Kejatuhan Babilonia: Perbedaan antara revisi
revisi |
|||
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox military conflict |
|||
⚫ | |||
| conflict = Kejatuhan Babilonia |
|||
| image = The fall of Babylon; Cyrus the Great defeating the Chaldean Wellcome V0034440.jpg |
|||
| caption = {{nowrap|[[Koresh Agung]] mengalahkan tentara Babilonia}}<br />{{nowrap|karya [[John Martin (pelukis)|John Martin]] (1831)}} |
|||
| date = 540 BCE<ref>{{cite book |title= A Political History of the Achaemenid Empire |publisher= M. A. Dandamaev, Moukhammed Abdoulkadyrovitch Dandamaev |year=1989 |page=60}} </ref> – October 539 BCE |
|||
| place = [[Babilon]], [[Babilonia]], [[Mesopotamia]] ([[Irak]] saat ini) |
|||
| result = Kemenangan Persia{{sfnm|Roux|1992|1pp=381–382|Oates|1986|2pp=134–135}}<ref name="surprise capture">{{cite journal|last=Tolini|first=Gauthier|title=Quelques elements concernant la prise de Babylone par Cyrus|journal=ARTA|year=2005}}</ref> |
|||
| combatant1 = {{nowrap|[[File:Standard of Cyrus the Great.svg|15px|link=]] [[Kekaisaran Akhemeniyah]]}} |
|||
| combatant2 = {{nowrap|[[File:Shamash-sun-symbol (3 rays).svg|15px|link=]] [[Kekaisaran Babilonia Baru]]}} |
|||
| commander1 = '''[[Koresh Agung]]'''<br />[[Gubaru (jenderal)|Gubaru]] |
|||
| commander2 = '''[[Nabonidus]]'''<br />[[Belshazzar]]{{Executed}}<sup>?</sup> |
|||
| strength1 = Tidak diketahui |
|||
| strength2 = Tidak diketahui |
|||
| campaignbox = |
|||
| territory = [[Asyur Akhemeniyah|Kekuasaan Persia]] dibangun di bekas wilayah Babilonia |
|||
| partof = [[Koresh Agung#Babilonia|Penaklukan Babilonia oleh Persia]] |
|||
| map_type = Iraq |
|||
| coordinates = {{coord|32|32|33|N|44|25|16|E|display=inline,title}} |
|||
| map_label = Babilon |
|||
| map_caption = Lokasi di [[Irak]] saat ini |
|||
| map_relief = yes |
|||
| map_size = 230 |
|||
}} |
|||
'''Kejatuhan Babilonia''' menandakan berakhirnya [[Kekaisaran Babilonia Baru]] setelah ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Akhemeniyah]] pada tahun 539 SM. |
'''Kejatuhan Babilonia''' menandakan berakhirnya [[Kekaisaran Babilonia Baru]] setelah ditaklukkan oleh [[Kekaisaran Akhemeniyah]] pada tahun 539 SM. |
||
Baris 5: | Baris 27: | ||
[[Nabonidus]] (Nabû-na'id, 556–539 SM, putra pendeta wanita Asiria [[Addagoppe dari Harran|Adda-Guppi]],<ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.132</ref> naik takhta pada tahun 556 SM, setelah menggulingkan raja muda [[Labashi-Marduk]]. Untuk waktu yang lama dia mempercayakan pemerintahan kepada putranya, pangeran dan koregen [[Belsyazar]], yang merupakan seorang prajurit yang piawai, namun seorang politisi yang buruk. Semua ini membuatnya agak tidak populer di kalangan para kawulanya, khususnya imamat dan kelas militer.<ref>John Haywood, ''The Penguin Historical Atlas of Ancient Civilizations'', Penguin Books Ltd. London, 2005, p.49</ref> Di timur, [[Kekaisaran Akhemeniyah]] telah tumbuh dalam kekuatan. Pada tahun 539 SM, [[Koresh yang Agung]] menyerbu [[Babilonia]], mengubahnya menjadi koloni [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia Akhemeniyah]]. Koresh kemudian menyatakan sebagai penerus sah dari raja-raja Babilonia kuno. Ternyata, Koresh sangat populer di Babilonia itu sendiri, berlawanan dengan Nabonidus.<ref>Georges Roux, ''Ancient Iraq'', 3rd ed., Penguin Books, London, 1991, p.381-382</ref><ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.134-135</ref> |
[[Nabonidus]] (Nabû-na'id, 556–539 SM, putra pendeta wanita Asiria [[Addagoppe dari Harran|Adda-Guppi]],<ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.132</ref> naik takhta pada tahun 556 SM, setelah menggulingkan raja muda [[Labashi-Marduk]]. Untuk waktu yang lama dia mempercayakan pemerintahan kepada putranya, pangeran dan koregen [[Belsyazar]], yang merupakan seorang prajurit yang piawai, namun seorang politisi yang buruk. Semua ini membuatnya agak tidak populer di kalangan para kawulanya, khususnya imamat dan kelas militer.<ref>John Haywood, ''The Penguin Historical Atlas of Ancient Civilizations'', Penguin Books Ltd. London, 2005, p.49</ref> Di timur, [[Kekaisaran Akhemeniyah]] telah tumbuh dalam kekuatan. Pada tahun 539 SM, [[Koresh yang Agung]] menyerbu [[Babilonia]], mengubahnya menjadi koloni [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia Akhemeniyah]]. Koresh kemudian menyatakan sebagai penerus sah dari raja-raja Babilonia kuno. Ternyata, Koresh sangat populer di Babilonia itu sendiri, berlawanan dengan Nabonidus.<ref>Georges Roux, ''Ancient Iraq'', 3rd ed., Penguin Books, London, 1991, p.381-382</ref><ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.134-135</ref> |
||
==Kondisi== |
== Kondisi == |
||
⚫ | |||
Sejumlah faktor muncul yang pada akhirnya akan menyebabkan kejatuhan Babilonia. Rakyat Babilonia menjadi resah dan semakin tidak puas di bawah Nabonidus. [[Marduk|Imamat Marduk]] membenci Nabonidus karena penindasannya terhadap kultus Marduk dan dukungannya terhadap kultus dewa bulan [[Sin(mitologi)|Sin]].<ref>A.T. Olmstead, ''History of the Persian Empire'', Univ. of Chicago Press, 1948, p.38</ref><ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.133</ref> Dia membangkitkan perasaan yang kuat terhadap dirinya sendiri dengan mencoba untuk memusatkan agama Babilonia di kuil [[Marduk]] di Babilonia, dan dengan demikian menjauhkan para imamat setempat. Pihak militer juga membenci dia karena selera barang antiknya. Dia tampaknya telah menyerahkan pertahanan kerajaannya kepada [[Belsyazar]] (seorang prajurit yang piawai namun diplomat buruk yang menjauhi elite politik), sementara menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan yang lebih menyenangkan, seperti menggali catatan fondasi kuil-kuil dan menentukan tarikh pembangunan mereka. Dia juga menghabiskan waktu di luar Babilonia, membangun kembali kuil-kuil di kota Asiria di Harran, dan juga di antara para kawula Arabnya di padang pasir di sebelah selatan Mesopotamia. Latar belakang keturunan Asiria pada Nabonidus dan Belsyazar juga kemungkinan telah menambah kebencian ini. Selain itu, kekuatan militer Mesopotamia biasanya terkonsentrasi pada keadaan bela diri Asiria. Babilonia selalu lebih rentan terhadap penaklukan dan invasi daripada tetangganya di utara, dan tanpa kekuatan Asiria untuk mengendalikan kekuatan asing, Babilonia akhirnya tidak terlindungi. |
Sejumlah faktor muncul yang pada akhirnya akan menyebabkan kejatuhan Babilonia. Rakyat Babilonia menjadi resah dan semakin tidak puas di bawah Nabonidus. [[Marduk|Imamat Marduk]] membenci Nabonidus karena penindasannya terhadap kultus Marduk dan dukungannya terhadap kultus dewa bulan [[Sin(mitologi)|Sin]].<ref>A.T. Olmstead, ''History of the Persian Empire'', Univ. of Chicago Press, 1948, p.38</ref><ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.133</ref> Dia membangkitkan perasaan yang kuat terhadap dirinya sendiri dengan mencoba untuk memusatkan agama Babilonia di kuil [[Marduk]] di Babilonia, dan dengan demikian menjauhkan para imamat setempat. Pihak militer juga membenci dia karena selera barang antiknya. Dia tampaknya telah menyerahkan pertahanan kerajaannya kepada [[Belsyazar]] (seorang prajurit yang piawai namun diplomat buruk yang menjauhi elite politik), sementara menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan yang lebih menyenangkan, seperti menggali catatan fondasi kuil-kuil dan menentukan tarikh pembangunan mereka. Dia juga menghabiskan waktu di luar Babilonia, membangun kembali kuil-kuil di kota Asiria di Harran, dan juga di antara para kawula Arabnya di padang pasir di sebelah selatan Mesopotamia. Latar belakang keturunan Asiria pada Nabonidus dan Belsyazar juga kemungkinan telah menambah kebencian ini. Selain itu, kekuatan militer Mesopotamia biasanya terkonsentrasi pada keadaan bela diri Asiria. Babilonia selalu lebih rentan terhadap penaklukan dan invasi daripada tetangganya di utara, dan tanpa kekuatan Asiria untuk mengendalikan kekuatan asing, Babilonia akhirnya tidak terlindungi. |
||
Baris 11: | Baris 34: | ||
{{Reflist|2}} |
{{Reflist|2}} |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
* {{Cite book |
* {{Cite book |
||
|last |
|last = Barker |
||
|first |
|first = Margaret |
||
|chapter |
|chapter = Isaiah |
||
|editor1-last |
|editor1-last = Dunn |
||
|editor1-first |
|editor1-first = James D. G. |
||
|editor2-last |
|editor2-last = Rogerson |
||
|editor2-first |
|editor2-first = John Williams |
||
|title |
|title = Eerdmans Commentary on the Bible |
||
|publisher |
|publisher = Eerdmans |
||
|year |
|year = 2003 |
||
|url |
|url = https://books.google.com/books?id=2Vo-11umIZQC&pg=PA489&dq=Barker+the+book+of+Isaiah#v=onepage&q=Barker%20the%20book%20of%20Isaiah%20was%20not%20written%20by%20one%20person&f=false |
||
|isbn |
|isbn = 9780802837110 |
||
|ref |
|ref = harv |
||
}} |
}} |
||
* [[John Bright (biblical scholar)|Bright, John]]. ''A History of Israel'', The Westminster Press-Philadelphia, 1959, p.342-396 |
* [[John Bright (biblical scholar)|Bright, John]]. ''A History of Israel'', The Westminster Press-Philadelphia, 1959, p.342-396 |
||
*[[Joan Oates|Oates, Joan]]. ''Babylon'', revised ed., Thames & Hudson, 1986, p.132 |
* [[Joan Oates|Oates, Joan]]. ''Babylon'', revised ed., Thames & Hudson, 1986, p.132 |
||
*{{Cite book |
* {{Cite book |
||
|last |
|last = Whybray |
||
|first |
|first = R.N. |
||
|title |
|title = The Second Isaiah |
||
|publisher |
|publisher = T&T Clarke |
||
|year |
|year = 1983 |
||
|url |
|url = https://books.google.ca/books?id=QMENImo6ISYC&pg=PA10#v=onepage&q&f=false |
||
|isbn |
|isbn = 9780567084248 |
||
|ref |
|ref = harv |
||
}} |
}} |
||
Revisi terkini sejak 19 Juni 2024 07.15
Kejatuhan Babilonia | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Penaklukan Babilonia oleh Persia | |||||||||
Koresh Agung mengalahkan tentara Babilonia karya John Martin (1831) | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kekaisaran Akhemeniyah | Kekaisaran Babilonia Baru | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Koresh Agung Gubaru |
Nabonidus Belshazzar ? | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Tidak diketahui | Tidak diketahui | ||||||||
Kejatuhan Babilonia menandakan berakhirnya Kekaisaran Babilonia Baru setelah ditaklukkan oleh Kekaisaran Akhemeniyah pada tahun 539 SM.
Nabonidus (Nabû-na'id, 556–539 SM, putra pendeta wanita Asiria Adda-Guppi,[4] naik takhta pada tahun 556 SM, setelah menggulingkan raja muda Labashi-Marduk. Untuk waktu yang lama dia mempercayakan pemerintahan kepada putranya, pangeran dan koregen Belsyazar, yang merupakan seorang prajurit yang piawai, namun seorang politisi yang buruk. Semua ini membuatnya agak tidak populer di kalangan para kawulanya, khususnya imamat dan kelas militer.[5] Di timur, Kekaisaran Akhemeniyah telah tumbuh dalam kekuatan. Pada tahun 539 SM, Koresh yang Agung menyerbu Babilonia, mengubahnya menjadi koloni Persia Akhemeniyah. Koresh kemudian menyatakan sebagai penerus sah dari raja-raja Babilonia kuno. Ternyata, Koresh sangat populer di Babilonia itu sendiri, berlawanan dengan Nabonidus.[6][7]
Kondisi
[sunting | sunting sumber]Sejumlah faktor muncul yang pada akhirnya akan menyebabkan kejatuhan Babilonia. Rakyat Babilonia menjadi resah dan semakin tidak puas di bawah Nabonidus. Imamat Marduk membenci Nabonidus karena penindasannya terhadap kultus Marduk dan dukungannya terhadap kultus dewa bulan Sin.[8][9] Dia membangkitkan perasaan yang kuat terhadap dirinya sendiri dengan mencoba untuk memusatkan agama Babilonia di kuil Marduk di Babilonia, dan dengan demikian menjauhkan para imamat setempat. Pihak militer juga membenci dia karena selera barang antiknya. Dia tampaknya telah menyerahkan pertahanan kerajaannya kepada Belsyazar (seorang prajurit yang piawai namun diplomat buruk yang menjauhi elite politik), sementara menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan yang lebih menyenangkan, seperti menggali catatan fondasi kuil-kuil dan menentukan tarikh pembangunan mereka. Dia juga menghabiskan waktu di luar Babilonia, membangun kembali kuil-kuil di kota Asiria di Harran, dan juga di antara para kawula Arabnya di padang pasir di sebelah selatan Mesopotamia. Latar belakang keturunan Asiria pada Nabonidus dan Belsyazar juga kemungkinan telah menambah kebencian ini. Selain itu, kekuatan militer Mesopotamia biasanya terkonsentrasi pada keadaan bela diri Asiria. Babilonia selalu lebih rentan terhadap penaklukan dan invasi daripada tetangganya di utara, dan tanpa kekuatan Asiria untuk mengendalikan kekuatan asing, Babilonia akhirnya tidak terlindungi.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ A Political History of the Achaemenid Empire. M. A. Dandamaev, Moukhammed Abdoulkadyrovitch Dandamaev. 1989. hlm. 60.
- ^ Roux 1992, hlm. 381–382; Oates 1986, hlm. 134–135.
- ^ Tolini, Gauthier (2005). "Quelques elements concernant la prise de Babylone par Cyrus". ARTA.
- ^ Oates, 1986, p.132
- ^ John Haywood, The Penguin Historical Atlas of Ancient Civilizations, Penguin Books Ltd. London, 2005, p.49
- ^ Georges Roux, Ancient Iraq, 3rd ed., Penguin Books, London, 1991, p.381-382
- ^ Oates, 1986, p.134-135
- ^ A.T. Olmstead, History of the Persian Empire, Univ. of Chicago Press, 1948, p.38
- ^ Oates, 1986, p.133
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Barker, Margaret (2003). "Isaiah". Dalam Dunn, James D. G.; Rogerson, John Williams. Eerdmans Commentary on the Bible. Eerdmans. ISBN 9780802837110.
- Bright, John. A History of Israel, The Westminster Press-Philadelphia, 1959, p.342-396
- Oates, Joan. Babylon, revised ed., Thames & Hudson, 1986, p.132
- Whybray, R.N. (1983). The Second Isaiah. T&T Clarke. ISBN 9780567084248.