Lompat ke isi

Maulana Hasanuddin dari Banten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhiyan216 (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Raden Salman (bicara | kontrib)
→‎Masa Pemerintahan: Penghapusan silsilah
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(21 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
{{untuk|pengertian lain|Hasanuddin (disambiguasi)}}
{{untuk|pengertian lain|Hasanuddin (disambiguasi)}}
{{refimprove}}
{{refimprove}}
{{Hiperbolis}}

{{Infobox religious biography
{{Infobox royalty
| name = Maulana Hasanuddin
| honorific-prefix =
| name = ''Sultan Maulana Syarif Hasanuddin Al-Bantani''
| title = [[Sultan]]<br>[[Syarif]]
| image =Maulana Hasanuddin of Banten.jpg
| succession = [[Daftar Sultan Banten|Sultan Banten]]
| alt =
| image = Maulana Hasanuddin of Banten.jpg
| caption =Lukisan Potret Maulana Hasanuddin
| reign = 1552&ndash;1570
| predecessor = Jabatan Baru
| religion = [[Islam]]
| successor = [[Maulana Yusuf dari Banten|Maulana Yusuf]]
| denomination = [[Sunni]]
| succession1 =
| known_for = [[Wali Songo]]
| birth_name = Maulana Hasanuddin
| reign1 =
| predecessor1 =
| birth_date = 1478
| birth_place =
| successor1 =
| death_date = 1570
| spouse =
| issue = [[Maulana Yusuf dari Banten]]<br>Pangeran Sunyararas
| death_place = [[Berkas:Flag of the Sultanate of Banten.svg|25px]] [[Keraton Surosowan|Surasowan]], [[Kesultanan Banten]]
| children = *[[Maulana Yusuf dari Banten]]
| house = [[Al Bantani]]
| father = [[Sunan Gunung Jati]]
*[[Pangeran Sunyararas dari Tanara]]
| mother = Nyai Ratu Kawunganten
*[[Waliyuddin dari Banten]] Pangeran Jaga Lautan
| full_name =
| father = [[Syarif Abdullah]]
| birth_date = 1478
| mother = [[Nyai Kawunganten]]
| spouse =
| birth_place =
| death_date = {{death year and age|1570|1478}}
|predecessor=[[Syarif Abdullah/Sultan Malaka]]
|successor=[[Abu al-Mafakhir dari Banten]]
| death_place = [[Kesultanan Banten]]
| date of burial =
|office1=Pendiri [[Kesultanan Banten]]
| place of burial = [[Masjid Agung Banten]], [[Serang]]
|term_start1=1552
| religion = [[Islam Sunni]]
|term_end1=1570
|predecessor1=Jabatan Baru
|successor1=[[Maulana Yusuf]]
|title=
|region=
|dynasty=[[Wangsa Banten|Hasan al-Bantani]]
}}
}}
[[Sultan]] ''[[Syarif]]'' '''Maulana Hasanuddin dari Banten''' adalah Sultan pertama sekaligus pendiri [[Kesultanan Banten]]. Ia juga bergelar '''Pangeran Sabakingking''' dan memerintah di Banten dalam rentang waktu 1552 – 1570 M.
[[Berkas:Grave of Maulana Hasanuddin, Indonesia Tanah Airku, p88.jpg|jmpl|Makam Maulana Hasanuddin, tahun 1950-an]]
''Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh [[Maulana Hasanuddin|as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin]] [[Suku Banten|al-Bantani]]'' atau disingkat Maulana Syarif Hasanuddin merupakan seorang pendiri [[Kesultanan Banten]]. Ia juga bergelar '''''Pangeran Sabakingking''''' dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu [[1552]] - [[1570]]. Beliau merupakan putra dari Sultan Malaka yaitu Syarif Abdullah. Beliau juga menjadi menantu dari Sunan Gunung Jati dan ditugasi untuk memimpin daerah Banten.

Nama Hasanuddin berasal dari dua kata yaitu Hasan dan ad-Din. Hasan diambil dari salah satu keturunan Imam Ali bin Abi Thalib yaitu Hasan bin Ali sementara ad-Din bisa bermakna agama atau pemerintahan. Jika digabung dua kata itu bermakna pemerintahan/kekuasaan Hasan. Nama Hasanuddin sekaligus menegaskan jalur keturunan pendiri Kesultanan Banten yaitu dari jalur Imam Hasan bin Ali.


== Masa Pemerintahan ==
== Masa Pemerintahan ==
Baris 47: Baris 39:


Di tangan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten dikenal sebagai bandar besar yang menjadi persinggahan utama dan penghubung antara pedagang dari Arab, Parsi, India dan Cina dengan negara-negara di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Banten juga menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Di era Sultan Maulana Hasanuddin pula, Banten dapat melepaskan diri dari Demak pada 1568 M. Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten. Ia juga dikenal sebagai Pangeran Surosowan karena telah mendirikan Keraton Surosowan.{{Butuh rujukan}}
Di tangan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten dikenal sebagai bandar besar yang menjadi persinggahan utama dan penghubung antara pedagang dari Arab, Parsi, India dan Cina dengan negara-negara di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Banten juga menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Di era Sultan Maulana Hasanuddin pula, Banten dapat melepaskan diri dari Demak pada 1568 M. Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten. Ia juga dikenal sebagai Pangeran Surosowan karena telah mendirikan Keraton Surosowan.{{Butuh rujukan}}

'''SILSILAH :'''

* Kanjeng Nabi Muhammad SAW
* Syarifah Fatimah Az-Zahra
* Imam Hasan As-sibith
* Syarif Hasan Al-Mutsanna (Syarif Mekah ke-1)
* Syarif Abdullah Al-kamil / Al-mahdi (Syarif Mekah ke-3)
* Syarif Musa Al-jaun (Syarif Mekah ke-7)
* Syarif Abdullah Al-kiram (Syarif Mekah ke-9)
* Syarif Musa (Syarif Mekah ke-12)
* Syarif Muhammad Ats-Tsa-ir (Syarif Mekah ke-21)
* Syarif Abdullah (Syarif Mekah ke-22)
* Ali
* Sulaiman
* Husin
* Isa
* Abdul Karim
* Mutha’in
* Idris
* Syarif Mekah Qatadah (Syarif Mekah ke-43)
* Ali
* Hasan
* Abi Nami
* Abi Dzabih Muhammad
* Athifah
* Muhammad
* Jarullah Abdul Aziz
* Syarif Abdullah (Sultan Malaka)
* Maulana Hasanuddin
Silsilah ini disusun berdasarkan kajian nasab Sayyid Yusuf al-Angawi Sumenep yang disusun oleh Sayyid Salim bin Ahmad bin Jindan dan Habib Alwi bin Abi Bakri bin Bil Faqqih. Selain disusun oleh ahli nasab dari tokoh Alawiyin, nasab di atas juga telah disempurnakan berdasarkan kajian nasab Keluarga Besar Anggawangsa Anggawi al-Hasani Surabaya yang menurunkan para Adipati, Tumenggung hingga Wedana di Jawa Timur. Keluarga Besar Anggawangsa sendiri merupakan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa utamanya dari jalur Pangeran Purbaya. Anak keturunan Pangeran Purbaya di Jawa Timur menggunakan gelar MAS yang merupakan singkatan dari Maulana Syarif. Sebagian besar dari keturunan itu banyak yang dimakamkan di Pemakaman Boto Putih dan satu komplek dengan makam Sultan Banten terakhir yaitu Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin.

Jalur Athifah ini juga dikuatkan dengan keberadaan makam salah satu keturunan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Muhammad Atif di Tangerang. Nama Muhammad Atif di nisbatkan dari nama leluhurnya yaitu Athifah bin Abi Dzabih Muhammad.


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi terkini sejak 2 Juli 2024 13.03

Maulana Hasanuddin
Sultan
Syarif
Sultan Banten
Berkuasa1552–1570
PendahuluJabatan Baru
PenerusMaulana Yusuf
Kelahiran1478
Kematian1570 (umur 91–92)
Kesultanan Banten
Pemakaman
KeturunanMaulana Yusuf dari Banten
Pangeran Sunyararas
WangsaAl Bantani
AyahSunan Gunung Jati
IbuNyai Ratu Kawunganten
AgamaIslam Sunni

Sultan Syarif Maulana Hasanuddin dari Banten adalah Sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar Pangeran Sabakingking dan memerintah di Banten dalam rentang waktu 1552 – 1570 M.

Masa Pemerintahan

Maulana Hasanuddin merupakan pendiri sekaligus sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1527 setelah merebut wilayah Banten Girang dari Pucuk Umun. Banten Girang kemudian menjadi wilayah pertama dari Kesultanan Banten.[1]

Di bawah pemerintahannya, Kesultanan Banten mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang. Kesultanan Banten adalah kerajaan maritim yang mengandalkan perdagangan untuk menopang perekonomian kerajaan. Untuk memudahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui Selat Sunda, pusat pemerintahannya kemudian dipindahkan dari pedalaman Banten Girang ke pesisir.[butuh rujukan]

Di kawasan teluk Banten, Maulana Hasanuddin membangun tiga institusi penting sebagai motor perubahan kerajaannya. Tiga institusi tersebut adalah masjid (sebagai basis kegiatan sosial keagamaan), Kraton Surosowan (pusat pemerintahan), dan pelabuhan (sentra ekonomi).[butuh rujukan]

Di tangan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten dikenal sebagai bandar besar yang menjadi persinggahan utama dan penghubung antara pedagang dari Arab, Parsi, India dan Cina dengan negara-negara di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Banten juga menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Di era Sultan Maulana Hasanuddin pula, Banten dapat melepaskan diri dari Demak pada 1568 M. Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten. Ia juga dikenal sebagai Pangeran Surosowan karena telah mendirikan Keraton Surosowan.[butuh rujukan]

Rujukan

  1. ^ BPS Provinsi Banten (2019). Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019 (PDF). Dinas Pariwisata Provinsi Banten. hlm. 48. 
Gelar kebangsawanan
Resimen baru Penguasa Banten
1552–1570
Diteruskan oleh:
Maulana Yusuf

Wangsa: Hasan al-Bantani