Lompat ke isi

Paku Alam II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2064276
Perbaiki
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Noref|date=Mei 2021}}{{Infobox royalty
'''RT Notodiningrat''' dilahirkan [[25 Juni]] [[1786]] (versi lain [[1785]]) di [[Yogyakarta]]. Ia adalah putera pertama BPH Notokusumo ([[Paku Alam I]]). Kiprah RT Notodiningrat dalam kancah politik telah dilakukan ketika masih muda. Ketika terjadi intrik di istana beliau sempat diangkat menjadi sekretaris istana oleh pamannya, Sultan Sepuh. Notoningprang juga turut dibuang bersama ayahnya ke [[Semarang]] dan [[Batavia]]. Selama pemerintahan [[Paku Alam I]] beliau sudah mendampingi ayahnya memerintah.
| embed =
| name = Paku Alam II<br/>{{jav|ꦦꦏꦸꦄꦭꦩ꧀꧇꧒꧇}}
|image = Pangeran Adipati Pakoe Alam II, KITLV 4347.tiff
|image_size = 200
|caption =Gambar Paku Alam II yang dibuat pada sekitar tahun 1858
| title = Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat
| titletext =
| more =
| type =
| succession = [[Kadipaten Pakualaman|Adipati Kadipaten Pakualaman]]
| moretext = kedua
| reign = 1830-1858
| reign-type = Bertakhta
| coronation =4 Januari 1830<ref name="bio"/>
| cor-type = Penobatan
| predecessor = [[Paku Alam I]]
| successor = [[Paku Alam III]]
| suc-type =
| regent =
| reg-type =Pemahkotaan


| birth_name = Raden Tumenggung Natadiningrat
Pada 1814 beliau dilantik menjadi Pangeran Suryaningrat. Setelah ayah mangkat, maka pada 31 Desember 1829 sang pangeran ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat'''. Melalui '''[[perjanjian politik 1831-1832-1833]]''' dengan Pemerintah [[Hindia Belanda]], KGP Adipati Suryaningrat dikukuhkan menjadi '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Paku Alam II'''. Dalam masa pemerintahannya ditandai dengan apresiasi yang tinggi dari beliau terhadap kesenian dan kesusastraan disamping meletakkan dasar pemerintahan Kadipaten Pakualaman. Kebudayaan menemukan wujud yang baru dalam kadipaten walaupun tidak meninggalkan pokoknya.
| birth_date = 25 Juni 1786
| birth_place = [[Kraton Yogyakarta Hadiningrat|Kraton Yogyakarta]] [[Yogyakarta]]
| death_date = {{death date and age|1858|07|23|1786|06|25|df=y}}
| death_place = [[Pura Pakualaman]], [[Yogyakarta]]<ref name="bio"/>
| burial_place = [[Kotagede]], [[Yogyakarta]]
| spouse = Gusti Kanjeng Ratu Hayu
| spouse-type = Permaisuri
| consort =
| issue = Paku Alam III Paku Alam V
| issue-link =
| issue-pipe =
| issue-type =
| full name =
| era name =
| era dates =
| regnal name = Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam ingkang Jumeneng Kaping Kalih
| posthumous name=
| temple name =
| house =[[Wangsa Mataram|Mataram]]
| father = [[Paku Alam I]]
| mother =
| religion = Islam
| occupation =
| signature_type = Tanda tangan
| signature =
| module =
}}


'''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam II''' dilahirkan [[25 Juni]] [[1786]] (versi lain [[1785]]) di [[Yogyakarta]]. Ia adalah putera pertama BPH Notokusumo ([[Paku Alam I]]). Bergelar (Paku Alam II)
Perlu dicatat bahwa Paku Alam II dari garwa padmi (permaisuri) mendapat empat orang putra. Sementara keseluruhan putra-putri beliau berjumlah 16 orang. Pada waktu beliau naik tahta putra sulungnya yang bernama GPH Suryoputro telah wafat. Putra kedua yaitu GPH Suryaningrat terganggu ingatannya karena terlalu mendalami soal mistik. Putra yang ketiga GPH Nataningprang mendampingi beliau dalam memegang tampuk pemerintahan dan merupakan tulang punggungnya. Namun putra ketiga ini mendahului meninggal dunia pada 1857. Dengan demikian putra terakhirnya, GPH Sasraningrat, yang menggantikan membantu tampuk pemerintahan sekaligus pewaris tahta berikutnya. Akhirnya KGPA Paku Alam II mangkat pada [[23 Juli]] [[1858]] setelah bertahta sekitar 30 tahun dan dimakamkan di [[Kota Gede Yogyakarta]].

Kiprah RT Notodiningrat dalam kancah politik telah dilakukan ketika masih muda. Ketika terjadi intrik di istana ia sempat diangkat menjadi sekretaris istana oleh pamannya, Sultan Sepuh. Notodiningrat juga turut dibuang bersama ayahnya ke [[Semarang]] dan [[Batavia]]. Selama pemerintahan [[Paku Alam I]] ia sudah mendampingi ayahnya memerintah.

== Penobatan ==
Pada 1814 ia dilantik menjadi Pangeran Suryaningrat. Setelah ayah mangkat, maka pada 31 Desember 1829 sang pangeran ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat'''. Melalui '''[[perjanjian politik 1831-1832-1833]]''' dengan Pemerintah [[Hindia Belanda]], KGP Adipati Suryaningrat dikukuhkan menjadi '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Paku Alam II'''.

== Sebagai Adipati Pakualaman ==
Dalam masa pemerintahannya ditandai dengan apresiasi yang tinggi terhadap kesenian dan kesusastraan disamping meletakkan dasar pemerintahan Kadipaten Pakualaman. Kebudayaan menemukan wujud yang baru dalam kadipaten walaupun tidak meninggalkan pokoknya.

== Kehidupan Pribadi ==
Perlu dicatat bahwa Paku Alam II dari garwa padmi (permaisuri) mendapat empat orang putra. Sementara keseluruhan putra-putrinya berjumlah 16 orang. Pada waktu ia naik tahta putra sulungnya yang bernama GPH Suryoputro telah wafat. Putra kedua yaitu GPH Suryaningrat terganggu ingatannya karena terlalu mendalami soal mistik. Putra yang ketiga GPH Nataningprang mendampinginya dalam memegang tampuk pemerintahan dan merupakan tulang punggungnya. Namun putra ketiga ini mendahului meninggal dunia pada 1857. Dengan demikian putra terakhirnya, GPH Sasraningrat, yang menggantikan membantu tampuk pemerintahan sekaligus pewaris tahta berikutnya. Akhirnya KGPA Paku Alam II mangkat pada [[23 Juli]] [[1858]] setelah bertahta sekitar 30 tahun dan dimakamkan di [[Kota Gede Yogyakarta]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 10: Baris 68:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

* {{en}} [http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/pakuala2.htm Pakualaman - The Kartasura Dynasty - Genealogy]
* {{en}} [http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/pakuala2.htm Pakualaman - The Kartasura Dynasty - Genealogy]


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-reg}}
{{s-reg}}
{{kotak suksesi|jabatan = Penguasa Paku Alaman di Yogyakarta|pendahulu=[[Paku Alam I]]|pengganti = [[Paku Alam III]]|tahun = 1829-1858}}
{{kotak suksesi|jabatan = [[Paku Alam|Adipati Pakualaman]]|pendahulu=[[Paku Alam I]]|pengganti = [[Paku Alam III]]|tahun = 1830-1858}}
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


{{lifetime|1785|1858|Paku Alam 02}}
{{lifetime|1785|1858|Paku Alam 02}}


[[Kategori:Adipati Paku Alam]]
[[Kategori:Paku Alam|2]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]

Revisi terkini sejak 25 Juni 2024 02.32

Paku Alam II
ꦦꦏꦸꦄꦭꦩ꧀꧇꧒꧇
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat
Gambar Paku Alam II yang dibuat pada sekitar tahun 1858
Adipati Kadipaten Pakualaman
kedua
Bertakhta1830-1858
Penobatan4 Januari 1830[1]
PendahuluPaku Alam I
PenerusPaku Alam III
Informasi pribadi
KelahiranRaden Tumenggung Natadiningrat
25 Juni 1786
Kraton Yogyakarta Yogyakarta
Kematian23 Juli 1858(1858-07-23) (umur 72)
Pura Pakualaman, Yogyakarta[1]
Pemakaman
WangsaMataram
Nama takhta
Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam ingkang Jumeneng Kaping Kalih
AyahPaku Alam I
PermaisuriGusti Kanjeng Ratu Hayu
AnakPaku Alam III Paku Alam V
AgamaIslam

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam II dilahirkan 25 Juni 1786 (versi lain 1785) di Yogyakarta. Ia adalah putera pertama BPH Notokusumo (Paku Alam I). Bergelar (Paku Alam II)

Kiprah RT Notodiningrat dalam kancah politik telah dilakukan ketika masih muda. Ketika terjadi intrik di istana ia sempat diangkat menjadi sekretaris istana oleh pamannya, Sultan Sepuh. Notodiningrat juga turut dibuang bersama ayahnya ke Semarang dan Batavia. Selama pemerintahan Paku Alam I ia sudah mendampingi ayahnya memerintah.

Penobatan[sunting | sunting sumber]

Pada 1814 ia dilantik menjadi Pangeran Suryaningrat. Setelah ayah mangkat, maka pada 31 Desember 1829 sang pangeran ditahtakan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryaningrat. Melalui perjanjian politik 1831-1832-1833 dengan Pemerintah Hindia Belanda, KGP Adipati Suryaningrat dikukuhkan menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Paku Alam II.

Sebagai Adipati Pakualaman[sunting | sunting sumber]

Dalam masa pemerintahannya ditandai dengan apresiasi yang tinggi terhadap kesenian dan kesusastraan disamping meletakkan dasar pemerintahan Kadipaten Pakualaman. Kebudayaan menemukan wujud yang baru dalam kadipaten walaupun tidak meninggalkan pokoknya.

Kehidupan Pribadi[sunting | sunting sumber]

Perlu dicatat bahwa Paku Alam II dari garwa padmi (permaisuri) mendapat empat orang putra. Sementara keseluruhan putra-putrinya berjumlah 16 orang. Pada waktu ia naik tahta putra sulungnya yang bernama GPH Suryoputro telah wafat. Putra kedua yaitu GPH Suryaningrat terganggu ingatannya karena terlalu mendalami soal mistik. Putra yang ketiga GPH Nataningprang mendampinginya dalam memegang tampuk pemerintahan dan merupakan tulang punggungnya. Namun putra ketiga ini mendahului meninggal dunia pada 1857. Dengan demikian putra terakhirnya, GPH Sasraningrat, yang menggantikan membantu tampuk pemerintahan sekaligus pewaris tahta berikutnya. Akhirnya KGPA Paku Alam II mangkat pada 23 Juli 1858 setelah bertahta sekitar 30 tahun dan dimakamkan di Kota Gede Yogyakarta.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Soedarisman Poerwokoesoemo, KPH, Mr (1985) KADIPATEN PAKUALAMAN, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Paku Alam I
Adipati Pakualaman
1830-1858
Diteruskan oleh:
Paku Alam III
  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bio