Lompat ke isi

Tikusan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Bersih-bersih (via JWB)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{noref}}{{kotak info spesies}}
| color = {{tc2|tumbuhan}}
| name = Tikusan
<!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- -->| image = Bak Kayèe Kunyèt.jpg
<!-- --><!-- --><!-- -->| domain = [[Eukaryota]]
| regnum = [[Plantae]]
<!-- --><!-- --><!-- --><!-- -->
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
<!-- --><!-- -->
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
<!-- --><!-- --><!-- -->| ordo = [[Sapindales]]
<!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- -->| familia = [[Rutaceae]]
<!-- --><!-- --><!-- --><!-- -->| genus = ''[[Clausena]]''
<!-- -->| species = '''''Clausena excavata'''''
<!-- --><!-- --><!-- -->| species_authority = [[Nicolaas Laurens Burman|Burm.f.]]<ref name = TPL/>
<!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- --><!-- -->
*''Amyris graveolens'' <small>Buch.-Ham. ex Steud.</small>
*''Amyris punctata'' <small>Roxb. ex Colebr.</small>
*''Amyris sumatrana'' <small>Roxb.</small>
*''Clausena javanensis'' <small>Raeusch. ex DC.</small>
*''Clausena javensis'' <small>J.F.Gmel.</small>
*''Clausena lunulata'' <small>Hayata</small>
*''Clausena moningerae'' <small>Merr.</small>
*''Clausena punctata'' <small>(Roxb.) Wight & Arn. ex Steud.</small>
*''Clausena sumatrana'' <small>(Roxb.) Wight & Arn. ex Steud.</small>
*''Clausena tetramera'' <small>Hayata</small>
*''Cookia anisodora'' <small>Blanco</small>
*''Cookia anisum-olens'' <small>Blanco</small>
*''Cookia graveolens'' <small>Wight & Arn.</small>
*''Cookia punctata'' <small>Retz.</small>
*''Gallesioa graveolens'' <small>M.Roem.</small>
*''Lawsonia falcata'' <small>Lour.</small>
|synonyms_ref = <ref name = TPL>{{cite web
|url = http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-2724793
|title = The Plant List: A Working List of All Plant Species
|accessdate = March 12, 2014}}</ref>
}}


{{Speciestitle}} adalah salah satu spesies tanaman. Tanaman ini ditemukan di daerah Sumatera dan Jawa dengan nama daerah yang berbeda yaitu Temung (Aceh); Sicerk (Minangkabau); Tikusan (Melayu); Ki Bajetah (Sunda) dan Tikusan (Jawa Tengah). Tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi 2–3 m dengan batang bulat, bercabang, berbulu, berkayu dan hijau kotor. Sedangkan daunnya majemuk, menyirip ganjil, berseling, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 4 - 71/2&nbsp;cm, lebar 2–4&nbsp;cm, tangkai pendek, permukaan berbulu halus dan hijau. Bunga tanaman ini majemuk dan berbentuk malai, berada pada ketiak daun dan di ujung batang, berbulu dengan panjang ± 10&nbsp;cm. Kelopak bunga berbulu, berlekatan, ujung bertajuk, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, berwarna putih. Tangkai benang sari putih, kepala sari kuning keputih-putihan, tangkai putik hijau kekuningan, kepala putik kuning dan ungu. Buahnya buni, bulat, diameter ± 1&nbsp;cm, masih muda hijau setelah tua jingga. Bijinya bulat telur, diameter ± 5&nbsp;mm, hijau bergaris putih dengan akar tunggang dan berwarna putih kotor.
{{Speciestitle}} adalah salah satu spesies tanaman. Tanaman ini ditemukan di daerah Sumatera dan Jawa dengan nama daerah yang berbeda-beda, yaitu ''kayèe kunyèt'' (Aceh); ''siciriak'' (Minangkabau); ''sicerek'' (Melayu); ''ki bajetah'' (Sunda) dan ''tikusan'' (Jawa Tengah). Tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi 2–3 m dengan batang bulat, bercabang, berbulu, berkayu dan hijau kotor. Sedangkan daunnya majemuk, menyirip ganjil, berseling, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 4 - 71/2&nbsp;cm, lebar 2–4&nbsp;cm, tangkai pendek, permukaan berbulu halus dan hijau. Bunga tanaman ini majemuk dan berbentuk malai, berada pada ketiak daun dan di ujung batang, berbulu dengan panjang ± 10&nbsp;cm. Kelopak bunga berbulu, berlekatan, ujung bertajuk, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, berwarna putih. Tangkai benang sari putih, kepala sari kuning keputih-putihan, tangkai putik hijau kekuningan, kepala putik kuning dan ungu. Buahnya buni, bulat, diameter ± 1&nbsp;cm, masih muda hijau setelah tua jingga. Bijinya bulat telur, diameter ± 5&nbsp;mm, hijau bergaris putih dengan akar tunggang dan berwarna putih kotor.<ref name="ciri">[https://www.researchgate.net/profile/Ria-Cahyaningsih/publication/322651983_Jalur_Wisata_Tumbuhan_Obat_di_Kebun_Raya_Bogor/links/63a56ddf03aad5368e335dd1/Jalur-Wisata-Tumbuhan-Obat-di-Kebun-Raya-Bogor.pdf#page=47/ Hidayat, S. ,dkk.: "Jalur Wisata Tumbuhan Obat di Kebun Raya Bogor, halaman 204-205. LIPI Press, 2016]</ref>


== Khasiat ==
== Khasiat ==
Daun ''Clausena excavata'' berkhasiat sebagai obat luka baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 5 gram daun segar, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan pada luka dan dibalut dengan kain bersih.
Daun tikusan dapat digunakan dalam pengobatan demam, disentri, mencret dan sakit kuning. Daun ''Clausena excavata'' juga berkhasiat sebagai obat luka baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 5 gram daun segar, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan pada luka dan dibalut dengan kain bersih.<ref name="ciri" />

Di daerah Jawa, tanaman ini diolah menjadi obat batuk dan penghangat tubuh. ''Clausena excavata'' juga mengandung senyawa yang memiliki beragam bioaktivitas seperti anti kanker, anti fungal, anti platelet, anti micobacterial, anti plasmodial, anti obesitas, anti inflamasi, dan anti diabetes.<ref name="senyawa">[https://jurnal.unidha.ac.id/index.php/jppie/article/view/579/368/ Maidawati: "Identifikasi dan Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Sicerek (''Clausena excavata''), ''JPPIE'', 1(2):98-104,2022]</ref>


== Kandungan Kimia ==
== Kandungan Kimia ==
Daun ''Clausena excavata'' mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Pengujian fitokimia dan analisa spektroskopi FTIR menunjukkan bahwa ekstrak daun ''Clausena excavata'' mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, kumarin dan tanin.<ref name="senyawa" />
{{Taxonbar|from=Q6854041}}

== Referensi ==
{{Reflist}}


[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Clausena]]

Revisi terkini sejak 30 Juni 2024 14.23

Tikusan
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Clausena excavata

Burm.f.[1]
  • Amyris graveolens Buch.-Ham. ex Steud.
  • Amyris punctata Roxb. ex Colebr.
  • Amyris sumatrana Roxb.
  • Clausena javanensis Raeusch. ex DC.
  • Clausena javensis J.F.Gmel.
  • Clausena lunulata Hayata
  • Clausena moningerae Merr.
  • Clausena punctata (Roxb.) Wight & Arn. ex Steud.
  • Clausena sumatrana (Roxb.) Wight & Arn. ex Steud.
  • Clausena tetramera Hayata
  • Cookia anisodora Blanco
  • Cookia anisum-olens Blanco
  • Cookia graveolens Wight & Arn.
  • Cookia punctata Retz.
  • Gallesioa graveolens M.Roem.
  • Lawsonia falcata Lour.

Tikusan (Clausena excavata) adalah salah satu spesies tanaman. Tanaman ini ditemukan di daerah Sumatera dan Jawa dengan nama daerah yang berbeda-beda, yaitu kayèe kunyèt (Aceh); siciriak (Minangkabau); sicerek (Melayu); ki bajetah (Sunda) dan tikusan (Jawa Tengah). Tanaman ini merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi 2–3 m dengan batang bulat, bercabang, berbulu, berkayu dan hijau kotor. Sedangkan daunnya majemuk, menyirip ganjil, berseling, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 4 - 71/2 cm, lebar 2–4 cm, tangkai pendek, permukaan berbulu halus dan hijau. Bunga tanaman ini majemuk dan berbentuk malai, berada pada ketiak daun dan di ujung batang, berbulu dengan panjang ± 10 cm. Kelopak bunga berbulu, berlekatan, ujung bertajuk, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, berwarna putih. Tangkai benang sari putih, kepala sari kuning keputih-putihan, tangkai putik hijau kekuningan, kepala putik kuning dan ungu. Buahnya buni, bulat, diameter ± 1 cm, masih muda hijau setelah tua jingga. Bijinya bulat telur, diameter ± 5 mm, hijau bergaris putih dengan akar tunggang dan berwarna putih kotor.[2]

Daun tikusan dapat digunakan dalam pengobatan demam, disentri, mencret dan sakit kuning. Daun Clausena excavata juga berkhasiat sebagai obat luka baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 5 gram daun segar, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan pada luka dan dibalut dengan kain bersih.[2]

Di daerah Jawa, tanaman ini diolah menjadi obat batuk dan penghangat tubuh. Clausena excavata juga mengandung senyawa yang memiliki beragam bioaktivitas seperti anti kanker, anti fungal, anti platelet, anti micobacterial, anti plasmodial, anti obesitas, anti inflamasi, dan anti diabetes.[3]

Kandungan Kimia

[sunting | sunting sumber]

Pengujian fitokimia dan analisa spektroskopi FTIR menunjukkan bahwa ekstrak daun Clausena excavata mengandung saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, kumarin dan tanin.[3]


Referensi

[sunting | sunting sumber]