Lompat ke isi

Curug Citambur: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°11′33.6″S 107°14′03.09″E / 7.192667°S 107.2341917°E / -7.192667; 107.2341917
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q10976601
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox waterfall
'''Curug Citambur''', sebuah [[air terjun]] yang ketinggiannya kira-kira 100 meter di Desa Karang Jaya, Kec. Pagelaran, [[Cianjur]] Selatan. Airnya sangat dingin dan tak ada yang berani bermandi di air jatuhannya. Dipastikan badan akan terasa sakit sekali bila tertimpa air jatuhan karena volumenya cukup besar, jauh lebih besar dan tinggi dari Curug Cimahi di daerah Cisarua, Kab. Bandung.
| name = Curug Citambur
| photo = Berkas:Waterfall citambur.jpg
| photo_caption = Curug Citambur
| location = [[Karangjaya, Pasirkuda, Cianjur|Desa Karangjaya]], [[Pasirkuda, Cianjur|Kecamatan Pasirkuda]], [[Kabupaten Cianjur]], [[Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| coords = {{coord|7|11|33.6|S|107|14|03.09|E|type:waterbody_region:ID|display=inline,title}}
| watercourse = Sungai Citambur
| type = Plunge
| height = {{convert|130|m|ft|0}}
| width =
| height_longest =
| average_width =
| number_drops = 3 (Tiga)
| average_flow =
|website =
}}
'''Curug Citambur''' adalah sebuah curug atau [[air terjun]] yang ketinggiannya kira-kira 130 meter di [[Kabupaten Cianjur]] bagian Selatan, [[Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Curug Citambur memiliki tiga tingkatan [[air terjun]] dimana tingkat pertama berketinggian 12 meter sedangkan tingkat kedua berketinggian 116 meter dan yang paling tas adalah 2 meter.<ref>[http://reswaraku.blogspot.co.id/2014/08/jalan-jalan-ke-curug-citambur-curug-di.html Jalan-jalan ke Curug Citambur]</ref> Air curug yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 [[Mdpl]]<ref>[http://www.mongabay.co.id/2016/07/18/mongabay-travel-menikmati-segarnya-curug-citambur/ Menikmati Segarnya Curug Citambur]</ref> ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan. Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh. Curug Citambur yang dibatasai tebing curam dan debit air yang besar akan sangat berbahaya jika berada dibawah guyuran airnya.


Selain itu, curug ini memiliki keindahan yang membuat terpana.
Air terjun yang lokasinya selatan Ciwidey, Kab. Bandung, yang jaraknya kira-kira 40 km itu, berpanorama indah. Sekitar curug selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya begitu keras dan sesekali diselingi suara burung kutilang, seakan memperkaya simfoni suara alam kawasan itu.


== Cerita Rakyat ==
Berada di sana serasa di alam yang masih “perawan”, belum banyak disentuh tangan manusia. Objek wisata itu masih eksotis. Ada dua versi, kenapa curug itu bernama Citambur. Dargana, Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Karang Jaya menjelaskan, kata orang tua dulu, setiap air terjun yang jatuh ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti tambur.
Ada dua versi kenapa curug itu bernama Curug Citambur. Versi pertama karena pada zaman dahulu suara setiap air yang jatuh dari atas curug ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti suara Tambur, sebuah alat musik tabuh yang dipukul. Seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi. Versi lain, curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di [[Pasirkuda, Cianjur|Pasirkuda]], yang kini termasuk Desa Simpang dan [[Karangjaya, Pasirkuda, Cianjur|Desa Karangjaya]]. Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja. Sementara itu, nama [[Pasirkuda, Cianjur|Pasirkuda]] karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda. Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu ditengarai dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur. Namun belum diketahui sejarah dan masa keberlangsungan Kerajaan Tanjung Anginan.


== Lokasi ==
Saat itu, mungkin volume air terjun jauh lebih besar dari sekarang dan kolamnya cukup luas sehingga menimbulkan bunyi seperti alat musik tabuh yang dipukul setiap air menimpa kolam. Seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi.
Curug Citambur berlokasi di [[Karangjaya, Pasirkuda, Cianjur|Desa Karangjaya]], [[Pasirkuda, Cianjur|Kecamatan Pasirkuda]], [[Kabupaten Cianjur]], [[Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].


== Aksesbilitas ==
arah_curug_citambur.jpgVersi lain, curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di Pasirkuda, yang kini termasuk Desa Simpang dan Karang Jaya, Kec. Pagelaran. Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja. Sementara itu, nama Pasirkuda karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda.
Rute yang ditempuh untuk menuju Curug ini bisa diambil dari arah [[Bandung]] menuju ke Soreang lalu diteruskan ke wilayah Pasir Jambu kemudian Ciwidey. Selanjutnya ambilah rute menuju Wisata Alam Situ Patengan, sebelum sampai akan melewati pertigaan dekat kantor Kecamatan Rancabali. Beloklah menuju ke arah kanan yaitu ke arah Perkebunan Teh Sinumbra dengan waktu tempuh sekitar kurang lebih 1,5 jam untuk melaju ke [[Karangjaya, Pasirkuda, Cianjur|Desa Karangjaya]] . Apabila Anda telah sampai di Kantor [[Karangjaya, Pasirkuda, Cianjur|Desa Karangjaya]], yang mana tempatnya berada didepan pintu masuk menuju Curug Citambur. Dari gerbang tersebut perjalanan masih sekitar 200 meter hingga tempat parkir yang telah tersediakan. Yang terakhir dilanjutkan berjalan kaki dari parkir ke area Curug.


== Pranala luar ==
Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu ditengarai dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur.
* {{id}} [http://cianjurtiger.goodforum.net/t97-pesona-curug-citambur Pesona Curug Citambur] (diakses tanggal 9 November 2011)]


== Referensi ==
Namun, baik Dargana maupun Kepala Desa Karang Jaya, Kec. Pagelarang, Kab. [[Cianjur]], Dudih Rachmansyah tidak mengetahui, abad ke berapa Kerajaan Tanjung Anginan berdiri. Dalam buku-buku sejarah yang ada pun tak dikenal kerajaan tersebut. Mungkin, Kerajaan Tanjung Anginan sebuah legenda. Hanya yang pasti, kata Dedih, di Curug Citambur sesekali ada yang bertapa. Mereka sepertinya menganggap di curug itu ada kekuatan supranatural.
{{reflist}}

MESKI Curug Citambur yang memesona belum diberdayakan secara optimal, terlebih bisa ikut membantu menyejahterakan warga sekitar, tetapi penduduk di sana berkeyakinan satu saat air terjun tersebut bisa membebaskan warga dari lilitan kemiskinan.

Yayan Rohyana, tokoh masyarakat Karang Jaya mengungkapkan, menurut orang tua, paling tidak ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain, jika ada pihak luar yang mau menata.

Pendapat itu bisa dipahami, terlebih jika menelusuri wilayah selatan, mulai dari Ciwalini, Kab. [[Bandung]]-Pagelaran-Sindangbarang-Cidaun-Narigul, Kab. Cianjur-Ciwalini (jalur melingkar) banyak objek wisata yang potensial yang belum diberdayakan.

== Sumber ==
* [http://cianjurtiger.goodforum.net/t97-pesona-curug-citambur Pesona Curug Citambur] (diakses tanggal 9 November 2011)

{{stub}}


[[Kategori:Air terjun di Indonesia]]
[[Kategori:Air terjun di Indonesia]]
[[Kategori:Kabupaten Cianjur]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]

Revisi terkini sejak 6 Juli 2024 23.14

Curug Citambur
Curug Citambur
LokasiDesa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Koordinat7°11′33.6″S 107°14′03.09″E / 7.192667°S 107.2341917°E / -7.192667; 107.2341917
TipePlunge
Tinggi total130 meter (427 ft)
Jumlah titik3 (Tiga)
Anak sungaiSungai Citambur

Curug Citambur adalah sebuah curug atau air terjun yang ketinggiannya kira-kira 130 meter di Kabupaten Cianjur bagian Selatan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Curug Citambur memiliki tiga tingkatan air terjun dimana tingkat pertama berketinggian 12 meter sedangkan tingkat kedua berketinggian 116 meter dan yang paling tas adalah 2 meter.[1] Air curug yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 Mdpl[2] ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan. Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh. Curug Citambur yang dibatasai tebing curam dan debit air yang besar akan sangat berbahaya jika berada dibawah guyuran airnya.

Selain itu, curug ini memiliki keindahan yang membuat terpana.

Cerita Rakyat

[sunting | sunting sumber]

Ada dua versi kenapa curug itu bernama Curug Citambur. Versi pertama karena pada zaman dahulu suara setiap air yang jatuh dari atas curug ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti suara Tambur, sebuah alat musik tabuh yang dipukul. Seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi. Versi lain, curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di Pasirkuda, yang kini termasuk Desa Simpang dan Desa Karangjaya. Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja. Sementara itu, nama Pasirkuda karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda. Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu ditengarai dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur. Namun belum diketahui sejarah dan masa keberlangsungan Kerajaan Tanjung Anginan.

Curug Citambur berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Aksesbilitas

[sunting | sunting sumber]

Rute yang ditempuh untuk menuju Curug ini bisa diambil dari arah Bandung menuju ke Soreang lalu diteruskan ke wilayah Pasir Jambu kemudian Ciwidey. Selanjutnya ambilah rute menuju Wisata Alam Situ Patengan, sebelum sampai akan melewati pertigaan dekat kantor Kecamatan Rancabali. Beloklah menuju ke arah kanan yaitu ke arah Perkebunan Teh Sinumbra dengan waktu tempuh sekitar kurang lebih 1,5 jam untuk melaju ke Desa Karangjaya . Apabila Anda telah sampai di Kantor Desa Karangjaya, yang mana tempatnya berada didepan pintu masuk menuju Curug Citambur. Dari gerbang tersebut perjalanan masih sekitar 200 meter hingga tempat parkir yang telah tersediakan. Yang terakhir dilanjutkan berjalan kaki dari parkir ke area Curug.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]