Pakis haji: Perbedaan antara revisi
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Taxobox |
{{Taxobox |
||
| name = Pakis haji atau sikas (''Cycas'') |
| name = Pakis haji atau sikas (''Cycas'') |
||
| color = {{tc2|Tumbuhan}} |
|||
| fossil_range = {{fossil range|Paleogene|0|[[Paleogen]]–[[Holosen]]}} |
|||
| image = Cycas inflorescence.jpg |
| image = Cycas inflorescence.jpg |
||
| image_width = 250px |
| image_width = 250px |
||
| image_caption = Daun dan runjung jantan ''Cycas revoluta'' |
| image_caption = Daun dan runjung jantan ''Cycas revoluta'' |
||
| regnum = [[Plantae]] |
| regnum = [[Tumbuhan|Plantae]] |
||
{{entri klad taxobox|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}} |
|||
{{entri klad taxobox|[[Tumbuhan berbiji terbuka|Gymnospermae]]}} |
|||
| divisio = [[Cycadophyta]] |
| divisio = [[Cycadophyta]] |
||
| classis = [[Cycadopsida]] |
| classis = [[Cycadopsida]] |
||
| ordo = [[Cycadales]] |
| ordo = [[Cycadales]] |
||
| subordo = '''Cycadineae''' |
|||
| familia = '''Cycadaceae''' |
| familia = '''Cycadaceae''' |
||
| familia_authority = Persoon |
| familia_authority = Persoon |
||
Baris 13: | Baris 18: | ||
| genus_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
| genus_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]] |
||
| subdivision_ranks = Species |
| subdivision_ranks = Species |
||
| subdivision = |
| subdivision = |
||
Lihat [[Cycas#Jenis-jenisnya|bagian Jenis-jenisnya.]] |
Lihat [[Cycas#Jenis-jenisnya|bagian Jenis-jenisnya.]] |
||
}} |
}} |
||
'''Pakis haji (aji)''' atau populer juga dengan nama '''sikas''' adalah sekelompok [[tumbuhan berbiji terbuka]] yang tergabung dalam [[genus |
'''Pakis haji (aji)''' atau populer juga dengan nama '''sikas''' adalah sekelompok [[tumbuhan berbiji terbuka]] yang tergabung dalam [[genus]] pakishaji atau ''Cycas'' dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai [[palem]], yaitu ''[[Cycas rumphii|C. rumphii]]'', ''[[C. javana]]'', dan ''[[C. revoluta]]'' (sikas jepang). |
||
Pakis haji |
Pakis haji berhabitus mirip [[Arecaceae|palem]], tetapi sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (''dioecious'') sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan [[jantan]] dari [[strobilus|runjung]] besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip [[daun]] dengan [[biji]]-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga melingkar sebagaimana [[pakis]] sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan ber[[spora]] tersebut. |
||
[[Berkas:Cycas_circinalis_female.jpg|jmpl|kiri|200px|Tumbuhan betina ''Cycas circinalis''.]] |
[[Berkas:Cycas_circinalis_female.jpg|jmpl|kiri|200px|Tumbuhan betina ''Cycas circinalis''.]] |
||
[[Berkas:C circinalis male.jpg|jmpl|kiri|200px|Tumbuhan jantan ''Cycas circinalis''.]] |
[[Berkas:C circinalis male.jpg|jmpl|kiri|200px|Tumbuhan jantan ''Cycas circinalis''.]] |
||
[[Berkas:Cycas on Indonesia.jpg|jmpl|Pakis haji dewasa di sebuah taman]] |
|||
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis [[Cyanobacteria]], ''[[Anabaena cycadeae]]'', yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak ([[simbiosis]] mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut. |
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis [[Cyanobacteria]], ''[[Anabaena cycadeae]]'', yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak ([[simbiosis]] mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut. |
||
Baris 105: | Baris 110: | ||
* ''[[Cycas pruinosa]]'' |
* ''[[Cycas pruinosa]]'' |
||
* ''[[Cycas revoluta]]'' |
* ''[[Cycas revoluta]]'' |
||
* ''[[Cycas riuminiana]]'' |
* ''[[Penawar jambe|Cycas riuminiana]]'' |
||
* ''[[Cycas rumphii]]'' |
* ''[[Cycas rumphii]]'' |
||
* ''[[Cycas schumanniana]]'' |
* ''[[Cycas schumanniana]]'' |
||
Baris 132: | Baris 137: | ||
* ''[[Cycas zeylanica]]'' |
* ''[[Cycas zeylanica]]'' |
||
|} |
|} |
||
== Legenda dan kepercayaan == |
|||
Tradisi lisan menyebutkan bahwa di masa lalu terjadi wabah hama tikus yang mengancam panen padi masyarakat di sekitar [[Gunung Muria|Pegunungan Muria]]. Berbagai cara telah dilakukan untuk membasmi hama tikus tersebut. Namun, tikus-tikus liar tetap melahap padi di sawah. Masyarakat akhirnya mengadukan masalah tersebut kepada [[Sunan Muria]] yang kemudian memberi ide untuk menggunakan kayu dari pokok pakis haji untuk mengusir tikus.{{Sfn|Faza|2021|p=153–154}} |
|||
Cara penggunaan pakis haji untuk mengusir hama tikus adalah dengan mengupas kulit kayu pakis haji. Kayu kemudian diletakkan di tempat yang sering menjadi titik utama serangan hama tikus.{{Sfn|Faza|2021|p=154}} |
|||
Beberapa orang mempercayai adanya zat-zat tertentu yang terkandung dalam kayu pakis haji yang mampu menakuti hama tikus. Ada pula pendapat yang mempercayai bahwa tikus takut pada kayu pakis haji karena menyerupai kulit ular [[sanca kembang]].{{Sfn|Faza|2021|p=155}} |
|||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
== Daftar pustaka == |
|||
{{refbegin|40em}} |
|||
* {{cite book|last=Faza|first=Muhammad Iqbal|year=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Benantara/X3BMEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Benantara|publisher=[[Kepustakaan Populer Gramedia]]|isbn=978-602-481-654-4|editor-last=Masruri|editor-first=Bukhori|language=Indonesia|chapter=Konsep Pelestarian Alam melalui Kebudayaan dan Kearifan Lokal Masyarakat Colo|ref=harv|authorlink=|url-status=live}} |
|||
{{refend}} |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{Commonscat|Cycas}} |
|||
* [http://kantongsemar.nicetopics.com/cycadaceae-c20 Forum Sikas Indonesia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
* [http://kantongsemar.nicetopics.com/cycadaceae-c20 Forum Sikas Indonesia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
||
<!--Cycas circinalis--> |
<!--Cycas circinalis--> |
||
{{Taxonbar|from=Q161073}} |
|||
[[Kategori:Tumbuhan]] |
[[Kategori:Tumbuhan]] |
||
[[Kategori:Tumbuhan berbiji terbuka]] |
[[Kategori:Tumbuhan berbiji terbuka]] |
||
[[Kategori:Cycadaceae]] |
[[Kategori:Cycadaceae]] |
||
[[Kategori:Cycas]] |
|||
[[Kategori:Tanaman hias]] |
Revisi per 28 Juni 2024 17.04
Pakis haji atau sikas (Cycas) | |
---|---|
Daun dan runjung jantan Cycas revoluta | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Gymnospermae |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | Cycadineae
|
Famili: | Cycadaceae Persoon
|
Genus: | Cycas |
Species | |
Lihat bagian Jenis-jenisnya. |
Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam genus pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu C. rumphii, C. javana, dan C. revoluta (sikas jepang).
Pakis haji berhabitus mirip palem, tetapi sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut "pakis", dan daun mudanya juga melingkar sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria, Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati dalam jumlah yang lumayan.
Jenis-jenisnya
Legenda dan kepercayaan
Tradisi lisan menyebutkan bahwa di masa lalu terjadi wabah hama tikus yang mengancam panen padi masyarakat di sekitar Pegunungan Muria. Berbagai cara telah dilakukan untuk membasmi hama tikus tersebut. Namun, tikus-tikus liar tetap melahap padi di sawah. Masyarakat akhirnya mengadukan masalah tersebut kepada Sunan Muria yang kemudian memberi ide untuk menggunakan kayu dari pokok pakis haji untuk mengusir tikus.[1]
Cara penggunaan pakis haji untuk mengusir hama tikus adalah dengan mengupas kulit kayu pakis haji. Kayu kemudian diletakkan di tempat yang sering menjadi titik utama serangan hama tikus.[2]
Beberapa orang mempercayai adanya zat-zat tertentu yang terkandung dalam kayu pakis haji yang mampu menakuti hama tikus. Ada pula pendapat yang mempercayai bahwa tikus takut pada kayu pakis haji karena menyerupai kulit ular sanca kembang.[3]
Referensi
Daftar pustaka
- Faza, Muhammad Iqbal (2021). "Konsep Pelestarian Alam melalui Kebudayaan dan Kearifan Lokal Masyarakat Colo". Dalam Masruri, Bukhori. Benantara (dalam bahasa Indonesia). Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-481-654-4.