Lompat ke isi

Pakubuwana IX: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Moving from Category:Sunan Surakarta to 9 using Cat-a-lot
 
(48 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox royalty
| honorific-prefix =
| name = Sri Susuhunan Pakubuwana IX
|name = Pakubuwana IX<br />{{java|ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧙꧇}}
|title = Sri Susuhunan Pakubuwana IX
| honorific-suffix =
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Soesoehoenan 'Pakoe Boewono IX'. TMnr 60005145.jpg
|image = KITLV A94 - Pakoe Boewono IX, soesoehoenan van Soerakarta in hofkledij, KITLV 82601 (cropped).tiff
| imagesize = 200px
|caption =
|succession = [[Susuhunan Surakarta]] ke-8
| smallimage =
|moretext =
| caption = Pakubuwana IX
| order = 8
|reign = [[1861]] [[1893]]
|predecessor = [[Pakubuwana VIII|Susuhunan Pakubuwana VIII]]
| office = [[Sunan Surakarta]]
| term_start = [[1861]]
|suc-type = Penerus
|successor = [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]]
| term_end = [[1893]]
|reg-type = [[Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]]
| vicepresident =
|regent = [[Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele]] <br /> [[Ary Prins]] <br /> [[Pieter Mijer]] <br /> [[James Loudon]] <br /> [[J.W. van Lansberge]] <br /> [[Frederik s'Jacob]] <br /> [[Otto van Rees]] <br /> [[Cornelis Pijnacker Hordijk]]
| viceprimeminister =
|spouse = GKR. Pakubuwana <br /> GKR. Maduretna <br /> ''(dan 53 istri selir)''<ref>[http://pakoeboewono9enfamilie.blogspot.com Pakoeboewono IX dan Keluarganya.]</ref>
| deputy =
| lieutenant =
|house = [[Wangsa Mataram]]
| monarch =
|full name = Gusti Raden Mas Duksina
|regnal name = ''Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Sanga ing Nagari Surakarta Hadiningrat''
| president =
|father = [[Pakubuwana VI|Susuhunan Pakubuwana VI]]
| primeminister =
| taoiseach =
|mother = GKR. Ageng
|birth_date = {{birth date|1830|12|22}}
| chancellor =
|birth_place = {{Negara|Hindia Belanda}} [[Surakarta]], [[Hindia Belanda]]
| governor =
|death_date = {{Death date and age|1893|3|16|1830|12|22}}
| governor-general =
|death_place = {{Negara|Hindia Belanda}} [[Surakarta]], [[Hindia Belanda]]
| governor_general =
|religion = Islam
| succeeding =<!-- Diisi apabila baru terpilih dan belum menjabat. Apabila sudah menjabat, isi di bagian predecessor. -->
|signature =|burial_place=[[Pemakaman Imogiri|Astana Kapingsangan]], [[Imogiri, Bantul]], [[Yogyakarta]]}}
| predecessor = [[Pakubuwana VIII]]
'''Sri Susuhunan Pakubuwana IX''' (sering disingkat sebagai '''PB IX
| successor = [[Pakubuwana X]]
{{lahirmati|[[Surakarta]]|22|12|1830|[[Surakarta]]|16|3|1893}}) adalah [[susuhunan]] [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]] yang memerintah tahun [[1861]]–[[1893]].
| constituency =
| birth_date = [[22 Desember]] [[1830]]
| birth_place = {{Negara|Hindia Belanda}} [[Surakarta]]
| death_date = {{Death date and age|1893|3|16|1830|12|22}}
| death_place = {{Negara|Hindia Belanda}} [[Surakarta]]
| restingplace =
| restingplacecoordinates =
| birthname = GRM. Duksino
| nationality =
| party =
| otherparty = <!--For additional political affiliations -->
| spouse =
| partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
| relations =
| children =
| parents =
| residence =
| alma_mater =
| occupation =
| profession =
| religion = [[Islam]]
| signature =
}}
'''Sri Susuhunan Pakubuwana IX''' ([[Bahasa Jawa]]: ''Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono IX'') {{lahirmati|[[Surakarta]]|22|12|1830|[[Surakarta]]|16|3|1893}}, adalah raja [[Kasunanan Surakarta]] yang memerintah tahun [[1861]] – [[1893]].


== Kisah Pemerintahan ==
== Pemerintahan ==
Nama aslinya adalah '''Raden Mas Duksina''' ([[Bahasa Jawa]]: ''Raden Mas Suryo Duksino''), putra [[Pakubuwana VI]]. Ia masih berada di dalam kandungan ketika ayahnya dibuang ke [[Ambon]] oleh [[Belanda]] karena mendukung pemberontakan [[Pangeran Diponegoro]]. Ia sendiri kemudian lahir pada tanggal [[22]] [[Desember]] [[1830]]. Setelah dewasa, Raden Mas Duksina bergelar KGPH. Prabuwijaya.
Nama aslinya adalah Gusti Raden Mas Duksina, putra [[Pakubuwana VI]]. Ia masih berada di dalam kandungan saat ayahnya dibuang ke [[Ambon]] oleh [[Belanda]] karena mendukung pemberontakan [[Pangeran Diponegoro]]. Ia sendiri kemudian lahir pada tanggal [[22]] [[Desember]] [[1830]]. Setelah menginjak dewasa, Raden Mas Duksina bergelar KGPH. Prabuwijaya.


Pakubuwana IX naik takhta menggantikan [[Pakubuwana VIII]] (paman ayahnya) pada tanggal [[30]] [[Desember]] [[1861]]. Pemerintahannya ini banyak dilukiskan oleh [[Ranggawarsita]] dalam karya-karya sastranya, misalnya dalam ''[[Serat Kalatida]]''.
Pakubuwana IX naik takhta menggantikan [[Pakubuwana VIII]] (paman ayahnya) pada tanggal [[30]] [[Desember]] [[1861]]. Pemerintahannya ini banyak dilukiskan oleh [[Ranggawarsita]] dalam karya-karya sastranya, misalnya dalam ''[[Serat Kalatida]]''.
Baris 58: Baris 35:
Hubungan antara Pakubuwana IX dengan [[Ranggawarsita]] sendiri kurang harmonis karena fitnah pihak [[Belanda]] bahwa Mas Pajangswara (ayah [[Ranggawarsita]] yang menjabat sebagai juru tulis keraton) telah membocorkan rahasia persekutuan antara [[Pakubuwana VI]] dengan [[Pangeran Diponegoro]]. Akibatnya, [[Pakubuwana VI]] pun dibuang ke [[Ambon]]. Hal ini membuat Pakubuwana IX membenci keluarga Mas Pajangswara, padahal juru tulis tersebut ditemukan tewas mengenaskan karena disiksa dalam penjara oleh [[Belanda]].
Hubungan antara Pakubuwana IX dengan [[Ranggawarsita]] sendiri kurang harmonis karena fitnah pihak [[Belanda]] bahwa Mas Pajangswara (ayah [[Ranggawarsita]] yang menjabat sebagai juru tulis keraton) telah membocorkan rahasia persekutuan antara [[Pakubuwana VI]] dengan [[Pangeran Diponegoro]]. Akibatnya, [[Pakubuwana VI]] pun dibuang ke [[Ambon]]. Hal ini membuat Pakubuwana IX membenci keluarga Mas Pajangswara, padahal juru tulis tersebut ditemukan tewas mengenaskan karena disiksa dalam penjara oleh [[Belanda]].


[[Ranggawarsita]] sendiri berusaha memperbaiki hubungannya dengan raja melalui persembahan naskah ''Serat Cemporet''. Saat itu karier [[Ranggawarsita]] sendiri sudah memasuki senja. Ia mengungkapkan kegelisahan hatinya melalui Serat Kalatida, karyanya yang sangat populer.
[[Ranggawarsita]] sendiri berusaha memperbaiki hubungannya dengan [[raja]] melalui persembahan naskah ''Serat Cemporet''. Saat itu karier [[Ranggawarsita]] sendiri sudah memasuki senja. Ia mengungkapkan kegelisahan hatinya melalui [[Serat Kalatida]], karyanya yang sangat populer.


Dalam ''[[Serat Kalatida]]'', [[Ranggawarsita]] memuji Pakubuwana IX sebagai raja bijaksana, namun dikelilingi para pejabat yang suka menjilat mencari keuntungan pribadi. Zaman itu disebutnya sebagai ''Zaman Edan''.
Dalam [[Serat Kalatida]], [[Ranggawarsita]] memuji Pakubuwana IX sebagai raja bijaksana, namun dikelilingi para pejabat yang suka menjilat mencari keuntungan pribadi. Zaman itu disebutnya sebagai ''Zaman Edan''.


Pakubuwana IX memiliki dua permaisuri yakni GKR. Pakubuwana serta GKR. Maduretna, serta dikaruniai 57 putra-putri. Semasa kepemimpinan Pakubuwana IX, keadaan [[Kasunanan Surakarta]] mengalami kemajuan yang pesat. Bangunan fisik [[Keraton Surakarta]] banyak yang direnovasi, seperti Siti Hinggil, Panggung Sangga Buwana, dan lain-lain, sehingga ia juga terkenal dengan sebutan '''Sinuhun Bangun Kadhaton'''. Sebagai seorang raja, Pakubuwana IX juga aktif menulis karya sastra, di antaranya Serat Wulang Putri, Serat Jayeng Sastra, Serat Menak Cina, Serat Wirayatna, dan beberapa karya sastra lainnya.
Pakubuwana IX memiliki dua permaisuri yakni GKR. Pakubuwana serta GKR. Maduretna, serta dikaruniai 57 putra-putri. Semasa kepemimpinan Pakubuwana IX, keadaan [[Kasunanan Surakarta]] mengalami kemajuan yang pesat. Bangunan fisik [[Keraton Surakarta]] banyak yang direnovasi, seperti Siti Hinggil, Panggung Sangga Buwana, dan lain-lain, sehingga ia juga terkenal dengan sebutan '''Sinuhun Bangun Kedhaton'''. Sebagai seorang raja, Pakubuwana IX juga aktif menulis karya sastra, di antaranya Serat Wulang Putri, Serat Jayeng Sastra, Serat Menak Cina, Serat Wirayatna, dan beberapa karya sastra lainnya.


Pemerintahan Pakubuwana IX berlangsung selama 32 tahun dan berakhir saat kematiannya pada tanggal [[16]] [[Maret]] [[1893]]. Ia digantikan putranya sebagai raja [[Surakarta]] selanjutnya, bergelar [[Pakubuwana X]].
Pemerintahan Pakubuwana IX berlangsung selama 32 tahun dan berakhir saat kematiannya pada tanggal [[16]] [[Maret]] [[1893]]. Ia digantikan putranya sebagai raja [[Kasunanan Surakarta]] selanjutnya, bergelar [[Pakubuwana X]].

== Referensi ==

{{reflist|30em}}


== Kepustakaan ==
== Kepustakaan ==

* Andjar Any. 1980. ''Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi?'' Semarang: Aneka Ilmu
* Andjar Any. 1980. ''Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi?'' Semarang: Aneka Ilmu
* Purwadi. 2007. ''Sejarah Raja-Raja Jawa''. Yogyakarta: Media Ilmu
* Purwadi. 2007. ''Sejarah Raja-Raja Jawa''. Yogyakarta: Media Ilmu
Baris 72: Baris 54:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{Commonscat|Pakubuwono IX}}
{{Commonscat|Pakubuwono IX}}
* [[Kasunanan Surakarta]]
* [[Kesunanan Surakarta]]
* [[Daftar Raja Jawa]]
* [[Wangsa Mataram]]
* [[Wangsa Mataram]]


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-reg}}
{{s-reg}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Pakubuwana|Sunan Surakarta]]|pendahulu=[[Pakubuwana VIII]]|pengganti = [[Pakubuwana X]]|tahun = 1861-1893}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Pakubuwana|Susuhunan Surakarta]]|pendahulu=[[Pakubuwana VIII|Susuhunan Pakubuwana VIII]]|pengganti = [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]]|tahun = 1861-1893}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}
{{Pakubuwana}}
{{Pakubuwana}}
{{DEFAULTSORT:Pakubuwana 09}}
{{solo-bio-stub}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Sunan Surakarta]]
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 22
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = Desember
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1830
|tempat_lahir = Surakarta
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Surakarta
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 16
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Maret
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1893
|tempat_makam =
}}

{{DEFAULTSORT:Pakubuwana 09}}
[[Kategori:Susuhunan Surakarta|9]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]


{{solo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 20 Juni 2024 02.27

Pakubuwana IX
ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧙꧇
Sri Susuhunan Pakubuwana IX
Susuhunan Surakarta ke-8
Berkuasa18611893
PendahuluSusuhunan Pakubuwana VIII
PenerusSusuhunan Pakubuwana X
Gubernur JenderalLudolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele
Ary Prins
Pieter Mijer
James Loudon
J.W. van Lansberge
Frederik s'Jacob
Otto van Rees
Cornelis Pijnacker Hordijk
Kelahiran(1830-12-22)22 Desember 1830
Hindia Belanda Surakarta, Hindia Belanda
Kematian16 Maret 1893(1893-03-16) (umur 62)
Hindia Belanda Surakarta, Hindia Belanda
Pemakaman
PasanganGKR. Pakubuwana
GKR. Maduretna
(dan 53 istri selir)[1]
Nama lengkap
Gusti Raden Mas Duksina
Nama takhta
Sahandhap Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana Senapati ing Alaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Ingkang Jumeneng kaping Sanga ing Nagari Surakarta Hadiningrat
WangsaWangsa Mataram
AyahSusuhunan Pakubuwana VI
IbuGKR. Ageng
AgamaIslam

Sri Susuhunan Pakubuwana IX (sering disingkat sebagai PB IX 22 Desember 1830 – 16 Maret 1893) adalah susuhunan Surakarta yang memerintah tahun 18611893.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Nama aslinya adalah Gusti Raden Mas Duksina, putra Pakubuwana VI. Ia masih berada di dalam kandungan saat ayahnya dibuang ke Ambon oleh Belanda karena mendukung pemberontakan Pangeran Diponegoro. Ia sendiri kemudian lahir pada tanggal 22 Desember 1830. Setelah menginjak dewasa, Raden Mas Duksina bergelar KGPH. Prabuwijaya.

Pakubuwana IX naik takhta menggantikan Pakubuwana VIII (paman ayahnya) pada tanggal 30 Desember 1861. Pemerintahannya ini banyak dilukiskan oleh Ranggawarsita dalam karya-karya sastranya, misalnya dalam Serat Kalatida.

Hubungan antara Pakubuwana IX dengan Ranggawarsita sendiri kurang harmonis karena fitnah pihak Belanda bahwa Mas Pajangswara (ayah Ranggawarsita yang menjabat sebagai juru tulis keraton) telah membocorkan rahasia persekutuan antara Pakubuwana VI dengan Pangeran Diponegoro. Akibatnya, Pakubuwana VI pun dibuang ke Ambon. Hal ini membuat Pakubuwana IX membenci keluarga Mas Pajangswara, padahal juru tulis tersebut ditemukan tewas mengenaskan karena disiksa dalam penjara oleh Belanda.

Ranggawarsita sendiri berusaha memperbaiki hubungannya dengan raja melalui persembahan naskah Serat Cemporet. Saat itu karier Ranggawarsita sendiri sudah memasuki senja. Ia mengungkapkan kegelisahan hatinya melalui Serat Kalatida, karyanya yang sangat populer.

Dalam Serat Kalatida, Ranggawarsita memuji Pakubuwana IX sebagai raja bijaksana, namun dikelilingi para pejabat yang suka menjilat mencari keuntungan pribadi. Zaman itu disebutnya sebagai Zaman Edan.

Pakubuwana IX memiliki dua permaisuri yakni GKR. Pakubuwana serta GKR. Maduretna, serta dikaruniai 57 putra-putri. Semasa kepemimpinan Pakubuwana IX, keadaan Kasunanan Surakarta mengalami kemajuan yang pesat. Bangunan fisik Keraton Surakarta banyak yang direnovasi, seperti Siti Hinggil, Panggung Sangga Buwana, dan lain-lain, sehingga ia juga terkenal dengan sebutan Sinuhun Bangun Kedhaton. Sebagai seorang raja, Pakubuwana IX juga aktif menulis karya sastra, di antaranya Serat Wulang Putri, Serat Jayeng Sastra, Serat Menak Cina, Serat Wirayatna, dan beberapa karya sastra lainnya.

Pemerintahan Pakubuwana IX berlangsung selama 32 tahun dan berakhir saat kematiannya pada tanggal 16 Maret 1893. Ia digantikan putranya sebagai raja Kasunanan Surakarta selanjutnya, bergelar Pakubuwana X.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Kepustakaan

[sunting | sunting sumber]
  • Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi? Semarang: Aneka Ilmu
  • Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Susuhunan Pakubuwana VIII
Susuhunan Surakarta
1861-1893
Diteruskan oleh:
Susuhunan Pakubuwana X