Lompat ke isi

Meester in de Rechten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
 
(25 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{confused|Mister, sebutan "tuan" dalam bahasa Inggris}}
'''''Meester in de Rechten''''' (disingkat '''Mr.''') adalah sebuah [[gelar]] yang diperoleh seseorang setelah menyelesaikan studinya dalam [[ilmu hukum]] pada sebuah [[universitas]] yang mengikuti sistem yang berlaku di [[Belanda]] dan [[Belgia]]. Dalam bahasa Belanda, gelar ini berarti "Magister dalam ilmu hukum". Pada praktiknya, gelar ini biasa disingkat menjadi ''Meester'', saja seperti misalnya "Meester Moh. Yamin" atau "Meester Cornelis". Gelar ini biasa disingkat menjadi Mr. dan ditulis di depan nama seseorang.
'''''Meester in de Rechten''''' (disingkat '''Mr.''', '''M.L.''' atau '''LL.M.'''; [[Latin]]: ''{{lang|la|Magister Legum}}'' atau ''{{lang|la|Legum Magister}}'') adalah sebuah [[gelar]] yang diperoleh seseorang setelah menyelesaikan studinya dalam [[ilmu hukum]] pada sebuah [[universitas]] yang mengikuti sistem yang berlaku di [[Belanda]] dan [[Belgia]]. Dalam bahasa Belanda, gelar ini berarti "Magister dalam ilmu hukum". Pada praktiknya, gelar ini biasa ditulis sebagai ''Meester'', saja, seperti misalnya "[[Mohammad Yamin|Meester Moh. Yamin]]" atau "[[Meester Cornelis Senen|Meester Cornelis]]". Gelar ini biasa disingkat menjadi Mr. dan ditulis di depan nama seseorang.


Di Belanda maupun di Indonesia, ketika sistem pendidikan Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh sistem Belanda, gelar "Mr." ini setara dengan gelar S-2 (magister), seperti contohnya gelar M.A. dalam ilmu Hukum (LLM) di negara-negara yang berbahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]].
Di Belanda maupun di Indonesia, ketika sistem pendidikan Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh sistem Belanda, gelar "Mr." ini setara dengan gelar S-2 (magister), seperti contohnya gelar MA dalam ilmu Hukum (LLM) di negara-negara yang berbahasa [[Bahasa Inggris|Inggris]].


Di [[Indonesia]] setelah zaman kemerdekaan, gelar ini diganti dengan gelar [[Sarjana Hukum]] yang kurang lebih bisa dikatakan merupakan terjemahan bebas gelar dalam [[bahasa Belanda]] ini. Perbedaannya ialah bahwa di Indonesia, gelar ini ditulis setelah nama seseorang, dan derajatnya menurun hingga menjadi gelar S-1.
Di [[Indonesia]] setelah zaman kemerdekaan, gelar ini diganti dengan gelar [[Sarjana Hukum]] yang kurang lebih bisa dikatakan merupakan terjemahan bebas gelar dalam [[bahasa Belanda]] ini. Perbedaannya ialah bahwa di Indonesia, gelar ini ditulis setelah nama seseorang, dan derajatnya menurun hingga menjadi gelar S-1. Penggunaan gelar Mr. untuk lulusan fakultas hukum di Indonesia secara resmi digantikan dengan gelar SH melalui Keputusan Presiden Nomor 265 Tahun 1962.<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=21 Mei 1983|title=Selamat tinggal Drs dan Ir|url=https://majalah.tempo.co/read/pendidikan/44152/selamat-tinggal-drs-dan-ir|work=[[Tempo.co]]|access-date=20 September 2020}}</ref>

== Definisi ==
Untuk menjadi seorang pengacara dan praktisi hukum di kebanyakan negara bagian atau negara, seorang individu pertama-tama harus mendapatkan gelar hukum. Di sebagian besar negara [[hukum umum]], [[Bachelor of Laws]] (LL.B.) diperlukan. Di Amerika Serikat, [[Juris Doctor]] (J.D.) umumnya merupakan persyaratan untuk mempraktikkan hukum.<ref>{{cite web|title=So, You Want to Become a Lawyer – University of Toronto Faculty of Law|url=http://www.law.utoronto.ca/admissions/youth-outreach/so-you-want-become-lawyer|website=law.utoronto.ca}}</ref><ref name="aaude2008">{{cite web|last=Association of American Universities Data Exchange|title=Glossary of Terms for Graduate Education|url=http://aaude.org/documents/public/reference/glossary-graded.doc|access-date=2010-09-01}}{{Dead link|date=March 2020|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref><ref name="nsf2006">{{cite journal|last=National Science Foundation|year=2006|title=Time to Degree of U.S. Research Doctorate Recipients|url=https://www.nsf.gov/statistics/infbrief/nsf06312/nsf06312.pdf|journal=InfoBrief, Science Resource Statistics|series=NSF|volume=06-312|page=7|archive-url=https://web.archive.org/web/20160308130032/http://spellmirelaw.com/|archive-date=8 March 2016|url-status=dead}} Under "Data notes" this article mentions that the J.D. is a professional doctorate.</ref><ref name="sdcba1969">{{cite web|last=San Diego County Bar Association|year=1969|title=Ethics Opinion 1969-5|url=http://www.sdcba.org/ethics/ethicsopinion69-5.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20030411105023/http://www.sdcba.org/ethics/ethicsopinion69-5.html|archive-date=11 April 2003|access-date=2008-05-26|url-status=dead}}. Under "other references" differences between academic and professional doctorates, and contains a statement that the J.D. is a professional doctorate</ref><ref name="gfme2008">{{cite web|last=German Federal Ministry of Education|title=U.S. Higher Education / Evaluation of the Almanac Chronicle of Higher Education|url=http://www.blk-bonn.de/papers/hochschulsystem_usa.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20080413192035/http://www.blk-bonn.de/papers/hochschulsystem_usa.pdf|archive-date=April 13, 2008|access-date=2008-05-26}} Report by the German Federal Ministry of Education analysing the Chronicle of Higher Education from the U.S. and stating that the J.D. is a professional doctorate.</ref><ref name="eb2002">{{cite book|year=2002|title=Encyclopædia Britannica|volume=3|page=962:1a}}</ref><ref name="usdoe2008">{{cite web|last=U.S. Department of Education|year=2008|title=USNEI-Structure of U.S. Education - Graduate/Post Education Levels|url=http://www.ed.gov/about/offices/list/ous/international/usnei/us/edlite-professional-studies.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20071214142648/http://www.ed.gov/about/offices/list/ous/international/usnei/us/edlite-professional-studies.html|archive-date=2007-12-14|access-date=2008-05-25}}</ref><ref name="cbb1999">{{cite book|last=College Blue Book|year=1999|title=Degrees Offered by College and Subject|location=New York|publisher=MacMillan|page=817}}</ref> Beberapa yurisdiksi, seperti Kanada dan Australia, memerlukan LL.B. atau J.D.<ref name="unimelb2008">{{cite web|last=University of Melbourne|title=About Use – The Melbourne JD|url=http://jd.law.unimelb.edu.au/go/about-us/melbourne-jd|archive-url=https://archive.today/20071217124015/http://jd.law.unimelb.edu.au/go/about-us/melbourne-jd|archive-date=17 December 2007|access-date=2008-05-26|url-status=dead}}</ref> Individu dengan gelar sarjana hukum biasanya harus lulus serangkaian ujian tambahan untuk memenuhi syarat sebagai pengacara.<ref>{{cite web|title=North Carolina Board of Law Examiners|url=http://www.ncble.org/}}</ref><ref>{{cite web|last=itembridge.com|title=VBBE – Welcome|url=http://barexam.virginia.gov/|website=barexam.virginia.gov}}</ref><ref>{{cite web|title=Admission Requirements|url=http://admissions.calbar.ca.gov/Requirements.aspx|archive-url=https://web.archive.org/web/20100914204116/http://admissions.calbar.ca.gov/Requirements.aspx|archive-date=14 September 2010|access-date=2010-09-24|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite web|title=BOLE- OFFICIAL PAGE NEW YORK STATE BAR EXAMINATION|url=http://www.nybarexam.org/|website=nybarexam.org}}</ref>

Program LL.M. adalah program pascasarjana, biasanya untuk individu yang memiliki gelar sarjana hukum atau memiliki kualifikasi sebagai pengacara. Kata ''legum'' adalah bentuk jamak genitif dari kata Latin ''lex'' dan berarti "hukum"". Bila digunakan dalam bentuk jamak, ini menandakan kumpulan hukum tertentu, berbeda dengan konsep kolektif umum yang terkandung dalam kata ''jus'', dari yang dimana kata "juris" dan "justice" berasal.


== Tokoh nasional ==
== Tokoh nasional ==
Beberapa tokoh nasional Indonesia yang memiliki gelar ini, antara lain:
Beberapa tokoh nasional Indonesia yang memiliki gelar ini, antara lain:
* [[Alexander Andries Maramis]]
* [[Arnold Mononutu]]
* [[Achmad Soebardjo]]
* [[Achmad Soebardjo]]
* [[Aisyah Aminy]]
* [[Amir Sjarifoeddin]]
* [[Amir Sjarifoeddin]]
* [[Assaat]]
* [[Assaat]]
* [[Johannes Latuharhary]]
* [[Iwa Kusumasumantri]]
* [[Kasman Singodimedjo]]
* [[Kasman Singodimedjo]]
* [[Lambertus Nicodemus Palar]]
* [[Mohamad Nazief]]
* [[Mohamad Roem]]
* [[Mohamad Roem]]
* [[Moh. Yamin]]
* [[Mohammad Yamin]]
* [[Oei Tjoe Tat]]
* [[Sjafruddin Prawiranegara]]
* [[Sjafruddin Prawiranegara]]
* [[Soepomo]]
* [[Tan Po Gwan]]
* [[Yap Thiam Hien]]
* [[Laili Roesad]]


== Referensi ==
[[Kategori:Gelar akademik]]
{{reflist}}


[[cs:Master of Laws]]
[[Kategori:Gelar akademik]]
[[Kategori:Pendidikan hukum]]
[[da:Master of Laws]]
[[de:Master of Laws]]
[[en:Master of Laws]]
[[fr:Master of Laws]]
[[hu:LLM]]
[[it:Master of Laws]]
[[ja:修士 (法学)]]
[[lt:Teisės magistras]]
[[nl:Meester in de rechten]]
[[pl:LLM]]
[[pt:Mestrado em Direito]]
[[ro:LLM]]
[[ru:Магистр права]]
[[sv:Master of Laws]]
[[tr:LLM]]
[[uk:Магістр права]]

Revisi terkini sejak 7 Juli 2024 12.38

Meester in de Rechten (disingkat Mr., M.L. atau LL.M.; Latin: Magister Legum atau Legum Magister) adalah sebuah gelar yang diperoleh seseorang setelah menyelesaikan studinya dalam ilmu hukum pada sebuah universitas yang mengikuti sistem yang berlaku di Belanda dan Belgia. Dalam bahasa Belanda, gelar ini berarti "Magister dalam ilmu hukum". Pada praktiknya, gelar ini biasa ditulis sebagai Meester, saja, seperti misalnya "Meester Moh. Yamin" atau "Meester Cornelis". Gelar ini biasa disingkat menjadi Mr. dan ditulis di depan nama seseorang.

Di Belanda maupun di Indonesia, ketika sistem pendidikan Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh sistem Belanda, gelar "Mr." ini setara dengan gelar S-2 (magister), seperti contohnya gelar MA dalam ilmu Hukum (LLM) di negara-negara yang berbahasa Inggris.

Di Indonesia setelah zaman kemerdekaan, gelar ini diganti dengan gelar Sarjana Hukum yang kurang lebih bisa dikatakan merupakan terjemahan bebas gelar dalam bahasa Belanda ini. Perbedaannya ialah bahwa di Indonesia, gelar ini ditulis setelah nama seseorang, dan derajatnya menurun hingga menjadi gelar S-1. Penggunaan gelar Mr. untuk lulusan fakultas hukum di Indonesia secara resmi digantikan dengan gelar SH melalui Keputusan Presiden Nomor 265 Tahun 1962.[1]

Untuk menjadi seorang pengacara dan praktisi hukum di kebanyakan negara bagian atau negara, seorang individu pertama-tama harus mendapatkan gelar hukum. Di sebagian besar negara hukum umum, Bachelor of Laws (LL.B.) diperlukan. Di Amerika Serikat, Juris Doctor (J.D.) umumnya merupakan persyaratan untuk mempraktikkan hukum.[2][3][4][5][6][7][8][9] Beberapa yurisdiksi, seperti Kanada dan Australia, memerlukan LL.B. atau J.D.[10] Individu dengan gelar sarjana hukum biasanya harus lulus serangkaian ujian tambahan untuk memenuhi syarat sebagai pengacara.[11][12][13][14]

Program LL.M. adalah program pascasarjana, biasanya untuk individu yang memiliki gelar sarjana hukum atau memiliki kualifikasi sebagai pengacara. Kata legum adalah bentuk jamak genitif dari kata Latin lex dan berarti "hukum"". Bila digunakan dalam bentuk jamak, ini menandakan kumpulan hukum tertentu, berbeda dengan konsep kolektif umum yang terkandung dalam kata jus, dari yang dimana kata "juris" dan "justice" berasal.

Tokoh nasional

[sunting | sunting sumber]

Beberapa tokoh nasional Indonesia yang memiliki gelar ini, antara lain:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Administrator (21 Mei 1983). "Selamat tinggal Drs dan Ir". Tempo.co. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  2. ^ "So, You Want to Become a Lawyer – University of Toronto Faculty of Law". law.utoronto.ca. 
  3. ^ Association of American Universities Data Exchange. "Glossary of Terms for Graduate Education". Diakses tanggal 2010-09-01. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ National Science Foundation (2006). "Time to Degree of U.S. Research Doctorate Recipients". InfoBrief, Science Resource Statistics. NSF. 06-312: 7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 March 2016.  Under "Data notes" this article mentions that the J.D. is a professional doctorate.
  5. ^ San Diego County Bar Association (1969). "Ethics Opinion 1969-5". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2003. Diakses tanggal 2008-05-26.  . Under "other references" differences between academic and professional doctorates, and contains a statement that the J.D. is a professional doctorate
  6. ^ German Federal Ministry of Education. "U.S. Higher Education / Evaluation of the Almanac Chronicle of Higher Education" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal April 13, 2008. Diakses tanggal 2008-05-26.  Report by the German Federal Ministry of Education analysing the Chronicle of Higher Education from the U.S. and stating that the J.D. is a professional doctorate.
  7. ^ Encyclopædia Britannica. 3. 2002. hlm. 962:1a. 
  8. ^ U.S. Department of Education (2008). "USNEI-Structure of U.S. Education - Graduate/Post Education Levels". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-14. Diakses tanggal 2008-05-25. 
  9. ^ College Blue Book (1999). Degrees Offered by College and Subject. New York: MacMillan. hlm. 817. 
  10. ^ University of Melbourne. "About Use – The Melbourne JD". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 December 2007. Diakses tanggal 2008-05-26. 
  11. ^ "North Carolina Board of Law Examiners". 
  12. ^ itembridge.com. "VBBE – Welcome". barexam.virginia.gov. 
  13. ^ "Admission Requirements". Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2010. Diakses tanggal 2010-09-24. 
  14. ^ "BOLE- OFFICIAL PAGE NEW YORK STATE BAR EXAMINATION". nybarexam.org.