Lompat ke isi

Kereta api Banyubiru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rasya RF SMC (bicara | kontrib)
Perbaikan Informasi KA Banyubiru
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Kereta api Banyubiru'''
Kereta api Banyubiru merupakan kereta api kelas eksekutif dan ekonomi yang menghubungkan kota Semarang–Solo dengan melalui [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]] dan [[Stasiun Solo Balapan]].

Nama "Banyubiru" diambil dari suatu kecamatan dengan [[Banyubiru, Semarang|nama yang sama]] di [[Kabupaten Semarang]].

KA Banyubiru melewati rute [[Stasiun Solo Balapan]], [[Stasiun Salem]], [[Stasiun Gundih]], [[Stasiun Brumbung]], dan [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]].

{{untuk|tokoh [[Walisongo]]|Sunan Kalijaga}}
{{Infobox layanan kereta api
{{Infobox layanan kereta api
| box_width =
| box_width =
| logo_width =300
| logo_width =300
| name =KA Banyubiru
| name = Kereta api Banyubiru
| image =
| image = KA Banyubiru.jpg
| image_width =
| image_width =300
| caption =Kereta api Banyubiru diberangkatkan dari [[Stasiun Solo Balapan]] menuju [[Stasiun Semarang Tawang]]
| caption =
| status = Beroperasi
| status = Beroperasi
| start =[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| lokal = [[Daerah Operasi IV Semarang]]
| end =[[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]
| start ={{Sta|Semarang Tawang}}
| end ={{Sta|Solo Balapan}}
| stations =6
| stations =6
| routes = 1
| routes = 1
| linenumber =
| linenumber =
| formeroperator = [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
| formeroperator =
| depot =
| depot = Solo Balapan (SLO), Ketapang (KTG) untuk Rangkaian Kereta
| linelength = 114 km
| linelength = 114 km
| gauge = 1.067 mm
| gauge = 1.067 mm
| map ={{Peta rute kereta api Banyubiru (SMT–SLO)|inline=1}}
| map =
|frekuensi=Dua kalipergi pulang sehari
|frekuensi=Dua kali pergi pulang sehari
|jendela=Kaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
|jendela=Kaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
|jenis=Kereta api aglomerasi
|jenis=Kereta api aglomerasi
|kecepatan=50 s.d 80 km/jam
|kecepatan=80 s.d 100 km/jam
|kelas=Eksekutif dan Ekonomi Kemenhub
|kelas=Eksekutif dan Ekonomi
| tempatduduk =
|lainlain=Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
* 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)<br>''kursi dapat direbahkan dan diputar''
* 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)<br>''kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan''
*72 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi) <br>"kursi dapat direbahkan dan diputar sesuai arah laju kereta"
|lainlain=Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
|map_state=collapse
|map_state=collapse
|mulai=1 Juni 2023
|mulai=
* 19 September 2008 (Sebagai KRD Banyubiru)<ref>[https://www.antarafoto.com/id/view/43740/krd-banyubiru KRD Banyubiru Ekspres]</ref>
(Sebagai Banyubiru)
|berakhir=30 November 2019 (Sebagai Kalijaga)
* 15 Februari 2014 (Sebagai KA Kalijaga)
|dibuka kembali=1 Juni 2023
* 1 Juni 2023 (Sebagai KA Banyubiru)
|berakhir=
(Sebagai Banyubiru)
* 25 Juli 2013 (sebagai KRD Banyubiru)
|nomor=* 207F, 210F (Rangkaian Blambangan Ekspres)
* 30 November 2019 (Sebagai KA Kalijaga)
* 208F, 209F (Rangkaian Joglosemarkerto)|nomorjadwal=* 207F, 210F (Rangkaian Blambangan Ekspres)
|dibuka kembali=1 Juni 2023 (Sebagai KA Banyu Biru)
* 208F, 209F (Rangkaian Joglosemarkerto)
|nomor=207-210
|nomorjadwal=207-210
|pemberhentian=''Lihatlah di bawah''
|pemberhentian=''Lihatlah di bawah''
|pemilikjalur=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
|pemilikjalur=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
|pendahulu=Kereta api Kalijaga
|pendahulu=
* KRD Banyubiru
* KA Kalijaga
|waktutempuh=2 jam (rata-rata)
|waktutempuh=2 jam (rata-rata)
|rel=Rel berat
|rel=Rel berat
|restorasi=Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
|restorasi=Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
|penerus=[[KA Banyubiru]]
|penerus=
| pemilik = [[PT Kereta Api Indonesia]]
|logo={{Papanka| BANYUBIRU|Semarang Tawang|VERSA=Solo Balapan|15pt|7pt}}}}
|logo=PapanNamaKA Banyubiru 2024.png

}}
KA Banyubiru hanya akan melayani dua kali jadwal perjalanan PP, yakni:

07.50 WIB dari [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]] tiba di [[Stasiun Solo Balapan]] pada pukul 09.55 WIB.

10.40 WIB dari [[Stasiun Solo Balapan]] tiba di [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]] pada pukul 12.42 WIB.

17.15 WIB dari [[Stasiun Solo Balapan]] tiba di [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]] pada pukul 19.31 WIB.

20.45 WIB dari [[Stasiun Semarang Tawang]] [[Bank Jateng]] tiba di [[Stasiun Solo Balapan]] pada pukul 22.56 WIB.

Saat ini, KA Kalijaga mulai beroperasi kembali dengan nama KA Banyubiru, namun karena rangkaian [[Kereta api Bengawan|Bengawan]] digunakan untuk [[Kereta api Matarmaja|KA Matarmaja,]] akhirnya diputuskan untuk menjadikan KA Banyubiru sebagai kereta api komersil dan menggunakan [[Kereta api eksekutif|kelas eksekutif]] dan [[Kereta api ekonomi|ekonomi]] milik [[Kereta api Blambangan Ekspres|KA Blambangan Ekspres]] (KA 210F dan 207F) dan [[Kereta api Joglosemarkerto|KA Joglosemarkerto]] (KA 209F dan KA 208F) yang sedang beristirahat.

== Sejarah ==
Sebelumnya, kereta api Kalijaga dioperasikan sebagai kereta pengganti [[Kereta api Pandanwangi (Semarang-Solo)|Kereta api Pandanwangi]] serta [[Kereta api Banyubiru|KRD Banyubiru]] yang sudah usur. Kereta api ini biasanya membawa 7 kereta kelas ekonomi rangkaian [[Kereta api Bengawan]] (relasi [[Stasiun Purwosari]] - [[Stasiun Pasar Senen]]) yang dioperasikan pada sore hari, dan dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit, kereta api ini melayani naik dan turun penumpang di [[Stasiun Semarang Poncol]], [[Stasiun Semarang Tawang]], [[Stasiun Brumbung]], [[Stasiun Kedungjati]], [[Stasiun Telawa]], [[Stasiun Gundih]], [[Stasiun Salem]], dan [[Stasiun Solo Balapan]].

Dahulu, kereta api ini merupakan layanan satu satunya penghubung moda transportasi kereta api relasi [[Stasiun Semarang Poncol|Semarang]] - [[Stasiun Solo Balapan|Solo]] yang beroperasi selain malam hari, dan satu satunya yang melewati petak Solo Balapan - Salem. Penumpang dari Solo (maupun dari Semarang setelah di Solo) yang ingin menyambung moda ke Semarang dengan kereta api, pada saat itu, harus menunggu jadwal pagi Kereta api Kalijaga atau mengambil kereta non lokal yang diberangkatkan dari [[Stasiun Solo Jebres]] (dengan tarif terendah, [[Kereta api Brantas]], Rp80.000,00) pada malam hari. Dengan diresmikannya [[Kereta api Joglosemarkerto]], maka Kereta api Kalijaga menawarkan opsi pemberangkatan ke Semarang pada pagi hari dan dari Semarang hampir siang hari. Sementara untuk Ka Joglosemarkerto menuju Semarang (di trayek yang sama) sore / malam hari dan dari Semarang sore / malam hari.

Dengan berlakunya Grafik Kereta Api (Gapeka) yang efektif berlaku mulai 1 Desember 2019, dimana terjadi perubahan pola operasi KA Bengawan dan rangkaian digunakan pula oleh KA Matarmaja, layanan kereta api ini turut berhenti dikarenakan tidak adanya rangkaian kereta untuk layanan ini. Jadwal perjalanan KA ini diteruskan oleh KA Joglosemarkerto (dengan catatan jadwal yang mengikuti dari Semarang menuju Solo dimundurkan dari jam 9 pagi menjadi jam 3 sore).


'''Kereta api Banyubiru''' (atau '''Kereta api Banyu Biru''') merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]] yang melayani relasi {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Solo Balapan}} pulang pergi.
== Sejarah ==
KA Kalijaga ini merupakan kereta kelanjutan dari [[Kereta api Joglosemar]] yang menggunakan rangkaian [[Kereta api Bengawan]], dimana kereta ini dapat membawa 7 gerbong kereta dengan daya tampung 636 penumpang. Kereta ini diluncurkan pada 15 Februari 2014 dengan tarif awal Rp 25.000,00 oleh [[Wakil Menteri Perhubungan]] [[Bambang Susantono]], [[Gubernur Jawa Tengah]] [[Ganjar Pranowo]] dan [[Daftar Wali Kota Surakarta|Wali kota Surakarta]] [[F.X. Hadi Rudyatmo]].


== Asal-usul penamaan ==
Seiring pesatnya transportasi non kereta api dan sepinya peminat, juga karena keuntungan yang ada tidak sebanding dengan biaya operasional untuk kereta jalur lintas ini, apalagi dikarenakan kereta ini bukan kereta komuter, kereta api ini '''hampir''' dihentikan operasionalnya,<ref>http://www.solopos.com/2014/09/17/sepi-penumpang-ka-kalijaga-terancam-berhenti-beroperasi-sejak-oktober-2014-537050</ref>. Namun setelah PT Kereta Api Indonesia mengajukan ''[[public service obligation]],'' kereta api ini mengalami reduksi tarif menjadi Rp10.000,00 per orang sekali jalan mulai [[1 Oktober]] [[2014]]. Pihak Pemerintah [[Provinsi Jawa Tengah]] lah yang meminta operasional kereta ini terus berjalan, karena diharapkan Kereta Api Kalijaga ini dapat menghubungkan kota-kota besar di Jateng dan DIY, serta menjadi poros Joglosemar kedepannya<ref>https://www.merdeka.com/peristiwa/kereta-kalijaga-solo-semarang-tak-jadi-berhenti-beroperasi.html</ref>
Nama "Banyu Biru" diambil dari suatu kecamatan dengan [[Banyubiru, Semarang|nama yang sama]] di [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]].


== Sejarah dan pengoperasian ==
Mulai 1 April 2017, Kereta api ini tidak berakhir di [[Stasiun Purwosari]], melainkan di [[Stasiun Solo Balapan]] agar langsiran penyimpanan kereta dapat dilakukan dengan mudah mengingat sepur simpan kereta di daerah Solo berada di stasiun ini.
Dahulu kereta api Banyubiru sempat menggunakan [[Kereta Rel Diesel Indonesia|Kereta rel diesel Indonesia]] (KRDI) buatan PT [[INKA]] tahun 2008 yang beroperasi pada tanggal 19 September 2008 dengan rute awal [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] via [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], tetapi KRDI tersebut telah dihentikan beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013.


Sejak 1 Juni 2023, bertepatan dengan pemberlakukan Gapeka 2023, kereta api ini mulai beroperasi kembali dengan jadwal perjalan dua kali pp dalam sehari; dengan meminjam rangkaian [[Kereta api Blambangan Ekspres|KA Blambangan Ekspres]] untuk perjalanan pagi dan rangkaian [[Kereta api Joglosemarkerto|KA Joglosemarkerto]] untuk perjalanan sore.
Meskipun okupansi pada hari biasa tergolong sedikit ditambah pengoperasian tol Semarang-Solo yang memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi 1 jam, layanan ini masih menjadi alternatif yang diminati oleh masyarakat baik kota Semarang maupun Surakarta, ditambah faktor mahalnya layanan [[Kereta api Joglosemarkerto]] (dengan harga termurah Rp48.000,00) maupun pemesanan sejak 30 hari yang dapat dilakukan melalui aplikasi di gawai pintar maupun loket stasiun. Layanan ini masih menjadi primadona di kalangan siswa terutama sekolah dasar di kota Semarang, dimana layanan ini (selain [[Kereta api Kedung Sepur|KA Kedung Sepur]]) digunakan sebagai edukasi kepada pelajar mengenai perkeretaapian di Indonesia.


== Pranala luar ==
== Rute ==
KA Banyubiru melayani pemberhentian penumpang di [[Stasiun Solo Balapan]], [[Stasiun Salem]], [[Stasiun Gundih]], [[Stasiun Brumbung]], dan [[Stasiun Semarang Tawang]].
* [http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/06/29/122357-rute-ka-banyubiru-dialihkan-ke-jalur-utara Berita tentang kereta api Banyubiru di Republika]


== Referensi ==
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{reflist}}{{Daftar KA penumpang Indonesia}}





Revisi terkini sejak 19 Juni 2024 01.47

Kereta api Banyubiru
Kereta api Banyubiru diberangkatkan dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Semarang Tawang
Informasi umum
Jenis layananKereta api aglomerasi
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi IV Semarang
Pendahulu
  • KRD Banyubiru
  • KA Kalijaga
Mulai beroperasi
  • 19 September 2008 (Sebagai KRD Banyubiru)[1]
  • 15 Februari 2014 (Sebagai KA Kalijaga)
  • 1 Juni 2023 (Sebagai KA Banyubiru)
Terakhir beroperasi
  • 25 Juli 2013 (sebagai KRD Banyubiru)
  • 30 November 2019 (Sebagai KA Kalijaga)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSemarang Tawang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirSolo Balapan
Waktu tempuh rerata2 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalananDua kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
  • 72 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    "kursi dapat direbahkan dan diputar sesuai arah laju kereta"
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional80 s.d 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal207-210

Kereta api Banyubiru (atau Kereta api Banyu Biru) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) yang melayani relasi Semarang TawangSolo Balapan pulang pergi.

Asal-usul penamaan[sunting | sunting sumber]

Nama "Banyu Biru" diambil dari suatu kecamatan dengan nama yang sama di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sejarah dan pengoperasian[sunting | sunting sumber]

Dahulu kereta api Banyubiru sempat menggunakan Kereta rel diesel Indonesia (KRDI) buatan PT INKA tahun 2008 yang beroperasi pada tanggal 19 September 2008 dengan rute awal Semarang TawangYogyakarta via Solo Balapan, tetapi KRDI tersebut telah dihentikan beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013.

Sejak 1 Juni 2023, bertepatan dengan pemberlakukan Gapeka 2023, kereta api ini mulai beroperasi kembali dengan jadwal perjalan dua kali pp dalam sehari; dengan meminjam rangkaian KA Blambangan Ekspres untuk perjalanan pagi dan rangkaian KA Joglosemarkerto untuk perjalanan sore.

Rute[sunting | sunting sumber]

KA Banyubiru melayani pemberhentian penumpang di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Salem, Stasiun Gundih, Stasiun Brumbung, dan Stasiun Semarang Tawang.

Referensi[sunting | sunting sumber]