Tetu: Perbedaan antara revisi
Donovanpalu (bicara | kontrib) Menambahkan contoh gambar file Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Donovanpalu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 7: | Baris 7: | ||
Tetu yang terbuat dari campuran tepung terigu, atau tepung beras, santan, dan daun pisang, atau pandan besar yang dibentuk persegi panjang, sehingga seringkali tetu disebut juga dengan nama kue perahu (parahu). Tetu atau Kue Perahu dikenali dari tampilannya yang disajikan dalam mangkok yang terbuat dari daun [[pandan]] atau daun pisang yang dibentuk persegi panjang, dan kemudian dikukus. |
Tetu yang terbuat dari campuran tepung terigu, atau tepung beras, santan, dan daun pisang, atau pandan besar yang dibentuk persegi panjang, sehingga seringkali tetu disebut juga dengan nama kue perahu (parahu). Tetu atau Kue Perahu dikenali dari tampilannya yang disajikan dalam mangkok yang terbuat dari daun [[pandan]] atau daun pisang yang dibentuk persegi panjang, dan kemudian dikukus. |
||
Kue ini pada bulan puasa sering disajikan sebagai menu takjil berbuka puasa, atau diperjajankan pada hari-hari biasa untuk di konsumsi oleh masyarakat [[Suku Bare'e|suku bare'e]], dan memiliki tekstur seperti agar-agar, sehingga sebagian orang menyimpannya terlebih dahulu di dalam kulkas sebelum menyantapnya. Tetu yang asli tanpa isi dan berwarna putih susu dan krem kekuning-kuningan (warna susu kental manis), karena hanya menggunakan tepung terigu, atau bisa juga tepung beras, santan, susu kental manis, dan gula pasir, tetapi ada juga masyarakat [[Suku Bare'e|suku bare'e]] yang menyantap tetu dengan isi gula merah, kacang-kacangan, kelapa, keju, keju sultan, coklat, coklat silverqueen, strawberry, blueberry, oreo, susu milo, berbagai macam selai, sayuran, buah-buahan, daging sapi, ayam, pizza italia, dll |
Kue ini pada bulan puasa sering disajikan sebagai menu takjil berbuka puasa, atau diperjajankan pada hari-hari biasa untuk di konsumsi oleh masyarakat [[Suku Bare'e|suku bare'e]], dan memiliki tekstur seperti agar-agar, sehingga sebagian orang menyimpannya terlebih dahulu di dalam kulkas sebelum menyantapnya. Tetu yang asli tanpa isi dan berwarna putih susu dan krem kekuning-kuningan (warna susu kental manis), karena hanya menggunakan tepung terigu, atau bisa juga tepung beras, santan, susu kental manis, dan gula pasir, tetapi ada juga masyarakat [[Suku Bare'e|suku bare'e]] yang menyantap tetu dengan isi gula merah, kacang-kacangan, kelapa, keju, keju sultan, coklat, coklat silverqueen, pisang, strawberry, blueberry, oreo, susu milo, berbagai macam selai, sayuran, buah-buahan, daging sapi, ayam, pizza italia, dll, dan ini memang sudah menjadi ciri khas [[Suku Bare'e|suku bare'e]] dalam menyajikan tetu dalam berbagai macam isi, dan tetu rasa apa saja.<ref>Kue Perahu Suku Bare'e, kue dari tepung terigu dan tepung beras. [https://www.scribd.com/document/675349093/Kue-dari-Tepung-Beras].</ref> |
||
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tetu adalah tidak disarankan membuka penutup kukusan sebelum kue ini matang karena akan membuat rasa kue berubah dan menjadi tidak enak lagi, dan setelah itu disimpan di lemari pendingin atau kulkas.<ref>Kue Perahu Suku Bare'e, resep tetu khas sulawesi, ini resep kue perahu yang wangi pandan dan bercita rasa manis. [https://www.scribd.com/document/617845921/KLP-3-Proposal-Jajanan-Selerata-Revisi].</ref> |
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tetu adalah tidak disarankan membuka penutup kukusan sebelum kue ini matang karena akan membuat rasa kue berubah dan menjadi tidak enak lagi, dan setelah itu disimpan di lemari pendingin atau kulkas.<ref>Kue Perahu Suku Bare'e, resep tetu khas sulawesi, ini resep kue perahu yang wangi pandan dan bercita rasa manis. [https://www.scribd.com/document/617845921/KLP-3-Proposal-Jajanan-Selerata-Revisi].</ref> |
Revisi terkini sejak 27 Mei 2024 13.14
Kue Tetu (Tetu)[1] adalah kue tradisional yang dimiliki oleh Suku Bare'e, yang berasal dari Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
Tetu yang terbuat dari campuran tepung terigu, atau tepung beras, santan, dan daun pisang, atau pandan besar yang dibentuk persegi panjang, sehingga seringkali tetu disebut juga dengan nama kue perahu (parahu). Tetu atau Kue Perahu dikenali dari tampilannya yang disajikan dalam mangkok yang terbuat dari daun pandan atau daun pisang yang dibentuk persegi panjang, dan kemudian dikukus.
Kue ini pada bulan puasa sering disajikan sebagai menu takjil berbuka puasa, atau diperjajankan pada hari-hari biasa untuk di konsumsi oleh masyarakat suku bare'e, dan memiliki tekstur seperti agar-agar, sehingga sebagian orang menyimpannya terlebih dahulu di dalam kulkas sebelum menyantapnya. Tetu yang asli tanpa isi dan berwarna putih susu dan krem kekuning-kuningan (warna susu kental manis), karena hanya menggunakan tepung terigu, atau bisa juga tepung beras, santan, susu kental manis, dan gula pasir, tetapi ada juga masyarakat suku bare'e yang menyantap tetu dengan isi gula merah, kacang-kacangan, kelapa, keju, keju sultan, coklat, coklat silverqueen, pisang, strawberry, blueberry, oreo, susu milo, berbagai macam selai, sayuran, buah-buahan, daging sapi, ayam, pizza italia, dll, dan ini memang sudah menjadi ciri khas suku bare'e dalam menyajikan tetu dalam berbagai macam isi, dan tetu rasa apa saja.[2]
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tetu adalah tidak disarankan membuka penutup kukusan sebelum kue ini matang karena akan membuat rasa kue berubah dan menjadi tidak enak lagi, dan setelah itu disimpan di lemari pendingin atau kulkas.[3]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]