Lompat ke isi

Antagonis reseptor H2: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fanijoy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Antagonis H2''', juga disebut '''penyekat H2''' (''H2 blocker'') adalah kelas obat yang menghalangi aksi histamin pada reseptor histamin H2 dari sel-sel parietal dalam lambung. Obat beraksi mengurangi produksi asam lambung. Antagonis H2 dapat digunakan dalam pengobatan [[dispepsia]], tetapi telah dikalahkan oleh [[penghambat pompa proton]] yang lebih efektif.<ref>Eriksson S, Långström G, Rikner L, Carlsson R, Naesdal J. Omeprazole and H<sub>2</sub>-receptor antagonists in the acute treatment of duodenal ulcer, gastric ulcer and reflux oesophagitis: a meta-analysis [published correction appears in ''European Journal of Gastroenterology & Hepatology'' 1996;8:192]. ''European Journal of Gastroenterology & Hepatology'' 1995;7:467–475</ref> Obat juga digunakan untuk mengobati penyakit [[ulkus peptikum]] dan [[penyakit refluks gastroesofagus]] (GERD).
'''Antagonis H2''', juga disebut '''penyekat H2''' (''H2 blocker'') adalah kelas obat yang menghalangi aksi [[histamin]] pada reseptor histamin H2 dari sel-sel parietal dalam lambung. Obat beraksi mengurangi produksi asam lambung. Antagonis H2 dapat digunakan dalam pengobatan [[dispepsia]], tetapi telah dikalahkan oleh [[penghambat pompa proton]] yang lebih efektif.<ref>Eriksson S, Långström G, Rikner L, Carlsson R, Naesdal J. Omeprazole and H<sub>2</sub>-receptor antagonists in the acute treatment of duodenal ulcer, gastric ulcer and reflux oesophagitis: a meta-analysis [published correction appears in ''European Journal of Gastroenterology & Hepatology'' 1996;8:192]. ''European Journal of Gastroenterology & Hepatology'' 1995;7:467–475</ref> Obat juga digunakan untuk mengobati penyakit [[ulkus peptikum]] dan [[penyakit refluks gastroesofagus]] (GERD).


<ref name=":0">{{Cite journal|last=Aziz|first=Noval|date=4 Maret 2002|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus
<ref name=":0">{{Cite journal|last=Aziz|first=Noval|date=4 Maret 2002|title=Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus
Baris 21: Baris 21:
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Kelompok obat utama}}
{{Kelompok obat utama}}{{Farmasi-stub}}
[[Kategori:Antagonis reseptor H2| ]]

[[Kategori:Farmakologi]]

Revisi terkini sejak 25 Mei 2024 15.03

Antagonis H2, juga disebut penyekat H2 (H2 blocker) adalah kelas obat yang menghalangi aksi histamin pada reseptor histamin H2 dari sel-sel parietal dalam lambung. Obat beraksi mengurangi produksi asam lambung. Antagonis H2 dapat digunakan dalam pengobatan dispepsia, tetapi telah dikalahkan oleh penghambat pompa proton yang lebih efektif.[1] Obat juga digunakan untuk mengobati penyakit ulkus peptikum dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD).

[2]Tujuan utama pengobatan untuk mengurangi rasa sakit penyembuhan ulkus dan mencegah terjadinya residif dan komplikasi.2,4 ARH-2 menurunkan volume cairan lambung dan konsentrasi H+. Penurunan sekresi oleh sel kelenjar lambung berlangsung simultan dengan penurunan volume cairan lambung.12 ARH-2 dapat menurunkan sekresi asam lambung basal (puasa), nokturnal, dan post-prandial atau yang distimulasi oleh insulin. Penghambatan sekresi asam lambung nokturnal merupakan faktor penting pada penyembuhan, sehingga penggunaan satu dosis pada malam hari menjelang tidur sangat bermanfaat.

[2]


Ada 4 jenis ARH-2 yang dikenal, yaitu: simetidin, ranitidin, famotidin dan nizatidin.8,15,16 Simetidin merupakan senyawa antagonis reseptor pertama yang ditemukan, yang mengandung cincin imidazol dari histamin. Pada penemuan selanjutnya cincin imidazol digantikan dengan senyawa furan (ranitidin) dan senyawa tiazol (famotidin dan nizatidin)


Agen tersedia

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Eriksson S, Långström G, Rikner L, Carlsson R, Naesdal J. Omeprazole and H2-receptor antagonists in the acute treatment of duodenal ulcer, gastric ulcer and reflux oesophagitis: a meta-analysis [published correction appears in European Journal of Gastroenterology & Hepatology 1996;8:192]. European Journal of Gastroenterology & Hepatology 1995;7:467–475
  2. ^ a b Aziz, Noval (4 Maret 2002). "Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peran Antagonis Reseptor H-2 Dalam Pengobatan Ulkus Peptikum". Sari Pediatri. 3 (4): 222–226.  line feed character di |title= pada posisi 104 (bantuan)