Lompat ke isi

Pulau Kusu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
EmausBot (bicara | kontrib)
Bot
579.536 suntingan
k Bot: Migrasi 7 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q1794635
Sngpra (bicara | kontrib)
307 suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
|align=right|[[Bahasa Inggris|Inggris]]:||Kusu Island
|align=right|[[Bahasa Inggris|Inggris]]:||Kusu Island
|-
|-
|align=right|[[Bahasa Tionghoa|Mandarin]]:||武吉知马
|align=right|[[Bahasa Tionghoa|Mandarin]]:||龟屿
|-
|-
|align=right|<small>([[Pinyin]]:||<small>guīyǔ
|align=right|<small>([[Pinyin]]:||Guī Yǔ)
|-
|-
|align=right|[[Bahasa Melayu|Melayu]]:||Pulau Tembakul
|align=right|[[Bahasa Melayu|Melayu]]:||Pulau Tembakul
|-
|-
|align=right|[[Bahasa Tamil|Tamil]]:||''isikan''
|align=right|[[Bahasa Tamil|Tamil]]:||குசு தீவு Kucu Tīvu
|}
|}


[[Berkas:Kusu Island locator map.png|thumb|right|200px|Pulau Kusu dari udara.]]
[[Berkas:Kusu Island locator map.png|jmpl|ka|200px|Pulau Kusu dari udara.]]
'''Pulau Kusu''' terletak di selatan [[Singapura]], lepas pantai [[Selat Singapura]]. Nama ini berarti "Pulau [[Kura-kura|Kura-Kura]]"; pulau ini juga dikenal dengan nama ''Pulau Puncak'' atau ''Pulau Tembakul'' dalam [[bahasa Melayu]]. Dari 2 singkapan kecil pada sebuah [[batu karang]], pulau ini diperbesar dan dimasukkan dalam resor wisata pulau seluas 85.000 m persegi. Pulau ini terletak 5,6 km di selatan Singapura.
'''Pulau Kusu''' terletak di selatan [[Singapura]], lepas pantai [[Selat Singapura]]. Nama ini berarti "Pulau [[Kura-kura|Kura-Kura]]"; pulau ini juga dikenal dengan nama ''Pulau Puncak'' atau ''Pulau Tembakul'' dalam [[bahasa Melayu]]. Dari 2 singkapan kecil pada sebuah [[batu karang]], pulau ini diperbesar dan dimasukkan dalam resor wisata pulau seluas 85.000 m persegi. Pulau ini terletak 5,6 km di selatan Singapura.


Legenda menceritakan bahwa kura-kura sihir mengubah diri menjadi sebuah pulau untuk menyelamatkan 2 nakhoda kapal berkebangsaan [[Melayu]] dan Tionghoa-yang kapalnya mengalami kecelakaan. Kedua lelaki ini bersyukur menurut kepercayaan masing-masing, yang Melayu membangun bangunan kramat Muslim, dan yang Tionghoa mendirikan kuil [[Tao]]. Tiap tahun selama [[bulan Qamariyah]] ke-9 (yang jatuh antara September dan November menurut [[Penanggalan Bulan]]), ribuan pecinta berkumpul di pulau ini untuk [[ziarah]] tahunan Kusu mereka untuk memberi penghormatan agar sehat, damai, bahagia, beruntung, dan makmur.
Legenda menceritakan bahwa kura-kura sihir mengubah diri menjadi sebuah pulau untuk menyelamatkan 2 nakhoda kapal berkebangsaan [[Melayu]] dan Tionghoa-yang kapalnya mengalami kecelakaan. Kedua lelaki ini bersyukur menurut kepercayaan masing-masing, yang Melayu membangun bangunan kramat Muslim, dan yang Tionghoa mendirikan kuil [[Tao]]. Tiap tahun selama [[bulan Qamariyah]] ke-9 (yang jatuh antara September dan November menurut [[Penanggalan Bulan]]), ribuan pecinta berkumpul di pulau ini untuk [[ziarah]] tahunan Kusu mereka untuk memberi penghormatan agar sehat, damai, bahagia, beruntung, dan makmur.


Di sini terletaklah kelenteng Tionghoa terkenal - Da Bo Gong atau Tua Pek Kong (Dewa Kemakmuran). Dibangun pada 1923 oleh seorang pebisnis kaya, kelenteng ini digunakan untuk menyembah Da Bo Gong dan [[Kuan Im]] (Dewi Keberuntungan). Bekasnya dihormati karena dianggap "memiliki" kekuatan untuk menganugerahi kemakmuran, obat, menenangkan laut dan menolak bala, sedangkan Kwan Im dikenal sebagai 'pemberi anak'.
Di sini terletaklah kelenteng Tionghoa terkenal - Da Bo Gong atau Tua Pek Kong (Dewa Kemakmuran). Dibangun pada 1923 oleh seorang pebisnis kaya, kelenteng ini digunakan untuk menyembah Da Bo Gong dan [[Kuan Im]] (Dewi Keberuntungan). Bekasnya dihormati karena dianggap "memiliki" kekuatan untuk menganugerahi kemakmuran, obat, menenangkan laut dan menolak bala, sedangkan Kwan Im dikenal sebagai 'pemberi anak'.
Baris 22: Baris 22:
Di puncak sebuah bukit kecil yang kasar di Pulau Kusu berdirilah 3 [[kramat]] untuk memperingati tokoh alim (Syed Abdul Rahman), ibunya (Nenek Ghalib) dan saudarinya (Puteri Fatimah) yang hidup pada [[abad ke-19]]. Banyak pecinta yang akan mendaki 152 langkah menuju kramat untuk berdoa agar makmur, pernikahan baik, sehat, dan harmonis. Kuil ini juga dikenal oleh pasangan yang belum punya anak yang berdoa supaya diberi anak. Walau begitu, mereka tidak berdoa ''untuk'' kramat itu.
Di puncak sebuah bukit kecil yang kasar di Pulau Kusu berdirilah 3 [[kramat]] untuk memperingati tokoh alim (Syed Abdul Rahman), ibunya (Nenek Ghalib) dan saudarinya (Puteri Fatimah) yang hidup pada [[abad ke-19]]. Banyak pecinta yang akan mendaki 152 langkah menuju kramat untuk berdoa agar makmur, pernikahan baik, sehat, dan harmonis. Kuil ini juga dikenal oleh pasangan yang belum punya anak yang berdoa supaya diberi anak. Walau begitu, mereka tidak berdoa ''untuk'' kramat itu.


Pulau ini terkenal karena [[laguna]] biru, pantai alami, dan tempatnya yang tenang. Orang biasa berkunjung untuk mengharap kebaikan dan Perlindungan Kura-Kura. Menginap semalam dilarang di pulau ini.
Pulau ini terkenal karena [[laguna]] biru, pantai alami, dan tempatnya yang tenang. Orang biasa berkunjung untuk mengharap kebaikan dan Perlindungan Kura-Kura. Menginap semalam dilarang di pulau ini.


{{Singapura}}
{{Singapura}}

Revisi terkini sejak 26 Mei 2024 09.43

Nama
Inggris: Kusu Island
Mandarin: 龟屿
(Pinyin: Guī Yǔ)
Melayu: Pulau Tembakul
Tamil: குசு தீவு Kucu Tīvu
Pulau Kusu dari udara.

Pulau Kusu terletak di selatan Singapura, lepas pantai Selat Singapura. Nama ini berarti "Pulau Kura-Kura"; pulau ini juga dikenal dengan nama Pulau Puncak atau Pulau Tembakul dalam bahasa Melayu. Dari 2 singkapan kecil pada sebuah batu karang, pulau ini diperbesar dan dimasukkan dalam resor wisata pulau seluas 85.000 m persegi. Pulau ini terletak 5,6 km di selatan Singapura.

Legenda menceritakan bahwa kura-kura sihir mengubah diri menjadi sebuah pulau untuk menyelamatkan 2 nakhoda kapal berkebangsaan Melayu dan Tionghoa-yang kapalnya mengalami kecelakaan. Kedua lelaki ini bersyukur menurut kepercayaan masing-masing, yang Melayu membangun bangunan kramat Muslim, dan yang Tionghoa mendirikan kuil Tao. Tiap tahun selama bulan Qamariyah ke-9 (yang jatuh antara September dan November menurut Penanggalan Bulan), ribuan pecinta berkumpul di pulau ini untuk ziarah tahunan Kusu mereka untuk memberi penghormatan agar sehat, damai, bahagia, beruntung, dan makmur.

Di sini terletaklah kelenteng Tionghoa terkenal - Da Bo Gong atau Tua Pek Kong (Dewa Kemakmuran). Dibangun pada 1923 oleh seorang pebisnis kaya, kelenteng ini digunakan untuk menyembah Da Bo Gong dan Kuan Im (Dewi Keberuntungan). Bekasnya dihormati karena dianggap "memiliki" kekuatan untuk menganugerahi kemakmuran, obat, menenangkan laut dan menolak bala, sedangkan Kwan Im dikenal sebagai 'pemberi anak'.

Di puncak sebuah bukit kecil yang kasar di Pulau Kusu berdirilah 3 kramat untuk memperingati tokoh alim (Syed Abdul Rahman), ibunya (Nenek Ghalib) dan saudarinya (Puteri Fatimah) yang hidup pada abad ke-19. Banyak pecinta yang akan mendaki 152 langkah menuju kramat untuk berdoa agar makmur, pernikahan baik, sehat, dan harmonis. Kuil ini juga dikenal oleh pasangan yang belum punya anak yang berdoa supaya diberi anak. Walau begitu, mereka tidak berdoa untuk kramat itu.

Pulau ini terkenal karena laguna biru, pantai alami, dan tempatnya yang tenang. Orang biasa berkunjung untuk mengharap kebaikan dan Perlindungan Kura-Kura. Menginap semalam dilarang di pulau ini.

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Pulau_Kusu&oldid=25757521"