Azhar Azizan Harun: Perbedaan antara revisi
Esa Fadjri (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Baginda 480 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
| term_end2 = 29 Juni 2020 |
| term_end2 = 29 Juni 2020 |
||
| appointer2 = [[Muhammad V dari Kelantan|Muhammad V]] |
| appointer2 = [[Muhammad V dari Kelantan|Muhammad V]] |
||
| nominator2 = [[Mahathir |
| nominator2 = [[Mahathir Mohamad]] |
||
| predecessor2 = Mohd Hashim Abdullah |
| predecessor2 = Mohd Hashim Abdullah |
||
| successor2 = Abdul Ghani Salleh |
| successor2 = Abdul Ghani Salleh |
Revisi terkini sejak 23 Mei 2024 07.31
Azhar Azizan Harun | |
---|---|
أزهر عزيزان هارون | |
Ketua Dewan Rakyat Ke -10 | |
Masa jabatan 13 Juli 2020 – 18 Desember 2022 | |
Penguasa monarki | Abdullah |
Perdana Menteri | |
Wakil | Mohd Rashid Hasnon Azalina Othman Said |
Ketua Komisi Pemilihan Umum | |
Masa jabatan 21 September 2018 – 29 Juni 2020 | |
Dicalonkan oleh | Mahathir Mohamad |
Ditunjuk oleh | Muhammad V |
Pendahulu Mohd Hashim Abdullah Pengganti Abdul Ghani Salleh | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 26 Oktober 1962 Kampung Sanglang, Ayer Hitam, Kedah, Federasi Malaya |
Kewarganegaraan | Malaysia |
Partai politik | Independen |
Kerabat | Idrus Harun (kakak) |
Almamater | Universitas Malaya (Sarjana Hukum) King's College London (Magister Hukum) |
Pekerjaan | Pengacara |
Nama lain | Art Harun |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Tan Sri Datuk Azhar bin Azizan Harun (Jawi: أزهر بن عزيزان هارون; lahir 26 Oktober 1962) adalah seorang politikus dan pengacara asal Malaysia. Ia juga dikenal sebagai Art Harun.[1] Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Rakyat sejak Juli 2020.[1] Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum dari September 2018 sampai pengunduran dirinya pada Juni 2020.[2]
Kehidupan awal dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Azhar dilahirkan di Kampung Sanglang, Ayer Hitam, Kedah pada 26 Oktober 1962. Ia merupakan adik dari Idrus Harun, Jaksa Agung Malaysia yang menjabat sejak Maret 2020.[3][4]
Azhar mendapatkan pendidikan hukumnya di Universitas Malaya dan lulus dengan gelar Sarjana Hukum pada 1986.[5] Setelahnya, ia melanjutkan studinya di King's College London dan mendapatkan gelar Magister Hukum (dengan jasa) di sana.[2]
Karier
[sunting | sunting sumber]Azhar memulai karirnya dalam sebuah firma hukum yang bernama Firma Allen & Gledhill pada tahun 1987, kemudian di Tetuan KH Koh, Azhar & Koh pada 1992. Setelahnya, ia melanjutkan karirnya di berbagai firma hukum terkenal seperti Tetuan Khaw & Hussein, Tetuan TH Su & Partners, Tetuan Lamin & Co, Tetuan Hisham Sobri & Kadir, Tetuan Shafee & Co, dan Tetuan Cheang & Ariff (firma milik Tan Sri Mohammad Ariff Md. Yusof). Ia juga menjadi pengacara terdakwa yang juga sebagai pengacara di Tetuan Azhar & Goh.[6]
Pada 21 September 2018, Azhar ditunjuk menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum dan menjabat hingga pengunduran dirinya pada 29 Juni 2020. Delapan pemilihan umum telah diadakan selama masa jabatannya. Ia telah mereformasi sistem pemilihan umum di Malaysia dengan mengadakan pendaftaran pemilih daring, kartu pemilih, meningkatkan fasilitas bagi pemilih disabilitas dan pemilih lansia, serta menyiarkan langsung proses penghitungan suara di Facebook.[2]
Azhar dicalonkan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menjadi Ketua Dewan Rakyat yang baru pada tanggal 29 Juni 2020. Ia diusulkan bersamaan dengan Dato' Seri Othman Said yang dicalonkan sebagai Wakil Ketua Dewan Rakyat. Nama keduanya diusulkan bersamaan dengan mosi menggantikan Mohamad Ariff dari jabatan Ketua Dewan Rakyat dan Nga Kor Ming dari jabatan Wakil Ketua Dewan Rakyat.[2] Azhar memenangkan pemilihan dengan 111 suara mendukung dan 109 suara menolak.[7] Ia mulai menjabat pada 13 Juli 2020,[8] hari yang sama dengan mosi menurunkan Mohamad Ariff dari jabatan yang didukung oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin diikuti oleh Menteri Senior Mohamed Azmin Ali.[7]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Malaysia
- Panglima Jasa Negara (PJN) – Datuk (2019)[9]
- Panglima Setia Mahkota (PSM) – Tan Sri (2021)[10]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Yunus, Arfa (13 Juli 2020). "No regrets, says Art Harun on accepting Speaker's role". NST Online (dalam bahasa Inggris). New Straits Times. Diakses tanggal 2020-07-26.
- ^ a b c d Bernama (13 Juli 2020). "Art Harun, dari mahkamah dan SPR ke Parlimen". BH Online (dalam bahasa Melayu). Berita Harian. Diakses tanggal 2020-08-04.
- ^ Hasnan, Harits Asyraf (12 Juli 2020). "Azhar Harun candidate for Dewan Rakyat speaker, Azalina deputy". Astro Awani (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ Amin, Maiamalia Mohamed; Hamid, Amir Abd. (13 Juli 2020). "Parlimen: Azhar Harun Speaker baharu". myMetro (dalam bahasa Melayu). Harian Metro. Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ Yatim, Nizam (7 Maret 2019). "Art Harun Dengan Dua Idolanya". Malaysia Today (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-07-14.
- ^ "Pelantikan Pengerusi Suruhanjaya Pilihan Raya". 21 September 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-15. Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ a b Palansamy, Yiswaree. "Malaysia likely set precedent as first country to remove a sitting parliamentary Speaker, says Mohamad Ariff". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-14.
- ^ Hasnan, Harits Asyraf (13 July 2020). "Azhar Azizan Harun YDP Dewan Rakyat baharu, angkat sumpah dalam suasana gempita". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-07-14.
- ^ "795 terima darjah kebesaran, pingat sempena Hari Keputeraan Agong" (dalam bahasa Melayu). Sinar Harian. 9 September 2019. Diakses tanggal 18 July 2020.
- ^ "Former Chief Justice and ex-FELDA chairman head King's birthday honours list". The Edge Markets. 13 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 13 November 2021.