Lompat ke isi

Preposisi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(36 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
== Penggolongan ==
== Penggolongan ==
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:
# Preposisi yang menandai tempat. Misalnya ''di'', ''ke'', ''dari''.
# Preposisi yang menandai tempat, misalnya: ''di'', ''ke'', ''dari''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya ''untuk'', ''guna''.
# Preposisi yang menandai waktu, misalnya: ''hingga'', ''hampir''.
# Preposisi yang menandai waktu. Misalnya ''hingga'', ''hampir''.
# Preposisi yang menandai sebab, misalnya: ''demi'', ''atas''.
# Preposisi yang menandai sebab. Misalnya ''demi'', ''atas''.
# Preposisi yang menandai arah asal, misalnya: ''dari''.
# Preposisi yang menandai arah tujuan, misalnya: ''ke'', ''kepada'', ''akan'', ''terhadap''.
# Preposisi yang menandai pelaku, misalnya: ''oleh''.
# [[Preposisi]] yang menandai alat, misalnya: ''dengan'', ''berkat''.
# Preposisi yang menandai perbandingan, misalnya: ''daripada''.
# Preposisi yang menandai hal atau masalah, misalnya: ''tentang''.
# Preposisi yang menandai akibat, misalnya: ''hingga'', ''sampai''.
# Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, misalnya: ''untuk'', ''agar'', ''buat'', ''guna'', ''bagi''.


=== Di, ke, dari ===
=== Di, ke, dari ===
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "di tempat", di bawah", "diatas", "ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di mana", "di sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke mana", "ke sana", "ke sini", "ke atas", "ke bawah".
Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "ditempat", dibawah", "diatas", "ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke sana", "ke sini", "ke atas", "ke bawah".


Perkecualian untuk hal ini adalah:
Perkecualian untuk hal ini adalah:
Baris 18: Baris 25:


=== Di mana, yang mana ===
=== Di mana, yang mana ===
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.


Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia '''tidak''' mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya)<ref name="di mana">[[:s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kata#Pemakaian di mana|Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 terbitan Pusat Bahasa]]</ref>.
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, [[bahasa Indonesia]] tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''who'', ''whom'', ''which'', atau ''where'') atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).<ref name="di mana">[[s:Buku Praktis Bahasa Indonesia 1/Kata#Pemakaian_di_mana|Buku Praktis Bahasa Indonesia 1 terbitan Pusat Bahasa]]</ref>


Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari<ref name="di mana" />, termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana". <br><br>
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari,<ref name="di mana" /> termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki [[kosakata]] yang cukup untuk menerjemahkan ''who'', ''where'', ''which'', atau ''whom'' tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti::<ref>[http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa19.html Di mana....], dan [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa21.html yang mana]</ref>

Contohnya<ref>[http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa19.html Di mana....], dan [http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa21.html yang mana]</ref> seperti:


* di mana → tempat
* di mana → tempat
*# Salah, Kami ke restoran '''di mana''' teman merayakan pesta ulang tahunnya. <br> Benar, Kami ke restoran '''tempat''' teman merayakan pesta ulang tahunnya.
*# Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
* di mana → dengan
* di mana → dengan
*# Salah, Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” '''di mana''' Kris Aria sebagai presenternya. <br> Benar, Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” '''dengan''' Kris Aria sebagai presenternya.
*# Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” dengan Kris Aria sebagai presenternya.
* di mana → yang
* di mana → yang
*# Salah, Pemerintah memberi bantuan kepada korban '''di mana mereka''' tertimpa bencana alam. <br> Benar, Pemerintah memberi bantuan kepada korban '''yang''' tertimpa bencana alam.
*# Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.
* di mana → (subklausa)
* di mana → (subklausa)
*# Salah, Perusahaan itu mengadakan pelatihan '''di mana''' karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. <br> Benar, Perusahaan itu mengadakan pelatihan'''; dalam''' pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
*# Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
* yang mana → yang
* yang mana → yang
*# Salah, Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita '''yang mana''' dianggap melecehkan artis itu. <br> Benar,Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita '''yang''' dianggap melecehkan artis itu.
*# Penanggung jawab [[Koran|surat kabar]] itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
* yang mana → sehingga/dan
* yang mana → sehingga/dan
*# Salah, Koperasi itu harus berjalan dengan baik '''yang mana''' kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. <br> Benar, Koperasi itu harus berjalan dengan baik '''sehingga''' kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
*# Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
*# Benar, Wisatawan mancanegara meningkat terus '''yang mana''' negara tujuan wisata pun bertambah. <br> Salah, Wisatawan mancanegara meningkat terus '''dan''' negara tujuan wisata pun makin bertambah.<br><br>
*# Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata pun makin bertambah.

Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh [[Ejaan Soewandi]] (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.
Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh [[Ejaan Soewandi]] (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.


Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang '''tepat''' hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana". Contoh
Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana". Contoh
* '''Di mana''' ia menginap?
* Di mana ia menginap?
* Kami akan berunding tentang '''di mana''' ia akan menginap.
* Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap.
* '''Di mana''' ia menginap, di situ keluarganya menginap.
* Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
* Ia dapat menginap '''di mana-mana'''.
* Ia dapat menginap di mana-mana.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 15 Juni 2024 13.05

Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata, misalnya bersama atau sampai dengan.

Penggolongan

[sunting | sunting sumber]

Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan:

  1. Preposisi yang menandai tempat, misalnya: di, ke, dari.
  2. Preposisi yang menandai waktu, misalnya: hingga, hampir.
  3. Preposisi yang menandai sebab, misalnya: demi, atas.
  4. Preposisi yang menandai arah asal, misalnya: dari.
  5. Preposisi yang menandai arah tujuan, misalnya: ke, kepada, akan, terhadap.
  6. Preposisi yang menandai pelaku, misalnya: oleh.
  7. Preposisi yang menandai alat, misalnya: dengan, berkat.
  8. Preposisi yang menandai perbandingan, misalnya: daripada.
  9. Preposisi yang menandai hal atau masalah, misalnya: tentang.
  10. Preposisi yang menandai akibat, misalnya: hingga, sampai.
  11. Preposisi yang menandai maksud dan tujuan, misalnya: untuk, agar, buat, guna, bagi.

Di, ke, dari

[sunting | sunting sumber]

Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "ditempat", dibawah", "diatas", "ditengah", "kemana", "kesana", "kesini", "keatas", "kebawah" yang seharusnya ditulis "di sana", "di sini", "di tempat", di bawah", "di atas", "di tengah", "ke sana", "ke sini", "ke atas", "ke bawah".

Perkecualian untuk hal ini adalah:

  • kepada
  • keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
  • kemari
  • daripada

Di mana, yang mana

[sunting | sunting sumber]

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah who, whom, which, atau where) atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).[1]

Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari,[1] termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan who, where, which, atau whom tanpa menggunakan kata "di mana". Contohnya seperti::[2]

  • di mana → tempat
    1. Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
  • di mana → dengan
    1. Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” dengan Kris Aria sebagai presenternya.
  • di mana → yang
    1. Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana alam.
  • di mana → (subklausa)
    1. Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
  • yang mana → yang
    1. Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu.
  • yang mana → sehingga/dan
    1. Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
    2. Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata pun makin bertambah.

Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.

Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana". Contoh

  • Di mana ia menginap?
  • Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap.
  • Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap.
  • Ia dapat menginap di mana-mana.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]