Lompat ke isi

Nambo, Banggai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{unreferenced|date=Januari 2017}}
{{kecamatan
Kecamatan Nambo adalah salah satu kecamatan yang berada di [[Kota Luwuk]], Provinsi Sulawesi Timur di mana Kantor Camatnya berkedudukan di Kelurahan Nambo Bosa. Kecamatan Nambo terdiri dari 6 Kelurahan dan 5 Desa yaitu Desa Koyoan, Desa Koyoan Permai, Kelurahan Nambo Lempek, Kelurahan Nambo Lempek Baru, Kelurahan Nambo Bosa, Kelurahan Nambo Padang, Kelurahan Lontio, Kelurahan Lontio Baru, Desa Lumbe, Desa Padungnyo dan Desa Sayambongin.
|nama=Nambo
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Banggai
|luas=169,7 km²<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2015/04/27/37/luas-dan-pembagian-daerah-administrasi-kabupaten-banggai-menurut-kecamatan.html Luas dan Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Banggai Menurut Kecamatan]</ref>
|penduduk=8.338 jiwa (2015)<ref>[http://banggaikab.bps.go.id/statictable/2016/11/21/111/-jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-banggai-2014-2015.html Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Banggai 2014-2015]</ref>
|kelurahan=11
|nama camat=-
|kepadatan=49 jiwa/km²
|provinsi=Sulawesi Tengah
}}
'''Nambo''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Banggai]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].


== Batas wilayah ==
Penduduk di Kecamatan Nambo berjumlah ± 9.000 jiwa terdiri dari 99% Etnis Saluan, jadi jangan heran kalau di Kecamatan Nambo masyarakatnya menggunakan [[Bahasa Saluan]] sebagai bahasa sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Nambo berpijak pada dasar budaya Saluan yang kuat yang berintisari nilai-nilai agama Islam. Masyarakat di Kecamatan Nambo merupakan rangkai rumpun keluarga yang besar, kuat, dan utuh sehingga masyarakat Kecamatan Nambo hidup rukun dan damai.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara= [[Pagimana, Banggai|Kecamatan Pagimana]]
|selatan= Teluk Tolo
|barat=[[Kintom, Banggai|Kecamatan Kintom]]
|timur=[[Luwuk Selatan, Banggai|Kecamatan Luwuk Selatan]]
}}


== Desa/ kelurahan ==
Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, sejarah sampai budaya yaitu: Air Terjun Dendengan, Air Terjun Nabota, Taman Air Uwe Nye-nyek, Danau Dowiwi, Bukit Savana Jengket, Pantai Koyoan, Benteng Nambo, Tenun Ikat Nambo, Batik Nambo, Pandai Besi Nambo, Kerajinan Kayu Nambo, Anyaman, dll.
{{col-css3-begin|2}}
# [[Koyoan, Nambo, Banggai|Koyoan]]
# [[Koyoan Permai, Nambo, Banggai|Koyoan Permai]]
# [[Lontio, Nambo, Banggai|Lontio]]
# [[Lontio Baru, Nambo, Banggai|Lontio Baru]]
# [[Lumbe, Nambo, Banggai|Lumbe]]
# [[Nambo Bosaa, Nambo, Banggai|Nambo Bosaa]]
# [[Nambo Lempek, Nambo, Banggai|Nambo Lempek]]
# [[Nambo Lempek Baru, Nambo, Banggai|Nambo Lempek Baru]]
# [[Nambo Padang, Nambo, Banggai|Nambo Padang]]
# [[Padungnyo, Nambo, Banggai|Padungnyo]]
# [[Sayambongin, Nambo, Banggai|Sayambongin]]
{{col-css3-end}}


== Penduduk ==
Juga, di pantai Kelurahan Nambo Padang terdapat sebuah mata air yang dipercaya oleh masyarakat Nambo sebagai mata air yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, masyarakat Nambo menyebutnya Uwe Endeki.
Penduduk di Kecamatan Nambo berjumlah 8.338 jiwa pada tahun 2015. Penduduknya merupakan Etnis Saluan yang menggunakan [[Bahasa Saluan]] sebagai bahasa sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Nambo berpijak pada dasar budaya Saluan yang berintisari nilai-nilai agama Islam. Masyarakat di Kecamatan Nambo merupakan rangkai rumpun keluarga yang utuh sehingga masyarakat di Kecamatan Nambo hidup rukun dan damai.


== Kesenian ==
Kecamatan Nambo juga sangat dikenal sebagai Kecamatan yang sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: [[Musik Karambangan Nambo]], [[Musik Gambus Nambo]], [[Tari Tontila]], [[Tari Allaho]], [[Tari Umapos]], Tari Langka Tano, dan [[Kirab Pandanga]].
Masyarakat Kecamatan Nambo dikenal sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: [[Musik Karambangan Nambo]], [[Musik Gambus Nambo]], [[Tari Tontila]], [[Tari Allaho]], [[Tari Umapos]], Tari Langka Tano, dan [[Kirab Pandanga]]. Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakat di Kecamatan ini yaitu [[Langka Tano]], satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.


== Pariwisata ==
Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakatnya yaitu [[Langka Tano]], satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.
Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, budaya dan sejarah, yaitu: Air Terjun Dendengan, Air Terjun Nabota, Uwe Nyenyek, Danau Dowiwi, Bukit Savana Jengket, Pantai Koyoan, Tenun Nambo, Batik Nambo, Pandai Besi Nambo, Kasur Nambo, Kerajinan dan Seni Ukir Kayu Nambo, Anyaman Nambo, dan Benteng Nambo.


Bagi peminat buah durian, Durian Nambo adalah salah satu pilihan yang dapat dibeli di sepanjang jalan di Kecamatan Nambo apabila musim panen buah ini telah tiba.
Sebagai bagian dari Wallacea Area, hutan di Kecamatan Nambo adalah rumah dari satwa endemik Sulawesi seperti Tarsius, Kumbang Bersisik Sulawesi, Anoa, Kus-kus, Kera Macaca Sulawesi, Rusa, Biawak, Burung Rangkong, Burung Elang, Burung Gagak, dan berbagai jenis burung, kupu-kupu, dan satwa lainnya. Berbagai spesies tumbuhan juga merupakan kekayaan hayati di hutan Kecamatan Nambo.


Kolam-kolam ikan air tawar juga ada di Kecamatan ini yaitu di Desa Koyoan yang dapat dikunjungi untuk memancing atau menikmati langsung ikan air tawar.
[[Durian Nambo]] adalah salah satu ikon kecamatan ini. [[Durian Nambo]] adalah durian yang tumbuh di pegunungan Kecamatan Nambo, rasanya sangat enak dan segar karena durian ini tidak diperam, dipanen dengan cara dipetik atau jatuh ketika sudah masak. Durian ini dijajakan oleh para penjual di sepanjang jalan utama di Kecamatan Nambo saat musimnya tiba. Menikmati durian ini langsung di bawah pohonnya adalah kenikmatan tersendiri, dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, dengan jalur yang sedikit menantang, adalah pengalaman adventure yang tak akan terlupakan.


Ada juga mata air yang dipercaya oleh masyarakat Nambo sebagai mata air yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, masyarakat Nambo menyebutnya Uwe Endeki, mata air ini berada di pantai Kelurahan Nambo Padang.
Selain [[Durian Nambo]], kecamatan ini juga adalah penghasil buah mangga dan buah-buahan lainnya, sayur-sayuran dan palawija, juga hasil perkebunan seperti kelapa, cengkih, kemiri, dan kakao, hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di Kecamatan Nambo adalah petani dan pekebun.

Sebagai bagian dari Wallacea Area, hutan di Kecamatan Nambo adalah rumah satwa endemik Sulawesi seperti Tarsius, Kumbang Bersisik Sulawesi, Anoa, Kus-kus, Kera Macaca Sulawesi, Rusa, Biawak, Burung Rangkong, Burung Elang, Burung Gagak, dan berbagai jenis burung, kupu-kupu, dan satwa lainnya. Berbagai spesies tumbuhan juga merupakan kekayaan hayati di hutan Kecamatan Nambo.

Spesies ikan gobi endemik satu-satunya di dunia juga hanya ada di Kecamatan ini. Ikan gobi endemik tersebut ditemukan oleh para peneliti di sungai Koyoan.

Yang tidak kalah menarik, terdapat fosil dari zaman Jurassic di Kecamatan Nambo. Bukan berupa tulang-tulang dinosaurus, tapi berupa fosil cumi-cumi purba yang berumur sekitar 150 juta tahun. Fosil ini bernama belemnite yang sangat banyak ditemukan di singkapan formasi geologi Nambo. Alangkah bagusnya kalau wilayah keterdapatan fosil ini dilestarikan menjadi Geopark.

== Referensi ==
{{reflist}}

<!--[[Durian Nambo]] adalah salah satu ikon kecamatan ini. [[Durian Nambo]] adalah durian yang tumbuh di pegunungan Kecamatan Nambo, rasanya sangat enak dan segar karena durian ini tidak diperam, dipanen dengan cara dipetik atau jatuh ketika sudah masak. Durian ini dijajakan oleh para penjual di sepanjang jalan utama di Kecamatan Nambo saat musimnya tiba. Menikmati durian ini langsung di bawah pohonnya adalah kenikmatan tersendiri, dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, dengan jalur yang sedikit menantang dan merupakan pengalaman adventure yang tak akan terlupakan.

Selain [[Durian Nambo]], kecamatan ini juga adalah penghasil buah mangga dan buah-buahan lainnya, sayur-sayuran, dan palawija, juga hasil perkebunan seperti kelapa, cengkih, kemiri, dan kakao, hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di Kecamatan Nambo adalah petani dan pekebun.


Nelayan di Kecamatan Nambo tinggal di pesisir pantai Kecamatan Nambo, ragam tangkapan nelayan adalah: berbagai jenis ikan, cumi, gurita, dan kerang. Ikan air tawar juga dibudidayakan di kecamatan ini tepatnya di Desa Koyoan, yaitu ikan mas, ikan nila, dan ikan mujair.
Nelayan di Kecamatan Nambo tinggal di pesisir pantai Kecamatan Nambo, ragam tangkapan nelayan adalah: berbagai jenis ikan, cumi, gurita, dan kerang. Ikan air tawar juga dibudidayakan di kecamatan ini tepatnya di Desa Koyoan, yaitu ikan mas, ikan nila, dan ikan mujair.
Baris 22: Baris 69:
Tak lupa pula Kecamatan ini sangat dikenal dengan pemain sepak bolanya yang handal berbakat alami, dikenal dengan klub sepak bola legendarisnya yaitu [[PS Mutiara Nambo]] yang selalu menjadi warna dalam setiap pertandingan dikarenakan klub sepak bola ini selalu memberikan penampilan yang dibalut dengan skill sepak bola yang dijiwai seni dan sportifitas olahraga.
Tak lupa pula Kecamatan ini sangat dikenal dengan pemain sepak bolanya yang handal berbakat alami, dikenal dengan klub sepak bola legendarisnya yaitu [[PS Mutiara Nambo]] yang selalu menjadi warna dalam setiap pertandingan dikarenakan klub sepak bola ini selalu memberikan penampilan yang dibalut dengan skill sepak bola yang dijiwai seni dan sportifitas olahraga.


Kecamatan yang layak menyandang gelar sebagai Kecamatan Budaya dan Pariwisata di [[Kota Luwuk]] [[Provinsi Sulawesi Timur]] ini berjarak ± 3 Km dari [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir]] dan ± 16 Km dari Pusat [[Kota Luwuk]].
Kecamatan yang layak menyandang gelar sebagai Kecamatan Budaya di Kabupaten Banggai ini berjarak ± 3 Km dari [[Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir]] dan ± 16 Km dari Pusat [[Kota Luwuk]]-->

{{Kabupaten Banggai}}

{{Authority control}}



[[Kecamatan-stub}}
{{kecamatan-stub}}
{{Nambo, Luwuk}}
{{Kota Luwuk}}
{{Sulawesi Timur}}
{{uncategorized|date=Januari 2017}}

Revisi terkini sejak 29 Mei 2024 09.41

Nambo
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
KabupatenBanggai
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total8,338 jiwa (2.015)[1] jiwa
Kode Kemendagri72.01.23 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7202054 Edit nilai pada Wikidata
Luas169,7 km²[2]
Desa/kelurahan11

Nambo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Pagimana
Timur Kecamatan Luwuk Selatan
Selatan Teluk Tolo
Barat Kecamatan Kintom

Desa/ kelurahan

[sunting | sunting sumber]

Penduduk di Kecamatan Nambo berjumlah 8.338 jiwa pada tahun 2015. Penduduknya merupakan Etnis Saluan yang menggunakan Bahasa Saluan sebagai bahasa sehari-hari. Masyarakat Kecamatan Nambo berpijak pada dasar budaya Saluan yang berintisari nilai-nilai agama Islam. Masyarakat di Kecamatan Nambo merupakan rangkai rumpun keluarga yang utuh sehingga masyarakat di Kecamatan Nambo hidup rukun dan damai.

Masyarakat Kecamatan Nambo dikenal sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: Musik Karambangan Nambo, Musik Gambus Nambo, Tari Tontila, Tari Allaho, Tari Umapos, Tari Langka Tano, dan Kirab Pandanga. Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakat di Kecamatan ini yaitu Langka Tano, satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, budaya dan sejarah, yaitu: Air Terjun Dendengan, Air Terjun Nabota, Uwe Nyenyek, Danau Dowiwi, Bukit Savana Jengket, Pantai Koyoan, Tenun Nambo, Batik Nambo, Pandai Besi Nambo, Kasur Nambo, Kerajinan dan Seni Ukir Kayu Nambo, Anyaman Nambo, dan Benteng Nambo.

Bagi peminat buah durian, Durian Nambo adalah salah satu pilihan yang dapat dibeli di sepanjang jalan di Kecamatan Nambo apabila musim panen buah ini telah tiba.

Kolam-kolam ikan air tawar juga ada di Kecamatan ini yaitu di Desa Koyoan yang dapat dikunjungi untuk memancing atau menikmati langsung ikan air tawar.

Ada juga mata air yang dipercaya oleh masyarakat Nambo sebagai mata air yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, masyarakat Nambo menyebutnya Uwe Endeki, mata air ini berada di pantai Kelurahan Nambo Padang.

Sebagai bagian dari Wallacea Area, hutan di Kecamatan Nambo adalah rumah satwa endemik Sulawesi seperti Tarsius, Kumbang Bersisik Sulawesi, Anoa, Kus-kus, Kera Macaca Sulawesi, Rusa, Biawak, Burung Rangkong, Burung Elang, Burung Gagak, dan berbagai jenis burung, kupu-kupu, dan satwa lainnya. Berbagai spesies tumbuhan juga merupakan kekayaan hayati di hutan Kecamatan Nambo.

Spesies ikan gobi endemik satu-satunya di dunia juga hanya ada di Kecamatan ini. Ikan gobi endemik tersebut ditemukan oleh para peneliti di sungai Koyoan.

Yang tidak kalah menarik, terdapat fosil dari zaman Jurassic di Kecamatan Nambo. Bukan berupa tulang-tulang dinosaurus, tapi berupa fosil cumi-cumi purba yang berumur sekitar 150 juta tahun. Fosil ini bernama belemnite yang sangat banyak ditemukan di singkapan formasi geologi Nambo. Alangkah bagusnya kalau wilayah keterdapatan fosil ini dilestarikan menjadi Geopark.

Referensi

[sunting | sunting sumber]