Sabam Siagian: Perbedaan antara revisi
k →Rujukan |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Siagian]]}} |
|||
'''Sabam Pandapotan Siagian''' ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|4|5|1932}}) adalah wartawan Indonesia dan Duta Besar RI di [[Australia]] periode [[1967]]-[[1973]]<ref>[http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/S/ads,20030630-149,S.html "Apa dan Siapa: Sabam Siagian"]</ref>. |
|||
{{Infobox person |
|||
| name = Sabam Siagian |
|||
| image = |
|||
| image_size = |
|||
| caption = |
|||
| birth_name = |
|||
| birth_date = {{Birth date|1932|05|04|df=y}} |
|||
| birth_place = [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]], [[Hindia Belanda]] |
|||
| death_date = {{Death date and age|2016|06|03|1932|05|04|df=y}} |
|||
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
|||
| occupation = Jurnalis, diplomat |
|||
| years_active = |
|||
| website = |
|||
| parents = |
|||
| children = |
|||
}} |
|||
'''Sabam Pandapotan Siagian''' ({{lahirmati||4|5|1932||3|6|2016}}) adalah [[jurnalis]] Indonesia. Ia menjabat sebagai [[pemimpin redaksi]] pertama dari ''[[The Jakarta Post]]''.<ref name=jpost>{{cite news|title=Sabam Pandopotan Siagian Remembered |url=http://www.thejakartapost.com/news/2016/06/03/sabam-pandapotan-siagian-remembered.html |work=[[Jakarta Post]] |date=2016-06-04 |access-date=2018-05-26}}</ref> Siagian meninggalkan Jakarta Post pada tahun 1991 setelah diangkat sebagai [[Duta Besar Indonesia untuk Australia]].<ref name=jpost2>{{cite news|title=Former editor and diplomat Susanto Pudjomartono passes away |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/01/14/former-editor-and-diplomat-susanto-pudjomartono-passes-away.html |work=[[Jakarta Post]] |date=2015-01-14 |access-date=2015-01-14}}</ref> |
|||
Karena orangtuanya menginginkan dia menjadi sarjana hukum – selain pendeta – ia masuk ke Fakultas Hukum dan Ilmu-ilmu Sosial [[Universitas Indonesia]]. Karena tidak terlalu tertarik ia memutuskan untuk pindah ke Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN) yang akhirnya tidak selesai juga. Sempat mengikuti pendidikan ilmu politik di [[Vanderbilt University]], [[Nashville]], [[Tennessee]], [[Amerika Serikat]], namun itu pun tidak ia selesaikan. Kemudian pada [[1978]], ia mengikuti program Nieman Fellow for Journalism dari [[Harvard University]], [[Cambridge]], [[Massachusetts]], [[Amerika Serikat]]. |
|||
Dari tahun 1991 hingga 1995, saat menjadi duta besar, Sabam tinggal di Canberra. Ia mengkritik media Australia karena tertinggal dibandingkan sektor lain di [[Australia]] ketika berhubungan dengan Indonesia.<ref>{{cite news|url=http://trove.nla.gov.au/newspaper/article/128286839|title=A serve for Gareth and the media|date=11 Juli 1995|first=Ian|last=McPhedran|author-link=Ian McPhedran|page=11|newspaper=The Canberra Times}}</ref> |
|||
Sepulang dari [[New York]], [[Amerika Serikat]], ia ingin terjun ke bisnis, karena Sabam merasa sudah memiliki koneksi di Amerika. Tetapi waktu itu, [[Sinar Harapan]] sedang melakukan reorganisasi besar-besaran. Kebetulan, ayahnya, Pendeta Siagian, salah satu pemegang sahamnya sehingga akhirnya untuk pertama kalinya ia terjun ke dunia [[jurnalisme]] yang sesungguhnya. |
|||
Setelah meninggalkan Canberra pada tahun 1995, Sabam bergabung dengan dewan The Jakarta Post. |
|||
Selain itu pada tahun [[1950]]-an, ia pernah mengelola majalah milik [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] (GMKI). Kemudian bersama beberapa teman, antara lain [[Wicaksono]] dan [[Alwi Dahlan]], ia ikut menggagaskan penndirian [[Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia]]. |
|||
Sabam meninggal di Jakarta pada 3 Juni 2016 setelah komplikasi kesehatan yang berkepanjangan. Banyak koleganya, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Indonesia [[Hassan Wirajuda]], memberikan apresiasi atas kontribusinya selama karirnya yang panjang sebagai jurnalis di Indonesia. |
|||
Pada pertengahan tahun [[1960]]-an, ia bekerja di bagian riset perwakilan Indonesia di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB). |
|||
== Referensi == |
|||
Ia juga menyandang tanda kehormatan bintang jasa utama. Setelah usai dari karier [[diplomat]]-nya ia kembali ke dunia [[pers]] dan berkutat di [[Suara Pembaruan]] sebagai presiden komisaris dan The Jakarta Post dan termasuk dalam Dewan Tajuk Rencana. Ia juga menjadi ketua [[Indonesia-Australia Business Council]] selama nenerapa waktu. |
|||
{{Reflist}} |
|||
{{s-start}} |
|||
Pada [[1983]], ia kerap mengupas masalah [[internasional]] di The [[Jakarta Post]], koran ber[[bahasa Inggris]] yang turut didirikannya. Sebagai jurnalis senior, ia tentunya banyak bergaul dengan kalangan diplomat di Jakarta. |
|||
{{s-dip}} |
|||
{{s-bef|before=[[Roesman]]}} |
|||
== Rujukan == |
|||
{{s-ttl|title=[[Duta Besar Indonesia untuk Australia]]|years=1991–1995}} |
|||
{{reflist}} |
|||
{{s-aft|after=[[Wiryono Sastrohandoyo]]}} |
|||
{{s-end}} |
|||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Batak]] |
[[Kategori:Tokoh Batak]] |
||
[[Kategori:Tokoh |
[[Kategori:Tokoh Batak Toba|Siagian]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Marga Siagian|Sabam]] |
[[Kategori:Marga Siagian|Sabam]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]] |
||
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Australia]] |
|||
{{jurnalis-stub}} |
Revisi per 16 Juni 2024 15.45
Sabam Siagian | |
---|---|
Lahir | Batavia, Hindia Belanda | 4 Mei 1932
Meninggal | 3 Juni 2016 Jakarta, Indonesia | (umur 84)
Pekerjaan | Jurnalis, diplomat |
Sabam Pandapotan Siagian (4 Mei 1932 – 3 Juni 2016) adalah jurnalis Indonesia. Ia menjabat sebagai pemimpin redaksi pertama dari The Jakarta Post.[1] Siagian meninggalkan Jakarta Post pada tahun 1991 setelah diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Australia.[2]
Dari tahun 1991 hingga 1995, saat menjadi duta besar, Sabam tinggal di Canberra. Ia mengkritik media Australia karena tertinggal dibandingkan sektor lain di Australia ketika berhubungan dengan Indonesia.[3]
Setelah meninggalkan Canberra pada tahun 1995, Sabam bergabung dengan dewan The Jakarta Post.
Sabam meninggal di Jakarta pada 3 Juni 2016 setelah komplikasi kesehatan yang berkepanjangan. Banyak koleganya, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda, memberikan apresiasi atas kontribusinya selama karirnya yang panjang sebagai jurnalis di Indonesia.
Referensi
- ^ "Sabam Pandopotan Siagian Remembered". Jakarta Post. 2016-06-04. Diakses tanggal 2018-05-26.
- ^ "Former editor and diplomat Susanto Pudjomartono passes away". Jakarta Post. 2015-01-14. Diakses tanggal 2015-01-14.
- ^ McPhedran, Ian (11 Juli 1995). "A serve for Gareth and the media". The Canberra Times. hlm. 11.
Jabatan diplomatik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Roesman |
Duta Besar Indonesia untuk Australia 1991–1995 |
Diteruskan oleh: Wiryono Sastrohandoyo |