Irwandi Yusuf: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(45 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Kotak info Gubernur |
{{Kotak info Gubernur |
||
|name= Irwandi Yusuf |
| name = Irwandi Yusuf |
||
|image=Irwandi Yusuf 2017.JPG |
| image = Irwandi Yusuf 2017.JPG |
||
|imagesize= |
| imagesize = 250px |
||
|caption= |
| caption = |
||
|office= Gubernur Aceh |
| office = Gubernur Aceh |
||
|order |
| order = ke-16 |
||
|term_start= 5 Juli 2017 |
| term_start = 5 Juli 2017 |
||
| term_end = 15 Oktober 2020{{efn|Non-aktif 5 Juli 2018–15 Oktober 2020 karena kasus korupsi. Posisi diisi oleh Nova Iriansyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Aceh}} |
|||
|term_end= 5 Juli 2018 |
|||
|lieutenant= [[Nova Iriansyah]] |
| lieutenant = [[Nova Iriansyah]] |
||
| |
| predecessor = [[Zaini Abdullah]] |
||
⚫ | |||
|predecessor= [[Zaini Abdullah]] |
|||
| term_start2 = 8 Februari 2007 |
|||
⚫ | |||
| |
| term_end2 = 8 Februari 2012 |
||
⚫ | |||
|term_end2= 8 Februari 2012 |
|||
| predecessor2 = [[Abdullah Puteh]]<br>[[Azwar Abubakar]] ([[Penjabat|Pj.]])<br>[[Mustafa Abubakar]] (Plh.) |
|||
⚫ | |||
| successor2 = [[Tarmizi Abdul Karim]] ([[Penjabat|Pj.]])<br>[[Zaini Abdullah]] |
|||
|president2 = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] |
|||
⚫ | |||
|predecessor2= [[Mustafa Abubakar]]<br /><small>(Pejabat Gubernur Aceh)</small> |
|||
⚫ | |||
|successor2= [[Tarmizi Abdul Karim]]<br /><small>(Pejabat Gubernur Aceh)</small> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->5 |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Partai Nanggroe Aceh|PNA]] (2012–2019) |
|||
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan --> |
|||
⚫ | |||
| rank = |
|||
|children = Teguh Agam Meutuah {{br}} Latifa Dara Meutuah {{br}} Putroe Sambinoe Meutuah {{br}} Rania Intan Meutuah {{br}} Mashita Mutiara Meutuah |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
| |
| commands = |
||
| |
| battles = [[Pemberontakan di Aceh]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
|commands = |
|||
|battles = [[Pemberontakan di Aceh]] |
|||
⚫ | |||
|honorific-prefix= |
|||
}} |
}} |
||
[[Dokter hewan|drh]]. [[Haji (gelar)|H]]. '''Irwandi Yusuf''', [[Magister|M.Sc.]] ({{lahirmati|[[Bireuen]], [[Aceh]], [[Indonesia]]|2|8|1960}}) adalah [[Gubernur Aceh|Gubernur]] Provinsi Aceh periode 2007–2012 dan |
[[Dokter hewan|drh]]. [[Haji (gelar)|H]]. '''Irwandi Yusuf''', [[Magister|M.Sc.]] ({{lahirmati|[[Bireuen]], [[Aceh]], [[Indonesia]]|2|8|1960}}) adalah [[Gubernur Aceh|Gubernur]] Provinsi Aceh 2 periode yakni 2007–2012 dan 2017–2018.<ref>{{Cite web|date=2023-03-19|title=28 Gubernur Aceh Masa ke Masa: Dari Hasan ke Achmad - Acehkini.ID|url=https://acehkini.id/28-gubernur-aceh-masa-ke-masa-dari-hasan-ke-achmad/|language=id|access-date=2023-12-29}}</ref> Bersama wakilnya [[Muhammad Nazar]], S.Ag, ia dilantik pada 8 Februari 2007 oleh [[Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia|Menteri Dalam Negeri]] [[Mohammad Ma'ruf]] di hadapan 67 anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi|DPR]] Aceh.<ref>http://regional.kompas.com/read/2017/02/25/20360671/kip.aceh.ketuk.palu.untuk.kemenangan.irwandi.yusuf-nova.iriansyah</ref> |
||
Hadir dalam pelantikan itu adalah beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga para aktivis [[Sentral Informasi Referendum Aceh|Sentral Informasi Referendum Acheh]] (SIRA), [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] [[Sofyan Djalil]] dan sejumlah anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] seperti [[Ferry Mursidan Baldan]], Ahmad Farhan Hamid, serta [[Nasir Djamil]]. Undangan dari luar negeri di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|Wakil Duta Besar Amerika Serikat]], perwakilan lembaga internasional, seperti [[Bank Dunia]] dan perwakilan dari [[Uni Eropa]]. |
Hadir dalam pelantikan itu adalah beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga para aktivis [[Sentral Informasi Referendum Aceh|Sentral Informasi Referendum Acheh]] (SIRA), [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] [[Sofyan Djalil]] dan sejumlah anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] seperti [[Ferry Mursidan Baldan]], Ahmad Farhan Hamid, serta [[Nasir Djamil]]. Undangan dari luar negeri di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|Wakil Duta Besar Amerika Serikat]], perwakilan lembaga internasional, seperti [[Bank Dunia]] dan perwakilan dari [[Uni Eropa]]. |
||
Pada tanggal 5 Juli 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf |
Pada tanggal 5 Juli 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)]] resmi menahan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Irwandi sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap pengalokasian dan penyaluran [[Dana Otonomi Khusus]] Tahun Anggaran 2018 pada Pemerintah Provinsi Aceh. Empat tersangka itu antara lain Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (IY) dan [[Kabupaten Bener Meriah|Bupati Bener Meriah]] Provinsi Aceh Ahmadi (AMD) serta dua orang dari unsur swasta masing-masing Hendri Yuzal (HY) dan T Syaiful Bahri (TSB).<ref>{{Cite news|title=Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf divonis tujuh tahun karena suap dan gratifikasi|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47855978|date=2019-04-08|access-date=2019-10-26|language=en-GB}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190814121408-12-421201/pengadilan-tinggi-perberat-vonis-irwandi-yusuf-jadi-8-tahun|title=Pengadilan Tinggi Perberat Vonis Irwandi Yusuf Jadi 8 Tahun|work=[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-10-26|date=2019-08-14}}</ref> |
||
== Riwayat pribadi == |
== Riwayat pribadi == |
||
Setelah menamatkan pendidikan setara [[sekolah menengah pertama]], dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan |
Setelah menamatkan pendidikan setara [[sekolah menengah pertama]], dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di [[Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala]], [[Banda Aceh]]. Setelah meraih gelar dari Fakultas Kedokteran Hewan pada 1987, dia menjadi dosen pada 1989 di jurusan yang sama. Ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 di ''College of Veterinary Medicine State University'' ([[Universitas Negeri Oregon]]), [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite web|url=https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/penangkapan-irwandi-yusuf-oleh-kpk-kejutkan-aceh/1197094|title=Penangkapan Irwandi Yusuf oleh KPK kejutkan Aceh|website=www.aa.com.tr|access-date=2019-10-26}}</ref> |
||
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999–2001 dan pernah bekerja di [[Palang Merah Internasional]] (ICRC) pada tahun 2000. Selain sebagai senior Perwakilan [[Gerakan Aceh Merdeka|GAM]] (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.<ref>{{Cite |
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999–2001 dan pernah bekerja di [[Palang Merah Internasional]] (ICRC) pada tahun 2000. Selain sebagai senior Perwakilan [[Gerakan Aceh Merdeka|GAM]] (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1103405/ditangkap-kpk-begini-perjalanan-karier-gubernur-irwandi-yusuf|title=Ditangkap KPK, Begini Perjalanan Karier Gubernur Irwandi Yusuf|last=Hadi|first=Syafiul|date=2018-07-04|work=[[Tempo.co]]|access-date=2019-10-26|editor-last=Hantoro|editor-first=Juli}}</ref> |
||
Dengan adanya bencana [[Tsunami Aceh]] pada |
Dengan adanya bencana [[Tsunami Aceh]] pada 26 Desember 2004, ia berhasil lolos dari penjara Keudah, [[Banda Aceh]]. Ia melarikan diri ke [[Finlandia]], dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di [[Swedia]] sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001–2002). |
||
"Mungkin karena isi buku ''Singa Aceh'' yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia sudah membaca buku itu semenjak berusia tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan [[Tokoh Aceh|tokoh-tokoh Aceh]] pada masa kerajaan itu adalah inspirasi yang membuatnya berjuang bersama GAM. |
"Mungkin karena isi buku ''Singa Aceh'' yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia sudah membaca buku itu semenjak berusia tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan [[Tokoh Aceh|tokoh-tokoh Aceh]] pada masa kerajaan itu adalah inspirasi yang membuatnya berjuang bersama GAM.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-12-13 |archive-date=2007-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311015424/http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Suara Merdeka|Suara Merdeka Online]] }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.siwah.com/pendidikan/marketing-politik/irwandi-dirasuki-buku-singa-aceh|title=Irwandi Dirasuki Buku Singa Aceh|website=siwah.com|language=en-US|access-date=2019-10-26}}</ref> |
||
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan [[Lingkaran Survei Indonesia|PT Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%. Pada |
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan [[Lingkaran Survei Indonesia|PT Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%. Pada 29 Desember 2006, [[Komisi Independen Pemilihan|KIP Aceh]] mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah untuk periode 2007–2012 dan ia berhasil terpilih menjadi [[Gubernur Aceh]] dengan perolehan 768.745 suara (38,2 persen). Suara sah yang masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643. Rekapitulasi hasil perhitungan suara ditetapkan [[Komisi Independen Pemilihan]] (KIP) di [[Banda Aceh]]. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten atau kota di [[Aceh]]. Namun, ia kalah di [[Kota Banda Aceh]], [[Pidie]], [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Singkil]], dan [[Aceh Tamiang]].<ref>{{Cite web|url=https://kip.acehprov.go.id/data-fakta-pilkada-aceh-2006-dan-2012/|title=Data Fakta Pilkada Aceh 2006 dan 2012|last=Center|first=+Media|website=KIP Aceh|language=en-GB|access-date=2019-10-26}}</ref> |
||
== Kunjungan ke Jakarta == |
== Kunjungan ke Jakarta == |
||
Pada |
Pada 11 Januari 2007, bersama wakilnya didampingi oleh Plt Gubernur Aceh [[Mustafa Abubakar]], diterima oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] di Kantor Presiden ([[Jakarta]]). Presiden didampingi [[Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia|Menko Polhukam]] [[Widodo AS]], [[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menko Perekonomian]] [[Boediono]]<nowiki/>dan [[Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia|Menko Kesra]] [[Aburizal Bakrie]]. Sebelumnya, ia bertemu dengan Menko Polhukam dan Mendagri [[Muhammad Ma'ruf]]. Ia juga bertemu dengan [[Wakil Presiden Indonesia|Wakil Presiden]] [[Jusuf Kalla]]. |
||
Pada kesempatan itu, ia meminta agar komitmennya terhadap [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] tidak dipersoalkan karena sudah jelas dan sudah ditandatangani dalam [[Kesepakatan Helsinki|Nota Kesepahaman Helsinki]] pada |
Pada kesempatan itu, ia meminta agar komitmennya terhadap [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] tidak dipersoalkan karena sudah jelas dan sudah ditandatangani dalam [[Kesepakatan Helsinki|Nota Kesepahaman Helsinki]] pada 15 Agustus 2005. |
||
== Riwayat pendidikan == |
== Riwayat pendidikan == |
||
Baris 64: | Baris 60: | ||
* Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree |
* Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree |
||
* Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1987) |
* Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1987) |
||
* S2 Fakultas Kedokteran Hewan, Oregon State University (1993) |
* S2 Fakultas Kedokteran Hewan, [[Universitas Negeri Oregon|Oregon State University]] (1993) |
||
== Pengalaman == |
== Pengalaman == |
||
Baris 74: | Baris 70: | ||
* Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia |
* Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia |
||
* Kepala Perwakilan GAM untuk [[Aceh Monitoring Mission]] (AMM) |
* Kepala Perwakilan GAM untuk [[Aceh Monitoring Mission]] (AMM) |
||
* Gubernur |
* Gubernur Aceh (2007–2012) |
||
* Bapak Kesehatan Aceh(Penggagas JKA) Jaminan Kesehatan Aceh |
* Bapak Kesehatan Aceh (Penggagas JKA) Jaminan Kesehatan Aceh |
||
* Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh (PNA) (2012–2017) |
* Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh (PNA) (2012–2017) |
||
* Ketua Umum [[Partai Nanggroe Aceh]] (PNA) |
* Ketua Umum [[Partai Nanggroe Aceh]] (PNA)<ref>{{Cite web |url=http://habadaily.com/polhukam/10670/irwandi-yusuf-ketua-umum-partai-nasional-aceh.html |title=Salinan arsip |access-date=2017-05-05 |archive-date=2017-05-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170506204930/http://habadaily.com/polhukam/10670/irwandi-yusuf-ketua-umum-partai-nasional-aceh.html |dead-url=yes }}</ref> (2017–2019) |
||
* Gubernur |
* Gubernur Aceh (2017–2018) |
||
== Apresiasi dan penghargaan == |
== Apresiasi dan penghargaan == |
||
Baris 115: | Baris 111: | ||
* Penghargaan Widyakrama dari Presiden, Penghargaan atas prestasi dalam melaksanakan pendidikan dasar menengah dan wajib belajar sembilan tahun |
* Penghargaan Widyakrama dari Presiden, Penghargaan atas prestasi dalam melaksanakan pendidikan dasar menengah dan wajib belajar sembilan tahun |
||
==Catatan== |
|||
{{notelist}} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
|||
<references /> |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 131: | Baris 128: | ||
* [http://www.hariansib.com/index.php?option=com_content&task=view&id=22710&Itemid=9 Gubernur dan Wakil Gubernur NAD dilantik] |
* [http://www.hariansib.com/index.php?option=com_content&task=view&id=22710&Itemid=9 Gubernur dan Wakil Gubernur NAD dilantik] |
||
* [http://www.kip-acehprov.go.id/news/1/tahun/2007/bulan/02/tanggal/08/id/150/ Irwandi – Nazar Resmi Dilantik Menjadi Gubernur/Wakil Gubernur NAD] |
* [http://www.kip-acehprov.go.id/news/1/tahun/2007/bulan/02/tanggal/08/id/150/ Irwandi – Nazar Resmi Dilantik Menjadi Gubernur/Wakil Gubernur NAD] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312113341/http://www.kip-acehprov.go.id/news/1/tahun/2007/bulan/02/tanggal/08/id/150/ |date=2007-03-12 }} |
||
* [http://news.okezone.com/read/2017/07/05/340/1728975/irwandi-yusuf-nova-iriansyah-resmi-jabat-gubernur-wagub-aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah Resmi Jabat Gubernur & Wagub Aceh] |
* [http://news.okezone.com/read/2017/07/05/340/1728975/irwandi-yusuf-nova-iriansyah-resmi-jabat-gubernur-wagub-aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah Resmi Jabat Gubernur & Wagub Aceh] |
||
* |
* |
||
{{s-start}} |
{{s-start}} |
||
{{s-off}} |
{{s-off}} |
||
{{s-bef|before=[[Zaini Abdullah]]}} |
{{s-bef|before=[[Zaini Abdullah]]}} |
||
{{s-ttl|title=[[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]]|years= |
{{s-ttl|title=[[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]]|years=2017–2020}} |
||
{{s-aft|after=[[Nova Iriansyah]] |
{{s-aft|after=[[Nova Iriansyah]]}} |
||
{{s-bef|before=[[Mustafa Abubakar]]|as=Pejabat Gubernur Aceh}} |
{{s-bef|before=[[Mustafa Abubakar]]|as=Pejabat Gubernur Aceh}} |
||
{{s-ttl|title=[[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]]|years=2007–2012}} |
{{s-ttl|title=[[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]]|years=2007–2012}} |
||
{{s-aft|after=[[Tarmizi Abdul Karim]]|as=Penjabat Gubernur}} |
{{s-aft|after=[[Tarmizi Abdul Karim]]|as=Penjabat Gubernur}} |
||
{{end box}} |
{{end box}} |
||
{{bio-stub}} |
|||
{{Aceh}} |
|||
{{Gubernur provinsi di Indonesia}} |
|||
{{Kepala daerah di Aceh}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Yusuf, Irwandi}} |
{{DEFAULTSORT:Yusuf, Irwandi}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Alumni Universitas Syiah Kuala]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh Gerakan Aceh Merdeka]] |
[[Kategori:Tokoh Gerakan Aceh Merdeka]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Tokoh dari Bireuen]] |
[[Kategori:Tokoh dari Bireuen]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
[[Kategori:Politikus Indonesia]] |
||
[[Kategori:Politikus Partai Aceh]] |
|||
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Aceh]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Koruptor Indonesia]] |
|||
⚫ |
Revisi per 27 Juni 2024 09.22
Irwandi Yusuf | |
---|---|
Gubernur Aceh ke-16 | |
Masa jabatan 5 Juli 2017 – 15 Oktober 2020[a] | |
Wakil | Nova Iriansyah |
Masa jabatan 8 Februari 2007 – 8 Februari 2012 | |
Wakil | Muhammad Nazar |
Informasi pribadi | |
Lahir | 2 Agustus 1960 Bireuen, Aceh, Indonesia |
Partai politik |
|
Suami/istri | Darwati A. Gani |
Anak | 5 |
Almamater | |
Profesi | |
Karier militer | |
Pihak | Gerakan Aceh Merdeka |
Masa dinas | 1998–2005 |
Pertempuran/perang | Pemberontakan di Aceh |
Sunting kotak info • L • B |
drh. H. Irwandi Yusuf, M.Sc. (lahir 2 Agustus 1960) adalah Gubernur Provinsi Aceh 2 periode yakni 2007–2012 dan 2017–2018.[2] Bersama wakilnya Muhammad Nazar, S.Ag, ia dilantik pada 8 Februari 2007 oleh Menteri Dalam Negeri Mohammad Ma'ruf di hadapan 67 anggota DPR Aceh.[3]
Hadir dalam pelantikan itu adalah beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga para aktivis Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA), Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil dan sejumlah anggota DPR-RI seperti Ferry Mursidan Baldan, Ahmad Farhan Hamid, serta Nasir Djamil. Undangan dari luar negeri di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta Wakil Duta Besar Amerika Serikat, perwakilan lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan perwakilan dari Uni Eropa.
Pada tanggal 5 Juli 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Irwandi sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2018 pada Pemerintah Provinsi Aceh. Empat tersangka itu antara lain Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (IY) dan Bupati Bener Meriah Provinsi Aceh Ahmadi (AMD) serta dua orang dari unsur swasta masing-masing Hendri Yuzal (HY) dan T Syaiful Bahri (TSB).[4][5]
Riwayat pribadi
Setelah menamatkan pendidikan setara sekolah menengah pertama, dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setelah meraih gelar dari Fakultas Kedokteran Hewan pada 1987, dia menjadi dosen pada 1989 di jurusan yang sama. Ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 di College of Veterinary Medicine State University (Universitas Negeri Oregon), Amerika Serikat.[6]
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999–2001 dan pernah bekerja di Palang Merah Internasional (ICRC) pada tahun 2000. Selain sebagai senior Perwakilan GAM (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk Gerakan Aceh Merdeka dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.[7]
Dengan adanya bencana Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, ia berhasil lolos dari penjara Keudah, Banda Aceh. Ia melarikan diri ke Finlandia, dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di Swedia sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001–2002).
"Mungkin karena isi buku Singa Aceh yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia sudah membaca buku itu semenjak berusia tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan tokoh-tokoh Aceh pada masa kerajaan itu adalah inspirasi yang membuatnya berjuang bersama GAM.[8][9]
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%. Pada 29 Desember 2006, KIP Aceh mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah untuk periode 2007–2012 dan ia berhasil terpilih menjadi Gubernur Aceh dengan perolehan 768.745 suara (38,2 persen). Suara sah yang masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643. Rekapitulasi hasil perhitungan suara ditetapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) di Banda Aceh. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten atau kota di Aceh. Namun, ia kalah di Kota Banda Aceh, Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah, Singkil, dan Aceh Tamiang.[10]
Kunjungan ke Jakarta
Pada 11 Januari 2007, bersama wakilnya didampingi oleh Plt Gubernur Aceh Mustafa Abubakar, diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden (Jakarta). Presiden didampingi Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boedionodan Menko Kesra Aburizal Bakrie. Sebelumnya, ia bertemu dengan Menko Polhukam dan Mendagri Muhammad Ma'ruf. Ia juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pada kesempatan itu, ia meminta agar komitmennya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dipersoalkan karena sudah jelas dan sudah ditandatangani dalam Nota Kesepahaman Helsinki pada 15 Agustus 2005.
Riwayat pendidikan
- Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree
- Sarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1987)
- S2 Fakultas Kedokteran Hewan, Oregon State University (1993)
Pengalaman
- Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (1988–)
- Pendiri dan pengurus lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional (1999–2001)
- Palang Merah Internasional
- Gerakan Aceh Merdeka atau GAM sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM (1998–2001)
- Tim Perunding GAM di Helsinki, Finlandia
- Kepala Perwakilan GAM untuk Aceh Monitoring Mission (AMM)
- Gubernur Aceh (2007–2012)
- Bapak Kesehatan Aceh (Penggagas JKA) Jaminan Kesehatan Aceh
- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh (PNA) (2012–2017)
- Ketua Umum Partai Nanggroe Aceh (PNA)[11] (2017–2019)
- Gubernur Aceh (2017–2018)
Apresiasi dan penghargaan
Tahun 2012
- Penghargaan dari Gubernur Aceh sebagai penggagas tim nasional sepak bola Aceh yang dikirim ke Paraguay
Tahun 2011
- Penghargaan Dari Ulama Dayah atas kepeduliannya kepada pendidikan dayah di Aceh
- Penghargaan Sebagai Warga Kehormatan Raider Kodam Iskandar Muda Aceh
Tahun 2010
- Penghargaan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Produksi Beras dari Presiden RI
- Penghargaan Ksatria Bhakti Husada dari Menteri Kesehatan (Menkes)
- Penghargaan Adiupaya Puritama dari Menneg Perumahan Rakyat
- Penghargaan khusus dari Polri dalam mendukung pemberantasan Terorisme
- Penghargaan dalam penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dari Menteri Negera Lingkungan Hidup
- Penghargaan Citra Pelopor Inovasi Pelayanan Prima Tahun 2009 dari Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN)
Tahun 2009
- Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas inisiatif, konsistensi dan peningkatan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)
- Penghargaan dari majalah Birokrat Profesional Sebagai Gubernur Paling Visioner 2009 dalam Bidang Pengembangan Demokrasi dan Perdamaian
- Piagam penghargaan dari Presiden RI atas peraturan daerah yang diterbitkan tentang pelayanan anak
- Penghargaan dari Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pembina olahraga sepak bola terbaik
Tahun 2008
- Penghargaan dari Kadin Indonesia atas pemikiran dan dukungannya terhadap berbagai program Kadinda Aceh dalam pengembangan dunia usaha di Aceh
- Penghargaan dari Presiden RI atas partisipasi aktif dalam upaya pemberantasan narkoba di Aceh
- Penghargaan Open Source Software dari Menkominfo dan Menristek
Tahun 2007
- Penghargaan Widyakrama dari Presiden, Penghargaan atas prestasi dalam melaksanakan pendidikan dasar menengah dan wajib belajar sembilan tahun
Catatan
- ^ Non-aktif 5 Juli 2018–15 Oktober 2020 karena kasus korupsi. Posisi diisi oleh Nova Iriansyah sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Aceh
Referensi
- ^ http://aceh.tribunnews.com/2018/07/05/resmi-mendagri-tunjuk-nova-iriansyah-jadi-plt-gubernur-aceh-tgk-syarkawi-plt-bupati-bener-meriah
- ^ "28 Gubernur Aceh Masa ke Masa: Dari Hasan ke Achmad - Acehkini.ID". 2023-03-19. Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ http://regional.kompas.com/read/2017/02/25/20360671/kip.aceh.ketuk.palu.untuk.kemenangan.irwandi.yusuf-nova.iriansyah
- ^ "Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf divonis tujuh tahun karena suap dan gratifikasi" (dalam bahasa Inggris). 2019-04-08. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ "Pengadilan Tinggi Perberat Vonis Irwandi Yusuf Jadi 8 Tahun". CNN Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-08-14. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ "Penangkapan Irwandi Yusuf oleh KPK kejutkan Aceh". www.aa.com.tr. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ Hadi, Syafiul (2018-07-04). Hantoro, Juli, ed. "Ditangkap KPK, Begini Perjalanan Karier Gubernur Irwandi Yusuf". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ "Salinan arsip". Suara Merdeka Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-11. Diakses tanggal 2006-12-13.
- ^ "Irwandi Dirasuki Buku Singa Aceh". siwah.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ Center, +Media. "Data Fakta Pilkada Aceh 2006 dan 2012". KIP Aceh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-26.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-06. Diakses tanggal 2017-05-05.
Lihat pula
- Pemilihan umum Gubernur Aceh 2006
- Pemilihan umum Gubernur Aceh 2012
- Pemilihan umum Gubernur Aceh 2017
- Pemerintahan Aceh
- Undang-Undang Pemerintahan Aceh
- Kesepakatan Helsinki
Pranala luar
- Gubernur dan Wakil Gubernur NAD dilantik
- Irwandi – Nazar Resmi Dilantik Menjadi Gubernur/Wakil Gubernur NAD Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
- Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah Resmi Jabat Gubernur & Wagub Aceh
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Zaini Abdullah |
Gubernur Aceh 2017–2020 |
Diteruskan oleh: Nova Iriansyah |
Didahului oleh: Mustafa Abubakar sebagai Pejabat Gubernur Aceh |
Gubernur Aceh 2007–2012 |
Diteruskan oleh: Tarmizi Abdul Karim sebagai Penjabat Gubernur |