Lompat ke isi

Dedi Supardi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Injustice (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pembatalan
ย 
(48 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-prefix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/haji) -->
|name = Drs. H. Dedi Supardi, M.M.
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix = <!-- Hanya gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|image = Dedi Supardi.jpg
|image = Dedi Supardi.jpg
|imagesize =
|imagesize =
|caption =
|caption =
|order =
|office1 = Bupati Cirebon
|office1 = [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati Cirebon]]
|order1 = ke-26
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|president1 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
|governor1 = [[Danny Setiawan]]<br>[[Ahmad Heryawan]]
|deputy1 = Nur Asyik H. Syarif<br>[[Ason Sukasa]]
|term_start1 = [[2003]]
|term_start1 = [[2003]]
|term_end1 = [[2013]]
|term_end1 = [[2013]]
|predecessor1 = H. Sutisna, S.H.
|predecessor1 = Sutisna
|successor1 = [[Sunjaya Purwadi Sastra|Drs. H. Sunjaya Purwadi S., M.M., M.Si]]
|successor1 = [[Sunjaya Purwadi Sastra|Sunjaya Purwadi]]
|office2 = [[Daftar Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati Cirebon]]
|office2 = Wakil Bupati Cirebon
|order2 = ke-1
|president2 = [[Abdurrahman Wahid]]<br>[[Megawati Soekarno Putri]]
|president2 = [[Abdurrahman Wahid]]<br>[[Megawati Soekarno Putri]]
|governor2 = [[Nana Nuriana]]
|1blankname2 = Bupati
|1namedata2 = Sutisna
|term_start2 = [[2000]]
|term_start2 = [[2000]]
|term_end2 = [[2003]]
|term_end2 = [[2003]]
|predecessor2 =
|predecessor2 = ''jabatan baru''
|successor2 = Drs. H. Nur Asyik H. Syarif
|successor2 = Nur Asyik H. Syarif
|birth_date = {{birth date and age|1958|12|23}}
|birth_date = {{birth date|1958|12|23}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kuningan]], [[Indonesia]]
|birth_place = [[Kuningan]], [[Indonesia]]
|death_date = [[2 Juli]] [[2015]]
|death_date = {{death date and age|2015|7|2|1958|12|23}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Cirebon]], [[Indonesia]]
|death_place = [[Cirebon]], Indonesia
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|20px]] [[PDIP]] (Diberhentikan pada tanggal [[23 Agustus]] [[2013]])<ref>[http://www.radarcirebon.com/pdip-pecat-dedi-supardi/ PDIP Pecat Dedi Supardi].</ref>
|party = {{Parpolicon|PDIP}} (Diberhentikan pada tanggal [[23 Agustus]] [[2013]])<ref>[http://www.radarcirebon.com/pdip-pecat-dedi-supardi/ PDIP Pecat Dedi Supardi].</ref>
|spouse = [[Sri Heviyana|Hj. Sri Heviyana Supardi]]
|spouse = [[Sri Heviyana]]
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->4
|children = Dea Angkasa Putri<br>Deby Rattania<br>Andi Yusuf<br>Andi Arman Maulana
|residence =
|residence =
|alma_mater =
|alma_mater =
|occupation = [[Politikus]]
|occupation = [[Politikus]]
|religion = [[Islam]]
}}
}}


'''Drs. H. Dedi Supardi, M.M.''' (lahir di [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[23 Desember]] [[1958]] - meninggal tahun [[2015]] pada umur {{umur|1958|7|2|2015}} tahun) adalah [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati Cirebon]] yang menjabat sejak tahun [[2003]] sampai tahun [[2013]]. Pada periode Pertama (2003-2008) dia berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan '''Dedi Supardi''' berpasangan dengan [[Ason Sukasa]] sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.
Drs. H. '''Dedi Supardi''', M.M. ({{lahirmati|[[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]]|23|12|1958|[[Cirebon]]|2|7|2015}}) adalah [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati Cirebon]] yang menjabat sejak tahun [[2003]] sampai tahun [[2013]]. Pada periode Pertama (2003-2008) dia berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan '''Dedi Supardi''' berpasangan dengan [[Ason Sukasa]] sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.


Dedi Supardi meninggal pada tanggal [[2 Juli]] [[2015]] di [[Rumah Sakit]] Sumber Waras [[Ciwaringin, Cirebon|Ciwaringin]], [[Cirebon]] karena penyakit yang sudah dideritanya sejak tahun [[2012]]<ref>[http://daerah.sindonews.com/read/1019523/21/mantan-bupati-cirebon-dedi-supardi-meninggal-dunia-1435852003 Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Meninggal Dunia]SindoNews</ref><ref>[http://www.rri.co.id/post/berita/179598/daerah/mantan_bupati_cirebon_h_dedi_supardi_meninggal_dunia.html Mantan Bupati Cirebon H Dedi Supardi Meninggal Dunia]RRI</ref><ref>[http://news.fajarnews.com/read/2015/07/03/3678/dedy.mizwar.insyaallah.dedi.supardi.meninggal.dengan.khusnul.khotimah Dedy Mizwar: Insyaallah Dedi Supardi Meninggal dengan Husnul Khotimah]</ref>.
Dedi Supardi meninggal pada tanggal [[2 Juli]] [[2015]] di [[Rumah Sakit]] Sumber Waras [[Ciwaringin, Cirebon|Ciwaringin]], [[Cirebon]] karena penyakit yang sudah dideritanya sejak tahun [[2012]].<ref>[http://daerah.sindonews.com/read/1019523/21/mantan-bupati-cirebon-dedi-supardi-meninggal-dunia-1435852003 Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Meninggal Dunia] SindoNews</ref><ref>http://www.rri.co.id/post/berita/179598/daerah/mantan_bupati_cirebon_h_dedi_supardi_meninggal_dunia.html{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Mantan Bupati Cirebon H Dedi Supardi Meninggal Dunia]RRI</ref><ref name=fajarnews>[http://news.fajarnews.com/read/2015/07/03/3678/dedy.mizwar.insyaallah.dedi.supardi.meninggal.dengan.khusnul.khotimah Dedy Mizwar: Insyaallah Dedi Supardi Meninggal dengan Husnul Khotimah]</ref>


==Biografi==
== Biografi ==
Kisah hidup Dedi Supardi sebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Dedi Supardi, Anak lelaki kelahiran [[23 Desember]] [[1958]], harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa.
Kisah hidup Dedi Supardi sebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Ia harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa.
Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di [[Bandung]], diangkat sebagai [[PNS]] menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor [[Kementerian Perdagangan Indonesia|Departemen Perdagangan dan Perindustrian]] [[Kabupaten Cirebon]].<ref name="Biografi Bupati Cirebon">[http://archive.is/20130621090443/sastra5angka.wordpress.com/2010/05/09/menelanjangi-bupati-cirebon/ Biografi Bupati Cirebon].</ref>.


Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di [[Bandung]], diangkat sebagai [[PNS]] di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjadi Sekretaris Bimbingan dan Pengembangan Industri Kecil (BPIK) Kantor Wilayah [[Cirebon]] pada tahun [[1981]], pada tahun yang sama juga, menjadi Pembina Tenaga Penyuluh Lapangan (PTPL) di sentra-sentra industri, seperti mebel kaliwulu, batik trusmi, rotan dan perkapuran.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5rppAAAAMAAJ&pg=PA55&lpg=PA55&dq=Wakil+Bupati+Nur+Asyik&source=bl&ots=21HqeTPfxz&sig=ACfU3U1KeSxHzsx8ik8nOywpLVC-1uDI-A&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwisx_yM5uXqAhUY4XMBHWseDZA4FBDoATASegQIChAB#v=onepage&q=Wakil%20Bupati%20Nur%20Asyik&f=false Buku berjudul "Profil Bupati dan Wali Kota di Indonesia" Hal. 54-55]</ref> Selanjutnya Dedi menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor [[Kementerian Perdagangan Indonesia|Departemen Perdagangan dan Perindustrian]] [[Kabupaten Cirebon]]. Dedi pernah menjabat sebagai Manager Ekspor-Impor PT. Niaga Enam pada tahun [[1988]]-[[2000]].
== Karier ==

* Kasubag Tata Usaha pada [[Kementerian Perdagangan Indonesia|Dinas Perindustrian dan Perdagangan]] ([[1988]])
== Riwayat Pendidikan ==
# SD Negeri di [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]] (1970)
# SMP Pasundan II di [[Garut]] (1973)
# SMA Negeri di [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]] (1976)
# STIA (S1) di [[Bandung]] (1987)
# STIE Ganesha (S2) di [[Jakarta]] (2002)<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5rppAAAAMAAJ&pg=PA55&lpg=PA55&dq=Wakil+Bupati+Nur+Asyik&source=bl&ots=21HqeTPfxz&sig=ACfU3U1KeSxHzsx8ik8nOywpLVC-1uDI-A&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwisx_yM5uXqAhUY4XMBHWseDZA4FBDoATASegQIChAB#v=onepage&q=Wakil%20Bupati%20Nur%20Asyik&f=false Buku berjudul "Profil Bupati dan Wali Kota di Indonesia" Hal. 54]</ref>

== Karier ==
* Sekretaris Bimbingan dan Pengembangan Industi Kecil (BPIK) Kantor Wilayah [[Cirebon]] ([[1981]])
* Pembina Tenaga Penyuluh Lapangan (PTPL) di sentra-sentra industri ([[1981]])
* Manager Ekspor-Impor PT. Niaga Enam ([[1988]]-[[2000]])
* Kasubag Tata Usaha pada [[Kementerian Perindustrian Republik Indonesia|Departemen Perindustrian dan Perdagangan]] [[Kabupaten Cirebon]] ([[1988]])
* Kepala Seksi Monitoring dan Laporan ([[1991]])
* Kepala Seksi Monitoring dan Laporan ([[1991]])
* Kepala [[Kementerian Perdagangan Indonesia|Dinas Perindustrian dan Perdagangan]] [[Kabupaten Cirebon]] ([[1998]]-[[2000]])
* Kepala [[Kementerian Perdagangan Indonesia|Departemen Perindustrian dan Perdagangan]] [[Kabupaten Cirebon]] ([[1998]]-[[2000]])
* [[Daftar Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati Cirebon]] (2000-2003)
* [[Daftar Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati Cirebon]] (2000-2003)
* [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati Cirebon]], periode 2003-2013.<ref>[http://cirebonme.blogspot.com/2008/08/profilbupaticirebon.html Profil Bupati Cirebon].</ref>.
* [[Daftar Bupati Cirebon|Bupati Cirebon]], periode 2003-2013


== Karier politik ==
== Karier politik ==
Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting [[politik]] yang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan [[politik]]. Mulai dari jabatan [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati]] ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi [[Bupati Cirebon]] yang berhasil menggalang dukungan dari partai [[PDIP]] dan menggandeng Nur Asyik sebagai [[Wakil Bupati Cirebon]] dari [[Partai Persatuan Pembangunan]]. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin.
Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting [[politik]] yang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan [[politik]]. Mulai dari jabatan [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati]] ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi [[Bupati Cirebon]] yang berhasil menggalang dukungan dari partai [[PDIP]] dan menggandeng Nur Asyik sebagai [[Wakil Bupati Cirebon]] dari [[Partai Persatuan Pembangunan]]. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin.
Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh [[DPRD]], kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan di [[DPRD]], melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan [[Ason Sukasa]] akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arif Natadiningrat dan Sunjaya-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karier di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.<ref name="Biografi Bupati Cirebon"/>


Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh [[DPRD]], kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai [[Bupati Cirebon]] periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan di [[DPRD]], melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan [[Ason Sukasa]] akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-[[Arief Natadiningrat]] dan [[Sunjaya Purwadi Sastra]]-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karier di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.{{fact}}
== Skandal asmara ==

Pada pertengahan 2010, [[Bupati Cirebon]] Dedi Supardi terlibat skandal dengan penyanyi dangdut seksi, [[Melinda (penyanyi)|Melinda]]. Biduanita yang dikabarkan pernah dekat dengan penyanyi [[Saiful Jamil]] ini mengaku telah menikah siri dengan Dedi Supardi. Dari pernikahan siri ini, telah lahir seorang anak laki-laki. Dedi sempat mengelak, namun akhirnya ia mengakui pernikahan sirinya. Dedi menyebut Melinda merupakan masa lalunya.<ref>[http://ciricara.com/2012/12/05/5-bupati-yang-pernah-tersandung-skandal-asmara/ 5 Bupati yang Pernah Tersandung Skandal Asmara] sumber:ciricara.com.</ref>
== Skandal Asmara ==
Pada pertengahan 2010, [[Bupati Cirebon]] Dedi Supardi terlibat skandal dengan penyanyi dangdut seksi, [[Melinda (penyanyi)|Melinda]]. Biduanita yang dikabarkan pernah dekat dengan penyanyi [[Saiful Jamil]] ini mengaku telah menikah siri dengan Dedi Supardi dan dari pernikahan siri ini, telah lahir seorang anak perempuan bernama Maharani Supardi. Dedi sempat mengelak, namun akhirnya ia mengakui pernikahan sirinya. Dedi menyebut Melinda merupakan masa lalunya.<ref>[http://ciricara.com/2012/12/05/5-bupati-yang-pernah-tersandung-skandal-asmara/ 5 Bupati yang Pernah Tersandung Skandal Asmara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130111114221/http://ciricara.com/2012/12/05/5-bupati-yang-pernah-tersandung-skandal-asmara/ |date=2013-01-11 }} sumber:ciricara.com.</ref>


== Meninggal Dunia ==
== Meninggal Dunia ==
Pada tanggal [[2 Juli]] [[2015]] Dedi Supardi meninggal dunia di [[Rumah Sakit]] Sumber Waras [[Ciwaringin, Cirebon|Ciwaringin]], [[Cirebon]] pada pukul 19.15 WIB<ref>[http://www.cirebontrust.com/cirebon-berduka-mantan-bupati-cirebon-dedi-supardi-tutup-usia.html Cirebon Berduka, Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Tutup Usia]</ref>. Dedi meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya sejak [[2012]] saat masih menjadi [[Bupati Cirebon]]. Banyak Pelayat yang hadir di Rumah duka di komplek The Garden [[Talun, Cirebon|Kecamatan Talun]], [[Kabupaten Cirebon]] diantaranya [[Wakil Gubernur Jawa Barat]] [[Deddy Mizwar]], [[Bupati Cirebon]] [[Sunjaya Purwadi Sastra]], Bupati se wilayah III Cirebon diantaranya [[Bupati Kuningan]] Utje Hamid Suganda, dan Para Muspida dan Muspika serta pejabat dan PNS di [[Kabupaten Cirebon]].
Pada tanggal [[2 Juli]] [[2015]] Dedi Supardi meninggal dunia di [[Rumah Sakit]] Sumber Waras [[Ciwaringin, Cirebon|Ciwaringin]], [[Cirebon]] pada pukul 19.15 WIB.<ref>[http://www.cirebontrust.com/cirebon-berduka-mantan-bupati-cirebon-dedi-supardi-tutup-usia.html Cirebon Berduka, Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Tutup Usia]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dedi meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya sejak [[2012]] saat masih menjadi [[Bupati Cirebon]]. Banyak Pelayat yang hadir di Rumah duka di komplek The Garden [[Talun, Cirebon|Kecamatan Talun]], [[Kabupaten Cirebon]] di antaranya [[Wakil Gubernur Jawa Barat]] [[Deddy Mizwar]], [[Bupati Cirebon]] [[Sunjaya Purwadi Sastra]], Bupati se wilayah III Cirebon di antaranya [[Bupati Kuningan]] [[Utje Hamid Suganda]], dan Para Muspida dan Muspika serta pejabat dan PNS di [[Kabupaten Cirebon]].<ref name=fajarnews/>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 70: Baris 88:
{{s-end}}
{{s-end}}


{{Bupati Cirebon}}
{{lifetime|1958||}}
{{lifetime|1958||}}


[[Kategori:Wakil Bupati Cirebon]]
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Cirebon]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Talun]]
[[Kategori:Tokoh Kuningan]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Kuningan]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]]
[[Kategori:Bupati Cirebon]]
[[Kategori:Bupati Cirebon]]
[[Kategori:Wakil Bupati Cirebon]]

Revisi terkini sejak 11 Juni 2024 06.40

Dedi Supardi
Bupati Cirebon ke-26
Masa jabatan
2003 โ€“ 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurDanny Setiawan
Ahmad Heryawan
WakilNur Asyik H. Syarif
Ason Sukasa
Sebelum
Pendahulu
Sutisna
Wakil Bupati Cirebon ke-1
Masa jabatan
2000 โ€“ 2003
PresidenAbdurrahman Wahid
Megawati Soekarno Putri
GubernurNana Nuriana
BupatiSutisna
Sebelum
Pendahulu
jabatan baru
Pengganti
Nur Asyik H. Syarif
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1958-12-23)23 Desember 1958
Kuningan, Indonesia
Meninggal2 Juli 2015(2015-07-02) (umur 56)
Cirebon, Indonesia
Partai politikPDI-P (Diberhentikan pada tanggal 23 Agustus 2013)[1]
Suami/istriSri Heviyana
Anak4
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info โ€ข L โ€ข B
Bantuan penggunaan templat ini

Drs. H. Dedi Supardi, M.M. (23 Desember 1958 – 2 Juli 2015) adalah Bupati Cirebon yang menjabat sejak tahun 2003 sampai tahun 2013. Pada periode Pertama (2003-2008) dia berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan Dedi Supardi berpasangan dengan Ason Sukasa sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.

Dedi Supardi meninggal pada tanggal 2 Juli 2015 di Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin, Cirebon karena penyakit yang sudah dideritanya sejak tahun 2012.[2][3][4]

Kisah hidup Dedi Supardi sebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Ia harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa.

Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di Bandung, diangkat sebagai PNS di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjadi Sekretaris Bimbingan dan Pengembangan Industri Kecil (BPIK) Kantor Wilayah Cirebon pada tahun 1981, pada tahun yang sama juga, menjadi Pembina Tenaga Penyuluh Lapangan (PTPL) di sentra-sentra industri, seperti mebel kaliwulu, batik trusmi, rotan dan perkapuran.[5] Selanjutnya Dedi menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon. Dedi pernah menjabat sebagai Manager Ekspor-Impor PT. Niaga Enam pada tahun 1988-2000.

Riwayat Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  1. SD Negeri di Kuningan (1970)
  2. SMP Pasundan II di Garut (1973)
  3. SMA Negeri di Kuningan (1976)
  4. STIA (S1) di Bandung (1987)
  5. STIE Ganesha (S2) di Jakarta (2002)[6]

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting politik yang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan politik. Mulai dari jabatan Wakil Bupati ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi Bupati Cirebon yang berhasil menggalang dukungan dari partai PDIP dan menggandeng Nur Asyik sebagai Wakil Bupati Cirebon dari Partai Persatuan Pembangunan. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin.

Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh DPRD, kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai Bupati Cirebon periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan di DPRD, melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan Ason Sukasa akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arief Natadiningrat dan Sunjaya Purwadi Sastra-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karier di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.[butuh rujukan]

Skandal Asmara

[sunting | sunting sumber]

Pada pertengahan 2010, Bupati Cirebon Dedi Supardi terlibat skandal dengan penyanyi dangdut seksi, Melinda. Biduanita yang dikabarkan pernah dekat dengan penyanyi Saiful Jamil ini mengaku telah menikah siri dengan Dedi Supardi dan dari pernikahan siri ini, telah lahir seorang anak perempuan bernama Maharani Supardi. Dedi sempat mengelak, namun akhirnya ia mengakui pernikahan sirinya. Dedi menyebut Melinda merupakan masa lalunya.[7]

Meninggal Dunia

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 2 Juli 2015 Dedi Supardi meninggal dunia di Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin, Cirebon pada pukul 19.15 WIB.[8] Dedi meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya sejak 2012 saat masih menjadi Bupati Cirebon. Banyak Pelayat yang hadir di Rumah duka di komplek The Garden Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, Bupati se wilayah III Cirebon di antaranya Bupati Kuningan Utje Hamid Suganda, dan Para Muspida dan Muspika serta pejabat dan PNS di Kabupaten Cirebon.[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
H. Sutisna, S.H
Bupati Cirebon
2003โ€“2013
Diteruskan oleh:
Drs. H. Sunjaya Purwadi S., M.M., M.Si
Didahului oleh:
-
Wakil Bupati Cirebon
2000โ€“2003
Diteruskan oleh:
Drs. H. Nur Asyik H. Syarif