Lompat ke isi

Surah Al-Anfal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: diantara → di antara (4), removed stub tag
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(31 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Sura
{{Infobox Sura
| name = Al-Anfāl
| name = al-Anfal {{br}}<big>الأنفال </big>
| image = Al-Anfal.png
| image = Al-Anfal.png
| arti = Rampasan Perang
| caption = Ayah 1 s.d. Ayah 3
| arti = ''Jarahan''
| nama_lain =
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| surah_ke = 8
| surah_ke = 8
| nomor_juz = [[Juz 9]] (ayat 1-40) {{br}} [[Juz 10]] (ayat 41-75)
| nomor_juz = 9—10
| waktu_pewahyuan =
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku =
| jumlah_ruku = 10 ruku
| jumlah_ayat = 75 ayat
| jumlah_ayat = 75 ayat
| jumlah_kata = 1.631 kata
| jumlah_kata = 1.631
| jumlah_huruf = 5.294 huruf
| jumlah_huruf = 5.294 huruf
| ayat_sajdah =
| ayat_sajdah =
|name-ar=الأنفال|hizb=15—19|prev_sura=[[Al-A'raf]]|next_sura=[[At-Taubah]]}}
| Harf-e-Mukatta'at =
'''Surah Al-Anfal''' ({{lang-ar|سورة الأنفال|translit=sūrah al-anfāl|lit=harta rampasan perang}}) adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]].
}}'''Surah Al-Anfal''' ([[bahasa Arab]]:'''الأنفال''', ''al-Anfāl'', "Jarahan") adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]]. Surah ini dinamakan ''Al-Anfal'' yang berarti pula harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]]. Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah Perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.


Nama Al-Anfal muncul pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]].<ref>Translation and commentary by [[Javed Ahmad Ghamidi]]</ref>
== Pokok-pokok terjemahan ==

# mereka bertanya kepadamu tentang rampasan perang. katakanlah: "rampasan perang itu milik Allah dan Utusan, maka bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah ikatan di antara sesama kalian; dan taatilah Allah dan UtusanNya jika kalian memang golongan yang beriman".  (Ayat:1)
Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.<ref name="Muhammad Nasrulloh; Al-Qur'an history">{{cite book|last1=Nasrulloh|first1=Muhammad|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=Wi1CEAAAQBAJ|title=PERISTIWA DIBALIK TURUNNYA AL-QURAN: Fakta Sejarah Pengantar Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran|publisher=Aghitsna Publiser|isbn=9786236865101|pages=92–93|language=Indonesian, Arabic|trans-title=EVENTS BEHIND THE DECENT OF THE QURAN: Historical Facts Introduction|chapter=46: Doa Rasulullah SAW ketika perang Badar|type=Religion / Islam / History|format=ebook|quote=Hadith from [[Sahih Muslim]] no.1763; [[Sahih al-Bukhari]] no.2915; [[Musnad Ahmad ibn Hanbal]] no.1161; [[al-Tabarani]] vol 10 p.18110270; compiled in the book of Ibn Hajar al-Asqalani vol.7 p.289|access-date=2 February 2022}}</ref>
# sesungguhnya golongan beriman ialah orang-orang yang bila (nama) Allah diseru, kalbu mereka gemetar, dan apabila disampaikan pesan-pesanNya iman mereka bertambah, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka menaruh kepercayaan.  orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menyisihkan sebagian yang Kami hidupi (rezeki) untuk mereka.  demikianlah mereka, golongan yang beriman secara sepenuhnya. bagi mereka beberapa kedudukan di sisi Tuhan mereka dan ampunan serta penghidupan yang mulia.  (Ayat:2-4)

# mereka yang membantahmu tentang kebenaran sesudah jelas, seolah-olah mereka dihalau menuju Maut, sedang mereka menyadari.  (Ayat:6)
== Isi ==
# ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian, lalu Dia perkenankan bagi kalian: "sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala tentara kepada kalian dengan seribu malaikat yang menyerbu".  dan Allah tidak mendatangkan itu, melainkan sebagai kabar gembira dan supaya kalbu kalian menjadi tenteram karena itu dan tak ada keberhasilan melainkan dari sisi Allah. sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.  ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "sungguh Aku menyertai kalian, maka bantulah orang-orang yang beriman". kelak akan Aku timpakan kecemasan ke dalam kalbu orang-orang kafir, maka hantamlah leher mereka dan pancunglah tiap-tiap jari mereka.  yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan UtusanNya dan siapapun yang menentang Allah dan UtusanNya, maka sesungguhnya Allah amat Keras dalam Menghukum.  demikianlah, maka rasakan hukuman itu. sungguh, bagi orang-orang yang kafir, malapetaka Neraka.  (Ayat:9-14)

# wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian menemui orang-orang kafir yang sedang maju menyerang kalian, maka janganlah kalian undur diri (melarikan diri) dari mereka .  barangsiapa yang membelakangi mereka pada hari itu, selain karena menjebak untuk siasat perang atau hendak menggabungkan diri dengan bala tentara lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan kediamannya ialah Jahannam dan betapa buruk tempat tujuannya.  (Ayat:15-16)
* '''Kisah [[Pertempuran Badar|perang Badar]]'''
# sebab bukan kalian yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan kalian yang melempar ketika kalian melempar, melainkan Allah yang melempar. dan untuk memenangkan golongan yang beriman dengan kemenangan yang baik. sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.  Itulah, dan sungguh Allah melemahkan tipu daya golongan yang kafir.  jika kalian menghendaki keputusan, maka telah tersampaikan keputusan kepada kalian; dan jika kalian berhenti; maka itu lebih baik bagi kalian; dan jika kalian mengulangi, niscaya Kami mengulang (hukuman); dan bala tentara kalian itu sekali-kali takkan membentengi kalian dari suatu kekalahan sekalipun itu berjumlah banyak dan sesungguhnya Allah menyertai golongan yang beriman.  (Ayat:17-19)
** Cara pembagian ''ghanimah'' terserah kepada Allah dan Rasul-Nya (1)
# wahai orang-orang beriman, taatilah Allah dan UtusanNya, dan jangan lalai terhadapNya, sedang kalian mendengarkan,  dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang mengatakan "kami mendengar" padahal mereka tidak mendengarkan.  Sesungguhnya makhluk terburuk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak berpikir.  Kalau sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka memalingkan diri juga, sedang mereka menghindar.  (Ayat:20-23)
** Sifat-sifat orang mukmin (2–4)
# wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan UtusanNya apabila Utusan menyeru kalian kepada suatu yang memberi manfaat bagi kalian, ketahuilah bahwasanya Allah membatasi antara tubuh (manusia) dengan kalbunya dan sungguh padaNya kalian dihimpunkan.  dan takutlah terhadap siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang sewenang-wenang di antara kalian. dan ketahuilah bahwa Allah amat Tegas dalam menghukum.  (Ayat:24-25)
** Keengganan sebagian sahabat untuk pergi ke medan tempur dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin (5–14)
# wahai orang-orang yang beriman, jangan mengkhianati Allah serta Utusan serta (jangan) mengkhianati kepercayaan (yang dibebankan) kepada kalian, sedang kalian menyadari.  dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anak kalian itu, sebagai ujian dan sungguh Allah, di sisiNya upah yang luar biasa.  (Ayat:27-28)
** Larangan melarikan diri dari medan tempur (15–19)
# wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepada kalian Pemisah (Furqan). dan Kami akan membatalkan (menutup) kesalahan-kesalahan kalian, dan mengampuni kalian. dan Allah mempunyai karunia yang luar biasa. (Ayat:29)
** Larangan menyalahi perintah Allah (20–23)
# dan ketika orang-orang kafir memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkapmu atau memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka merencanakan tipu daya dan Allah mensiasati itu. dan Dialah Allah pengatur siasat terbaik.  (Ayat:30)
** Kewajiban menaati perintah Allah dan Rasul-Nya (24–26)
# dan apabila dibacakan kepada mereka pesan-pesan Kami, mereka mengatakan: "sungguh kami pernah mendengar ini, kalau kami menghendaki niscaya kami bacakan yang semacam ini, ini tidak lain riwayat generasi pendahulu".  dan ketika mereka mengatakan: "Ya Allah, jika memang ini adalah Kebenaran yang berasal dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan bebatuan dari langit, atau timpakan kami siksa pedih".  dan Allah takkan menyiksa mereka, sedang kalian masih berada di tengah-tengah mereka. dan tidaklah (pula) Allah menyiksa mereka, sedang mereka memohon ampun  (Ayat:31-33)
** Larangan berkhianat dan faedah bertakwa (27–29)
# bukankah Allah yang akan menyiksa mereka akibat mereka menghalangi menuju Masjidil Haram, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak mengurusnya. orang-orang yang berhak mengurusnya hanyalah golongan yang bertaqwa. tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.  shalat mereka di sekitar Bait (Rumah) itu tidak lain hanya siulan dan tepukan tangan. maka rasakan malapetaka disebabkan kalian kafir.  (Ayat:34-35)
** Permusuhan kaum musyrikin terhadap Nabi dan kewajiban menentang mereka sampai terpeliharanya agama Allah (30–40)
# sungguh orang-orang kafir menyisihkan harta mereka untuk menghalangi dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan kemudian orang-orang yang kafir itu dihimpunkan di Jahannam,  supaya Allah memisahkan keburukan dari kebaikan dan meletakkan keburukan itu dengan sebagian lain, lalu kesemuanya Dia tumpuk, dan Dia buang ke dalam Jahannam. itulah mereka golongan yang celaka.  katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka menahan diri (berhenti), niscaya Dia akan mengampuni mereka tentang kesalahan mereka yang berlalu; dan jika mereka kembali mengulangi sesungguhnya akan diberlakukan ketentuan terhadap golongan terdahulu".  dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.  dan jika mereka berdalih, maka ketahuilah bahwasanya Allah adalah Perisai kalian, Penjaga terbaik dan Penyelamat terbaik.  (Ayat:36-40)
** Cara pembagian ''ghanimah'' (41)
# Ketahuilah, sesungguhnya apapun rampasan perang kalian, maka seperlima untuk Allah, Utusan, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan pengembara, jika kalian memang beriman kepada Allah dan kepada yang kami kirimkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari dua pasukan berhadapan. dan Allah adalah Kuasa atas segala sesuatu. (Ayat:41)
** Rahmat Allah kepada kaum muslimin dalam peperangan Badar (42–44)
# ketika kalian berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kalian. Sekiranya kalian mengadakan persetujuan, pastilah kalian tidak sependapat dalam menentukan pertempuran itu, akan tetapi agar Dia melaksanakan suatu urusan yang harus diterapkan, yaitu agar orang yang binasa itu dibinasakan dengan alasan yang jelas dan agar orang yang hidup itu (tetap) hidup dengan alasan yang jelas (pula). sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,  ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu hanya sedikit. dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka banyak, tentu saja kalian menjadi takut dan tentu saja kalian akan enggan dalam urusan itu, akan tetapi Allah yang menyelamatkan. sungguh Allah Maha Mengetahui segala isi kalbu.  dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika kalian menghadapi mereka (berjumlah) sedikit di mata kalian dan kalian Dia tampakkan (berjumlah) sedikit di mata mereka, karena Allah hendak mengadakan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. dan pada Allah diserahkan (segala) urusan.  (Ayat:42-44)
** Kewajiban teguh hati, bersatu dalam peperangan, dan larangan berlaku sombong dan riya' (45–47)
# wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan, maka kuatkan diri kalian dan ingatlah (nama) Allah sebanyak mungkin supaya kalian beruntung.  dan taatilah Allah dan UtusanNya dan jangan mengeluh, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan menghilangkan kekuatan kalian dan bersabarlah, sungguh Allah menyertai golongan yang bersabar.  dan janganlah kalian seperti golongan yang meninggalkan negerinya dengan rasa angkuh dan dengan maksud angkuh kepada manusia serta menghalangi jalan Allah. dan Allah mengawasi yang mereka kerjakan.  dan ketika setan menjadikan mereka menganggap baik tindakan mereka dan ia mengatakan: "tiada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kalian pada hari ini, dan sesungguhnya akulah senjata kalian". maka tatkala kedua pasukan itu berhadapan satu sama lain, setan itu mundur ke belakang seraya mengatakan: "sungguh, aku berlepas diri daripada kalian, sesungguhnya aku dapat melihat yang tidak kalian lihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah". dan Allah amat Tegas dalam menghukum.  (Ayat:45-48)
** Pengkhianatan Setan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya (48–51)
# ketika golongan munafik dan orang-orang yang memiliki kelainan di dalam kalbunya mengatakan: "mereka itu disesatkan oleh agama mereka". (akan tetapi) siapapun yang menaruh kepercayaan pada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.  kalau kalian melihat ketika para malaikat merenggut nyawa orang-orang yang kafir sambil menyiksa di muka dan belakang mereka: "rasakan siksa yang membakar".  demikian itu akibat perbuatan tangan kalian sendiri. sesungguhnya Allah tidak berlaku sewenang-wenang terhadap hamba-hambaNya,  serupa dengan para pengikut Fir'aun serta orang-orang yang sebelum mereka. mereka memberontak terhadap pesan-pesan Allah, maka Allah menumpas mereka disebabkan dosa-dosa mereka. sungguh Allah Maha Kuat, Maha Tegas dalam Menghukum.  demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah takkan mengubah keadaan yang telah dianugerahkan kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.  serupa dengan para pengikut Fir'aun serta orang-orang yang sebelum mereka. mereka menolak pesan-pesan Tuhannya maka Kami binasakan mereka disebabkan dosa-dosa mereka dan Kami tenggelamkan para pengikut Fir'aun; dan kesemuanya adalah golongan yang sewenang-wenang.  Sesungguhnya binatang (makhluk) yang terburuk menurut Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman; orang-orang yang telah kalian kuatkan perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka melanggar (mengkhianati) janji mereka pada segala keadaan, dan mereka itu tidak peduli.  (Ayat:49-56)
** Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri (52–57)
# Jika kalian menghadapi mereka dalam peperangan, maka serakkan orang-orang yang di belakang mereka, supaya mereka teringat.  (Ayat:57)
** [[Syirik]] adalah dosa paling besar dan sikap menghadapi kaum musyrikin dalam peperangan (58–60)
# dan jika kalian khawatir tentang pengkhianatan dari suatu kaum, maka tepatilah perjanjian itu kepada mereka secara semestinya. sungguh Allah tidak menyukai golongan yang berkhianat.  dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka dapat melarikan diri. sungguh mereka tidak dapat melemahkan (Allah).  dan persiapkan diri untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kalian sanggupi dan dengan kuda-kuda yang dipersiapkan untuk berperang, kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan golongan lain yang tidak kalian ketahui; sedang Allah mengetahui mereka itu. apapun yang kalian sisihkan pada jalan Allah akan dibalas secara seimbang kepada kalian dan kalian takkan diperlakukan sewenang-wenang. dan jika mereka cenderung pada perdamaian, maka cenderunglah padanya dan taruhlah kepercayaan pada Allah. sungguh Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.   jika mereka bermaksud menipu kalian, maka serahkan itu kepada Allah. Dialah yang mendukung kalian dengan penyelamatanNya beserta golongan yang beriman,  (Ayat:58-62)
** Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad (61–75)
# dan yang mengakrabkan kalbu mereka. Walaupun kalian menyerahkan semua yang ada di bumi, kalian tidak dapat mengakrabkan kalbu mereka, akan tetapi Allah yang mengakrabkan kalbu mereka. sungguh Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.  (Ayat:63)

# wahai Nabi, cukuplah Allah bagimu dan bagi golongan beriman yang mengikutimu.  wahai Nabi, kuatkan golongan beriman dalam peperangan. jika ada dua puluh orang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat menumpas dua ratus musuh. dan jika ada seratus orang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat menumpas seribu orang kafir, disebabkan orang-orang itu kaum yang tidak mengerti.  Allah meringankan kepada kalian dan Dia mengetahui bahwa pada kalian ada kelemahan. jika ada di antara kalian seratus orang sabar, niscaya mereka dapat menumpas dua ratus orang kafir; dan jika di antara kalian ada seribu orang, niscaya mereka dapat menumpas dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah menyertai golongan yang sabar.  (Ayat:64-66)
== Ayat-ayat penting ==
# Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia menumpas musuhnya di muka bumi. kalian menghendaki benda duniawi sedangkan Allah menghendaki Akhirat. dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.  kalau sekiranya tiada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kalian ditimpa bencana dahsyat atas yang kalian ambil itu.  maka makanlah sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal, bermanfaat, dan bertaqwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.  wahai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang di tangan kalian: "jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam kalbu kalian, niscaya Dia akan memberi kalian yang lebih baik daripada yang telah dirampas dari kalian dan Dia akan mengampuni kalian". dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.  Akan tetapi jika mereka bermaksud untuk berkhianat kepada kalian, maka sesungguhnya mereka telah berkhianat kepada Allah sebelum ini, Allah menyerahkan (kepada kalian) diri mereka. dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.  (Ayat:67-71)

# Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah (pindah) serta berkorban dengan harta benda dan nyawa untuk Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan, mereka itu saling melindungi. dan orang-orang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tiada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. apabila mereka meminta pertolongan kepadamu dalam agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka. dan Allah Maha Melihat yang kalian perbuat.  Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka merupakan pelindung bagi sebagian lain. Jika kalian tidak melaksanakan yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.  dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berkorban untuk jalan (kehendak) Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka itulah orang-orang yang memang beriman. (disediakan) untuk mereka ampunan dan rezeki yang mulia.  (Ayat:72-74)
=== Ayat 12 ===
{{blockquote|(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.|{{qref|8|12|}}}}

Ayat-ayat tersebut merupakan kelanjutan dari ayat 9, yang diwahyukan untuk memberikan kemenangan umat Islam setara dengan keimanan mereka untuk taat kepada Muhammad saat pertempuran berlangsung.<ref name="Tafsirweb Religious affair ministry">{{cite web|author1=Omar Al-Muqbil|author1-link=Omar Al-Muqbil|author2=professor Shalih bin Abdullah bin Humaid from Riyadh Tafsir center|title=Surat Al-Anfal Ayat 12|url=https://tafsirweb.com/2878-surat-al-anfal-ayat-12.html|website=Tafsirweb|publisher=[[Islamic University of Madinah]]; [[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)]]; [[Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance]]|language=Indonesian, Arabic|access-date=30 January 2022|author3=Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina}}</ref>

=== 72–75 Harta warisan dari syuhada yang gugur ===
Menurut [[Jalaluddin as-Suyuthi|as-Suyuthi]], akhir dari perang Uhud memiliki banyak pengaruh bagi para [[sahabat Nabi]] karena sebagian dari mereka dapat mewarisi kekayaan dari syuhada yang gugur, karena ikatan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi">{{cite book|last1=as-Suyuthi|first1=Jalal ad-Din|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=8RJku3YafpMC|title=Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran|publisher=Gema Insani|isbn=9789790770751|editor1-last=Satria|editor1-first=Ivan|pages=273–274|language=en, id, ms|translator=Team of Abdul Hayy|author1-link=Al-Suyuti|access-date=23 December 2021}}</ref> Hal ini juga disorot dalam sebuah [[hadis]] tentang peristiwa semacam itu ketika [[Ka'ab bin Malik|Ka'b bin Malik]], seorang prajurit Anshar yang gugur dalam pertempuran dan sebelumnya menjalin persaudaraan dengan [[Zubair bin Awwam]].<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" /> Kemudian kepada Muhammad diwahyukan ayat 75, yang membatalkan hak waris "persaudaraan" yang dibuat-buat, dan melarang Zubair untuk mewarisi harta Ka'b, karena yang benar-benar berhak mewarisi hartanya adalah keturunan-keturunannya.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" />


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{wikisource|Al-Qur'an/Al-Anfal|Surah Al-Anfal}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia


== Pranala Luar ==
== Pranala luar ==
{{wikisource|Al-Qur'an/Al-Anfal|Surah Al-Anfal}}
* [http://www.alquranmp3.bullgallery.com/2012/07/al-anfal.html Surah Al-Anfal MP3]
* [http://www.alquranmp3.bullgallery.com/2012/07/al-anfal.html Surah Al-Anfal MP3]


{{Sura|8|[[Surah Al-A’raf]]|[[Surah At-Taubah]]}}
{{Sura|8|[[Surah Al-A’raf]]|[[Surah At-Taubah]]}}
{{Qur'an}}
{{Qur'an}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Madaniyah|Anfal]]
[[Kategori:Surah|Anfal]]
[[Kategori:Perang Badar]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 08.31

Surah ke-8
الأنفال
Al-Anfāl
Rampasan Perang
KlasifikasiMadaniyah
Juz9—10
Hizb15—19
Jumlah ruku10 ruku
Jumlah ayat75 ayat
Jumlah kata1.631
Jumlah huruf5.294 huruf

Surah Al-Anfal (bahasa Arab: سورة الأنفال, translit. sūrah al-anfāl, har. 'harta rampasan perang') adalah surah ke-8 pada al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah Madaniyah.

Nama Al-Anfal muncul pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar yang terjadi pada tahun 2 H.[1]

Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrik yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surah ini.[2]

  • Kisah perang Badar
    • Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah dan Rasul-Nya (1)
    • Sifat-sifat orang mukmin (2–4)
    • Keengganan sebagian sahabat untuk pergi ke medan tempur dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin (5–14)
    • Larangan melarikan diri dari medan tempur (15–19)
    • Larangan menyalahi perintah Allah (20–23)
    • Kewajiban menaati perintah Allah dan Rasul-Nya (24–26)
    • Larangan berkhianat dan faedah bertakwa (27–29)
    • Permusuhan kaum musyrikin terhadap Nabi dan kewajiban menentang mereka sampai terpeliharanya agama Allah (30–40)
    • Cara pembagian ghanimah (41)
    • Rahmat Allah kepada kaum muslimin dalam peperangan Badar (42–44)
    • Kewajiban teguh hati, bersatu dalam peperangan, dan larangan berlaku sombong dan riya' (45–47)
    • Pengkhianatan Setan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya (48–51)
    • Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri (52–57)
    • Syirik adalah dosa paling besar dan sikap menghadapi kaum musyrikin dalam peperangan (58–60)
    • Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad (61–75)

Ayat-ayat penting

[sunting | sunting sumber]

(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.

— 8:12

Ayat-ayat tersebut merupakan kelanjutan dari ayat 9, yang diwahyukan untuk memberikan kemenangan umat Islam setara dengan keimanan mereka untuk taat kepada Muhammad saat pertempuran berlangsung.[3]

72–75 Harta warisan dari syuhada yang gugur

[sunting | sunting sumber]

Menurut as-Suyuthi, akhir dari perang Uhud memiliki banyak pengaruh bagi para sahabat Nabi karena sebagian dari mereka dapat mewarisi kekayaan dari syuhada yang gugur, karena ikatan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar.[4] Hal ini juga disorot dalam sebuah hadis tentang peristiwa semacam itu ketika Ka'b bin Malik, seorang prajurit Anshar yang gugur dalam pertempuran dan sebelumnya menjalin persaudaraan dengan Zubair bin Awwam.[4] Kemudian kepada Muhammad diwahyukan ayat 75, yang membatalkan hak waris "persaudaraan" yang dibuat-buat, dan melarang Zubair untuk mewarisi harta Ka'b, karena yang benar-benar berhak mewarisi hartanya adalah keturunan-keturunannya.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Translation and commentary by Javed Ahmad Ghamidi
  2. ^ Nasrulloh, Muhammad (2020). "46: Doa Rasulullah SAW ketika perang Badar". PERISTIWA DIBALIK TURUNNYA AL-QURAN: Fakta Sejarah Pengantar Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran [EVENTS BEHIND THE DECENT OF THE QURAN: Historical Facts Introduction] (ebook) (Religion / Islam / History) (dalam bahasa Indonesian and Arabic). Aghitsna Publiser. hlm. 92–93. ISBN 9786236865101. Diakses tanggal 2 February 2022. Hadith from Sahih Muslim no.1763; Sahih al-Bukhari no.2915; Musnad Ahmad ibn Hanbal no.1161; al-Tabarani vol 10 p.18110270; compiled in the book of Ibn Hajar al-Asqalani vol.7 p.289 
  3. ^ Omar Al-Muqbil; professor Shalih bin Abdullah bin Humaid from Riyadh Tafsir center; Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina. "Surat Al-Anfal Ayat 12". Tafsirweb (dalam bahasa Indonesian and Arabic). Islamic University of Madinah; Ministry of Religious Affairs (Indonesia); Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance. Diakses tanggal 30 January 2022. 
  4. ^ a b c as-Suyuthi, Jalal ad-Din (2008). Satria, Ivan, ed. Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran (dalam bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, and Melayu). Diterjemahkan oleh Team of Abdul Hayy. Gema Insani. hlm. 273–274. ISBN 9789790770751. Diakses tanggal 23 December 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Surah Sebelumnya:
Surah Al-A’raf
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah At-Taubah
Surah 8