Sebayang: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
=== Daftar pustaka === |
=== Daftar pustaka === |
||
{{Refbegin}} |
{{Refbegin}} |
||
* {{Cite book|last=Sebayang|first=Amir Mirza|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sebayang_Dari_Raja_Lambing_Hingga_Kini_S/1UJRDwAAQBAJ|title=Sebayang dari Raja Lambing hingga Kini: Sejarah Perbesi dan Perkembangan Sebayang|language=id|location=[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]|publisher=Penerbit Andi|isbn=978-979-2963-61-8|url-status=live}|ref={{sfnref|Sebayang|2017}}}} |
|||
{{Refend}} |
{{Refend}} |
||
Revisi terkini sejak 4 Juni 2024 10.44
Sebayang (Surat Batak: ᯘᯧᯆᯛᯰ; disebut juga sebagai Peranginangin Sebayang) adalah salah satu marga Batak Karo dan Batak Alas. Dalam masyarakat Batak Karo, marga Sebayang termasuk ke dalam induk marga Peranginangin.
Leluhur marga Sebayang adalah Raja Lambing, yakni keturunan dari Toga Pandiangan yang datang dari Natam di Suak Simsim Tanah Pakpak yang pindah ke Tanah Karo yaitu ke Perbesi dan kemudian mendirikan Kampung Kuala, Kuta Gerat, Pertumbuken, Tiga Binanga, Gunung, Besadi, dan lain-lain.
Tokoh
[sunting | sunting sumber]Beberapa tokoh yang bermarga Sebayang, di antaranya adalah:
Referensi
[sunting | sunting sumber]Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Sebayang, Amir Mirza (2017). Sebayang dari Raja Lambing hingga Kini: Sejarah Perbesi dan Perkembangan Sebayang. Yogyakarta: Penerbit Andi. ISBN 978-979-2963-61-8.