Lompat ke isi

Kereta api Sawunggalih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
(47 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox layanan kereta api
{{Infobox layanan kereta api
| name = Kereta api Sawunggalih
| name = Kereta api Sawunggalih
| logo = {{Papan kereta api|KA SAWUNGGALIH|Kutoarjo - Pasar Senen (PP)|17pt}}
| logo = Papan Kereta Api Sawunggalih.png
| logo_width = 300
| logo_width = 300
| image = Sawunggalih Pasarsenen.jpg
| image = Sawunggalih Livery WnB di Jatinegara.jpg
| caption = Kereta api Sawunggalih persiapan masuk [[Stasiun Pasarsenen]]
| caption = Kereta api Sawunggalih melaju mengarah {{Sta|Kutoarjo}} dengan Lokomotif [[Lokomotif CC203#Tampilan|CC203 berskema ''white'' and ''blue'']]
| image_width = 300
| image_width = 300
| jenis = Kereta api antarkota
| jenis = Kereta api antarkota
| status = Beroperasi
| status = Beroperasi
| lokal =
| lokal = [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
| pendahulu =
| pendahulu =
| mulai = 31 Mei 1977
| mulai = {{Start date|1977|05|31}}; {{age in years and days|1977|05|31}}
| berakhir =
| berakhir =
| penerus =
| penerus =
Baris 21: Baris 21:
| pemberhentian =
| pemberhentian =
| end =
| end =
[[Stasiun Pasarsenen|Pasar Senen]]
[[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]
| jarak = 447 km
| jarak = 447 km
| waktutempuh = 7 jam<ref name="Gapeka 2023: Pulau Jawa">{{cite document|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf|title=Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]|location=[[Jakarta]]}}</ref>
| waktutempuh = 7 jam 15 menit
| frekuensi = Dua kali keberangkatan tiap hari
| frekuensi = Dua kali keberangkatan tiap hari
| nomor =
| nomor =
Baris 31: Baris 31:
| tempatduduk =
| tempatduduk =
* 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)<br>''kursi dapat direbahkan dan diputar''
* 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)<br>''kursi dapat direbahkan dan diputar''
* 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas premium)<br>''kursi dapat direbahkan''
* 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)<br>''kursi dapat direbahkan''
| tempattidur =
| tempattidur =
| restorasi = Ada
| restorasi = Ada
Baris 41: Baris 41:
| gauge = 1.067 mm
| gauge = 1.067 mm
| el =
| el =
| kecepatan = 81.5-120 km/jam
| kecepatan = 81.5-100 km/jam
| pemilikjalur = [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
| pemilikjalur = [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
| nomorjadwal =
| nomorjadwal = 147–150
| map = {{KTA-PSE|inline=1}}
153–156
| map = {{SLO-YK-PSE}}
| map_state = collapsed
| map_state = collapsed
}}
}}
'''Kereta api Sawunggalih''' adalah layanan kereta api penumpang kelas Eksekutif dan Premium milik [[Kereta Api Indonesia]] yang menghubungkan [[Stasiun Kutoarjo]] di [[Kabupaten Purworejo]] dengan [[Stasiun Pasar Senen]] di [[Jakarta]] dan sebaliknya. Nama ''Sawunggalih'' berasal dari nama panglima [[Pangeran Diponegoro]] dan sekaligus tokoh agama bernama Kyai Sawunggalih pada masa [[Perang Diponegoro]] sekitar tahun 1825-1830.
'''Kereta api Sawunggalih''' ('''Sawunggalih Utama''' pada layar informasi rangkaian kereta) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]], melayani relasi {{Sta|Kutoarjo}}–{{sta|Pasar Senen}} di lintas tengah [[Jawa]].


== Asal usul nama ==
Kereta api Sawunggalih diresmikan pada Tanggal 31 Mei 1977 dan pertama kali berdinas menggunakan lokomotif [[BB201|BB201 08]] sebagai lokomotif penarik.<ref>Roda Sayap (2019) [https://rodasayap.weebly.com/lokomotif/bb201-kesebelasan-diesel-elektrik BB201, Kesebelasan Diesel Elektrik]</ref>
Nama ''Sawunggalih'' berasal dari nama panglima pasukan dibawah [[Pangeran Diponegoro]] sekaligus tokoh agama dari Kadipaten Kaleng ([[Roma]]), sekarang [[Karanganyar, Kebumen]], [[Jawa Tengah]] bernama Kyai Sawunggalih atau Tumenggung Kartawiyaga Sawunggalih pada masa [[Perang Diponegoro]] sekitar tahun 1825-1830.


== Data teknis ==
== Sejarah ==
Kereta api Sawunggalih diresmikan pada tanggal 31 Mei 1977 dan pertama kali berdinas menggunakan lokomotif [[BB201|BB201 08]] sebagai lokomotif penarik dengan kelas campuran, yaitu kelas bisnis dan ekonomi. Barulah, tahun 1984 Sawunggalih menjadi kereta full kelas bisnis. Sedangkan, kereta full ekonomi dilayani Kutojaya Ekonomi. Sebenarnya cikal bakal Sawunggalih telah ada sejak tahun [[1964]] yaitu Fajar/Senja JKA400 yang melayani rute [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] menuju [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]], [[Stasiun Kroya|Kroya]], [[Stasiun Gombong|Gombong]] hingga [[Stasiun Karanganyar|Karanganyar]].<ref>Roda Sayap (2019) [https://rodasayap.weebly.com/lokomotif/bb201-kesebelasan-diesel-elektrik BB201, Kesebelasan Diesel Elektrik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210108161254/https://rodasayap.weebly.com/lokomotif/bb201-kesebelasan-diesel-elektrik |date=2021-01-08 }}</ref>
{| class="wikitable" summary="Directional organization table" style="text-align:center; font-size:90%; margin-left:3em;"

!Nomor urut
Pada era 1990an, pemerintah sedang getol melakukan peningkatan kualitas pelayanan kereta api, khususnya kelas eksekutif dan bisnis. Pada 31 Mei 1996, diluncurkan Kereta ''Sawunggalih Plus'' relasi [[Stasiun Gambir|Gambir]] - [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]] yang menyediakan 5 kereta kelas bisnis plus (K2 buatan 1991 dan 1996) ditambah dengan 4 kereta kelas eksekutif dan selalu ditarik oleh lokomotif dinas [[CC203]]. Uniknya, Sawunggalih Plus tidak berhenti di [[Stasiun Cirebon]] maupun [[Stasiun Cirebon Prujakan]].
! rowspan="3" style="background: #FFFF00" |{{font color|black|Lokomotif [[CC201]], [[CC203]], [[CC206]]}}

!style="background: #f58634"|{{font color|white|1}}
Kereta Sawunggalih Plus tidak bertahan lama, sebab akibat Krisis Moneter 1998 daya beli masyarakat turun yang mengakibatkan 1 rangkaian Sawunggalih, yaitu Sawunggalih Plus dihapus tahun 1999. Pada tahun 2001, perjalanan Sawunggalih kembali dilayani oleh 2 rangkaian. 1 rangkaian dengan 1-2 kereta eksekutif dan 7 kereta bisnis tetap bernama ''Sawunggalih Utama''. Sementara, 1 rangkaian lagi full 8-9 kereta bisnis diberi nama ''Kutojaya Bisnis''.
!style="background: #f58634"|{{font color|white|2}}

!style="background: #f58634"|{{font color|white|3}}
Tidak berselang lama, rangkaian full bisnis Kutojaya Bisnis dilebur menjadi Kereta Sawunggalih Utama full bisnis, dengan satu rangkaian lainnya tetap membawa kelas eksekutif. Pada tahun [[2012]] semua kereta bisnis milik Sawunggalih Utama ditambah pendingin ruangan (AC Split). Sawunggalih Utama menjadi kereta bisnis pertama yang ditambah AC bersama dengan kereta bisnis [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]], [[Kereta api Gumarang|Gumarang]] dan [[Kereta api Purwojaya|Purwojaya]].
!style="background: #f58634"|{{font color|white|4}}

!style="background: #f58634"|{{font color|white|5}}
Pada tahun 2018, semua rangkaian Sawunggalih Utama diganti menjadi rangkaian stainless steel buatan PT INKA tahun 2018 dengan formasi 2 Eksekutif Stainless Steel dan 6 Ekonomi Premium. Mulai 19 Juni 2022, Kereta Api Sawunggalih menambah pemberhentian di [[Stasiun Cikarang]].
!style="background: #f58634"|{{font color|white|6}}
! rowspan="2" style="background: #f58634"|{{font color|white|Kereta makan (M1)}}
!style="background: #0058A5"|{{font color|white|1}}
!style="background: #0058A5"|{{font color|white|2}}
! rowspan="2" style="background: #f58634"|{{font color|white|Kereta pembangkit (P)}}
|-
!Keterangan
| colspan="6" !! style="background: #FFF7E6"|Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3)
| colspan="2" !! style="background: #E6FFFF"|Kereta penumpang kelas eksekutif (K1)
|-
!Depo
| colspan="1" style= |Purwokerto (PWT) <br> Cipinang (CPN)
| colspan="17" |Kutoarjo (KTA)
|-
| colspan="18" |<small>'''Catatan :''' Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.</small>
|}


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 31 Mei 2024 04.42

Kereta api Sawunggalih
Kereta api Sawunggalih melaju mengarah Kutoarjo dengan Lokomotif CC203 berskema white and blue
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi V Purwokerto
Mulai beroperasi31 Mei 1977 (1977-05-31); 47 tahun, 164 hari
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalKutoarjo
Stasiun akhirPasar Senen
Jarak tempuh447 km
Waktu tempuh rerata7 jam[1]
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Premium
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional81.5-100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal147–150

Kereta api Sawunggalih (Sawunggalih Utama pada layar informasi rangkaian kereta) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani relasi KutoarjoPasar Senen di lintas tengah Jawa.

Asal usul nama

Nama Sawunggalih berasal dari nama panglima pasukan dibawah Pangeran Diponegoro sekaligus tokoh agama dari Kadipaten Kaleng (Roma), sekarang Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah bernama Kyai Sawunggalih atau Tumenggung Kartawiyaga Sawunggalih pada masa Perang Diponegoro sekitar tahun 1825-1830.

Sejarah

Kereta api Sawunggalih diresmikan pada tanggal 31 Mei 1977 dan pertama kali berdinas menggunakan lokomotif BB201 08 sebagai lokomotif penarik dengan kelas campuran, yaitu kelas bisnis dan ekonomi. Barulah, tahun 1984 Sawunggalih menjadi kereta full kelas bisnis. Sedangkan, kereta full ekonomi dilayani Kutojaya Ekonomi. Sebenarnya cikal bakal Sawunggalih telah ada sejak tahun 1964 yaitu Fajar/Senja JKA400 yang melayani rute Jakarta Kota menuju Purwokerto, Kroya, Gombong hingga Karanganyar.[2]

Pada era 1990an, pemerintah sedang getol melakukan peningkatan kualitas pelayanan kereta api, khususnya kelas eksekutif dan bisnis. Pada 31 Mei 1996, diluncurkan Kereta Sawunggalih Plus relasi Gambir - Kutoarjo yang menyediakan 5 kereta kelas bisnis plus (K2 buatan 1991 dan 1996) ditambah dengan 4 kereta kelas eksekutif dan selalu ditarik oleh lokomotif dinas CC203. Uniknya, Sawunggalih Plus tidak berhenti di Stasiun Cirebon maupun Stasiun Cirebon Prujakan.

Kereta Sawunggalih Plus tidak bertahan lama, sebab akibat Krisis Moneter 1998 daya beli masyarakat turun yang mengakibatkan 1 rangkaian Sawunggalih, yaitu Sawunggalih Plus dihapus tahun 1999. Pada tahun 2001, perjalanan Sawunggalih kembali dilayani oleh 2 rangkaian. 1 rangkaian dengan 1-2 kereta eksekutif dan 7 kereta bisnis tetap bernama Sawunggalih Utama. Sementara, 1 rangkaian lagi full 8-9 kereta bisnis diberi nama Kutojaya Bisnis.

Tidak berselang lama, rangkaian full bisnis Kutojaya Bisnis dilebur menjadi Kereta Sawunggalih Utama full bisnis, dengan satu rangkaian lainnya tetap membawa kelas eksekutif. Pada tahun 2012 semua kereta bisnis milik Sawunggalih Utama ditambah pendingin ruangan (AC Split). Sawunggalih Utama menjadi kereta bisnis pertama yang ditambah AC bersama dengan kereta bisnis Argo Parahyangan, Gumarang dan Purwojaya.

Pada tahun 2018, semua rangkaian Sawunggalih Utama diganti menjadi rangkaian stainless steel buatan PT INKA tahun 2018 dengan formasi 2 Eksekutif Stainless Steel dan 6 Ekonomi Premium. Mulai 19 Juni 2022, Kereta Api Sawunggalih menambah pemberhentian di Stasiun Cikarang.

Galeri

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2023" (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  2. ^ Roda Sayap (2019) BB201, Kesebelasan Diesel Elektrik Diarsipkan 2021-01-08 di Wayback Machine.

Pranala luar