Labil: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan VisualEditor |
|||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
== Ciri-ciri == |
== Ciri-ciri == |
||
[[Berkas:Pacaran.jpg|jmpl|ka|300px|Sepasang [[remaja]] sedang berpacaran, [[budaya]] [[pacaran]] sudah menjadi jiwa para anak muda yang masih memiliki [[jiwa]] yang labil.]] |
|||
Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang masih labil dalam kehidupannya:<ref name="internet">{{cite web|title=10 Ciri-ciri orang labil|url=http://www.lihat.co.id/2013/01/10-ciri-ciri-orang-yang-masih-labil.html|accessdate=18 Juni 2014|archive-date=2014-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20140607030055/http://www.lihat.co.id/2013/01/10-ciri-ciri-orang-yang-masih-labil.html|dead-url=yes}}</ref> |
Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang masih labil dalam kehidupannya:<ref name="internet">{{cite web|title=10 Ciri-ciri orang labil|url=http://www.lihat.co.id/2013/01/10-ciri-ciri-orang-yang-masih-labil.html|accessdate=18 Juni 2014|archive-date=2014-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20140607030055/http://www.lihat.co.id/2013/01/10-ciri-ciri-orang-yang-masih-labil.html|dead-url=yes}}</ref> |
||
* Tidak punya tujuan hidup, tujuan hidup merupakan hal yang penting bagi kehidupan, kebingungan yang sering dilakukan dalam hidup dan hanya memikirkan kepentingan sesaat orang-orang yang labil yang tidak punya tujuan hidup dalam jangka panjang. |
* Tidak punya tujuan hidup, tujuan hidup merupakan hal yang penting bagi kehidupan, kebingungan yang sering dilakukan dalam hidup dan hanya memikirkan kepentingan sesaat orang-orang yang labil yang tidak punya tujuan hidup dalam jangka panjang. |
||
Baris 9: | Baris 8: | ||
* Berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia, orang-orang yang berpikir dengan memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki banyak uang akan bahagia, akan tetapi bahagia bukanlah hanya diukur dari segi kekayaan, dalam hal semacam ini orang-orang masih merupakan kategori orang yang labil. |
* Berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia, orang-orang yang berpikir dengan memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki banyak uang akan bahagia, akan tetapi bahagia bukanlah hanya diukur dari segi kekayaan, dalam hal semacam ini orang-orang masih merupakan kategori orang yang labil. |
||
* Takut pada kekurangannya, banyak orang yang biasanya takut dengan kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga terjadi hal-hal yang membuatnya terpinggirkan dari [[dunia]] [[sosial]], hal semacam ini adalah orang-orang yang masih punya jiwa yang labil. |
* Takut pada kekurangannya, banyak orang yang biasanya takut dengan kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga terjadi hal-hal yang membuatnya terpinggirkan dari [[dunia]] [[sosial]], hal semacam ini adalah orang-orang yang masih punya jiwa yang labil. |
||
* Merasa dirinya paling benar, hebat, keren, pintar, tampan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini disebut juga orang yang sombong, orang-orang yang [[sombong]] seperti ini dalam dunia sosial akan dikucilkan oleh masyarakat |
* Merasa dirinya paling benar, hebat, keren, pintar, tampan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini disebut juga orang yang sombong, orang-orang yang [[sombong]] seperti ini dalam dunia sosial akan dikucilkan oleh masyarakat. |
||
* Suka merendahkan orang lain. |
|||
* Berpikiran tertutup. |
|||
* Selalu menilai-nilai orang |
|||
* Tidak mau disalahkan. |
|||
* Tidak beriman atau tidak memiliki keyakinan. |
|||
= |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Revisi terkini sejak 14 Juni 2024 06.19
Labil adalah kondisi di saat seseorang mudah berubah keadaan perasaan dan kejiwaannya, dari sedih berubah menjadi marah, sering marah-marah dikarenakan sesuatu yang tidak jelas, dan sikap-sikap lainnya.[1] Sifat labil ini biasanya dimiliki oleh anak yang tergolong muda.[2] Gangguan bipolar merupakan salah satu penyebab suasana hati labil.
Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]
Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang masih labil dalam kehidupannya:[3]
- Tidak punya tujuan hidup, tujuan hidup merupakan hal yang penting bagi kehidupan, kebingungan yang sering dilakukan dalam hidup dan hanya memikirkan kepentingan sesaat orang-orang yang labil yang tidak punya tujuan hidup dalam jangka panjang.
- Berpikiran bahwa pacaran itu harus, hampir semua orang atau anak muda sekarang memiliki jiwa seperti ini, padahal pada kenyataannya banyak masalah yang akan dihadapi ketika berpacaran.
- Berpikiran bahwa makin kaya makin bahagia, orang-orang yang berpikir dengan memiliki kekayaan yang melimpah dan memiliki banyak uang akan bahagia, akan tetapi bahagia bukanlah hanya diukur dari segi kekayaan, dalam hal semacam ini orang-orang masih merupakan kategori orang yang labil.
- Takut pada kekurangannya, banyak orang yang biasanya takut dengan kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga terjadi hal-hal yang membuatnya terpinggirkan dari dunia sosial, hal semacam ini adalah orang-orang yang masih punya jiwa yang labil.
- Merasa dirinya paling benar, hebat, keren, pintar, tampan. Orang yang memiliki jiwa seperti ini disebut juga orang yang sombong, orang-orang yang sombong seperti ini dalam dunia sosial akan dikucilkan oleh masyarakat.
- Suka merendahkan orang lain.
- Berpikiran tertutup.
- Selalu menilai-nilai orang
- Tidak mau disalahkan.
- Tidak beriman atau tidak memiliki keyakinan.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Pengertian Labil". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-25. Diakses tanggal 25 Mei 2014.
- ^ "Indra Sjafri Sebut Evan Dimas Cs Masih Labil". Diakses tanggal 26 Mei 2014.
- ^ "10 Ciri-ciri orang labil". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-07. Diakses tanggal 18 Juni 2014.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Gangguan bipolar penyebab suasana hati labil