Nasida Ria: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(42 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Nasida Ria''' adalah sebuah band [[kasidah]] modern Indonesia yang terdiri dari 9 wanita dari [[Semarang]], Jawa Tengah. Bandnya dibentuk pada tahun 1975. Pertamanya Nasida Ria |
'''Nasida Ria''' adalah sebuah band [[kasidah]] modern [[Indonesia]] yang terdiri dari 9 wanita dari [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]. Bandnya dibentuk pada tahun [[1975]]. Pertamanya, Nasida Ria dikelola oleh H. Mudrikah Zain, tetapi sekarang dikelola oleh Choliq Zain. Band ini merupakan salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} |
||
{{Infobox musical artist <!-- See Wikipedia:WikiProject Musicians --> |
|||
| name = Nasida Ria |
|||
| image = |
|||
| image_size = 250 |
|||
| background = group_or_band |
|||
| origin = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]] |
|||
| genre = [[Qasidah|Qasidah moderen]] |
|||
| years_active = [[1975]]–sekarang |
|||
| label = |
|||
| current_members = Rien Jamain, Hamidah, Nurjanah, Afuwah, Nurhayati, Sofiyatun, Thowiyah, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain, Alfiatul, Makhi, Faza, Fizsa |
|||
| Ex Members = Almh. Mudhrikah Zain, Almh. Nadhiroh, Almh. Siti Romnah |
|||
}} |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Nasida Ria dibentuk di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]] pada tahun 1975 oleh |
Nasida Ria dibentuk di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]] pada tahun 1975 oleh HM Zain, seorang guru [[qira'at]]; Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}}{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Grup ini awalnya hanya menggunakan [[rebana]] sebagai alat musik.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Nantinya, wali kota Semarang [[Iman Soeparto Tjakrajoeda]], yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan juga memperlancar pelajaran musik mereka.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Mereka kemudian hari mendapatkan [[gitar bas]], [[biola]], dan [[gitar]].{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Album debut Nasida Ria, ''Alabaladil Makabul'', dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Lagu mereka berdasarkan [[dakwah]] dan menarik ilham dari musik Arab.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Setelah saran dari ''[[kyai]]'' Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu mereka akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
Album debut Nasida Ria, ''Alabaladil Makabul'', dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Lagu mereka berdasarkan [[dakwah]] dan menarik ilham dari musik Arab.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Setelah saran dari ''[[kyai]]'' Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu mereka akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Gaya Nasida Ria yang baru ternyata popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", " |
Gaya Nasida Ria yang baru ternyata popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", dan "Kota Santri", banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Mereka juga muncul di telivisi nasional dan melakukan tur di seluruh Indonesia.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Pada tahun |
Pada tahun Nasida Ria mengadakan konser di Malaysia untuk merayakan [[Tahun Baru Islam]] pada tanggal 1 [[Muharram]].{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Enam tahun kemudian, mereka diundang ke [[Berlin]], [[Jerman]] untuk bermain di ''Die Garten des Islam'' (Pameran Budaya Islam) oleh [[Haus der Kulturen der Welt]].{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Pada bulan Juli 1996, mereka kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange, dengan acara di Berlin, [[Mülheim]], dan [[Düsseldorf]].{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} |
||
Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang suksesnya.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Beberapa anggota diganti karena telah meninggal atau keluar dari band.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang suksesnya.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Beberapa anggota diganti karena telah meninggal atau keluar dari band.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Nasida Ria sekarang dimarkaskan di Semarang.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Manajernya adalah Choliq Zain, anak dari HM Zain.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
Nasida Ria sekarang dimarkaskan di Semarang.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Manajernya adalah Choliq Zain, anak dari HM Zain.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Nasida Ria kini memiliki 14 personil yaitu Rien Djamain, Afuwah, Hamidah, Nurhayati, Nurjanah, Thowiyah, Sofiyatun, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain, Alfiatul Khoiriyah, Makhi Shidqia, Hidayatul Faizah, & Elicia Melfy Naofizsa. Selain itu Nasida Ria juga memiliki grup untuk juniornya yang bernama Qasidah ezzurA. |
|||
Grup musik legendaris asal Kota Semarang ini kembali membuat geger publik nusantara pada Sabtu, 20 Juni 2022. Nasida Ria tampil membawakan lagu-lagu qasidah andalannya di panggung dunia dalam ajang Opening Week Music Program Documenta Fifteen di Kassel, Jerman.<ref>{{Cite web|last=BabadID|first=Abdul Arif|date=2022-06-19|title=Nasida Ria Tampil di Jerman, Bawa Lagu Qasidah Perdamaian Mendunia - Babad Id|url=https://www.babad.id/berita/pr-3643700576/nasida-ria-tampil-di-jerman-bawa-lagu-qasidah-perdamaian-mendunia|website=Nasida Ria Tampil di Jerman, Bawa Lagu Qasidah Perdamaian Mendunia - Babad Id|language=id|access-date=2022-06-20}}</ref> |
|||
== Gaya == |
== Gaya == |
||
Menurut ''[[Suara Merdeka]]'' Nasida Ria mencampurkan gaya Arab klasik dengan instrumen Barat modern.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Penulis lagu untuk kelompok musik ini sering mengadaptasi irama Arab tradisional.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Lagu mereka, biarpun terkait dengan dakwah, juga menyinggung isu-isu pers, keadilan, lingkungan, bencana, judi, dan perang; Masruri menyatakan bahwa bahkan lagu dengan tema duniawi masih berdasarkan [[Al-Qur'an]].{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
Menurut ''[[Suara Merdeka]]'' Nasida Ria mencampurkan gaya Arab klasik dengan instrumen Barat modern.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Penulis lagu untuk kelompok musik ini sering mengadaptasi irama Arab tradisional.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Lagu mereka, biarpun terkait dengan dakwah, juga menyinggung isu-isu pers, keadilan, lingkungan, bencana, judi, dan perang; Masruri menyatakan bahwa bahkan lagu dengan tema duniawi masih berdasarkan [[Al-Qur'an]].{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Gaya busana Nasida Ria menjadi bagian penting dalam setiap pentas yang digelar. Salah satu desainer yang membuat busana Nasida Ria adalah Anne Avantie.<ref>[https://books.google.co.id/books/about/Nasida_Ria.html?id=dsvRzgEACAAJ&redir_esc=y Listiya Nurhidayah, Nasida Ria: Sejarah The Legend of Qasidah 1975-2011, Pemalang: Dramaturgi, 2019].)</ref> |
|||
== Penghargaan == |
== Penghargaan == |
||
Nasida Ria telah menang beberapa penghargaan, termasuk dari PWI pada tahun 1989.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Lagu mereka "Perdamaian", ditulis oleh Masruri, sering ditayangkan di radio pada musim [[Lebaran]] selama berpuluh tahun, dan pernah dikover oleh band [[Gigi (grup musik)|Gigi]] pada album |
Nasida Ria telah menang beberapa penghargaan, termasuk dari [[Persatuan Wartawan Indonesia|PWI]] pada tahun [[1989]].{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} Lagu mereka "Perdamaian", ditulis oleh Masruri, sering ditayangkan di [[stasiun radio]] pada musim [[Lebaran]] selama berpuluh tahun, dan pernah dikover oleh band [[Gigi (grup musik)|Gigi]] pada album mereka: ''[[Raihlah Kemenangan]]''.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}}{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Rock Bands turn}} "Kota Santri" pernah dikover oleh [[Krisdayanti]] dan mantan suaminya [[Anang Hermansyah]].{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
Koran ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'' mencatat bahwa Nasida Ria diikuti berbagai pemusik kasidah modern pada tahun 1990-an, termasuk [[Haddad Alwi]] dan [[Sulis]] |
Koran ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'' mencatat bahwa Nasida Ria diikuti berbagai pemusik kasidah modern pada tahun 1990-an, termasuk [[Haddad Alwi]] dan [[Sulis]]. Sementara di [[Malaysia]], genre tersebut menjadi terkenal dengan grup seperti Raihan, Rabbani, Hijjaz dan Saujana.{{sfn|Republika 2009, Musik dalam Peradaban}} |
||
== Diskografi == |
== Diskografi == |
||
Sampai bulan Juli 2011, Nasida Ria telah mengeluarkan 35 album, termasuk dua yang berbahasa Arab.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}}{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Ini termasuk 350 lagu.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
Sampai bulan Juli 2011, Nasida Ria telah mengeluarkan 35 album, termasuk dua yang berbahasa Arab.{{sfn|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}}{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} Ini termasuk 350 lagu.{{sfn|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |
||
=== Album studio === |
|||
* Maha Pengasih (1978) |
|||
* Ya Nabi Salam (1979) |
|||
* Selamat Jumpa (1980) |
|||
* Sholawat Nabi (1981) |
|||
* [[Perdamaian (album)|Perdamaian]] (1981) |
|||
* Lingkungan Hidup (1982) |
|||
* Kemana Aku Lari (1982) |
|||
* Pantun Gembira (1983) |
|||
* Ingat Hari Depan (1983) |
|||
* [[Dunia Dalam Berita]] (1984) |
|||
* Merdeka Membangun (1985) |
|||
* Tahun 2000 (1985) |
|||
* Wahastuni (1986) |
|||
* Anakku (1986) |
|||
* Siapa Bilang (1986) |
|||
* Manusia Seutuhnya (1987) |
|||
* Rayuan Judi (1987) |
|||
* Keadilan (1988) |
|||
* [[Masih Banyak yang Halal|Masih Banyak Yang Halal]] (1989) |
|||
* Surga Di Telapak Kaki Ibu (1990) |
|||
* Cita Cita Mulia (1991) |
|||
* Usaha dan Do'a (1992) |
|||
* Ucapan Hikmah (1993) |
|||
* [[Nabi Muhammad Mataharinya Dunia]] (1994) |
|||
* Anugerah dan Karunia (1995) |
|||
* Sesal Tiada Berilmu (1996) |
|||
* Reformasi (1998) |
|||
* HAM HAM HAM (1999) |
|||
* [[Tabah (album)|Tabah]] (2000) |
|||
* Nusantara Bersatu (2001) |
|||
* Satu Juta Satu (2002) |
|||
* P.R.T (2003) |
|||
* [[Air Mata Do'a]] (2006) |
|||
* [[Cahaya Ilmu]] (2009) |
|||
* Nasida Ria Reborn (2018) |
|||
* Kebaikan Tanpa Sekat [45 Tahun Nasida Ria Berkarya] (2020) |
|||
=== Album lepas/kompilasi === |
|||
Album yang dihasilkan berupa album kompilasi Top Hits & VCD Karaoke yang dirilis secara fisik |
|||
* [[Tragedi Tsunami]] (2005) |
|||
* Top Hits Qasidah Moderen Nasida Ria : Wartawan Ratu Dunia (2010) |
|||
* Top Hits Nasida Ria : Hormati Pendapat Orang Lain (2011) |
|||
* Album Emas Qasidah Modern Nasida Ria : Keadilan (2011) |
|||
* Qasidah Modern Nasida Ria : Jangan Main Cerai (2012) |
|||
* Qasidah Modern Nasida Ria : Thola'al Badru (2012) |
|||
* Qasidah Modern Nasida Ria : Insan dan Iman (2014) |
|||
=== Single non album === |
|||
* Ayo Berzakat (2020) |
|||
* Selamat Lebaran (2020) |
|||
* Selamat Jalan (2021) |
|||
* Perdamaian [new version] (2023) |
|||
* Kota Santri [new version] (2023) |
|||
* Pengantin Baru [new version] (2023) |
|||
* Bom Nuklir [new version] (2023) |
|||
* Tahun 2000 [new version] (2023) |
|||
* 1 Abad NU <small>(dalam memperingati 1 abad [[Nahdlatul Ulama]])</small> (2023) |
|||
* Eo Ayo Indonesia (2023) |
|||
* Ini Ramadan Kita [feat. [[JKT48]]] <small>(atas kerjasama dengan [[Google]] Indonesia)</small> (2024) |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
||
Baris 31: | Baris 110: | ||
;Daftar pustaka |
;Daftar pustaka |
||
{{refbegin}} |
{{refbegin}} |
||
* {{cite web | url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/07/31/154449/Kasidah-Ya-Nasida-Ria | title=Kasidah, Ya Nasida Ria... | work=Suara Merdeka | date=31 Juli 2011 | accessdate=25 December 2011 | last=|first=|ref={{harvid|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} |archivedate=25 |
* {{cite web | url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/07/31/154449/Kasidah-Ya-Nasida-Ria | title=Kasidah, Ya Nasida Ria... | work=Suara Merdeka | date=31 Juli 2011 | accessdate=25 December 2011 | last= | first= | ref={{harvid|Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...}} | archivedate=2011-12-25 | archiveurl=https://www.webcitation.org/64BmJm84o?url=http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/07/31/154449/Kasidah-Ya-Nasida-Ria | dead-url=no }} |
||
* {{cite web | url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/09/07/10/61237-musik-dalam-peradaban-islam | title=Musik dalam Peradaban Islam | work=Republika | date=10 Juli 2009 | accessdate=25 December 2011 | last=|first=|ref={{harvid|Republika 2009, Musik dalam Peradaban}} |archivedate=25 |
* {{cite web | url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/09/07/10/61237-musik-dalam-peradaban-islam | title=Musik dalam Peradaban Islam | work=Republika | date=10 Juli 2009 | accessdate=25 December 2011 | last= | first= | ref={{harvid|Republika 2009, Musik dalam Peradaban}} | archivedate=2011-12-25 | archiveurl=https://www.webcitation.org/64BooNk4k?url=http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/09/07/10/61237-musik-dalam-peradaban-islam | dead-url=no }} |
||
* {{cite web | url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/20/bud02.htm | title=Grup Kasidah Nasida Ria Tetap Eksis| work=Suara Merdeka | date=20 August 2004 | accessdate=22 December 2011 | last=Nursanti |first=Ida |ref={{harvid|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} |archivedate=25 |
* {{cite web | url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/20/bud02.htm | title=Grup Kasidah Nasida Ria Tetap Eksis | work=Suara Merdeka | date=20 August 2004 | accessdate=22 December 2011 | last=Nursanti | first=Ida | ref={{harvid|Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida}} | archivedate=2011-12-25 | archiveurl=https://www.webcitation.org/64BkideDc?url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0408/20/bud02.htm | dead-url=no }} |
||
* {{cite web | url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/10/22/rock-bands-turn-godloving-during-ramadhan.html | title=Rock bands turn God-loving during Ramadhan |trans_title=Band Rock menjadi Semakin Cinta Tuhan Selama Bulan Ramadhan | work=The Jakarta Post |date=22 October 2006 | accessdate=25 December 2011 | last=Taufiqurrahman |first=M. |ref={{harvid|Taufiqurrahman 2006, Rock Bands turn}} |archivedate=25 |
* {{cite web | url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/10/22/rock-bands-turn-godloving-during-ramadhan.html | title=Rock bands turn God-loving during Ramadhan | trans_title=Band Rock menjadi Semakin Cinta Tuhan Selama Bulan Ramadhan | work=The Jakarta Post | date=22 October 2006 | accessdate=25 December 2011 | last=Taufiqurrahman | first=M. | ref={{harvid|Taufiqurrahman 2006, Rock Bands turn}} | archivedate=2011-12-25 | archiveurl=https://www.webcitation.org/64BmOyYXW?url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/10/22/rock-bands-turn-godloving-during-ramadhan.html | dead-url=no }} |
||
{{refend}} |
{{refend}} |
||
Revisi terkini sejak 29 Juni 2024 07.45
Nasida Ria adalah sebuah band kasidah modern Indonesia yang terdiri dari 9 wanita dari Semarang, Jawa Tengah. Bandnya dibentuk pada tahun 1975. Pertamanya, Nasida Ria dikelola oleh H. Mudrikah Zain, tetapi sekarang dikelola oleh Choliq Zain. Band ini merupakan salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia.[1]
Nasida Ria | |
---|---|
Asal | Semarang, Jawa Tengah, Indonesia |
Genre | Qasidah moderen |
Tahun aktif | 1975–sekarang |
Anggota | Rien Jamain, Hamidah, Nurjanah, Afuwah, Nurhayati, Sofiyatun, Thowiyah, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain, Alfiatul, Makhi, Faza, Fizsa |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nasida Ria dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh HM Zain, seorang guru qira'at; Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab.[1][2] Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.[2] Grup ini awalnya hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.[2] Nantinya, wali kota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan juga memperlancar pelajaran musik mereka.[2] Mereka kemudian hari mendapatkan gitar bas, biola, dan gitar.[2]
Album debut Nasida Ria, Alabaladil Makabul, dibuat tiga tahun kemudian dan dipasarkan oleh Ira Puspita Records.[1] Lagu mereka berdasarkan dakwah dan menarik ilham dari musik Arab.[2] Tiga album mereka berikutnya menggunakan tema yang sama dan banyak berbahas Arab.[2] Setelah saran dari kyai Ahmad Buchori Masruri bahwa lagu mereka akan lebih efektif jika semuanya berbahasa Indonesia, gaya Nasida Ria diubah; Masruri juga menulis lagu untuk mereka dengan nama samaran Abu Ali Haidar.[2]
Gaya Nasida Ria yang baru ternyata popular, dengan beberapa lagu mereka seperti "Pengantin Baru", "Tahun 2000", "Jilbab Putih", "Anakku", dan "Kota Santri", banyak diputar di radio, baik di pedesaan maupun kota.[2] Mereka juga muncul di telivisi nasional dan melakukan tur di seluruh Indonesia.[2]
Pada tahun Nasida Ria mengadakan konser di Malaysia untuk merayakan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharram.[1] Enam tahun kemudian, mereka diundang ke Berlin, Jerman untuk bermain di Die Garten des Islam (Pameran Budaya Islam) oleh Haus der Kulturen der Welt.[1] Pada bulan Juli 1996, mereka kembali ke Jerman untuk Festival Heimatklange, dengan acara di Berlin, Mülheim, dan Düsseldorf.[1]
Setelah tahun 2000, Nasida Ria lebih jarang suksesnya.[2] Beberapa anggota diganti karena telah meninggal atau keluar dari band.[2]
Nasida Ria sekarang dimarkaskan di Semarang.[1] Manajernya adalah Choliq Zain, anak dari HM Zain.[2]
Nasida Ria kini memiliki 14 personil yaitu Rien Djamain, Afuwah, Hamidah, Nurhayati, Nurjanah, Thowiyah, Sofiyatun, Uswatun Khasanah, Titik Mukaromah, Nazla Zain, Alfiatul Khoiriyah, Makhi Shidqia, Hidayatul Faizah, & Elicia Melfy Naofizsa. Selain itu Nasida Ria juga memiliki grup untuk juniornya yang bernama Qasidah ezzurA.
Grup musik legendaris asal Kota Semarang ini kembali membuat geger publik nusantara pada Sabtu, 20 Juni 2022. Nasida Ria tampil membawakan lagu-lagu qasidah andalannya di panggung dunia dalam ajang Opening Week Music Program Documenta Fifteen di Kassel, Jerman.[3]
Gaya
[sunting | sunting sumber]Menurut Suara Merdeka Nasida Ria mencampurkan gaya Arab klasik dengan instrumen Barat modern.[2] Penulis lagu untuk kelompok musik ini sering mengadaptasi irama Arab tradisional.[2] Lagu mereka, biarpun terkait dengan dakwah, juga menyinggung isu-isu pers, keadilan, lingkungan, bencana, judi, dan perang; Masruri menyatakan bahwa bahkan lagu dengan tema duniawi masih berdasarkan Al-Qur'an.[2]
Gaya busana Nasida Ria menjadi bagian penting dalam setiap pentas yang digelar. Salah satu desainer yang membuat busana Nasida Ria adalah Anne Avantie.[4]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Nasida Ria telah menang beberapa penghargaan, termasuk dari PWI pada tahun 1989.[1] Lagu mereka "Perdamaian", ditulis oleh Masruri, sering ditayangkan di stasiun radio pada musim Lebaran selama berpuluh tahun, dan pernah dikover oleh band Gigi pada album mereka: Raihlah Kemenangan.[2][5] "Kota Santri" pernah dikover oleh Krisdayanti dan mantan suaminya Anang Hermansyah.[2]
Koran Republika mencatat bahwa Nasida Ria diikuti berbagai pemusik kasidah modern pada tahun 1990-an, termasuk Haddad Alwi dan Sulis. Sementara di Malaysia, genre tersebut menjadi terkenal dengan grup seperti Raihan, Rabbani, Hijjaz dan Saujana.[6]
Diskografi
[sunting | sunting sumber]Sampai bulan Juli 2011, Nasida Ria telah mengeluarkan 35 album, termasuk dua yang berbahasa Arab.[1][2] Ini termasuk 350 lagu.[2]
Album studio
[sunting | sunting sumber]- Maha Pengasih (1978)
- Ya Nabi Salam (1979)
- Selamat Jumpa (1980)
- Sholawat Nabi (1981)
- Perdamaian (1981)
- Lingkungan Hidup (1982)
- Kemana Aku Lari (1982)
- Pantun Gembira (1983)
- Ingat Hari Depan (1983)
- Dunia Dalam Berita (1984)
- Merdeka Membangun (1985)
- Tahun 2000 (1985)
- Wahastuni (1986)
- Anakku (1986)
- Siapa Bilang (1986)
- Manusia Seutuhnya (1987)
- Rayuan Judi (1987)
- Keadilan (1988)
- Masih Banyak Yang Halal (1989)
- Surga Di Telapak Kaki Ibu (1990)
- Cita Cita Mulia (1991)
- Usaha dan Do'a (1992)
- Ucapan Hikmah (1993)
- Nabi Muhammad Mataharinya Dunia (1994)
- Anugerah dan Karunia (1995)
- Sesal Tiada Berilmu (1996)
- Reformasi (1998)
- HAM HAM HAM (1999)
- Tabah (2000)
- Nusantara Bersatu (2001)
- Satu Juta Satu (2002)
- P.R.T (2003)
- Air Mata Do'a (2006)
- Cahaya Ilmu (2009)
- Nasida Ria Reborn (2018)
- Kebaikan Tanpa Sekat [45 Tahun Nasida Ria Berkarya] (2020)
Album lepas/kompilasi
[sunting | sunting sumber]Album yang dihasilkan berupa album kompilasi Top Hits & VCD Karaoke yang dirilis secara fisik
- Tragedi Tsunami (2005)
- Top Hits Qasidah Moderen Nasida Ria : Wartawan Ratu Dunia (2010)
- Top Hits Nasida Ria : Hormati Pendapat Orang Lain (2011)
- Album Emas Qasidah Modern Nasida Ria : Keadilan (2011)
- Qasidah Modern Nasida Ria : Jangan Main Cerai (2012)
- Qasidah Modern Nasida Ria : Thola'al Badru (2012)
- Qasidah Modern Nasida Ria : Insan dan Iman (2014)
Single non album
[sunting | sunting sumber]- Ayo Berzakat (2020)
- Selamat Lebaran (2020)
- Selamat Jalan (2021)
- Perdamaian [new version] (2023)
- Kota Santri [new version] (2023)
- Pengantin Baru [new version] (2023)
- Bom Nuklir [new version] (2023)
- Tahun 2000 [new version] (2023)
- 1 Abad NU (dalam memperingati 1 abad Nahdlatul Ulama) (2023)
- Eo Ayo Indonesia (2023)
- Ini Ramadan Kita [feat. JKT48] (atas kerjasama dengan Google Indonesia) (2024)
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- Catatan kaki
- ^ a b c d e f g h i Nursanti 2004, Grup Kasidah Nasida.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Suara Merdeka 2011, Kasidah, ya Nasida Ria...
- ^ BabadID, Abdul Arif (2022-06-19). "Nasida Ria Tampil di Jerman, Bawa Lagu Qasidah Perdamaian Mendunia - Babad Id". Nasida Ria Tampil di Jerman, Bawa Lagu Qasidah Perdamaian Mendunia - Babad Id. Diakses tanggal 2022-06-20.
- ^ Listiya Nurhidayah, Nasida Ria: Sejarah The Legend of Qasidah 1975-2011, Pemalang: Dramaturgi, 2019.)
- ^ Taufiqurrahman 2006, Rock Bands turn.
- ^ Republika 2009, Musik dalam Peradaban.
- Daftar pustaka
- "Kasidah, Ya Nasida Ria..." Suara Merdeka. 31 Juli 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-25. Diakses tanggal 25 December 2011.
- "Musik dalam Peradaban Islam". Republika. 10 Juli 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-25. Diakses tanggal 25 December 2011.
- Nursanti, Ida (20 August 2004). "Grup Kasidah Nasida Ria Tetap Eksis". Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-25. Diakses tanggal 22 December 2011.
- Taufiqurrahman, M. (22 October 2006). "Rock bands turn God-loving during Ramadhan". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-25. Diakses tanggal 25 December 2011.