Koang Jaya, Karawaci, Tangerang: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kelurahan |
{{kelurahan |
||
|nama = Koang Jaya |
|nama = Koang Jaya |
||
|foto = Kantor Kelurahan Koang Jaya, Kota Tangerang.jpg |
|||
|keterangan = Kantor kelurahan Koang Jaya, 2024 |
|||
|peta = |
|peta = |
||
|provinsi = |
|provinsi = Banten |
||
|dati2 = Kota |
|dati2 = Kota |
||
|nama dati2 = Tangerang |
|nama dati2 = Tangerang |
||
|kecamatan = Karawaci |
|kecamatan = Karawaci |
||
| kode pos = 15112<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=146748&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=36&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3671&z_id_kec=%3D&x_id_kec=367107&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Karawaci]</ref> |
|||
| kode pos = 15112 |
|||
|luas = 0,16 km²<ref name="bps">{{cite web|url=https://tangerangkota.bps.go.id/publication/2023/09/26/6a29fdf3ad8137eb09bbabc1/kecamatan-karawaci-dalam-angka-2023.html|title=Kecamatan Karawaci Dalam Angka 2023|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Tangerang|access-date=13 Januari 2024}}</ref> |
|||
|luas = 1 meter |
|||
|penduduk = . |
|penduduk = 9.618 jiwa (2022)<ref name="bps" /> |
||
|kepadatan = |
|kepadatan = 60.113 jiwa/km² (2022)<ref name="bps" /> |
||
|RW = 5<ref name="bps" /> |
|||
perkilometr |
|||
|RT = 16<ref name="bps" />}} |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
<br /> |
|||
== Sejarah Koang Jaya == |
|||
Koang Jaya atau yang dahulu disebut Kampung Koang Menurut penuturan sesepuh dan tokoh masyarakat sebagai nara sumber merupakan daerah yang subur dan dipenuhi perkebunan. Mulai dari perkebunan kelapa hingga kebun kopi berada di kampung Koang. Salah satu tanaman yang tumbuh subur adalah pohon Koang. |
|||
Ya, nama pohon inilah yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan kampung Koang. Kala itu Pohon Koang tumbuh subur. Menurut penuturan cerita para tokoh masyarakat, pohon Koang tumbuh subur di kediaman H. Saalan, salah seorang tokoh masyarakat paling penting di Koang Jaya. Saat ini halaman tersebut telah berganti menjadi halaman depan masjid At-Tasyri. |
|||
Dikatakan oleh salah satu nara sumber bahwa pohon ini tergolong tanaman langka. beliau juga mengatakan bahwa ketika usianya masih 30 tahun atau sekitar tahun 1950, pohon Koang masih dapat dengan mudah ditemui. Beliau bahkan juga sempat mencicipi rasa dari buah Koang tersebut. “Bentuknya seperti pohon Elo atau pohon Ara. Buahnya pun seperti buah Elo, hanya saja berbentuk sedikit lebih lonjong.” Tutur beliau, sambil mengingat-ingat kembali masa mudanya. |
|||
Nara sumber juga menambahkan bahwa beberapa orang menyebut pohon Koang sebagai [[pohon Seribu Akar.]] Pohon ini dapat tumbuh besar dan tinggi. Daunnya cukup rindang hingga dapat dijadikan peneduh. Sementara akar-akarnya menjulur ke bawah menyentuh permukaan tanah. |
|||
Namun, amat sangat disayangkan, pohon Koang tidak lagi dapat ditemukan di wilayah kelurahan Koang Jaya. Pohon ini tergolong langka. Perubahan iklim dan pertumbuhan wilayah ikut berperan dalam menghilangnya pohon Koang. Masih belum ada arsip yang mencatat nama ilmiah dari pohon tersebut. Sehingga belum bisa dilacak kembali jenis pohon apa sebenarnya pohon Koang ini. |
|||
Meskipun begitu, filosofi dari pohon Koang ini sangatlah bermakna, khususnya bagi warga Koang Jaya. Bahwa sebagai manusia, kita harus selalu ingat asal-usul kita. Sebagaimana akar dari pohon Koang yang menjalar kuat ke dalam tanah. |
|||
== Nama Koang Jaya == |
|||
Maka pengambilan nama Koang ini bukanlah keputusan sembarangan. Kata Jaya kemudian juga disematkan ketika Koang Jaya resmi menjadi sebuah kelurahan di bawah wilayah Kecamatan Karawaci, dengan harapan Kampung Koang akan terus berjaya. |
|||
Tahun 1996 Kelurahan Pasar Baru dimekarkan menjadi Kelurahan Koang Jaya, dan Pada tahun 2000 dengan terbitnya Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah 7 Kecamatan, Koang Jaya secara resmi menjadi kelurahan hasil pemekaran dari Kelurahan Pasar Baru. Kelurahan Koang Jaya merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah naungan Kecamatan Karawaci. Kini, Koang Jaya berbatasan dengan Kelurahan Mekarsari di bagian utara dan Kelurahan Pasar Baru di bagian selatan. Sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Neglasari dan sisi barat berhadapan dengan Kelurahan Pabuaran Tumpeng. |
|||
== Luas dan Jumlah Penduduk == |
|||
Kelurahan Koang Jaya adalah salah satu dari 16 (enam belas) kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Karawaci Kota Tangerang dengan luas wilayah ±58 Ha dengan penduduk ±7.397 jiwa dan ± 2.023 jumlah KK (Kepala Keluarga).(data penduduk th. 2021) |
|||
== Sarana Ibadah == |
|||
Banyaknya Jumlah sarana ibadah di kelurahan Koang Jaya yaitu masjid 3, Mushollah 6, Gereja 1, Pura 1, Vihara 1. Jadi Kelurahan Koang Jaya merupakan satu satunya Kelurahan di Kota Tangerang yang memiliki tempat ibadah terlengkap untuk 5 agama yang ada, |
|||
== Potensi == |
|||
adapun potensi – potensi yang ada di Kelurahan Koang Jaya sampai saat ini yaitu adanya pintu air 10 yang di resmikan pada 1926 di RW 04, taman Ecofarm di RW 05, Kampung Tematik Tempe di RW 02, Kampung Tematik Inggris di RW 01. Adapun makanan khasnya adalah Nasi Jagal di RW 05. |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
{{RefDagri|2022}} |
|||
{{Karawaci, Tangerang}} |
{{Karawaci, Tangerang}} |
||
{{Authority control}} |
|||
* wkwkwkwk panixxxxx |
|||
* |
Revisi terkini sejak 14 Juni 2024 12.52
Koang Jaya | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Kota | Tangerang |
Kecamatan | Karawaci |
Kodepos | 15112[1] |
Kode Kemendagri | 36.71.07.1016 |
Kode BPS | 3671031012 |
Luas | 0,16 km²[2] |
Jumlah penduduk | 9.618 jiwa (2022)[2] |
Kepadatan | 60.113 jiwa/km² (2022)[2] |
Jumlah RT | 16[2] |
Jumlah RW | 5[2] |
Koang Jaya adalah kelurahan yang berada di kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, Indonesia. Kelurahan ini terdiri dari 16 rukun tetangga dan 5 rukun warga.
Sejarah Koang Jaya
[sunting | sunting sumber]Koang Jaya atau yang dahulu disebut Kampung Koang Menurut penuturan sesepuh dan tokoh masyarakat sebagai nara sumber merupakan daerah yang subur dan dipenuhi perkebunan. Mulai dari perkebunan kelapa hingga kebun kopi berada di kampung Koang. Salah satu tanaman yang tumbuh subur adalah pohon Koang.
Ya, nama pohon inilah yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan kampung Koang. Kala itu Pohon Koang tumbuh subur. Menurut penuturan cerita para tokoh masyarakat, pohon Koang tumbuh subur di kediaman H. Saalan, salah seorang tokoh masyarakat paling penting di Koang Jaya. Saat ini halaman tersebut telah berganti menjadi halaman depan masjid At-Tasyri.
Dikatakan oleh salah satu nara sumber bahwa pohon ini tergolong tanaman langka. beliau juga mengatakan bahwa ketika usianya masih 30 tahun atau sekitar tahun 1950, pohon Koang masih dapat dengan mudah ditemui. Beliau bahkan juga sempat mencicipi rasa dari buah Koang tersebut. “Bentuknya seperti pohon Elo atau pohon Ara. Buahnya pun seperti buah Elo, hanya saja berbentuk sedikit lebih lonjong.” Tutur beliau, sambil mengingat-ingat kembali masa mudanya.
Nara sumber juga menambahkan bahwa beberapa orang menyebut pohon Koang sebagai pohon Seribu Akar. Pohon ini dapat tumbuh besar dan tinggi. Daunnya cukup rindang hingga dapat dijadikan peneduh. Sementara akar-akarnya menjulur ke bawah menyentuh permukaan tanah.
Namun, amat sangat disayangkan, pohon Koang tidak lagi dapat ditemukan di wilayah kelurahan Koang Jaya. Pohon ini tergolong langka. Perubahan iklim dan pertumbuhan wilayah ikut berperan dalam menghilangnya pohon Koang. Masih belum ada arsip yang mencatat nama ilmiah dari pohon tersebut. Sehingga belum bisa dilacak kembali jenis pohon apa sebenarnya pohon Koang ini.
Meskipun begitu, filosofi dari pohon Koang ini sangatlah bermakna, khususnya bagi warga Koang Jaya. Bahwa sebagai manusia, kita harus selalu ingat asal-usul kita. Sebagaimana akar dari pohon Koang yang menjalar kuat ke dalam tanah.
Nama Koang Jaya
[sunting | sunting sumber]Maka pengambilan nama Koang ini bukanlah keputusan sembarangan. Kata Jaya kemudian juga disematkan ketika Koang Jaya resmi menjadi sebuah kelurahan di bawah wilayah Kecamatan Karawaci, dengan harapan Kampung Koang akan terus berjaya. Tahun 1996 Kelurahan Pasar Baru dimekarkan menjadi Kelurahan Koang Jaya, dan Pada tahun 2000 dengan terbitnya Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah 7 Kecamatan, Koang Jaya secara resmi menjadi kelurahan hasil pemekaran dari Kelurahan Pasar Baru. Kelurahan Koang Jaya merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah naungan Kecamatan Karawaci. Kini, Koang Jaya berbatasan dengan Kelurahan Mekarsari di bagian utara dan Kelurahan Pasar Baru di bagian selatan. Sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Neglasari dan sisi barat berhadapan dengan Kelurahan Pabuaran Tumpeng.
Luas dan Jumlah Penduduk
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Koang Jaya adalah salah satu dari 16 (enam belas) kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Karawaci Kota Tangerang dengan luas wilayah ±58 Ha dengan penduduk ±7.397 jiwa dan ± 2.023 jumlah KK (Kepala Keluarga).(data penduduk th. 2021)
Sarana Ibadah
[sunting | sunting sumber]Banyaknya Jumlah sarana ibadah di kelurahan Koang Jaya yaitu masjid 3, Mushollah 6, Gereja 1, Pura 1, Vihara 1. Jadi Kelurahan Koang Jaya merupakan satu satunya Kelurahan di Kota Tangerang yang memiliki tempat ibadah terlengkap untuk 5 agama yang ada,
Potensi
[sunting | sunting sumber]adapun potensi – potensi yang ada di Kelurahan Koang Jaya sampai saat ini yaitu adanya pintu air 10 yang di resmikan pada 1926 di RW 04, taman Ecofarm di RW 05, Kampung Tematik Tempe di RW 02, Kampung Tematik Inggris di RW 01. Adapun makanan khasnya adalah Nasi Jagal di RW 05.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kode Pos Kecamatan Karawaci
- ^ a b c d e "Kecamatan Karawaci Dalam Angka 2023". Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. Diakses tanggal 13 Januari 2024.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan