyelenggara Olahraga Profesional)
|-
|2007- 2012
|Ketua Departemen Olahraga DPP Partai Persatuan Pembangunan
|-
|2006- Sekarang
|Tim Ahli Lembaga Anti Doping Indonesia.
|-
|2007-2011
|Ketua bidang dana PERTINA
|-
|2007 - Sekarang
|Ketua Umum Yayasan Peduli Atlet Indonesia/YPAI
|}


== Karier ==
== Karier ==
Largely a speed and power player, Sugiarto won the gold medal at the [[1983 IBF World Championships]], upsetting fellow countryman [[Liem Swie King]] in the final, and the bronze medal at the [[1987 IBF World Championships|1987]] and [[1989 IBF World Championships]]. He captured singles titles at the [[Indonesia Open (badminton)|Indonesia]] (1982, 1986, 1988), [[Malaysia Open (badminton)|Malaysia]] (1984), [[Thailand Open (badminton)|Thailand]] (1984, 1985), [[French Open (badminton)|French]] (1988), and [[Hong Kong Open (badminton)|Hong Kong]] (1988) Opens; at the [[Badminton World Cup]] (1985, 1986); and at the [[Badminton at the Southeast Asian Games|SEA Games]] (three consecutive times) in 1985, 1987, and 1989. At nineteen, he shared the 1982 [[Badminton at the Asian Games|Asian Games]] men's doubles title with doubles maestro [[Christian Hadinata]]. Sugiarto was a member of [[Indonesia national badminton team|Indonesia's]] world champion [[Thomas Cup]] (men's international) team of [[1984 Thomas Cup|1984]].<ref>{{cite news |first=Caesar
Sebagai pemain kecepatan dan kekuatan, Sugiarto memenangkan medali emas di [[Kejuaraan Dunia IBF 1983]], mengalahkan rekan senegaranya [[Liem Swie King]] di final, dan medali perunggu di [[Kejuaraan Dunia IBF 1987]] dan [[Kejuaraan Dunia IBF 1989|1989]]. Ia meraih gelar tunggal di [[Indonesia Terbuka|Indonesia]] (1982, 1986, 1988), [[Malaysia Terbuka|Malaysia]] (1984), [[Thailand Terbuka (bulu tangkis)|Thailand]] (1984, 1985), Prancis (1988), dan Hong Kong (1988) Terbuka; di [[Piala Dunia Bulu Tangkis]] (1985, 1986); dan di [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara|SEA Games]] (tiga kali berturut-turut) pada tahun 1985, 1987, dan 1989. Pada usia sembilan belas tahun, ia berbagi gelar ganda putra [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia|Asian Games]] 1982 dengan maestro ganda [[Christian Hadinata]]. Sugiarto adalah anggota tim juara dunia [[Piala Thomas]] (internasional putra) Indonesia tahun [[Piala Thomas dan Uber 1984|1984]].<ref>{{cite news |first=Caesar
|last=Sardi|title=Nostalgia Piala Thomas 1984 Di Kuala Lumpur
|last=Sardi|title=Nostalgia Piala Thomas 1984 Di Kuala Lumpur
|url=https://www.juara.net/read/321579174/nostalgia-piala-thomas-1984-di-kuala-lumpur
|url=https://www.juara.net/read/321579174/nostalgia-piala-thomas-1984-di-kuala-lumpur
|publisher=Juara.net|date=24 February 2014|access-date=16 April 2024|language=id}}</ref>
|publisher=Juara.net|date=24 February 2014|access-date=16 April 2024|language=id}}</ref>


Icuk terkenal dengan permainan relinya, dengan pukulan lob dan dropshot akurat yang meresahkan dan cukup melelahkan lawan-lawannya, mengandalkan kebugaran dan pertahanannya yang di atas rata-rata.
Icuk is well known for his rally game, with accurate lobs and dropshots that unsettling and quite exhausting for his opponents, relying on his over average fitness and defense.


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
He's married Nina Yaroh in 1983 and they have three children, Natassia Octaviani (1984), [[Tommy Sugiarto|Tommy]] (1988), and [[Jauza Fadhila Sugiarto|Jauza]] (1999). Tommy and Jauza are also badminton players, while Jauza is still in junior, [[Tommy Sugiarto|Tommy]] now is an elite men's singles player.
Ia menikah dengan Nina Yaroh pada tahun 1983 dan mereka dikaruniai tiga orang anak, Natassia Octaviani (1984), [[Tommy Sugiarto|Tommy]] (1988), dan [[Jauza Fadhila Sugiarto|Jauza]] (1999). Tommy dan Jauza juga merupakan pemain bulutangkis, sedangkan Jauza masih junior, [[Tommy]] kini menjadi pemain tunggal putra elite.


== Prestasi ==
== Prestasi ==


=== Olimpiade (eksibisi) ===
=== Olimpiade (eksibisi) ===
''Men's singles''
''Tunggal putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
| align="center" | [[Badminton at the 1988 Summer Olympics|1988]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Olimpiade Musim Panas 1988|1988]]
| align="left" | [[Seoul National University Gymnasium]], [[Seoul, South Korea]]
| align="left" | [[Seoul National University Gymnasium]], [[Seoul]], [[Korea Selatan]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | 4–15, 10–15
| align="left" | 4–15, 10–15
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Silver medal.svg|16px]] '''Silver'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Silver medal.svg|16px]] '''Perak'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
|last=|title=Reports |url=https://web.archive.org/web/20080522105330/http://www.la84foundation.org/5va/reports_frmst.htm
|last=|title=Reports |url=https://web.archive.org/web/20080522105330/http://www.la84foundation.org/5va/reports_frmst.htm
Baris 257: Baris 96:
|}
|}


=== World Championships ===
=== Kejuaraan Dunia ===
''Men's singles''
''Tunggal putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
| align="center" | [[1983 IBF World Championships – Men's singles|1983]]
| align="center" | [[Kejuaraan Dunia IBF 1983|1983]]
| align="left" | [[Brøndbyhallen]], [[Copenhagen, Denmark]]
| align="left" | [[Brøndbyhallen]], [[Copenhagen, Denmark|Kopenhagen, Denmark]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Liem Swie King]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Liem Swie King]]
| align="left" | 15–8, 12–15, 17–16
| align="left" | 15–8, 12–15, 17–16
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel">{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel">{{cite news |first=
|last=|title=Weltmeisterschaften im Herreneinzel |url=https://web.archive.org/web/20110718201522/http://www.badminton.de/HE.951.0.html
|last=|title=Weltmeisterschaften im Herreneinzel |url=https://web.archive.org/web/20110718201522/http://www.badminton.de/HE.951.0.html
|publisher=badminton.de|date=|access-date=3 April 2024|language=de}}</ref>
|publisher=badminton.de|date=|access-date=3 April 2024|language=de}}</ref>
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
| align="center" | [[1987 IBF World Championships – Men's singles|1987]]
| align="center" | [[Kejuaraan Dunia IBF 1987|1987]]
| align="left" | [[Capital Indoor Stadium]], [[Beijing, China]]
| align="left" | [[Capital Indoor Stadium]], [[Beijing, China]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | 11–15, 5–15
| align="left" | 11–15, 5–15
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Bronze'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Perunggu'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel"></ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel"></ref>
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
| align="center" | [[1989 IBF World Championships – Men's singles|1989]]
| align="center" | [[Kejuaraan Dunia IBF 1989|1989]]
| align="left" | [[Gelora Bung Karno Sports Complex|Senayan Sports Complex]], [[Jakarta, Indonesia]]
| align="left" | [[Gelora Bung Karno Sports Complex|Senayan Sports Complex]], [[Jakarta, Indonesia]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} Yang Yang
| align="left" | {{flagicon|CHN}} Yang Yang
| align="left" | 15–13, 7–15, 9–15
| align="left" | 15–13, 7–15, 9–15
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Bronze'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Perunggu'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel"></ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Weltmeisterchaften im Herreneinzel"></ref>
|}
|}


=== World Cup ===
=== Piala Dunia ===
''Men's singles''
''Tunggal putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
| align="center" | [[1983 Badminton World Cup|1983]]
| align="center" | [[1983 Badminton World Cup|1983]]
| align="left" | [[Stadium Negara]], [[Kuala Lumpur, Malaysia]]
| align="left" | [[Stadium Negara]], [[Kuala Lumpur, Malaysia]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Han Jian (badminton)|Han Jian]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Han Jian (bulu tangkis)|Han Jian]]
| align="left" | 6–15, 5–15
| align="left" | 6–15, 5–15
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Bronze'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 3.png|Bronze]] '''Perunggu'''
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title=All The Results|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19830821-1.2.99.4|newspaper=The Straits Times|date=21 August 1983|page=32 |access-date=3 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title=All The Results|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19830821-1.2.99.4|newspaper=The Straits Times|date=21 August 1983|page=32 |access-date=3 April 2024}}</ref>
|- style="background:#F3E6D7"
|- style="background:#F3E6D7"
Baris 312: Baris 151:
| align="left" | {{flagicon|DEN}} [[Morten Frost]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} [[Morten Frost]]
| align="left" | 15–11, 8–15, 15–4
| align="left" | 15–11, 8–15, 15–4
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
|last=|title=World Cup Jakarta 1985|url=https://web.archive.org/web/20061214224943/http://tangkis.tripod.com/world/1985.htm
|last=|title=World Cup Jakarta 1985|url=https://web.archive.org/web/20061214224943/http://tangkis.tripod.com/world/1985.htm
Baris 321: Baris 160:
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | 5–15, 15–6, 15–11
| align="left" | 5–15, 15–6, 15–11
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title=Gutsy Icuk subdues Frost in rubber|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/straitstimes19861110-1.1.23|newspaper=The Straits Times|date=10 November 1986|page=23 |access-date=3 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title=Gutsy Icuk subdues Frost in rubber|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/straitstimes19861110-1.1.23|newspaper=The Straits Times|date=10 November 1986|page=23 |access-date=3 April 2024}}</ref>
|}
|}


=== Asian Games ===
=== Pesta Olahraga Asia ===
''Men's doubles''
''Ganda putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Pasangan
! Partner
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#FFB069"
|- style="background:#FFB069"
| align="center" | [[Badminton at the 1982 Asian Games|1982]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia 1982|1982]]
| align="left" | [[Indira Gandhi Arena|Indraprastha Indoor Stadium]], <br/>[[New Delhi, India]]
| align="left" | [[Indira Gandhi Arena|Indraprastha Indoor Stadium]], <br/>[[New Delhi, India]]
| align="left" | {{Flagicon|INA}} [[Christian Hadinata]]
| align="left" | {{Flagicon|INA}} [[Christian Hadinata]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Luan Jin]]<br />{{flagicon|CHN}} [[Lin Jiangli]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Luan Jin]]<br />{{flagicon|CHN}} [[Lin Jiangli]]
| align="left" | 15–6, 15–8
| align="left" | 15–6, 15–8
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Delhi Details">{{Cite news |title= Delhi Details|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19821204-1.2.99.5|newspaper=The Straits Times|date=4 December 1982|page=23 |access-date=3 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Delhi Details">{{Cite news |title= Delhi Details|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19821204-1.2.99.5|newspaper=The Straits Times|date=4 December 1982|page=23 |access-date=3 April 2024}}</ref>
|}
|}


''Mixed doubles''
''Ganda campuran''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Pasangan
! Partner
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#FFB069"
|- style="background:#FFB069"
| align="center" | [[Badminton at the 1982 Asian Games|1982]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia 1982|1982]]
| align="left" | [[Indira Gandhi Arena|Indraprastha Indoor Stadium]], <br/>[[New Delhi, India]]
| align="left" | [[Indira Gandhi Arena|Indraprastha Indoor Stadium]], <br/>[[New Delhi, India]]
| align="left" | {{Flagicon|INA}} [[Ruth Damayanti]]
| align="left" | {{Flagicon|INA}} [[Ruth Damayanti]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Christian Hadinata]]<br />{{flagicon|INA}} [[Ivana Lie]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Christian Hadinata]]<br />{{flagicon|INA}} [[Ivana Lie]]
| align="left" | 15–3, 8–15, 10–15
| align="left" | 15–3, 8–15, 10–15
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 2.png|Silver]] '''Silver'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 2.png|Silver]] '''Perak'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Delhi Details"></ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref name="Delhi Details"></ref>
|}
|}


=== SEA Games ===
=== Pesta Olahraga Asia Tenggara ===
''Men's singles''
''Tunggal putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Venue
! Tempat
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|- style="background:#FFAAAA"
|- style="background:#FFAAAA"
| align="center" | [[Badminton at the 1985 Southeast Asian Games|1985]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1985|1985]]
| align="left" | [[Chulalongkorn University|Chulalongkorn University Indoor Stadium]], [[Bangkok, Thailand]]
| align="left" | [[Chulalongkorn University|Chulalongkorn University Indoor Stadium]], [[Bangkok, Thailand]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Eddy Kurniawan]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Eddy Kurniawan]]
| align="left" | 15–9, 15–6
| align="left" | 15–9, 15–6
| style="text-align:left; background:white" |[[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" |[[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title= Razif Jailani tewaskan beregu utama Indonesia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian19851217-1.2.53|newspaper=Berita Harian|date=17 December 1985|page=23 |access-date=5 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" | <ref>{{Cite news |title= Razif Jailani tewaskan beregu utama Indonesia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian19851217-1.2.53|newspaper=Berita Harian|date=17 December 1985|page=23 |access-date=5 April 2024}}</ref>
|- style="background:#FFAAAA"
|- style="background:#FFAAAA"
| align="center" | [[Badminton at the 1987 Southeast Asian Games|1987]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1987|1987]]
| align="left" | Kuningan Hall, [[Jakarta, Indonesia]]
| align="left" | Kuningan Hall, [[Jakarta, Indonesia]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} Eddy Kurniawan
| align="left" | {{flagicon|INA}} Eddy Kurniawan
| align="left" | 15–13, 0–15, 15–9
| align="left" | 15–13, 0–15, 15–9
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" | [[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>[https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/straitstimes19870918-1.1.33 Final results]</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>[https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/straitstimes19870918-1.1.33 Final results]</ref>
|- style="background:#FFAAAA"
|- style="background:#FFAAAA"
| align="center" | [[Badminton at the 1989 Southeast Asian Games|1989]]
| align="center" | [[Bulu tangkis pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 1989|1989]]
| align="left" | [[Stadium Negara]], [[Kuala Lumpur, Malaysia]]
| align="left" | [[Stadium Negara]], [[Kuala Lumpur, Malaysia]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} Eddy Kurniawan
| align="left" | {{flagicon|INA}} Eddy Kurniawan
| align="left" | 15–7, 15–10
| align="left" | 15–7, 15–10
| style="text-align:left; background:white" |[[File:Med 1.png|Gold]] '''Gold'''
| style="text-align:left; background:white" |[[File:Med 1.png|Gold]] '''Emas'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news|title=Indonesians' party|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19890831-1.2.47.2|newspaper=The Straits Times|page=29|date=31 August 1989|access-date=9 June 2021|via=NewspaperSG}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news|title=Indonesians' party|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes19890831-1.2.47.2|newspaper=The Straits Times|page=29|date=31 August 1989|access-date=9 June 2021|via=NewspaperSG}}</ref>
|}
|}


=== International Open Tournaments (12 titles, 7 runners-up) ===
=== Turnamen Terbuka Internasional (12 gelar, 7 runners-up) ===
Grand Prix Bulu Tangkis Dunia telah disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional dari tahun 1983 hingga 2006.
The World Badminton Grand Prix has been sanctioned by the International Badminton Federation from 1983 to 2006.


''Men's singles''
''Tunggal putra''
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
{| class="sortable wikitable" style="font-size: 90%;"
! Year
! Tahun
! Turnamen
! Tournament
! Lawan
! Opponent
! Score
! Skor
! Result
! Hasil
! Ref
! Ref
|-
|-
| align="center" | 1982
| align="center" | 1982
| align="left" | [[Indonesia Open (badminton)|Indonesia Open]]
| align="left" | [[Indonesia Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Lius Pongoh]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Lius Pongoh]]
| align="left" | 15–9, 15–8
| align="left" | 15–9, 15–8
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
|last=|title=Icuk sugiarto dari solo|url=https://majalah.tempo.co/read/olahraga/47290/icuk-sugiarto-dari-solo
|last=|title=Icuk sugiarto dari solo|url=https://majalah.tempo.co/read/olahraga/47290/icuk-sugiarto-dari-solo
Baris 418: Baris 257:
|-
|-
| align="center" | 1982
| align="center" | 1982
| align="left" | [[Swedish Open (badminton)|Swedish Open]]
| align="left" | [[Swedia Terbuka (bulu tangkis)|Swedia Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|MAS}} [[Misbun Sidek]]
| align="left" | {{flagicon|MAS}} [[Misbun Sidek]]
| align="left" | 15–9, 14–18, 13–15
| align="left" | 15–9, 14–18, 13–15
Baris 426: Baris 265:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1983
| align="center" | 1983
| align="left" | [[Taipei Open (badminton)|Chinese Taipei Open]]
| align="left" | [[Taipei Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|IND}} [[Prakash Padukone]]
| align="left" | {{flagicon|IND}} [[Prakash Padukone]]
| align="left" | 15–10, 15–8
| align="left" | 15–10, 15–8
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Sugiarto tastes sweet success|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19830118-1.1.36|newspaper=Straits Times|date=18 January 1983|page=37 |access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Sugiarto tastes sweet success|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19830118-1.1.36|newspaper=Straits Times|date=18 January 1983|page=37 |access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
Baris 442: Baris 281:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1983
| align="center" | 1983
| align="left" | [[Holland Masters (badminton)|Holland Masters]]
| align="left" | [[Holland Masters (bulu tangkis)|Holland Masters]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Hastomo Arbi]]
| align="left" | {{flagicon|INA}} [[Hastomo Arbi]]
| align="left" | 15–11, 15–6
| align="left" | 15–11, 15–6
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk tunjuk cemerlang sebagai juara|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/beritaharian19831025-1.1.7|newspaper=Berita Harian|date=25 October 1983|page=7 |access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk tunjuk cemerlang sebagai juara|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/beritaharian19831025-1.1.7|newspaper=Berita Harian|date=25 October 1983|page=7 |access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1984
| align="center" | 1984
| align="left" | [[Thailand Open (badminton)|Thailand Open]]
| align="left" | [[Thailand Terbuka (bulu tangkis)|Thailand Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|IND}} Prakash Padukone
| align="left" | {{flagicon|IND}} Prakash Padukone
| align="left" | 13–15, 15–5, 15–4
| align="left" | 13–15, 15–5, 15–4
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Timesport|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19840710-1.2.13.6|newspaper=The Straits Times|date=10 July 1984|page=2 |access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Timesport|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19840710-1.2.13.6|newspaper=The Straits Times|date=10 July 1984|page=2 |access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1984
| align="center" | 1984
| align="left" | [[Malaysia Open (badminton)|Malaysia Open]]
| align="left" | [[Malaysia Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} [[Morten Frost]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} [[Morten Frost]]
| align="left" | 15–9, 15–4
| align="left" | 15–9, 15–4
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk johan Malaysia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19880920-1.2.55.7.4?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=Berita Harian|date=16 July 1984|page=7|access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk johan Malaysia|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19880920-1.2.55.7.4?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=Berita Harian|date=16 July 1984|page=7|access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1985
| align="center" | 1985
| align="left" | Thailand Open
| align="left" | Thailand Terbuka
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Xiong Guobao]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Xiong Guobao]]
| align="left" | 15–6, 15–3
| align="left" | 15–6, 15–3
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=No sweat for 'The Iceman' |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19850714-1.2.41.4?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=The Straits Times|date=14 July 1985|page=24 |access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=No sweat for 'The Iceman' |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19850714-1.2.41.4?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=The Straits Times|date=14 July 1985|page=24 |access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1986
| align="center" | 1986
| align="left" | [[China Open (badminton)|China Open]]
| align="left" | [[Tiongkok Terbuka (bulu tangkis)|Tiongkok Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|MAS}} Misbun Sidek
| align="left" | {{flagicon|MAS}} Misbun Sidek
| align="left" | 15–13, 15–11
| align="left" | 15–13, 15–11
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
|last=|title=china open's winner
|last=|title=china open's winner
Baris 485: Baris 324:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1986
| align="center" | 1986
| align="left" | Indonesia Open
| align="left" | Indonesia Terbuka
| align="left" | {{flagicon|AUS}} [[Sze Yu]]
| align="left" | {{flagicon|AUS}} [[Sze Yu]]
| align="left" | 15–6, 15–6
| align="left" | 15–6, 15–6
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk wins in style|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19860722-1.1.23|newspaper=Straits Times|date=22 July 1986|page=23 |access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk wins in style|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19860722-1.1.23|newspaper=Straits Times|date=22 July 1986|page=23 |access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1986
| align="center" | 1986
| align="left" | [[Hong Kong Open (badminton)|Hong Kong Open]]
| align="left" | [[Hong Kong Terbuka (bulu tangkis)|Hong Kong Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | {{flagicon|CHN}} [[Yang Yang (badminton)|Yang Yang]]
| align="left" | 15–6, 8–15, 6–15
| align="left" | 15–6, 8–15, 6–15
Baris 501: Baris 340:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1986
| align="center" | 1986
| align="left" | Chinese Taipei Open
| align="left" | Taipei Terbuka
| align="left" | {{flagicon|AUS}} Sze Yu
| align="left" | {{flagicon|AUS}} Sze Yu
| align="left" | 15–4, 14–17, 5–15
| align="left" | 15–4, 14–17, 5–15
Baris 509: Baris 348:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1987
| align="center" | 1987
| align="left" | [[All England Badminton Championships|All England Open]]
| align="left" | [[Kejuaraan Bulu Tangkis Inggris Terbuka|Inggris Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | 10–15, 0–15
| align="left" | 10–15, 0–15
Baris 525: Baris 364:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1988
| align="center" | 1988
| align="left" | Indonesia Open
| align="left" | Indonesia Terbuka
| align="left" | {{flagicon|INA}} Lius Pongoh
| align="left" | {{flagicon|INA}} Lius Pongoh
| align="left" | 15–6, 15–4
| align="left" | 15–6, 15–4
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |title= Icuk, Lingwei juara Indonesia Open|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/beritaharian19880726-1.1.9|newspaper= Berita Harian|page=9 |date=26 July 1988|access-date=27 October 2020 |via=NewspaperSG}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |title= Icuk, Lingwei juara Indonesia Open|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Page/beritaharian19880726-1.1.9|newspaper= Berita Harian|page=9 |date=26 July 1988|access-date=27 October 2020 |via=NewspaperSG}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1988
| align="center" | 1988
| align="left" | Chinese Taipei Open
| align="left" | Taipei Terbuka
| align="left" | {{flagicon|INA}} Lius Pongoh
| align="left" | {{flagicon|INA}} Lius Pongoh
| align="left" | 15–8, 15–11
| align="left" | 15–8, 15–11
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=LATEST |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19880118-1.2.47.11?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=The Straits Times|date=18 January 1988|page=26|access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=LATEST |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/straitstimes19880118-1.2.47.11?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=The Straits Times|date=18 January 1988|page=26|access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1988
| align="center" | 1988
| align="left" | [[French Open (badminton)|French Open]]
| align="left" | [[Prancis Terbuka (bulu tangkis)|Prancis Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Morten Frost
| align="left" | 15–10, 6–15, 15–2
| align="left" | 15–10, 6–15, 15–2
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk kalahkan Frost |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/beritaharian19880329-1.2.19.5?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=Berita Harian|date=29 March 1988|page=7|access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk kalahkan Frost |url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/article/beritaharian19880329-1.2.19.5?qt=icuk,%20sugiarto&q=Icuk%20Sugiarto|newspaper=Berita Harian|date=29 March 1988|page=7|access-date=16 April 2024}}</ref>
|-
|-
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1988
| align="center" | 1988
| align="left" | Hong Kong Open
| align="left" | Hong Kong Terbuka
| align="left" | {{flagicon|CHN}} Yang Yang
| align="left" | {{flagicon|CHN}} Yang Yang
| align="left" | 7–15, 15–1, 15–11
| align="left" | 7–15, 15–1, 15–11
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Winner'''
| style="text-align:left; background:white" | {{gold1}} '''Juara'''
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{cite news |first=
|last=|title=Olahraga, edisi : Edisi 1988-10-08 |url=https://majalah.tempo.co/edisi/1434/1988-10-08/olahraga
|last=|title=Olahraga, edisi : Edisi 1988-10-08 |url=https://majalah.tempo.co/edisi/1434/1988-10-08/olahraga
Baris 559: Baris 398:
|-style="background:#D4F1C5;"
|-style="background:#D4F1C5;"
| align="center" | 1988
| align="center" | 1988
| align="left" | [[Dutch Open (badminton)|Dutch Open]]
| align="left" | [[Belanda Terbuka (bulu tangkis)|Belanda Terbuka]]
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Jens Peter Nierhoff
| align="left" | {{flagicon|DEN}} Jens Peter Nierhoff
| align="left" | 11–15, 15–9, 4–15
| align="left" | 11–15, 15–9, 4–15
Baris 565: Baris 404:
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk bows to Nierhoff|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19881011-1.1.30|newspaper=The Straits Times|date=11 October 1988|page=30|access-date=16 April 2024}}</ref>
| style="text-align:center; background:white" |<ref>{{Cite news |title=Icuk bows to Nierhoff|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/page/straitstimes19881011-1.1.30|newspaper=The Straits Times|date=11 October 1988|page=30|access-date=16 April 2024}}</ref>
|}
|}
:{{Color box|#D4F1C5|border=darkgray}} IBF Grand Prix tournament
:{{Color box|#D4F1C5|border=darkgray}} Turnamen Grand Prix IBF


==Referensi==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Tautan Eksternal==
== Pranala luar ==
*[https://web.archive.org/web/20070930005905/http://www.internationalbadminton.org/playerinfo.asp?playerid=535 Profil BWF]
*[https://web.archive.org/web/20070930005905/http://www.internationalbadminton.org/playerinfo.asp?playerid=535 Profil BWF]



Revisi per 22 Mei 2024 06.45

Icuk Sugiarto
Informasi pribadi
KebangsaanIndonesia
Lahir4 Oktober 1962 (umur 61)
Surakarta, Jawa Tengah
Tinggi173 cm (5 ft 8 in)
Berat70 kg (154 pon)
PeganganKanan
Rekor bertandingTunggal putra
Rekam medali
Bulutangkis
Mewakili  Indonesia
Kejuaraan Dunia
Medali emas – tempat pertama Kopenhagen 1983 Tunggal putra
Medali perunggu – tempat ketiga Beijing 1987 Tunggal putra
Medali perunggu – tempat ketiga Jakarta 1989 Tunggal putra
Piala Dunia
Medali emas – tempat pertama Jakarta 1985 Tunggal putra
Medali emas – tempat pertama Jakarta 1986 Tunggal putra
Medali perunggu – tempat ketiga Kuala Lumpur 1983 Tunggal putra
Piala Sudirman
Medali emas – tempat pertama Jakarta 1989 Beregu campuran
Piala Thomas
Medali emas – tempat pertama Kuala Lumpur 1984 Beregu putra
Medali perak – tempat kedua Jakarta 1986 Beregu putra
Medali perunggu – tempat ketiga Kuala Lumpur 1988 Beregu putra
Medali perunggu – tempat ketiga Tokyo 1990 Beregu putra
Pesta Olahraga Asia
Medali emas – tempat pertama New Delhi 1982 Ganda putra
Medali perak – tempat kedua New Delhi 1982 Ganda campuran
Medali perak – tempat kedua New Delhi 1982 Beregu putra
Medali perunggu – tempat ketiga Seoul 1986 Beregu putra
Kejuaraan Asia
Medali perak – tempat kedua Shanghai 1989 Beregu putra
Medali perunggu – tempat ketiga Kuala Lumpur 1985 Beregu putra
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Medali emas – tempat pertama Manila 1981 Beregu putra
Medali emas – tempat pertama Singapura 1983 Beregu putra
Medali emas – tempat pertama Bangkok 1985 Tunggal putra
Medali emas – tempat pertama Bangkok 1985 Beregu putra
Medali emas – tempat pertama Jakarta 1987 Tunggal putra
Medali emas – tempat pertama Jakarta 1987 Beregu putra
Medali emas – tempat pertama Kuala Lumpur 1989 Tunggal putra
Medali perak – tempat kedua Kuala Lumpur 1989 Beregu putra

Icuk Sugiarto (lahir 4 Oktober 1962) adalah juara dunia bulu tangkis tahun 1983, yang juga adalah legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia bersama Liem Swie King, Lius Pongoh, Hastomo Arbi, Kartono, dll serta pahlawan bulu tangkis Indonesia pada era 1980-an bersama pemain - pemain bulu tangkis Indonesia yang lainnya. Ia pernah menjadi salah satu staf ahli Menpora pada era SBY-JK (Menpora Adhyaksa Dault).

Icuk dikenal sebagai atlet bulu tangkis yang kerap menjuarai pertandingan baik di dalam maupun luar negeri. Kiprahnya dalam dunia bulu tangkis memuncak pada saat dia memenangkan kejuaraan bulu tangkis tingkat dunia yang telah memberikannya gelar Juara Dunia pada tahun 1983. Teknik-teknik tajam yang dahulu digunakannya pada setiap pertandingan seakan melegenda. Bahkan hingga kini, di usianya yang ke 46, ia masih belum kehilangan kelihaiannya dalam bemain bulu tangkis. Hal ini dibuktikan dengan kepiawaiannya melatih anak didiknya di klub PB Pelita Bakrie.

Suami dari Hj. Nina Yaroh dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto ini seakan tak dapat dipisahkan dari bulu tangkis. Kendati kariernya menjadi atlet bulu tangkis telah selesai, tetapi dia tetap berjuang dengan segala cara untuk meningkatkan permainan atlet-atlet bulu tangkis Indonesia agar selalu dapat menorehkan prestasi tertinggi pada setiap pertandingannya.

Karier

Sebagai pemain kecepatan dan kekuatan, Sugiarto memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia IBF 1983, mengalahkan rekan senegaranya Liem Swie King di final, dan medali perunggu di Kejuaraan Dunia IBF 1987 dan 1989. Ia meraih gelar tunggal di Indonesia (1982, 1986, 1988), Malaysia (1984), Thailand (1984, 1985), Prancis (1988), dan Hong Kong (1988) Terbuka; di Piala Dunia Bulu Tangkis (1985, 1986); dan di SEA Games (tiga kali berturut-turut) pada tahun 1985, 1987, dan 1989. Pada usia sembilan belas tahun, ia berbagi gelar ganda putra Asian Games 1982 dengan maestro ganda Christian Hadinata. Sugiarto adalah anggota tim juara dunia Piala Thomas (internasional putra) Indonesia tahun 1984.[1]

Icuk terkenal dengan permainan relinya, dengan pukulan lob dan dropshot akurat yang meresahkan dan cukup melelahkan lawan-lawannya, mengandalkan kebugaran dan pertahanannya yang di atas rata-rata.

Kehidupan pribadi

Ia menikah dengan Nina Yaroh pada tahun 1983 dan mereka dikaruniai tiga orang anak, Natassia Octaviani (1984), Tommy (1988), dan Jauza (1999). Tommy dan Jauza juga merupakan pemain bulutangkis, sedangkan Jauza masih junior, Tommy kini menjadi pemain tunggal putra elite.

Prestasi

Olimpiade (eksibisi)

Tunggal putra

Tahun Tempat Lawan Skor Hasil Ref
1988 Seoul National University Gymnasium, Seoul, Korea Selatan Tiongkok Yang Yang 4–15, 10–15 Perak [2][3]

Kejuaraan Dunia

Tunggal putra

Tahun Tempat Lawan Skor Hasil Ref
1983 Brøndbyhallen, Kopenhagen, Denmark Indonesia Liem Swie King 15–8, 12–15, 17–16 Gold Emas [4]
1987 Capital Indoor Stadium, Beijing, China Tiongkok Yang Yang 11–15, 5–15 Bronze Perunggu [4]
1989 Senayan Sports Complex, Jakarta, Indonesia Tiongkok Yang Yang 15–13, 7–15, 9–15 Bronze Perunggu [4]

Piala Dunia

Tunggal putra

Tahun Tempat Lawan Skor Hasil Ref
1983 Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia Tiongkok Han Jian 6–15, 5–15 Bronze Perunggu [5]
1985 Senayan Sports Complex, Jakarta, Indonesia Denmark Morten Frost 15–11, 8–15, 15–4 Gold Emas [6]
1986 Senayan Sports Complex, Jakarta, Indonesia Denmark Morten Frost 5–15, 15–6, 15–11 Gold Emas [7]

Pesta Olahraga Asia

Ganda putra

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil Ref
1982 Indraprastha Indoor Stadium,
New Delhi, India
Indonesia Christian Hadinata Tiongkok Luan Jin
Tiongkok Lin Jiangli
15–6, 15–8 Gold Emas [8]

Ganda campuran

Tahun Tempat Pasangan Lawan Skor Hasil Ref
1982 Indraprastha Indoor Stadium,
New Delhi, India
Indonesia Ruth Damayanti Indonesia Christian Hadinata
Indonesia Ivana Lie
15–3, 8–15, 10–15 Silver Perak [8]

Pesta Olahraga Asia Tenggara

Tunggal putra

Tahun Tempat Lawan Skor Hasil Ref
1985 Chulalongkorn University Indoor Stadium, Bangkok, Thailand Indonesia Eddy Kurniawan 15–9, 15–6 Gold Emas [9]
1987 Kuningan Hall, Jakarta, Indonesia Indonesia Eddy Kurniawan 15–13, 0–15, 15–9 Gold Emas [10]
1989 Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia Indonesia Eddy Kurniawan 15–7, 15–10 Gold Emas [11]

Turnamen Terbuka Internasional (12 gelar, 7 runners-up)

Grand Prix Bulu Tangkis Dunia telah disetujui oleh Federasi Bulu Tangkis Internasional dari tahun 1983 hingga 2006.

Tunggal putra

Tahun Turnamen Lawan Skor Hasil Ref
1982 Indonesia Terbuka Indonesia Lius Pongoh 15–9, 15–8 1 Juara [12]
1982 Swedia Terbuka Malaysia Misbun Sidek 15–9, 14–18, 13–15 2 Runner-up [13]
1983 Taipei Terbuka India Prakash Padukone 15–10, 15–8 1 Juara [14]
1983 English Masters Denmark Jens Peter Nierhoff 7–15, 12–15 2 Runner-up [15]
1983 Holland Masters Indonesia Hastomo Arbi 15–11, 15–6 1 Juara [16]
1984 Thailand Terbuka India Prakash Padukone 13–15, 15–5, 15–4 1 Juara [17]
1984 Malaysia Terbuka Denmark Morten Frost 15–9, 15–4 1 Juara [18]
1985 Thailand Terbuka Tiongkok Xiong Guobao 15–6, 15–3 1 Juara [19]
1986 Tiongkok Terbuka Malaysia Misbun Sidek 15–13, 15–11 1 Juara [20]
1986 Indonesia Terbuka Australia Sze Yu 15–6, 15–6 1 Juara [21]
1986 Hong Kong Terbuka Tiongkok Yang Yang 15–6, 8–15, 6–15 2 Runner-up [22]
1986 Taipei Terbuka Australia Sze Yu 15–4, 14–17, 5–15 2 Runner-up [23]
1987 Inggris Terbuka Denmark Morten Frost 10–15, 0–15 2 Runner-up [24]
1987 Scandinavian Open Tiongkok Yang Yang Walkover 2 Runner-up [25]
1988 Indonesia Terbuka Indonesia Lius Pongoh 15–6, 15–4 1 Juara [26]
1988 Taipei Terbuka Indonesia Lius Pongoh 15–8, 15–11 1 Juara [27]
1988 Prancis Terbuka Denmark Morten Frost 15–10, 6–15, 15–2 1 Juara [28]
1988 Hong Kong Terbuka Tiongkok Yang Yang 7–15, 15–1, 15–11 1 Juara [29]
1988 Belanda Terbuka Denmark Jens Peter Nierhoff 11–15, 15–9, 4–15 2 Runner-up [30]
  Turnamen Grand Prix IBF

Referensi

  1. ^ Sardi, Caesar (24 February 2014). "Nostalgia Piala Thomas 1984 Di Kuala Lumpur". Juara.net. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  2. ^ "Reports" (dalam bahasa Inggris). la84foundation.org. Diakses tanggal 8 April 2024. 
  3. ^ "Yang Yang up but Aiping down". The Straits Times. 20 September 1988. hlm. 37. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  4. ^ a b c "Weltmeisterschaften im Herreneinzel" (dalam bahasa Jerman). badminton.de. Diakses tanggal 3 April 2024. 
  5. ^ "All The Results". The Straits Times. 21 August 1983. hlm. 32. Diakses tanggal 3 April 2024. 
  6. ^ "World Cup Jakarta 1985" (dalam bahasa Inggris). tangkis.tripod.com. 14 December 2006. Diakses tanggal 3 April 2024. 
  7. ^ "Gutsy Icuk subdues Frost in rubber". The Straits Times. 10 November 1986. hlm. 23. Diakses tanggal 3 April 2024. 
  8. ^ a b "Delhi Details". The Straits Times. 4 December 1982. hlm. 23. Diakses tanggal 3 April 2024. 
  9. ^ "Razif Jailani tewaskan beregu utama Indonesia". Berita Harian. 17 December 1985. hlm. 23. Diakses tanggal 5 April 2024. 
  10. ^ Final results
  11. ^ "Indonesians' party". The Straits Times. 31 August 1989. hlm. 29. Diakses tanggal 9 June 2021 – via NewspaperSG. 
  12. ^ "Icuk sugiarto dari solo". Tempo. 28 August 1982. Diakses tanggal 5 April 2024. 
  13. ^ "Asiaterne dominerede ved Swedish Open" (PDF). badmintonmuseet.dk (dalam bahasa Dansk). April 1982. hlm. 6. 
  14. ^ "Sugiarto tastes sweet success". Straits Times. 18 January 1983. hlm. 37. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  15. ^ "Icuk johan dunia kecundang lagi". Berita Harian. 17 October 1983. hlm. 7. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  16. ^ "Icuk tunjuk cemerlang sebagai juara". Berita Harian. 25 October 1983. hlm. 7. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  17. ^ "Timesport". The Straits Times. 10 July 1984. hlm. 2. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  18. ^ "Icuk johan Malaysia". Berita Harian. 16 July 1984. hlm. 7. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  19. ^ "No sweat for 'The Iceman'". The Straits Times. 14 July 1985. hlm. 24. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  20. ^ "china open's winner" (dalam bahasa Inggris). Badminton Central. 31 October 2004. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  21. ^ "Icuk wins in style". Straits Times. 22 July 1986. hlm. 23. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  22. ^ "Yang Yang reigns in Hongkong". Straits Times. 26 May 1986. hlm. 23. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  23. ^ "Sze Yu kalahkan Icuk". Berita Harian. 21 January 1986. hlm. 7. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  24. ^ "Danish aces win All-England singles". The Straits Times. 16 March 1987. hlm. 1. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  25. ^ "Chinese sweep four titles". The Straits Times. 10 March 1987. hlm. 9. Diakses tanggal 10 April 2024 – via NewspaperSG. 
  26. ^ "Icuk, Lingwei juara Indonesia Open". Berita Harian. 26 July 1988. hlm. 9. Diakses tanggal 27 October 2020 – via NewspaperSG. 
  27. ^ "LATEST". The Straits Times. 18 January 1988. hlm. 26. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  28. ^ "Icuk kalahkan Frost". Berita Harian. 29 March 1988. hlm. 7. Diakses tanggal 16 April 2024. 
  29. ^ "Olahraga, edisi : Edisi 1988-10-08". Tempo. 27 August 1988. Diakses tanggal 5 April 2024. 
  30. ^ "Icuk bows to Nierhoff". The Straits Times. 11 October 1988. hlm. 30. Diakses tanggal 16 April 2024. 

Pranala luar

Pranala luar