Katekese: Perbedaan antara revisi
k bot kosmetik perubahan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Katekese''' merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas mewartakan Injil yang diamanatkan Yesus Kristus (Mat 28:19-20; Mrk 16:15). '''Katekese''' adalah pembinaan [[anak-anak]], kaum muda dan orang dewasa dalam iman, khususnya mencakup penyampaian ajaran [[Kristen]], yang pada umumnya diberikan secara sistemastis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (Cathechesi Tradendae 18) |
'''Katekese''' merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas mewartakan Injil yang diamanatkan Yesus Kristus (Mat 28:19-20; Mrk 16:15). '''Katekese''' adalah pembinaan [[anak-anak]], kaum muda dan orang dewasa dalam iman, khususnya mencakup penyampaian ajaran [[Kristen]], yang pada umumnya diberikan secara sistemastis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (Cathechesi Tradendae 18). |
||
Diambil dalam arti "tindakan pengajaran" dan "pengetahuan yang diberikan oleh pengajar", istilah ini identik dengan [[Katekismus]]. |
|||
⚫ | |||
⚫ | Menurut [[Konsili Vatikan II]] Gereja adalah |
||
Kata '''Katekese''' (katechesis) berarti instruksi dari mulut ke mulut, terutama berupa tanya jawab. Meskipun mungkin berlaku untuk masalah-subjek apa saja, biasanya digunakan untuk instruksi dalam unsur-unsur agama, terutama persiapan untuk inisiasi ke dalam agama Kristen. |
|||
⚫ | [[Sinode |
||
⚫ | |||
⚫ | Menurut [[Konsili Vatikan II]], Gereja adalah: “persekutuan orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus..., dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang” (Konstitusi Pastoral [[Gaudium et Spes]], art 1). Penyampaian warta keselamatan Yesus Kristus kepada semua orang antara lain dilaksanakan melalui Katekese. Paus Paulus VI menyatakan dalam Ensiklik tentang pewartaan Injil, [[Evangelii Nuntiandi]]: “Melalui pelajaran agama yang sistematis, akal budi dibina dengan ajaran-ajaran dasar, kenyataan yang terkandung di dalam kebenaran yang disampaikan Allah kepada kita, agar dicamkan oleh ingatan dan diolah hati sedemikian sehingga merasuki kehidupan... juga dengan menggunakan media komunikasi sosial yang dapat menjangkau sejumlah besar, menyapa secara pribadi dan sekaligus mengundang komitmen yang sepenuhnya bersifat pribadi” (Evangelii Nuntiandi, 43-45). |
||
⚫ | [[Sinode Para Uskup]] pada tahun 1977 secara istimewa menaruh perhatian pada katekese di dunia modern. Ditegaskan bahwa katekese merupakan suatu bentuk kegiatan Gereja yang tetap dan mendasar, bentuk pewartaan Injil yang menampilkan ciri kenabian Gereja, di mana kesaksian dan pengajaran berlangsung serentak. Makin perlu diusahakan pelbagai bentuk katekese dan aneka bidangnya, antara lain katekese anak-anak oleh orang tua mereka (Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, Redemptor Hominis, 1979, art 19 al. 5-6). |
||
Sidang [[Federasi Konferensi Para Uskup Asia]] (FABC) V di Lembang pada tahun 1990 memberi arah katekese sebagai kesaksian, “pewartaan melalui perbuatan yang menyerupai perbuatan Kristus sendiri”. Ini menampilkan suatu tantangan mewujudkan katekese yang dapat membantu umat agar menghayati iman dengan hidup berbaur dalam masyarakat, peka akan kehadiran Allah dalam kebudayaan setempat dan tradisi agama lain, tanggap dan terlibat dengan pelbagai masalah sosial dan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus dan Kerajaan Allah melalui kebersamaan, solidaritas, berbagi rasa dan perkataan. |
Sidang [[Federasi Konferensi Para Uskup Asia]] (FABC) V di Lembang pada tahun 1990 memberi arah katekese sebagai kesaksian, “pewartaan melalui perbuatan yang menyerupai perbuatan Kristus sendiri”. Ini menampilkan suatu tantangan mewujudkan katekese yang dapat membantu umat agar menghayati iman dengan hidup berbaur dalam masyarakat, peka akan kehadiran Allah dalam kebudayaan setempat dan tradisi agama lain, tanggap dan terlibat dengan pelbagai masalah sosial dan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus dan Kerajaan Allah melalui kebersamaan, solidaritas, berbagi rasa dan perkataan. |
||
Baris 16: | Baris 20: | ||
== Istilah terkait == |
== Istilah terkait == |
||
* [[Katekismus]] |
* [[Katekismus]]: Buku ajaran iman resmi. Ada yg bersifat universal, ada juga yang nasional dan lokal |
||
* Katekese |
* Katekese: Pembinaan iman praktis atau kegiatan bina iman, atau melalui tulisan katekese yang disejajarkan dengan tulisan pastoral atau teologi |
||
* [[Katekumen]] |
* [[Katekumen]]: Calon Baptis, orang-orang yang belajar percaya (orang yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen inisiasi) |
||
* [[Katekumenat]] |
* [[Katekumenat]]: Masa persiapan calon baptis (umumnya 1 tahun, atau sekurangnya 40 kali pertemuan) |
||
* [[Katekis]] |
* [[Katekis]]: Pembina iman/pengajar katekumen |
||
* [[Kateketik]] |
* [[Kateketik]]: Ilmu pendidikan agama atau ilmu bina iman, yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan pembinaan iman. |
||
* [[Kateketat]] |
* [[Kateketat]]: Sebutan untuk para pakar bidang ilmu kateketik |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 32: | Baris 36: | ||
* FABC V, Pernyataan Penutupan dalam ''Spektrum'', XIX (1991) no. 2, 3 dan 4. |
* FABC V, Pernyataan Penutupan dalam ''Spektrum'', XIX (1991) no. 2, 3 dan 4. |
||
* ''Gereja Indonesia Pasca Vatikan-II, Refleksi dan Tantangan'', Kanisius, 1997. |
* ''Gereja Indonesia Pasca Vatikan-II, Refleksi dan Tantangan'', Kanisius, 1997. |
||
* [http://www.newadvent.org/cathen/05075b.htm New Advent, Catholic Encyclopedia > D > Christian Doctrine] |
|||
* [http://komkat.keuskupan-purwokerto.com/ Situs web resmi Komisi Kateketik Keuskupan Purwokerto] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140714170225/http://komkat.keuskupan-purwokerto.com/ |date=2014-07-14 }} |
|||
⚫ | |||
{{Katolik-stub}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Evangelisasi]] |
|||
[[Kategori:Bina Iman]] |
Revisi terkini sejak 18 Juni 2024 12.38
Katekese merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tugas mewartakan Injil yang diamanatkan Yesus Kristus (Mat 28:19-20; Mrk 16:15). Katekese adalah pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang dewasa dalam iman, khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya diberikan secara sistemastis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (Cathechesi Tradendae 18).
Diambil dalam arti "tindakan pengajaran" dan "pengetahuan yang diberikan oleh pengajar", istilah ini identik dengan Katekismus.
Kata Katekese (katechesis) berarti instruksi dari mulut ke mulut, terutama berupa tanya jawab. Meskipun mungkin berlaku untuk masalah-subjek apa saja, biasanya digunakan untuk instruksi dalam unsur-unsur agama, terutama persiapan untuk inisiasi ke dalam agama Kristen.
Katekese dalam ajaran Gereja Katolik Roma
[sunting | sunting sumber]Menurut Konsili Vatikan II, Gereja adalah: “persekutuan orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus..., dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang” (Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes, art 1). Penyampaian warta keselamatan Yesus Kristus kepada semua orang antara lain dilaksanakan melalui Katekese. Paus Paulus VI menyatakan dalam Ensiklik tentang pewartaan Injil, Evangelii Nuntiandi: “Melalui pelajaran agama yang sistematis, akal budi dibina dengan ajaran-ajaran dasar, kenyataan yang terkandung di dalam kebenaran yang disampaikan Allah kepada kita, agar dicamkan oleh ingatan dan diolah hati sedemikian sehingga merasuki kehidupan... juga dengan menggunakan media komunikasi sosial yang dapat menjangkau sejumlah besar, menyapa secara pribadi dan sekaligus mengundang komitmen yang sepenuhnya bersifat pribadi” (Evangelii Nuntiandi, 43-45).
Sinode Para Uskup pada tahun 1977 secara istimewa menaruh perhatian pada katekese di dunia modern. Ditegaskan bahwa katekese merupakan suatu bentuk kegiatan Gereja yang tetap dan mendasar, bentuk pewartaan Injil yang menampilkan ciri kenabian Gereja, di mana kesaksian dan pengajaran berlangsung serentak. Makin perlu diusahakan pelbagai bentuk katekese dan aneka bidangnya, antara lain katekese anak-anak oleh orang tua mereka (Ensiklik Paus Yohanes Paulus II, Redemptor Hominis, 1979, art 19 al. 5-6).
Sidang Federasi Konferensi Para Uskup Asia (FABC) V di Lembang pada tahun 1990 memberi arah katekese sebagai kesaksian, “pewartaan melalui perbuatan yang menyerupai perbuatan Kristus sendiri”. Ini menampilkan suatu tantangan mewujudkan katekese yang dapat membantu umat agar menghayati iman dengan hidup berbaur dalam masyarakat, peka akan kehadiran Allah dalam kebudayaan setempat dan tradisi agama lain, tanggap dan terlibat dengan pelbagai masalah sosial dan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus dan Kerajaan Allah melalui kebersamaan, solidaritas, berbagi rasa dan perkataan.
Tugas dan peran
[sunting | sunting sumber]- Memberitakan sabda Allah, mewartakan Kristus
- Sebagai wujud pelayanan sabda Allah berusaha mengatasi kesulitan dalam memanfaatkan ajaran teolog tentang sabda Allah
- Menerangkan berbagai tradisi iman
- Maksud terdalam katekese adalah agar iman dan hidup manusia berpadu secara integral
- Katekese berfungsi menggali pengalaman manusia sebagai saluran komunikasi iman.
Istilah terkait
[sunting | sunting sumber]- Katekismus: Buku ajaran iman resmi. Ada yg bersifat universal, ada juga yang nasional dan lokal
- Katekese: Pembinaan iman praktis atau kegiatan bina iman, atau melalui tulisan katekese yang disejajarkan dengan tulisan pastoral atau teologi
- Katekumen: Calon Baptis, orang-orang yang belajar percaya (orang yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen inisiasi)
- Katekumenat: Masa persiapan calon baptis (umumnya 1 tahun, atau sekurangnya 40 kali pertemuan)
- Katekis: Pembina iman/pengajar katekumen
- Kateketik: Ilmu pendidikan agama atau ilmu bina iman, yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan pembinaan iman.
- Kateketat: Sebutan untuk para pakar bidang ilmu kateketik
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Paus Paulus VI, Anjuran Apostolik Evangelii Nuntiandi
- Paus Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae
- Paus Yohanes Paulus II, Ensiklik Redemptor Hominis
- KWI, Komisi Kateketik, (1989) Menuju Katekese Kontekstual Tahun 2000.
- KWI, Komisi Kateketik, (1993) Membina Iman yang Terlibat Dalam Masyarakat.
- FABC V, Pernyataan Penutupan dalam Spektrum, XIX (1991) no. 2, 3 dan 4.
- Gereja Indonesia Pasca Vatikan-II, Refleksi dan Tantangan, Kanisius, 1997.
- New Advent, Catholic Encyclopedia > D > Christian Doctrine
- Situs web resmi Komisi Kateketik Keuskupan Purwokerto Diarsipkan 2014-07-14 di Wayback Machine.