Lompat ke isi

Kredit pemilikan rumah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(46 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
{{globalize|date=Juli 2019}}
{{globalize|date=Juli 2019}}
}}
}}
{{Keuangan pribadi}}
'''KPR''' (disebut juga '''Kredit Pemilikan Rumah''') adalah kredit yang digunakan untuk membeli [[rumah]] atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa Rumah. Walaupun penggunaannya mirip, KPR berbeda dengan [[kredit konstruksi dan renovasi]].
'''Kredit Pemilikan Rumah''' ('''KPR''') atau '''hipotek''' adalah [[pinjaman]] yang diberikan kepada pembeli rumah dengan skema pembiayaan berjangka (''leasing'') sampai dengan persentase tertentu dari harga sebuah rumah atau [[properti]]. KPR di [[Indonesia]] difasilitasi oleh perbankan dan lembaga sekunder.


KPR termasuk ke dalam kategori kredit konsumtif atau [[Kredit (keuangan)|kredit]] yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan atau kebutuhan yang sifatnya pribadi. Sebagai kebutuhan primer, pembelian rumah menggunakan KPR menjadi salah satu metode paling populer yang diandalkan masyarakat di Indoneisa untuk memenuhi kebutuhan papan tersebut. Berdasarkan data [https://www.bi.go.id/ BI (Bank Indonesia)], sebanyak 76.42% masyarakat Indonesia menggunakan sistem KPR sebagai fasilitas pembiayaan untuk memiliki rumah.<ref>{{Cite web|url=http://www.bi.go.id/id/publikasi/survei/harga-properti-primer/Documents/PISRT%20SHPR%20TW%20III-2017_ID.pdf|title=Survei Harga Properti Residensial|last=|first=2017-09-30|date=|website=www.BI.go.id|publisher=Bank Indonesia|access-date=2017-12-14}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
[[Agunan]] yang diperlukan untuk KPR adalah rumah yang akan dibeli itu sendiri untuk KPR Pembelian. Sedangkan untuk KPR Multiguna atau KPR Refinancing yang menjadi Agunan adalah Rumah yang sudah dimiliki.


== Menurut negara ==
Karena masuk dalam kategori Kredit Konsumtif maka peruntukan KPR haruslah untuk kegiatan yang bersifat Konsumtif seperti pembelian rumah, furniture, kendaraan bermotor dan tidak diperbolehkan untuk kegiatan yang bersifat produktif seperti pembelian stok barang dagangan, modal kerja dan lain sebagainya.


=== Indonesia ===
Beberapa contoh KPR adalah KPR Merdeka dari [[Bank NISP]], Kredit Griya Utama dari [[BTN]], dan KPR BCA dari [[BCA]].


==== Jenis KPR ====
KPR memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses kepemilikan tempat tinggal karena menurut data Bank Indonesia mayoritas masyarakat mengandalkan KPR sebagai fasilitas pembiayaan dalam memiliki rumah. Riset Bank Indonesia menemukan bahwa 76.42% menggunakan KPR untuk memiliki rumah<ref>{{Cite web|url=http://www.bi.go.id/id/publikasi/survei/harga-properti-primer/Documents/PISRT%20SHPR%20TW%20III-2017_ID.pdf|title=Survei Harga Properti Residensial|last=|first=2017-09-30|date=|website=www.BI.go.id|publisher=Bank Indonesia|access-date=2017-12-14}}</ref>.

= Jenis KPR =
KPR memiliki beberapa jenis, yaitu:
KPR memiliki beberapa jenis, yaitu:

# KPR adalah kredit pemilikan rumah yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal, apartemen, ruko (rumah toko), rukan (rumah kantor), atau tanah. Tujuan KPR bisa untuk pembelian rumah baru atau pembelian rumah bekas.
# KPR Multiguna adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada perorangan dimana peminjam menggunakan dana kredit tersebut untuk berbagai tujuan konsumtif dengan properti (rumah, apartemen, ruko, rukan, atau tanah kosong untuk dibangun) sebagai agunan.
# KPR adalah [[Kredit (keuangan)|kredit]] pemilikan rumah yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal, [[apartemen]], [[ruko]] (rumah toko), rukan (rumah kantor), atau tanah. Tujuan KPR bisa untuk pembelian rumah baru atau pembelian rumah bekas.
# KPR multiguna adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada perorangan untuk menggunakan dana kredit tersebut untuk tujuan konsumtif properti (rumah, apartemen, ruko, rukan, atau tanah kosong untuk dibangun) dan menggunakan properti tersebut sebagai [[agunan]].

==== Hal yang harus diperhatikan ====
Dalam mengambil KPR terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh calon debitur, yaitu:
Dalam mengambil KPR terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh calon debitur, yaitu:
* Jenis Suku Bunga. Pilihan suku bunga, yaitu: Suku bunga Fixed selama periode tertentu setelah pencairan selanjutnya Floating atau, Suku bunga Floating sejak pencairan hingga kredit lunas
* Jenis suku bunga. Suku bunga ''fixed'' selama periode tertentu setelah pencairan, selanjutnya ''floating'' atau suku bunga ''floating'' sejak pencairan hingga kredit lunas.
* Plafond kredit. Berapa maksimum jumlah pinjaman KPR yang diperbolehkan oleh pihak bank.
* ''Plafon'' kredit, yaitu berapa maksimum jumlah pinjaman KPR yang diperbolehkan oleh pihak bank.
* Persentase Pembayaran (Loan to Value / LTV). Maksimum fasilitas plafond kredit adalah 85% - 90% dari nilai agunan berdasarkan penilaian bank.
* Persentase pembayaran (''Loan to Value'' / LTV) ''Loan to Value/LTV'' adalah maksimum fasilitas ''plafond'' kredit adalah 85% - 90% dari nilai agunan berdasarkan penilaian bank.
* Jangka Waktu Kredit. Berapa lama masa pinjaman diberikan. Saat ini, paling lama bank memberika jangka waktu kredit adalah 20 tahun
* Jangka waktu kredit. Saat ini biasanya bank memberikan maksimum jangka waktu kredit adalah 20 tahun.
* Perlindungan. Perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran jika terjadi musibah baik kepada debitur maupun terhadap properti yang menjadi agunan KPR
* Perlindungan, yaitu perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran jika terjadi musibah, baik kepada debitur maupun terhadap properti yang menjadi agunan KPR.


= Syarat KPR =
==== Syarat Pengajuan KPR ====
Berikut adalah ketetapan syarat dalam pengajuan KPR di bank, yaituː<ref>{{Cite web|url=https://www.bca.co.id/id/individu/produk/pinjaman/kpr|title=Kredit Pemilikan Rumah|last=|first=|date=|website=https://www.bca.co.id/|publisher=|access-date=2017-12-03}}</ref>
Bank menetapkan sejumlah syarat dalam pengajuan KPR, yaitu antara lain:

Syarat Pengajuan KPR<ref>{{Cite web|url=https://www.bca.co.id/id/individu/produk/pinjaman/kpr|title=Kredit Pemilikan Rumah|last=|first=|date=|website=https://www.bca.co.id/|publisher=|access-date=2017-12-03}}</ref>
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!
!
Baris 38: Baris 38:
|-
|-
|2
|2
|Lama bekerja / berusaha
|Lama bekerja/berusaha
|Karyawan
Lama bekerja: Minimal 1 tahun di perusahaan yang terakhir atau total pengalaman kerja minimal 2 tahun.
|-
|
|
*Karyawan: minimal 1 tahun di perusahaan yang terakhir atau total pengalaman kerja minimal 2 tahun.
|

|Pengusaha dan Profesional
Lama Berusaha/Profesi: Minimal 2 tahun (bidang yang sama).
*Pengusaha dan profesional: minimal 2 tahun (bidang yang sama).
|-
|-
|3
|3
|Usia maksimum saat kredit berakhir
|Usia maksimum saat kredit berakhir
|
|Karyawan: 55 tahun
Pengusaha/professional: 65 tahun.
*Karyawan: 55 tahun.
*Pengusaha dan profesional: 65 tahun.
|-
|-
|4
|4
Baris 62: Baris 60:
|6
|6
|Pembayaran
|Pembayaran
|Pembayaran angsuran secara auto debet dari rekening Pemohon yang bersangkutan di BCA.
|Pembayaran angsuran secara auto debet dari rekening Pemohon yang bersangkutan
|}
|}


= Jenis Suku Bunga KPR =
==== Jenis Suku Bunga KPR ====
Dalam perhitungan bunga KPR<ref>{{Cite web|url=http://www.duwitmu.com/kpr/3-tips-mengatasi-naiknya-cicilan-kpr/|title=3 Langkah Mudah Mengatasi Naiknya Cicilan KPR|last=|first=|date=2016-07-23|website=Duwitmu.com|publisher=|access-date=2017-12-07}}</ref>, bank biasanya menetapkan dua jenis suku bunga KPR, yaitu:
Dalam perhitungan bunga KPR,<ref>{{Cite web|url=http://www.duwitmu.com/kpr/3-tips-mengatasi-naiknya-cicilan-kpr/|title=3 Langkah Mudah Mengatasi Naiknya Cicilan KPR|last=|first=|date=2016-07-23|website=Duwitmu.com|publisher=|access-date=2017-12-07}}</ref> bank biasanya menetapkan dua jenis suku bunga KPR, yaitu:
# Bunga Tetap (Fixed Rate). Bunga tetap adalah tingkat bunga yang sama selama periode tertentu sehingga dimana dalam kondisi ini cicilan KPR akan flat atau sama selama periode bunga tetap. Meskipun bunga kredit di pasaran mengalami perubahan, namun jika KPR masih dalam periode bunga tetap, maka tingkat suku bunga yang dibebankan ke nasabah akan sama. Bagi nasabah, bunga tetap ini menguntungkan karena umumnya tingkat bunga di diskon selama bunga tetap sehingga cicilan KPR menjadi relatif rendah.
# Bunga Tetap ('''''Fixed Rate'''''). Bunga tetap adalah tingkat bunga yang sama selama periode tertentu atau dalam kondisi ini cicilan KPR akan ''flat'' atau sama selama periode bunga tetap. Meskipun bunga kredit di pasaran mengalami perubahan, jika KPR masih dalam periode bunga tetap, maka tingkat suku bunga yang dibebankan ke nasabah akan sama. Bagi nasabah, bunga tetap ini menguntungkan karena umumnya tingkat bunga di diskon selama bunga tetap sehingga cicilan KPR menjadi relatif rendah.
# Bunga Mengambang (Floating Rate). Bunga mengambang adalah tingkat bunga yang berubah sesuai dengan kondisi tingkat bunga kredit pasar. Jika sudah menggunakan bunga mengambang, maka cicilan KPR bisa berubah mengikuti kondisi bunga di pasaran. Saat bunga di pasaran naik, maka bunga mengambang KPR ikut naik dan implikasinya cicilan KPR akan naik pula. Begitu pula sebaliknya.
# Bunga Mengambang ('''''Floating Rate'''''). Bunga mengambang adalah tingkat bunga yang berubah sesuai dengan kondisi tingkat bunga kredit pasar. Jika sudah menggunakan bunga mengambang, maka cicilan KPR bisa berubah mengikuti kondisi bunga di pasaran. Saat bunga di pasaran naik, maka bunga mengambang KPR ikut naik dan implikasinya cicilan KPR akan naik pula, begitu juga sebaliknya.
Dalam praktek di lapangan, bank biasanya menerapkan bunga tetap dalam beberapa tahun pertama saja dalam masa kredit KPR, misalnya 2 tahun pertama atau maksimum 5 tahun pertama, lalu setelah itu bank menerapkan bunga mengambang dalam KPR. Itu sebabnya nasabah KPR mengalami kenaikkan cicilan KPR yang cukup tinggi dikarenakan bunga yang digunakan bank tidak lagi bunga tetap tetapi sudah bunga mengambang.
Dalam praktik di lapangan, bank biasanya menerapkan bunga tetap dalam beberapa tahun pertama saja dalam masa kredit KPR, misalnya 2 tahun pertama atau maksimum 5 tahun pertama. Setelah itu, bank menerapkan '''''floating rate''''' dalam KPR. Hal itu yang menyebabkan nasabah KPR mengalami kenaikan cicilan KPR yang cukup tinggi karena bunga yang digunakan bank bukan lagi bunga tetap, melainkan mengikuti suku bunga bank.

= Simulasi KPR (Kredit pemilikan Rumah) =
Simulasi KPR adalah merupakan sebuah gambaran proses mengenai kredit sebuah rumah yang wajib dilakukan oleh setiap nasabah yang hendak membeli rumah melalui sistem KPR. Proses simulasi kredit tersebut akan dilakukan oleh pihak kreditur atau pemberi kredit (biasanya dari pihak Bank) dengan pihak nasabah yang hendak mengajukan permohonan pembelian rumah secara kredit KPR.

Pihak developer rumah atau pemilik rumah tidak akan terlibat dalam simulasi ini. Ini disebabkan oleh pihak tersebut pada nantinya adalah pihak yang akan mendapatkan atau menerima pembayaran dari pihak kreditur. Selanjutnya, sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat, maka pihak nasabah harus membayar kredit.


==== Simulasi KPR ====
Simulasi kredit rumah ini akan dibuat oleh pihak [[bank]]. Dan biasanya akan berbeda-beda tergantung bank apa dipilih sebagai penyedia layanan kredit. Sehingga bukan hal yang mengherankan apabila kebijakan dan jangka waktu kredit akan berbeda antara bank yang satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, beberapa yang akan membedakan di antaranya adalah uang muka yang harus dibayarkan, dan juga berapa bunga (atau lebih tepat metode penerapan bunga macam apa yang akan ditetapkan). Ini merupakan sebuah informasi penting yang akan dijelaskan dalam simulasi kredit dan bisa menjadi sebuah gambaran untuk setiap nasabah yang hendak melakukan kredit rumah.
Simulasi KPR adalah sebuah gambaran proses mengenai kredit sebuah rumah yang wajib dilakukan oleh setiap nasabah yang hendak membeli rumah melalui sistem KPR. Proses simulasi kredit tersebut akan dilakukan oleh pihak kreditur atau pemberi kredit (biasanya dari pihak Bank), dengan pihak nasabah yang hendak mengajukan permohonan pembelian rumah secara kredit KPR.


Pihak developer rumah atau pemilik rumah tidak akan terlibat dalam simulasi ini. Hal ini disebabkan oleh pihak tersebut nantinya merupakan pihak yang akan mendapatkan atau menerima pembayaran dari pihak kreditur. Selanjutnya, sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat, maka pihak nasabah harus membayar kredit.
[[Nasabah]] berhak untuk memintas simulasi kredit rumah ini dari setiap bank yang hendak dijadikan penyedia kredit KPR. Walaupun pada umumnya apabila Anda membeli rumah dari developer, pihak nasabah akan langsung mendapatkan beberapa pilihan bank serta pilihan jangka waktu yang hendak diambil dan berapa besar cicilan kredit. Ini karena pihak developer sudah melakukan hubungan kerja sama dengan beberapa bank yang dijadikan pilihan oleh nasabah.


Simulasi kredit rumah akan dibuat oleh pihak [[bank]]. Biasanya simulasi dibuat berbeda-beda, tergantung bank apa dipilih sebagai penyedia layanan kredit. Sehingga bukan hal yang mengherankan apabila kebijakan dan jangka waktu kredit akan berbeda antara bank yang satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, beberapa yang akan membedakan di antaranya adalah [[Uang Muka|uang muka]] yang harus dibayarkan dan berapa bunga (lebih tepat metode penerapan bunga macam apa yang akan ditetapkan). Hal tersebut merupakan informasi penting yang akan dijelaskan dalam simulasi kredit dan bisa menjadi sebuah gambaran untuk setiap nasabah yang hendak melakukan kredit rumah.
= KPR Syariah =
KPR Syariah adalah pinjaman KPR yang diberikan sesuai prinsip syariah. Salah satu keuntungan KPR Syariah adalah jumlah cicilan KPR tetap sampai dengan akhir masa pinjaman. Ini berbeda dengan KPR konvensional yang mana jumlah cicilan bisa naik atau turun seiring dengan perubahan bunga kredit.


[[Nasabah]] berhak untuk meminta simulasi kredit rumah dari setiap bank yang hendak dijadikan penyedia kredit KPR. Walaupun pada umumnya apabila pembeli rumah menggunakan jasa developer, pihak nasabah akan langsung mendapatkan beberapa pilihan bank, pilihan jangka waktu yang hendak diambil, dan berapa besar cicilan kredit. Hal itu terjadi karena pihak developer sudah melakukan hubungan kerja sama dengan beberapa bank yang dijadikan pilihan oleh nasabah.
Sementara, KPR Syariah karena tidak menggunakan prinsip bunga maka jumlah cicilan KPR Syariah tetap sampai dengan akhir masa kredit. Kondisi ini menguntungkan peminjam karena peminjam tidak perlu khawatir bahwa jumlah cicilan bulanan akan tiba-tiba naik.


==== KPR Syariah ====
Di bank syariah, tersedia beragam KPR iB yang bisa dipilih sesuai kebutuhan: KPR iB jual beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli dan KPR iB kepemilikan bertahap. Namun yang banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli dan skema sewa beli<ref>{{Cite web|url=http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-perbankan/jenis/Documents/KPR_iB_Beragam_Layanan.pdf|title=KPR iB : BERAGAM PILIHAN SEMUANYA MENGUNTUNGKAN|last=|first=|date=|website=Bank Indonesia|publisher=|access-date=2017-12-12}}</ref>.
'''KPR Syariah''' adalah pinjaman KPR yang diberikan sesuai prinsip syariah. Salah satu keuntungan KPR Syariah adalah jumlah cicilan KPR tetap hingga akhir masa pinjaman. Berbeda dengan KPR konvensional yang jumlah cicilannya bisa naik atau turun seiring dengan perubahan bunga kredit, KPR Syariah tidak menggunakan prinsip bunga maka jumlah cicilan KPR Syariah tetap sampai dengan akhir masa kredit. Kondisi ini menguntungkan peminjam karena peminjam tidak perlu khawatir bahwa jumlah cicilan bulanan akan tiba-tiba naik.
* KPR iB dengan skema jual beli memberi kepastian jumlah angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran apabila terjadi kenaikan suku bunga pasar karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah. Misalnya harga beli rumah sebesar Rp.100 juta. Untuk jangka waktu 5 tahun, bank syariah misalnya mengambil keuntungan/ margin sebesar Rp.50 juta. Maka harga jual rumah kepada nasabah untuk masa angsuran 5 tahun adalah sebesar Rp.150 juta. Angsuran yang harus dibayar nasabah setiap bulan adalah Rp.150 juta dibagi 60 bulan = Rp.2,5 juta.
* KPR iB dengan skema sewa beli memberi opsi kepada nasabah untuk menyewa rumah yang diinginkannya dan akhirnya dapat ia miliki di akhir masa sewa. Dalam skema ini, harga sewa ditentukan secara berkala berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Umumnya digunakan untuk pembiayaan KPR iB berjangka waktu panjang, misalnya 15 tahun. Dalam 2 tahun pertama biaya sewa rumah misalnya ditetapkan sebesar Rp.1,5 juta per bulan. Untuk 2 tahun kedua disepakati sebesar Rp.2 juta per bulan, begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya harga akan direview dan ditetapkan biaya sewa per bulannya. Pada akhir tahun ke-15 nasabah dapat membeli rumah yang disewa, misalnya dengan harga Rp.20 juta.
Untuk kedua jenis KPR iB tersebut maupun jenis lainnya, nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir. Karena bank syariah tidak akan mengenakan pinalti. Jadi, bagi anda yang membutuhkan rumah idaman, jangan ragu ke bank syariah terdekat untuk memperoleh KPR iB. Beragam pilihan, semua menguntungkan.


Di bank syariah, tersedia beragam KPR iB yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, misalnya KPR iB jual beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli, dan KPR iB kepemilikan bertahap. Akan tetapi, yang banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli dan skema sewa beli.<ref>{{Cite web|url=http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-perbankan/jenis/Documents/KPR_iB_Beragam_Layanan.pdf|title=KPR iB : BERAGAM PILIHAN SEMUANYA MENGUNTUNGKAN|last=|first=|date=|website=Bank Indonesia|publisher=|access-date=2017-12-12|archive-date=2015-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20151010080539/http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-perbankan/jenis/Documents/KPR_iB_Beragam_Layanan.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Disisi lain, saat ini dikenal juga KPR Syariah yang tidak melibatkan pembiayaan bank sama sekali. Pembiayaan perumahan syariah ini biasanya bersumber dari pengembangnya sendiri ataupun dari pihak investor yang tertarik untuk melakukan kerja sama. <ref>{{Cite web|url=http://https://shariagreenland.co.id/property-syariah/|title=Kenali Lebih Jauh Property Syariah Sebelum Beli Rumah KPR|last=|first=|date=2019-10-25|website=shariagreenland.co.id|publisher=|access-date=2019-11-28}}</ref>
* KPR iB dengan skema jual beli memberi kepastian jumlah angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran apabila terjadi kenaikan suku bunga pasar karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah. Misalnya harga beli rumah sebesar Rp100 juta, untuk jangka waktu 5 tahun, bank syariah misalnya akan mengambil keuntungan/margin sebesar Rp50 juta. Maka harga jual rumah kepada nasabah untuk masa angsuran 5 tahun yaitu sebesar Rp150 juta. Angsuran yang harus dibayar nasabah setiap bulan adalah Rp150 juta dibagi 60 bulan, yang berarti Rp2,5 juta per bulan.
* KPR iB dengan skema sewa beli memberi opsi kepada nasabah untuk menyewa rumah yang diinginkannya dan akhirnya dapat ia miliki di akhir masa sewa. Dalam skema ini, harga sewa ditentukan secara berkala berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Umumnya digunakan untuk pembiayaan KPR iB berjangka waktu panjang, misalnya 15 tahun. Dalam 2 tahun pertama biaya sewa rumah misalnya ditetapkan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Dalam waktu 2 tahun disepakati sebesar Rp2 juta per bulan, begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya, harga akan di-''review'' dan ditetapkan biaya sewa per bulannya. Pada akhir tahun ke-15 nasabah dapat membeli rumah yang disewa, misalnya dengan harga Rp20 juta.
Untuk kedua jenis KPR iB tersebut maupun jenis lainnya, nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir karena bank syariah yang tidak akan mengenakan pinalti. Di sisi lain, saat ini dikenal juga KPR Syariah yang tidak melibatkan pembiayaan bank sama sekali. Pembiayaan perumahan syariah ini biasanya bersumber dari pengembangnya atau dari pihak investor yang tertarik untuk melakukan kerja sama. Sistem ini biasa disebut dengan skema inhouse. Setiap developer memiliki kebijakan yang berbeda mengenai skema kredit inhouse terutama di jangka waktu angsuran.<ref>{{Cite web|url=https://shariagreenland.co.id/property-syariah/|title=Kenali Lebih Jauh Property Syariah Sebelum Beli Rumah KPR|last=|first=|date=2019-10-25|website=shariagreenland.co.id|publisher=|access-date=2019-11-28|archive-date=2013-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20130711041720/http://https/|dead-url=yes}}</ref>


= Take-Over Kredit =
==== Take-Over Kredit ====
Dalam KPR, nasabah umumnya bisa melakukan take-over kredit, yaitu memindahkan kredit dari satu bank ke bank lainnya. Ada beberapa tujuan dari melakukan take-over KPR, yaitu<ref>{{Cite web|url=http://www.duwitmu.com/kpr/cara-take-over-kpr/|title=Cara Mudah Take Over KPR|last=|first=|date=2015-03-29|website=Duwitmu.com|publisher=|access-date=2017-12-14}}</ref>:
Dalam KPR, nasabah umumnya bisa melakukan ''take-over'' kredit, yaitu memindahkan kredit dari satu bank ke bank lainnya. Ada beberapa tujuan dari melakukan ''take-over'' KPR, yaitu:<ref>{{Cite web|url=http://www.duwitmu.com/kpr/cara-take-over-kpr/|title=Cara Mudah Take Over KPR|last=|first=|date=2015-03-29|website=Duwitmu.com|publisher=|access-date=2017-12-14}}</ref>
* Mendapatkan suku bunga kredit yang lebih rendah di bank lain. Banyak bank melakukan diskon suku bunga dengan maksud menarik peminjam baru.
* Mendapatkan suku bunga kredit yang lebih rendah di bank lain. Banyak bank melakukan diskon suku bunga dengan maksud menarik peminjam baru.
* Mendapatkan tambahan dana segar dari kenaikkan nilai kredit. Saat pindah ke bank yang baru, bank tersebut akan melakukan penilaian ulang (appraisal) terhadap nilai tanah dan bangunan yang akan dijakan jaminan. Jika nilai jaminan meningkat, peminjam bisa mengajukan tambahan kredit ke bank.
* Mendapatkan tambahan dana dari kenaikan nilai kredit. Saat pindah ke bank yang baru, bank tersebut akan melakukan penilaian ulang (appraisal) terhadap nilai tanah dan bangunan yang akan dijakan jaminan. Jika nilai jaminan meningkat, peminjam bisa mengajukan tambahan kredit ke bank.
Meskipun take - over memiliki sejumlah keuntungan, peminjam perlu mempertimbangkan biaya dari take-over tersebut karena proses take-over memerlukan biaya administrasi yang tidak kecil.
Meskipun ''take-over'' memiliki sejumlah keuntungan, peminjam perlu mempertimbangkan biaya dari ''take-over'' tersebut karena prosesnya akan memerlukan biaya administrasi yang tidak kecil.


= KPR Subsidi =
==== KPR Subsidi ====
KPR Subsidi adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya]]<nowiki/>t<ref>{{Cite web|url=http://ppdpp.id/|title=Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|last=|first=|date=|website=http://ppdpp.id/|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|access-date=2017-12-20}}</ref> dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun<ref>{{Cite web|url=http://www.btn.co.id/id/content/Produk/Produk-Kredit/Kredit-Perorangan/KPR-Bersubsidi|title=KPR BTN Subsidi|last=|first=|date=|website=http://www.btn.co.id/|publisher=|access-date=2017-12-16}}</ref>. Menurut data Kementerian PUPR, Total penyaluran KPR Subsidi sudah mencapai 516.292 unit dengan nilai Rp 30 T sampai akhir 2017.
'''KPR Subsidi''' adalah kredit pemilikan rumah program kerja sama dengan [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya]]<nowiki/>t<ref>{{Cite web|url=http://ppdpp.id/|title=Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|last=|first=|date=|website=http://ppdpp.id/|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|access-date=2017-12-20}}</ref> dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.<ref>{{Cite web|url=http://www.btn.co.id/id/content/Produk/Produk-Kredit/Kredit-Perorangan/KPR-Bersubsidi|title=KPR BTN Subsidi|last=|first=|date=|website=http://www.btn.co.id/|publisher=|access-date=2017-12-16|archive-date=2017-12-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20171217014010/http://www.btn.co.id/id/content/Produk/Produk-Kredit/Kredit-Perorangan/KPR-Bersubsidi|dead-url=yes}}</ref> Terdapat dua jenis KPR Subsidi yang disediakan oleh pemerintah yaitu KPR Sejahtera dan KPR Subsidi Selisih Bunga/Marjin (KPR SSB/SSM) dan dapat diselenggarakan secara umum (konvensional) atau menggunakan prinsip [[syariah]].{{cn}} Menurut data Kementerian PUPR, total penyaluran KPR Subsidi sudah mencapai 516.292 unit dengan nilai Rp 30 T hingga akhir 2017.


Hal yang menguntungkan dari KPR Subsidi dibandingkan KPR pada umumnya adalah:
Hal yang menguntungkan dari KPR Subsidi dibandingkan KPR pada umumnya adalah,
* Suku bunga 5 % fixed sepanjang jangka waktu kredit
* suku bunga 5% fixed sepanjang jangka waktu kredit;
* Uang muka mulai dari 1%
* uang muka mulai dari 1%;
* Jangka waktu maksimal s.d. 20 tahun
* jangka waktu maksimal s.d. 20 tahun;
* suku bunga/marjin pembiayaan sudah termasuk premi [[asuransi]] jiwa, asuransi kebakaran, dan asuransi kredit/pembiayaan; dan
Namun, calon debitur KPR subsidi wajib memperhatikan persyaratan berikut untuk dapat mengajukan KPR Subsidi, yaitu:
* harga jual rumah subsidi bebas [[PPN]]
* WNI dan berdomisili di Indonesia
* Telah berusia 21 tahun atau telah menikah
* Pemohon maupun pasangan (suami/istri) belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah
* Gaji / penghasilan pokok tidak melebihi:
** Rp. 4 juta untuk Rumah Sejahtera Tapak
** Rp. 7 juta untuk Rumah Sejahtera Susun
* Memiliki masa kerja atau usaha minimal 1 tahun
* Memiliki NPWP dan SPT Tahunan PPh orang pribadi sesuai perundang-undangan yang berlaku
* Menandatangani '''Surat Pernyataan '''diatas materai
* Ketentuan Penghunian: Penggunaan sebagai tempat tinggalatau hunian oleh pemilik; Jika Pemilik meninggalkan rumah/hunian secara terus menerus selama 1 (satu) tahun tanpa memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian, '''Pemerintah berwenang mengambil alih kepemilikan '''rumah tersebut
* Harga jual Rumah wajib mengikuti ketentuan "Batasan Harga Jual Rumah yang dapat diperoleh melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera" yang ditetapkan Kepmen [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|PUPR]].
'''Dokumen yang harus disiapkan:'''
* Form aplikasi kredit dilengkapi dengan pasfoto terbaru pemohon dan pasangan;
* Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon dan Pasangan, Fotocopy Kartu Keluarga, Fotocopy Surat Nikah/Cerai;
* Slip Gaji Terakhir atau Surat Keterangan Penghasilan, fotocopy Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai Tetap atau Surat Keterangan Kerja (bagi pemohon pegawai);
* Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP,) dan Surat Keterangan Domisili serta Laporan Keuangan 3 bulan terakhir (bagi pemohon wiraswasta);
* Fotocopy ijin praktek (bagi pemohon profesional);
* Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
* Fotocopy rekening koran atau tabungan 3 bulan terakhir;
* Surat pernyataan belum memiliki rumah dari pemohon dan pasangan;
* Surat pernyataan belum pernah menerima subsidi untuk pemilikan rumah dari pemerintah yang dibuat pemohon dan pasangan.
'''Bank Pelaksana KPR Subsidi''':
'''Bank Pelaksana KPR Subsidi''':


Agar bisa mengajukan KPR subsidi, calon debitur harus mengajukan ke Bank Pelaksana yang sudah ditunjuk. [http://ppdpp.id/bank-pelaksana-kpr-flpp/ Daftar Bank Pelaksana per 2017].
Agar dapat mengajukan KPR subsidi, calon debitur harus mengajukan ke Bank Pelaksana yang sudah ditunjuk. Semua bank BUMN memiliki fasilitas KPR. [https://ppdpp.id/ daftar bank per 2017].


= Lihat pula =
== Lihat pula ==
* [[Kredit pemilikan apartemen]] (KPA)
* [[Kredit pemilikan apartemen|Kredit Pemilikan Apartemen]] (KPA)
* [[Kredit angsuran]]
* [[Kredit angsuran]]
*[[Kredit (keuangan)]]


= Referensi =
== Referensi ==


{{reflist}}
{{reflist}}
Baris 142: Baris 117:
[[Kategori:Keuangan]]
[[Kategori:Keuangan]]
[[Kategori:Kredit]]
[[Kategori:Kredit]]
[[Kategori:Lahan yasan]]
[[Kategori:Pinjaman]]

Revisi terkini sejak 30 Mei 2024 15.14

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau hipotek adalah pinjaman yang diberikan kepada pembeli rumah dengan skema pembiayaan berjangka (leasing) sampai dengan persentase tertentu dari harga sebuah rumah atau properti. KPR di Indonesia difasilitasi oleh perbankan dan lembaga sekunder.

KPR termasuk ke dalam kategori kredit konsumtif atau kredit yang pada dasarnya digunakan untuk keperluan atau kebutuhan yang sifatnya pribadi. Sebagai kebutuhan primer, pembelian rumah menggunakan KPR menjadi salah satu metode paling populer yang diandalkan masyarakat di Indoneisa untuk memenuhi kebutuhan papan tersebut. Berdasarkan data BI (Bank Indonesia), sebanyak 76.42% masyarakat Indonesia menggunakan sistem KPR sebagai fasilitas pembiayaan untuk memiliki rumah.[1]

[sunting | sunting sumber]

Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Jenis KPR

[sunting | sunting sumber]

KPR memiliki beberapa jenis, yaitu:

  1. KPR adalah kredit pemilikan rumah yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal, apartemen, ruko (rumah toko), rukan (rumah kantor), atau tanah. Tujuan KPR bisa untuk pembelian rumah baru atau pembelian rumah bekas.
  2. KPR multiguna adalah fasilitas pinjaman yang diberikan kepada perorangan untuk menggunakan dana kredit tersebut untuk tujuan konsumtif properti (rumah, apartemen, ruko, rukan, atau tanah kosong untuk dibangun) dan menggunakan properti tersebut sebagai agunan.

Hal yang harus diperhatikan

[sunting | sunting sumber]

Dalam mengambil KPR terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh calon debitur, yaitu:

  • Jenis suku bunga. Suku bunga fixed selama periode tertentu setelah pencairan, selanjutnya floating atau suku bunga floating sejak pencairan hingga kredit lunas.
  • Plafon kredit, yaitu berapa maksimum jumlah pinjaman KPR yang diperbolehkan oleh pihak bank.
  • Persentase pembayaran (Loan to Value / LTV) Loan to Value/LTV adalah maksimum fasilitas plafond kredit adalah 85% - 90% dari nilai agunan berdasarkan penilaian bank.
  • Jangka waktu kredit. Saat ini biasanya bank memberikan maksimum jangka waktu kredit adalah 20 tahun.
  • Perlindungan, yaitu perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran jika terjadi musibah, baik kepada debitur maupun terhadap properti yang menjadi agunan KPR.

Syarat Pengajuan KPR

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah ketetapan syarat dalam pengajuan KPR di bank, yaituː[2]

Kondisi Syarat dan Ketentuan
1 Pemohon WNI berusia minimum 18 tahun/telah menikah, berstatus karyawan tetap, pengusaha, atau profesional.
2 Lama bekerja/berusaha
  • Karyawan: minimal 1 tahun di perusahaan yang terakhir atau total pengalaman kerja minimal 2 tahun.
  • Pengusaha dan profesional: minimal 2 tahun (bidang yang sama).
3 Usia maksimum saat kredit berakhir
  • Karyawan: 55 tahun.
  • Pengusaha dan profesional: 65 tahun.
4 Asuransi Pemohon wajib menutup asuransi (jiwa dan kebakaran) dengan syarat banker's clause.
5 Perjanjian Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT (Akta Pembebanan Hak Tanggungan).
6 Pembayaran Pembayaran angsuran secara auto debet dari rekening Pemohon yang bersangkutan

Jenis Suku Bunga KPR

[sunting | sunting sumber]

Dalam perhitungan bunga KPR,[3] bank biasanya menetapkan dua jenis suku bunga KPR, yaitu:

  1. Bunga Tetap (Fixed Rate). Bunga tetap adalah tingkat bunga yang sama selama periode tertentu atau dalam kondisi ini cicilan KPR akan flat atau sama selama periode bunga tetap. Meskipun bunga kredit di pasaran mengalami perubahan, jika KPR masih dalam periode bunga tetap, maka tingkat suku bunga yang dibebankan ke nasabah akan sama. Bagi nasabah, bunga tetap ini menguntungkan karena umumnya tingkat bunga di diskon selama bunga tetap sehingga cicilan KPR menjadi relatif rendah.
  2. Bunga Mengambang (Floating Rate). Bunga mengambang adalah tingkat bunga yang berubah sesuai dengan kondisi tingkat bunga kredit pasar. Jika sudah menggunakan bunga mengambang, maka cicilan KPR bisa berubah mengikuti kondisi bunga di pasaran. Saat bunga di pasaran naik, maka bunga mengambang KPR ikut naik dan implikasinya cicilan KPR akan naik pula, begitu juga sebaliknya.

Dalam praktik di lapangan, bank biasanya menerapkan bunga tetap dalam beberapa tahun pertama saja dalam masa kredit KPR, misalnya 2 tahun pertama atau maksimum 5 tahun pertama. Setelah itu, bank menerapkan floating rate dalam KPR. Hal itu yang menyebabkan nasabah KPR mengalami kenaikan cicilan KPR yang cukup tinggi karena bunga yang digunakan bank bukan lagi bunga tetap, melainkan mengikuti suku bunga bank.

Simulasi KPR

[sunting | sunting sumber]

Simulasi KPR adalah sebuah gambaran proses mengenai kredit sebuah rumah yang wajib dilakukan oleh setiap nasabah yang hendak membeli rumah melalui sistem KPR. Proses simulasi kredit tersebut akan dilakukan oleh pihak kreditur atau pemberi kredit (biasanya dari pihak Bank), dengan pihak nasabah yang hendak mengajukan permohonan pembelian rumah secara kredit KPR.

Pihak developer rumah atau pemilik rumah tidak akan terlibat dalam simulasi ini. Hal ini disebabkan oleh pihak tersebut nantinya merupakan pihak yang akan mendapatkan atau menerima pembayaran dari pihak kreditur. Selanjutnya, sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat, maka pihak nasabah harus membayar kredit.

Simulasi kredit rumah akan dibuat oleh pihak bank. Biasanya simulasi dibuat berbeda-beda, tergantung bank apa dipilih sebagai penyedia layanan kredit. Sehingga bukan hal yang mengherankan apabila kebijakan dan jangka waktu kredit akan berbeda antara bank yang satu dengan yang lain. Tidak hanya itu, beberapa yang akan membedakan di antaranya adalah uang muka yang harus dibayarkan dan berapa bunga (lebih tepat metode penerapan bunga macam apa yang akan ditetapkan). Hal tersebut merupakan informasi penting yang akan dijelaskan dalam simulasi kredit dan bisa menjadi sebuah gambaran untuk setiap nasabah yang hendak melakukan kredit rumah.

Nasabah berhak untuk meminta simulasi kredit rumah dari setiap bank yang hendak dijadikan penyedia kredit KPR. Walaupun pada umumnya apabila pembeli rumah menggunakan jasa developer, pihak nasabah akan langsung mendapatkan beberapa pilihan bank, pilihan jangka waktu yang hendak diambil, dan berapa besar cicilan kredit. Hal itu terjadi karena pihak developer sudah melakukan hubungan kerja sama dengan beberapa bank yang dijadikan pilihan oleh nasabah.

KPR Syariah

[sunting | sunting sumber]

KPR Syariah adalah pinjaman KPR yang diberikan sesuai prinsip syariah. Salah satu keuntungan KPR Syariah adalah jumlah cicilan KPR tetap hingga akhir masa pinjaman. Berbeda dengan KPR konvensional yang jumlah cicilannya bisa naik atau turun seiring dengan perubahan bunga kredit, KPR Syariah tidak menggunakan prinsip bunga maka jumlah cicilan KPR Syariah tetap sampai dengan akhir masa kredit. Kondisi ini menguntungkan peminjam karena peminjam tidak perlu khawatir bahwa jumlah cicilan bulanan akan tiba-tiba naik.

Di bank syariah, tersedia beragam KPR iB yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, misalnya KPR iB jual beli, KPR iB sewa, KPR iB sewa beli, dan KPR iB kepemilikan bertahap. Akan tetapi, yang banyak ditawarkan oleh bank syariah adalah skema jual beli dan skema sewa beli.[4]

  • KPR iB dengan skema jual beli memberi kepastian jumlah angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran apabila terjadi kenaikan suku bunga pasar karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. Harga jual rumah ditetapkan di awal ketika nasabah menandatangani perjanjian pembiayaan jual beli rumah. Misalnya harga beli rumah sebesar Rp100 juta, untuk jangka waktu 5 tahun, bank syariah misalnya akan mengambil keuntungan/margin sebesar Rp50 juta. Maka harga jual rumah kepada nasabah untuk masa angsuran 5 tahun yaitu sebesar Rp150 juta. Angsuran yang harus dibayar nasabah setiap bulan adalah Rp150 juta dibagi 60 bulan, yang berarti Rp2,5 juta per bulan.
  • KPR iB dengan skema sewa beli memberi opsi kepada nasabah untuk menyewa rumah yang diinginkannya dan akhirnya dapat ia miliki di akhir masa sewa. Dalam skema ini, harga sewa ditentukan secara berkala berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah. Umumnya digunakan untuk pembiayaan KPR iB berjangka waktu panjang, misalnya 15 tahun. Dalam 2 tahun pertama biaya sewa rumah misalnya ditetapkan sebesar Rp1,5 juta per bulan. Dalam waktu 2 tahun disepakati sebesar Rp2 juta per bulan, begitu juga untuk tahun-tahun selanjutnya, harga akan di-review dan ditetapkan biaya sewa per bulannya. Pada akhir tahun ke-15 nasabah dapat membeli rumah yang disewa, misalnya dengan harga Rp20 juta.

Untuk kedua jenis KPR iB tersebut maupun jenis lainnya, nasabah juga diuntungkan ketika ingin melunasi angsuran sebelum masa kontrak berakhir karena bank syariah yang tidak akan mengenakan pinalti. Di sisi lain, saat ini dikenal juga KPR Syariah yang tidak melibatkan pembiayaan bank sama sekali. Pembiayaan perumahan syariah ini biasanya bersumber dari pengembangnya atau dari pihak investor yang tertarik untuk melakukan kerja sama. Sistem ini biasa disebut dengan skema inhouse. Setiap developer memiliki kebijakan yang berbeda mengenai skema kredit inhouse terutama di jangka waktu angsuran.[5]

Take-Over Kredit

[sunting | sunting sumber]

Dalam KPR, nasabah umumnya bisa melakukan take-over kredit, yaitu memindahkan kredit dari satu bank ke bank lainnya. Ada beberapa tujuan dari melakukan take-over KPR, yaitu:[6]

  • Mendapatkan suku bunga kredit yang lebih rendah di bank lain. Banyak bank melakukan diskon suku bunga dengan maksud menarik peminjam baru.
  • Mendapatkan tambahan dana dari kenaikan nilai kredit. Saat pindah ke bank yang baru, bank tersebut akan melakukan penilaian ulang (appraisal) terhadap nilai tanah dan bangunan yang akan dijakan jaminan. Jika nilai jaminan meningkat, peminjam bisa mengajukan tambahan kredit ke bank.

Meskipun take-over memiliki sejumlah keuntungan, peminjam perlu mempertimbangkan biaya dari take-over tersebut karena prosesnya akan memerlukan biaya administrasi yang tidak kecil.

KPR Subsidi

[sunting | sunting sumber]

KPR Subsidi adalah kredit pemilikan rumah program kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat[7] dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun.[8] Terdapat dua jenis KPR Subsidi yang disediakan oleh pemerintah yaitu KPR Sejahtera dan KPR Subsidi Selisih Bunga/Marjin (KPR SSB/SSM) dan dapat diselenggarakan secara umum (konvensional) atau menggunakan prinsip syariah.[butuh rujukan] Menurut data Kementerian PUPR, total penyaluran KPR Subsidi sudah mencapai 516.292 unit dengan nilai Rp 30 T hingga akhir 2017.

Hal yang menguntungkan dari KPR Subsidi dibandingkan KPR pada umumnya adalah,

  • suku bunga 5% fixed sepanjang jangka waktu kredit;
  • uang muka mulai dari 1%;
  • jangka waktu maksimal s.d. 20 tahun;
  • suku bunga/marjin pembiayaan sudah termasuk premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan asuransi kredit/pembiayaan; dan
  • harga jual rumah subsidi bebas PPN

Bank Pelaksana KPR Subsidi:

Agar dapat mengajukan KPR subsidi, calon debitur harus mengajukan ke Bank Pelaksana yang sudah ditunjuk. Semua bank BUMN memiliki fasilitas KPR. daftar bank per 2017.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Survei Harga Properti Residensial" (PDF). www.BI.go.id. Bank Indonesia. Diakses tanggal 2017-12-14.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Kredit Pemilikan Rumah". https://www.bca.co.id/. Diakses tanggal 2017-12-03.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  3. ^ "3 Langkah Mudah Mengatasi Naiknya Cicilan KPR". Duwitmu.com. 2016-07-23. Diakses tanggal 2017-12-07. 
  4. ^ "KPR iB : BERAGAM PILIHAN SEMUANYA MENGUNTUNGKAN" (PDF). Bank Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-10-10. Diakses tanggal 2017-12-12. 
  5. ^ "Kenali Lebih Jauh Property Syariah Sebelum Beli Rumah KPR". shariagreenland.co.id. 2019-10-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-11. Diakses tanggal 2019-11-28. 
  6. ^ "Cara Mudah Take Over KPR". Duwitmu.com. 2015-03-29. Diakses tanggal 2017-12-14. 
  7. ^ "Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia". http://ppdpp.id/. Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Diakses tanggal 2017-12-20.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  8. ^ "KPR BTN Subsidi". http://www.btn.co.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-17. Diakses tanggal 2017-12-16.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)