Lompat ke isi

Tengku Mansur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox officeholder
{{Infobox officeholder
|name = Tengku Mansur
|name = Tengku Mansur
|honorific-prefix = Dr
|honorific-prefix = [[Doktor|Dr.]]
|image = Tengku Mansur.jpeg
|image = Tengku Mansur.jpg
|image_size = 250px
|image_size =
|birth_date = 17 Januari 1897
|birth_date = {{birth date|1897|1|17}}
|birth_place = {{negara|Hindia Belanda}} [[Asahan]], [[Sumatra Utara]] [[Hindia Belanda]]
|birth_place = {{flagicon image|Flag of Asahan.svg}} [[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]], [[Kesultanan Asahan]], [[Sumatera Utara]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1953|10|6|1897|1|17}}
|death_place = [[Medan]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|office = [[Wali Negara Sumatera Timur]]
|death_date = 1955
|term_start = 28 Januari 1948
|office = [[Republik Indonesia Serikat|Walinegara Negara Sumatra Timur]]
|term_start = 6 Oktober 1953
|term_end = 17 Agustus 1950
|term_end = 17 Agustus 1950
|predecessor = ''Tidak ada''
|predecessor = ''Jabatan dibentuk''
|successor = ''Jabatan dihapuskan''
|successor = ''Jabatan dihapuskan''
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
|president = [[Soekarno]]
|president = [[Soekarno]]
|alma_mater = [[STOVIA]]{{br}}[[Universitas Leiden]]
|spouse = Siti Akmal (Amalia Gezina Wempe)
|children = Tengku Sariah{{br}}Tengkoe Dr. Adil Mansoer
}}
}}
'''Tengku Mansur''' atau '''Tengku Mansoer''' (1897 - 1955) adalah Walinegara [[Negara Sumatra Timur]], sebagai bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]]. Ia juga tokoh pendiri dan Ketua [[Jong Sumatranen Bond]] (1917-1919).<ref>{{cite web |url = http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_states_1946-1950.html#Sumatra_timur |title = Indonesia States 1946-1950}}</ref>
Dr. '''Tengku Mansur''' atau '''Tengku Mansoer''' ({{lahirmati|[[Tanjungbalai]], [[Kesultanan Asahan]]|17|1|1897|[[Medan]], [[Sumatera Utara]]|6|10|1953}}) adalah [[Wali Negara Sumatera Timur|Wali Negara]] [[Negara Sumatera Timur|Sumatera Timur]], sebagai bagian dari [[Republik Indonesia Serikat]]. Ia juga tokoh pendiri dan Ketua [[Jong Sumatranen Bond]] (1917–1919).<ref>{{cite web |url = http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_states_1946-1950.html#Sumatra_timur |title = Indonesia States 1946-1950}}</ref>


== Biografi ==
== Biografi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Toespraak door Dr. Mansoer Wali Negara Sumatra Timur tijdens een begrafenis op het Ereveld Noord Sumatra TMnr 60024735.jpg|jmpl|300px|Pidato oleh Wali Negara Sumatra Timur Dr. Mansoer saat upacara pemakaman di pemakaman militer]]
[[Berkas:Inauguration of Tengku Mansur as the Wali Negara of East Sumatra, Bukti, p11.jpg|jmpl|Pelantikan Tengku Mansur sebagai Wali Negara Sumatera Timur]]


Tengku Mansur lahir di [[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]], [[Kesultanan Asahan]], 17 Januari 1897. Ia merupakan anak dari Tengku Muhammad Adil (Tengku Babul) dengan Raden Ayu Sariah (berasal dari [[Cianjur]]).<ref name=mansur>https://www.geni.com/people/Tengku-Mansur/6000000003881064166</ref> Tengku Muhammad Adil dan saudara-saudaranya dikenal sangat gencar dalam menentang dan melawan Belanda. Hingga pada tahun 1859 Tengku Muhammad Adil dibuang oleh Belanda ke Buitenzorg ([[Bogor]]) untuk menghentikan perlawanannya. Ayahnya menikah dengan empat orang istri dan dikaruniai 12 orang anak.<ref>https://www.geni.com/people/Tengku-Tengku-Muhammad-Adil-Tengku-Babul/6000000001750278662</ref>
Teungku Mansur merupakan anak dari Sultan Hoesin, dan lahir di [[Asahan]] pada tahun 1897. Ia merupakan bagian dari keluarga bangsawan, karena Sultan Saibon ([[Daftar Sultan Asahan|Sultan Asahan]]) merupakan keponakannya. Ia pernah sekolah di [[STOVIA]], [[Batavia]]. Ia mulai berorganisasi dan bergabung dengan pemuda-pemuda nasionalis dan mereka mendirikan organisasi [[Jong Sumatranen Bond]] yang mana ia terpilih sebagai ketua. Ia melanjutkan sekolah ke [[Universitas Leiden|Leiden]], [[Belanda]].


Mansur merupakan bagian dari keluarga bangsawan, karena Sultan Saibon ([[Daftar Sultan Asahan|Sultan Asahan]]) merupakan keponakannya.<ref name=langkat>https://visitlangkat.wordpress.com/2014/11/19/dr-tengku-mansyur/</ref>
== Pengabadian ==

Namanya diabadikan sebagai nama jalan di [[Medan]] dan Nama Rumah Sakit Umum di [[Tanjungbalai]].
Mansur memulai pendidikan tinggi di ''Inlandsch Artsen School'' ([[STOVIA]]) di [[Batavia]] tahun 1911. Mansur dicatat sebagai satu-satunya siswa bergelar [[Tengku]] saat itu. Satu angkatan dengan Mansur (tingkat satu) adalah Abdoel Moenir Nasution. Kakak kelas mereka di tingkat dua (masuk 1910) adalah Ma’moer Al Rasjid Nasution. Di tingkat tiga (masuk 1909) ada Sjoeib Paroehoeman Harahap dan Soeleman Hasiboean.<ref name=depok>http://poestahadepok.blogspot.com/2018/04/sejarah-kota-medan-67-dr-t-mansur-anak.html</ref>

Ia mulai berorganisasi dan bergabung dengan pemuda-pemuda nasionalis dan mereka mendirikan organisasi [[Jong Sumatranen Bond]] yang mana ia terpilih sebagai ketua (1917).<ref name=depok/> Ia melanjutkan sekolah ke [[Universitas Leiden]], [[Belanda]].

Saat berkuliah di [[Leiden]], ia menikah dengan gadis Belanda<ref name=langkat/> bernama Amalia Gezina Wempe (1893-1967). Istrinya kemudian mengganti nama menjadi Siti Akmal.<ref>https://www.geni.com/people/Siti-Akmal-Amalia-Gezina-Wempe/6000000004008011179</ref>

Dari pernikahan itu, Mansur dikaruniai sepasang anak. Anak pertama seorang putri bernama Tengku Sariah lahir di Leiden, 14 Januari 1925 dan meninggal di Medan, 15 April 1994.<ref>https://www.geni.com/people/Tengku-Sariah/6000000004007849665</ref> Anak kedua seorang putra bernama Tengkoe Dr. Adil Mansoer lahir di Leiden, 24 April 1927 dan meninggal di [[Den Haag]], 30 November 1979.<ref>https://www.geni.com/people/Tengkoe-Dr-Adil-Mansoer/6000000004007605733</ref>

Setelah mendapat gelar dokter di Belanda, Tengku Mansur bekerja sebagai dokter ahli bedah di Medan. Pada bulan November 1947, ia diangkat sebagai Wali Negara Sumatra Timur.<ref name=buku>https://books.google.co.id/books?id=k7TrAAAAIAAJ&pg=RA3-PA179&lpg=RA3-PA179&dq=tengku+mansur+6+Oktober+1953&source=bl&ots=2i8cPQJI82&sig=ACfU3U0FnwnqseERT6g390r-U9RZ3PpLmQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjjj92Zv47wAhWafH0KHafeBKkQ6AEwFnoECBAQAg#v=onepage&q=tengku%20mansur%206%20Oktober%201953&f=false</ref>

Tengku Mansur meninggal dunia di [[Medan]] pada 6 Oktober 1953.<ref name=mansur/><ref name=buku/>

== Penghargaan ==
Namanya diabadikan sebagai nama jalan di [[Medan]] dan nama rumah sakit umum di [[Tanjungbalai]].


== Bibliografi ==
== Bibliografi ==
* {{cite book |title = The Blood of the People |publisher =NUS Press |year = 2014 |author = Anthon Reid |isbn =9971696371}}
* {{cite book |title = The Blood of the People |publisher =NUS Press |year = 2014 |author = Anthony Reid |isbn =9971696371}}
* {{cite book |title =The Malays |publisher = Jhon Willey&Sons |year =2011 |author = Anthony Muner |isbn =1444391666}}
* {{cite book |title =The Malays |publisher = Jhon Willey&Sons |year =2011 |author = Anthony Muner |isbn =1444391666}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Commonscat|Tengku Mansur}}
{{reflist}}
{{reflist}}

{{Lifetime|1897|1955}}
{{Lifetime|1897|1955}}


{{DEFAULTSORT:Mansur, Tengku}}
{{DEFAULTSORT:Mansur, Tengku}}
{{Indo-bio-stub}}
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Asahan]]
[[Kategori:Tokoh dari Asahan]]
[[Kategori:RIS]]
[[Kategori:Republik Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanjungbalai]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia]]

Revisi terkini sejak 22 Mei 2024 17.15

Tengku Mansur
Wali Negara Sumatera Timur
Masa jabatan
28 Januari 1948 – 17 Agustus 1950
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Jabatan dibentuk
Pengganti
Jabatan dihapuskan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1897-01-17)17 Januari 1897
Tanjungbalai, Kesultanan Asahan, Sumatera Utara, Hindia Belanda
Meninggal6 Oktober 1953(1953-10-06) (umur 56)
Medan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriSiti Akmal (Amalia Gezina Wempe)
AnakTengku Sariah
Tengkoe Dr. Adil Mansoer
Alma materSTOVIA
Universitas Leiden
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. Tengku Mansur atau Tengku Mansoer (17 Januari 1897 – 6 Oktober 1953) adalah Wali Negara Sumatera Timur, sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat. Ia juga tokoh pendiri dan Ketua Jong Sumatranen Bond (1917–1919).[1]

Pelantikan Tengku Mansur sebagai Wali Negara Sumatera Timur

Tengku Mansur lahir di Tanjungbalai, Kesultanan Asahan, 17 Januari 1897. Ia merupakan anak dari Tengku Muhammad Adil (Tengku Babul) dengan Raden Ayu Sariah (berasal dari Cianjur).[2] Tengku Muhammad Adil dan saudara-saudaranya dikenal sangat gencar dalam menentang dan melawan Belanda. Hingga pada tahun 1859 Tengku Muhammad Adil dibuang oleh Belanda ke Buitenzorg (Bogor) untuk menghentikan perlawanannya. Ayahnya menikah dengan empat orang istri dan dikaruniai 12 orang anak.[3]

Mansur merupakan bagian dari keluarga bangsawan, karena Sultan Saibon (Sultan Asahan) merupakan keponakannya.[4]

Mansur memulai pendidikan tinggi di Inlandsch Artsen School (STOVIA) di Batavia tahun 1911. Mansur dicatat sebagai satu-satunya siswa bergelar Tengku saat itu. Satu angkatan dengan Mansur (tingkat satu) adalah Abdoel Moenir Nasution. Kakak kelas mereka di tingkat dua (masuk 1910) adalah Ma’moer Al Rasjid Nasution. Di tingkat tiga (masuk 1909) ada Sjoeib Paroehoeman Harahap dan Soeleman Hasiboean.[5]

Ia mulai berorganisasi dan bergabung dengan pemuda-pemuda nasionalis dan mereka mendirikan organisasi Jong Sumatranen Bond yang mana ia terpilih sebagai ketua (1917).[5] Ia melanjutkan sekolah ke Universitas Leiden, Belanda.

Saat berkuliah di Leiden, ia menikah dengan gadis Belanda[4] bernama Amalia Gezina Wempe (1893-1967). Istrinya kemudian mengganti nama menjadi Siti Akmal.[6]

Dari pernikahan itu, Mansur dikaruniai sepasang anak. Anak pertama seorang putri bernama Tengku Sariah lahir di Leiden, 14 Januari 1925 dan meninggal di Medan, 15 April 1994.[7] Anak kedua seorang putra bernama Tengkoe Dr. Adil Mansoer lahir di Leiden, 24 April 1927 dan meninggal di Den Haag, 30 November 1979.[8]

Setelah mendapat gelar dokter di Belanda, Tengku Mansur bekerja sebagai dokter ahli bedah di Medan. Pada bulan November 1947, ia diangkat sebagai Wali Negara Sumatra Timur.[9]

Tengku Mansur meninggal dunia di Medan pada 6 Oktober 1953.[2][9]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Medan dan nama rumah sakit umum di Tanjungbalai.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Anthony Reid (2014). The Blood of the People. NUS Press. ISBN 9971696371. 
  • Anthony Muner (2011). The Malays. Jhon Willey&Sons. ISBN 1444391666. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]