Lompat ke isi

Mahkota dewa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(46 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
Pohon '''Mahkota Dewa''' (''Phaleria macrocarpa'') dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari [[Papua]]/[[Irian Jaya]].
| color = lightgreen

| name = ''Phaleria macrocarpa''
| image = Buah Mahkota Dewa.jpg
| image_caption = Mahkota dewa yang telah ranum
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Malvales]]
| familia = [[Thymelaeaceae]]
| genus = ''[[Phaleria]]''
| species = '''''P. macrocarpa'''''
| binomial = ''Phaleria macrocarpa''
| binomial_authority = (Scheff.) Boerl.
}}
[[Berkas:Mahkota_dewa_Hariadhi.jpg|jmpl|200px|Buah mahkota dewa]]
Pohon m'''ahkota dewa''' (''Phaleria macrocarpa'') atau dalam bahasa Melayu dikenal dengan sebutan '''pohon simalakama''', yang buahnya juga disebut buah simalakama. Di sinilah muncul peribahasa '''bagaikan buah simalakama'''. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya, juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari [[Papua]]/[[Irian Jaya]].


Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
* [[Alkaloid]], bersifat [[detoksifikasi]] yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
* [[Alkaloid]], bersifat [[detoksifikasi]] yang dapat menetralisasi racun di dalam tubuh
* [[Saponin]], yang bermanfaat sebagai:
* [[Saponin]], yang bermanfaat sebagai:
** sumber anti [[bakteri]] dan anti [[virus]]
** Sumber anti[[bakteri]] dan anti[[virus]]
** meningkatkan sistem kekebalan tubuh
** Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
** meningkatkan vitalitas
** Meningkatkan vitalitas
** mengurangi kadar gula dalam darah
** Mengurangi kadar gula dalam darah
** mengurangi penggumpalan darah
** Mengurangi penggumpalan darah
*[[Flavonoid]]
* [[Flavonoid]]
** melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
** Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
** mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
** Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah
** mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
** Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
** mengandung antiinflamasi (antiradang)
** Mengandung antiinflamasi (antiradang)
** berfungsi sebagai anti-oksidan
** Berfungsi sebagai antioksidan
** membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
** Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
* [[Polifenol]]
* [[Polifenol]]
** berfungsi sebagai anti[[histamin]] (anti[[alergi]])
** Berfungsi sebagai anti[[histamin]] (anti[[alergi]])


Tanaman atau pohon mahkota dewa seringkali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan [[pengeringan (makanan)|pengeringan]]. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.<ref>Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (''Phaleria macrocarpa'' [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.</ref>
[[Berkas:Mahkota Dewa.JPG|jmpl|200px|Buah mahkota dewa yang ada di pohon]]


== Nama Lain ==
== Nama Lain ==
Baris 27: Baris 47:
* Obat Dewa
* Obat Dewa
* Pau (Obat Pusaka)
* Pau (Obat Pusaka)
* Crown of God
* Crown of God (Inggris)
* Boh Anggota Dewan
* Boh Anggota Dewan (Aceh)
* Simalakama (bahasa Melayu)


== Referensi ==
{{tanaman-obat-stub}}
{{reflist}}

== Daftar Pustaka ==
* [http://repository.ipb.ac.id IPB Repository]

{{Taxonbar|from=Q4201144}}


[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Phaleria]]



[[ms:Mahkota dewa]]
{{tanaman-obat-stub}}

Revisi per 8 Juli 2024 00.40

Phaleria macrocarpa
Mahkota dewa yang telah ranum
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. macrocarpa
Nama binomial
Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl.
Buah mahkota dewa

Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) atau dalam bahasa Melayu dikenal dengan sebutan pohon simalakama, yang buahnya juga disebut buah simalakama. Di sinilah muncul peribahasa bagaikan buah simalakama. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya, juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.

Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:

  • Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisasi racun di dalam tubuh
  • Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    • Sumber antibakteri dan antivirus
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    • Meningkatkan vitalitas
    • Mengurangi kadar gula dalam darah
    • Mengurangi penggumpalan darah
  • Flavonoid
    • Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    • Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah
    • Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
    • Mengandung antiinflamasi (antiradang)
    • Berfungsi sebagai antioksidan
    • Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  • Polifenol

Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.

Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.[1]

Buah mahkota dewa yang ada di pohon

Nama Lain

  • Makuto Rojo
  • Makuto Ratu
  • Obat Dewa
  • Pau (Obat Pusaka)
  • Crown of God (Inggris)
  • Boh Anggota Dewan (Aceh)
  • Simalakama (bahasa Melayu)

Referensi

  1. ^ Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.

Daftar Pustaka