Predator seksual: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4207313 |
Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan. |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Anti-Japanese World War II propaganda poster war bonds.jpg|jmpl|Ilustrasi ini adalah poster yang digambar oleh seniman anonim, tanggal tidak diketahui, selama Perang Dunia II. Ini menggambarkan propaganda anti-Jepang yang diciptakan selama Perang Dunia II di Amerika, melanggengkan stereotip pria Asia yang berbahaya dan predator seksual, sebuah ancaman bagi perempuan kulit putih.]] |
|||
Istilah '''predator seksual''' digunakan untuk menggambarkan pengertian yang merendahkan seseorang dilihat dari cara mendapatkan atau berusaha mendapatkan kontak seksual dengan orang lain secara metaforis sebagai "predator". Analogi dengan bagaimana perburuan predator kepada mangsanya, sehingga predator seksual dianggap "berburu" untuk dirinya atau pasangan seksualnya. Orang yang melakukan kejahatan seks, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual anak, yang sering disebut sebagai predator seksual, terutama di media tabloid atau sebagai frasa kekuasaan oleh politisi.<ref>Filler, Daniel (2001). "[http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=266119 Making the Case for Megan's Law: A Study in Legislative Rhetoric,]" ''Indiana Law Journal'', 76(2).</ref> |
Istilah '''predator seksual''' digunakan untuk menggambarkan pengertian yang merendahkan seseorang dilihat dari cara mendapatkan atau berusaha mendapatkan kontak seksual dengan orang lain secara metaforis sebagai "predator". Analogi dengan bagaimana perburuan predator kepada mangsanya, sehingga predator seksual dianggap "berburu" untuk dirinya atau pasangan seksualnya. Orang yang melakukan kejahatan seks, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual anak, yang sering disebut sebagai predator seksual, terutama di media tabloid atau sebagai frasa kekuasaan oleh politisi.<ref>Filler, Daniel (2001). "[http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=266119 Making the Case for Megan's Law: A Study in Legislative Rhetoric,]" ''Indiana Law Journal'', 76(2).</ref> |
||
== Definisi dan perbedaan == |
|||
=== Etimologi dan penggunaan === |
|||
== Perbedaan dari pelaku kejahatan seksual == |
|||
== Lihat pula == |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 14: | Baris 8: | ||
* [http://hrw.org/en/reports/2007/09/11/no-easy-answers Human Rights Watch Report – No Easy Answers: Sex Offender Laws in the US] |
* [http://hrw.org/en/reports/2007/09/11/no-easy-answers Human Rights Watch Report – No Easy Answers: Sex Offender Laws in the US] |
||
* [http://cyber.law.harvard.edu/pubrelease/isttf/ Internet Safety Technical Task Force Report – Enhancing Child Safety and Online Technologies] |
* [http://cyber.law.harvard.edu/pubrelease/isttf/ Internet Safety Technical Task Force Report – Enhancing Child Safety and Online Technologies] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Kekerasan]] |
[[Kategori:Kekerasan]] |
||
[[Kategori:Kriminalitas]] |
[[Kategori:Kriminalitas]] |
||
[[Kategori:Seks]] |
[[Kategori:Seks]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 10 Juni 2024 00.20
Istilah predator seksual digunakan untuk menggambarkan pengertian yang merendahkan seseorang dilihat dari cara mendapatkan atau berusaha mendapatkan kontak seksual dengan orang lain secara metaforis sebagai "predator". Analogi dengan bagaimana perburuan predator kepada mangsanya, sehingga predator seksual dianggap "berburu" untuk dirinya atau pasangan seksualnya. Orang yang melakukan kejahatan seks, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual anak, yang sering disebut sebagai predator seksual, terutama di media tabloid atau sebagai frasa kekuasaan oleh politisi.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Filler, Daniel (2001). "Making the Case for Megan's Law: A Study in Legislative Rhetoric," Indiana Law Journal, 76(2).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Human Rights Watch Report – No Easy Answers: Sex Offender Laws in the US
- Internet Safety Technical Task Force Report – Enhancing Child Safety and Online Technologies