Wareng, Butuh, Purworejo: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Menambah referensi, removed stub tag, added uncategorised tag |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kegunaan lain|Wareng (disambiguasi)}} |
{{kegunaan lain|Wareng (disambiguasi)}} |
||
{{desa |
|||
|peta = |
|||
⚫ | '''Wareng''' adalah sebuah [[desa]] di [[Butuh, Purworejo|Kecamatan Butuh]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Wareng terletak kurang lebih 10 Km dari [[Kutoarjo, Purworejo]] dan 20 Km dari Pusat Kota [[Purworejo, Purworejo]]. Desa wareng dapat di tempuh melalui jalur darat melalui angkutan umum jalur 23, rute Kutoarjo - Sidomulyo PP. Sedangkan dari pusat kota purworejo, dengan angkutan umum Jalur A rute Purworejo-Kutoarjo PP disambung dengan Jalur 23 Rute Kutoarjo - Sidomulyo PP di terminal Kutoarjo. Mayoritas penduduk di Desa Wareng beragama [[Islam]] dan sebagian kecil beragama [[Kristen]] . Di Desa Wareng terdapat tempat bersejarah yaitu Taman Makam Pahlawan dari satuan Tentara Pelajar Brigade 17 yang gugur pada saat peperangan [[Agresi Militer Belanda II]] yang berada di kedu selatan. |
||
|nama =Wareng |
|||
|provinsi =Jawa Tengah |
|||
|dati2 =Kabupaten |
|||
|nama dati2 =Purworejo |
|||
|kecamatan =Butuh |
|||
|kode pos = |
|||
|nama pemimpin = |
|||
|luas =... km² |
|||
|penduduk =... jiwa |
|||
|kepadatan =... jiwa/km² |
|||
|foto =Pemandangan Wareng Feb 2023.jpg |
|||
|caption =Pemanangan pada pagi hari |
|||
}} |
|||
[[Berkas:Wareng Desa 1234.jpg|jmpl|Penganugerahan Lencana Desa Mandiri 2024]] |
|||
⚫ | '''Wareng''' adalah sebuah [[desa]] di [[Butuh, Purworejo|Kecamatan Butuh]], [[Kabupaten Purworejo]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Wareng terletak kurang lebih 10 Km dari [[Kutoarjo, Purworejo]] dan 20 Km dari Pusat Kota [[Purworejo, Purworejo]]. Desa wareng dapat di tempuh melalui jalur darat melalui angkutan umum jalur 23, rute Kutoarjo - Sidomulyo PP. Sedangkan dari pusat kota purworejo, dengan angkutan umum Jalur A rute Purworejo-Kutoarjo PP disambung dengan Jalur 23 Rute Kutoarjo - Sidomulyo PP di terminal Kutoarjo. Mayoritas penduduk di Desa Wareng beragama [[Islam]] dan sebagian kecil beragama [[Kristen]] . Di Desa Wareng terdapat tempat bersejarah yaitu Taman Makam Pahlawan dari satuan Tentara Pelajar Brigade 17 yang gugur pada saat peperangan [[Agresi Militer Belanda II]] yang berada di kedu selatan. Pada tanggal 24 Februari 2024, Desa Wareng mendapat penghargaan Desa Mandiri dari Kementrian Desa, berdasar penilaian Idenks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 Desa Wareng sudah berstatus Desa Mandiri. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Baris 38: | Baris 53: | ||
== Pemerintahan == |
== Pemerintahan == |
||
Dari berbagai catatan, |
Dari berbagai catatan, Desa Wareng dengan luas seperti sekarang adalah gabungan dari 3 desa yang terdiri dari desa Wareng Sawit, Wareng Krajan dan Wareng Dukuh. Ketiganya bergabung dan menjadi Desa Wareng seperti sekarang ini. Sejarah Kepala Desa Wareng dimulai dari tahun 1902, yaitu pada masa kepala desa H. Muhammad Thoyip. Berikut adalah daftar Kepala Desa Wareng yang tercatat |
||
[[Berkas:Bupati Sobo Deso Wareng-Juni 2023.jpg|jmpl|Bupati bersama Kepala Desa]] |
[[Berkas:Bupati Sobo Deso Wareng-Juni 2023.jpg|jmpl|Bupati bersama Kepala Desa]] |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
Baris 89: | Baris 104: | ||
Mata pencaharian penduduk desa sebagian besar adalah petani,pedagang dan sebagian besar menjadi pegawai negeri maupun swasta. Lahan pertanian dengan luas 130 Ha sebagian besar ditanami tanaman padi 2 kali dalam setahun dan diselingi dengan palawija dengan ragam kacang hijau, kedelai maupun jagung. Hasil bumi yang lain yang banyak di budidayakan antara lain adalah jenis sayur-sayuran seperti [[Kangkung]], Bayam, serta [[kacang panjang]]. Pasar Mundusari yang terletak di Desa Wareng yang merupakan Pasar Tradisional sehingga banyak penduduk yang menjual hasil pertanian seperti sayur-sayuran dan tanaman musiman di pasar sehingga menambah pendapatan warga desa. |
Mata pencaharian penduduk desa sebagian besar adalah petani,pedagang dan sebagian besar menjadi pegawai negeri maupun swasta. Lahan pertanian dengan luas 130 Ha sebagian besar ditanami tanaman padi 2 kali dalam setahun dan diselingi dengan palawija dengan ragam kacang hijau, kedelai maupun jagung. Hasil bumi yang lain yang banyak di budidayakan antara lain adalah jenis sayur-sayuran seperti [[Kangkung]], Bayam, serta [[kacang panjang]]. Pasar Mundusari yang terletak di Desa Wareng yang merupakan Pasar Tradisional sehingga banyak penduduk yang menjual hasil pertanian seperti sayur-sayuran dan tanaman musiman di pasar sehingga menambah pendapatan warga desa. |
||
== Pranala luar == |
|||
{{Butuh, Purworejo}} |
{{Butuh, Purworejo}} |
||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
{{Uncategorized|date=Desember 2023}} |
Revisi terkini sejak 26 Juni 2024 07.48
Wareng | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Purworejo | ||||
Kecamatan | Butuh | ||||
Kode Kemendagri | 33.06.10.2009 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Wareng adalah sebuah desa di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa Wareng terletak kurang lebih 10 Km dari Kutoarjo, Purworejo dan 20 Km dari Pusat Kota Purworejo, Purworejo. Desa wareng dapat di tempuh melalui jalur darat melalui angkutan umum jalur 23, rute Kutoarjo - Sidomulyo PP. Sedangkan dari pusat kota purworejo, dengan angkutan umum Jalur A rute Purworejo-Kutoarjo PP disambung dengan Jalur 23 Rute Kutoarjo - Sidomulyo PP di terminal Kutoarjo. Mayoritas penduduk di Desa Wareng beragama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen . Di Desa Wareng terdapat tempat bersejarah yaitu Taman Makam Pahlawan dari satuan Tentara Pelajar Brigade 17 yang gugur pada saat peperangan Agresi Militer Belanda II yang berada di kedu selatan. Pada tanggal 24 Februari 2024, Desa Wareng mendapat penghargaan Desa Mandiri dari Kementrian Desa, berdasar penilaian Idenks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 Desa Wareng sudah berstatus Desa Mandiri.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pembentukan Desa Wareng berkaitan dengan kekalahan pasukan Kesultanan Mataram selama Penyerbuan ke Batavia pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Mataram. Pasukan Kesultanan Mataram mengalami kekalahan pada tahun 1629. Sebagian anggota pasukan Kesultanan Mataram memilih menetap di wilayah Desa Wareng karena takut menerima hukuman mati apabila kembali menemui Sultan Agung dengan berita kekalahan. Pasukan Kesultanan Mataram membuang senjata mereka di wiayah Desa Wareng dan membuka lahan pertanian serta mulai membuat permukiman.[butuh rujukan]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Wilayah Desa Wareng merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian rata rata 12 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Desa Wareng adalah 230 Ha. Batas-batas Desa Wareng adalah sebagai berikut:
Batas Desa Wareng | |
---|---|
Utara | Desa Ketug, Desa Purwosari |
Timur | Desa Karangwuluh, Desa Kumpulrejo |
Selatan | Desa Tulusrejo, Desa Tamansari dan Desa Langenrejo |
Barat | Desa Ketug, Desa Langenrejo |
Ada 6 ( Enam ) Dusun yang ada di Desa Wareng, diantaranya :
- Dusun Sawit
- Dusun Krajan Lor
- Dusun Krajan
- Dusun Wareng Kidul
- Dusun Dukuh Kidul
- Dusun Dukuh Lor
yang tersebar menjadi 6 wilayah Rukun Warga ( RW ) dan 18 Rukun Tetangga (RT)
Tata guna lahan
[sunting | sunting sumber]Lahan yang ada di Desa Wareng dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Lahan pertanian di Desa Wareng seluas 130 Ha. Sebagian besar lahan di Desa Wareng berupa lahan pertanian dengan jenis lahan basah dan lahan kering. Lahan pertanian di Desa Wareng dialiri oleh saluran irigasi dari Waduk Wadaslintang.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Dari berbagai catatan, Desa Wareng dengan luas seperti sekarang adalah gabungan dari 3 desa yang terdiri dari desa Wareng Sawit, Wareng Krajan dan Wareng Dukuh. Ketiganya bergabung dan menjadi Desa Wareng seperti sekarang ini. Sejarah Kepala Desa Wareng dimulai dari tahun 1902, yaitu pada masa kepala desa H. Muhammad Thoyip. Berikut adalah daftar Kepala Desa Wareng yang tercatat
No | Nama | Periode |
---|---|---|
1 | H. Muhammad Thoyip | 1902 - 1947 |
2 | H. Achmad Fannanie | 1947 - 1989 |
3 | Suyoto | 1990 - 1998 |
4 | H. Kodim | 1998 - 2006 |
5 | Darsono | 2006 - 2012 |
6 | Nur Rahman | 2012 - Sekarang |
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Desa Wareng terkenal dengan fasilitas pendidikan yang lengkap dari tingkat PAUD sampai jenjang SMK. Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Wareng diantaranya ;
- Taman Bermain Al Barokah
- TK Mardisiwi Utami
- RA Masyitoh
- MI Islamiyah Wareng
- MI Salafiyah Wareng
- SD Negri Wareng
- SMP N 28 Purworejo
- SMK N 6 Purworejo
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Mata pencaharian penduduk desa sebagian besar adalah petani,pedagang dan sebagian besar menjadi pegawai negeri maupun swasta. Lahan pertanian dengan luas 130 Ha sebagian besar ditanami tanaman padi 2 kali dalam setahun dan diselingi dengan palawija dengan ragam kacang hijau, kedelai maupun jagung. Hasil bumi yang lain yang banyak di budidayakan antara lain adalah jenis sayur-sayuran seperti Kangkung, Bayam, serta kacang panjang. Pasar Mundusari yang terletak di Desa Wareng yang merupakan Pasar Tradisional sehingga banyak penduduk yang menjual hasil pertanian seperti sayur-sayuran dan tanaman musiman di pasar sehingga menambah pendapatan warga desa.