Lompat ke isi

Surah Al-Anfal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Sura
{{Infobox Sura
| name = Al-Anfāl
| name = al-Anfal {{br}}<big>الأنفال </big>
| image = Al-Anfal.png
| image = Al-Anfal.png
| arti = Rampasan Perang
| caption = Ayah 1 s.d. Ayah 3
| arti = ''Jarahan''
| nama_lain =
| nama_lain =
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| klasifikasi = [[Madaniyah]]
| surah_ke = 8
| surah_ke = 8
| nomor_juz = [[Juz 9]] (ayat 1-40) {{br}} [[Juz 10]] (ayat 41-75)
| nomor_juz = 9—10
| waktu_pewahyuan =
| waktu_pewahyuan =
| jumlah_ruku =
| jumlah_ruku = 10 ruku
| jumlah_ayat = 75 ayat
| jumlah_ayat = 75 ayat
| jumlah_kata = 1.631 kata
| jumlah_kata = 1.631
| jumlah_huruf = 5.294 huruf
| jumlah_huruf = 5.294 huruf
| ayat_sajdah =
| ayat_sajdah =
|name-ar=الأنفال|hizb=15—19|prev_sura=[[Al-A'raf]]|next_sura=[[At-Taubah]]}}
| Harf-e-Mukatta'at =
'''Surah Al-Anfal''' ({{lang-ar|سورة الأنفال|translit=sūrah al-anfāl|lit=harta rampasan perang}}) adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]].
}}
'''Surah Al-Anfal''' ([[bahasa Arab]]:'''الأنفال''', ''al-Anfāl'', "Jarahan") adalah [[surah]] ke-8 pada [[al-Qur'an]]. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah [[Madaniyah]]. Surah ini dinamakan ''Al-Anfal'' yang berarti pula harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]]. Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah Perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.


Nama Al-Anfal muncul pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan [[perang Badar]] yang terjadi pada tahun 2 [[hijrah|H]].<ref>Translation and commentary by [[Javed Ahmad Ghamidi]]</ref>
== Terjemahan ==

''Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.''
Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah perkembangan [[Islam]]. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum [[musyrik]] yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian [[Allah]] menurunkan ayat pertama dari surah ini.<ref name="Muhammad Nasrulloh; Al-Qur'an history">{{cite book|last1=Nasrulloh|first1=Muhammad|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=Wi1CEAAAQBAJ|title=PERISTIWA DIBALIK TURUNNYA AL-QURAN: Fakta Sejarah Pengantar Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran|publisher=Aghitsna Publiser|isbn=9786236865101|pages=92–93|language=Indonesian, Arabic|trans-title=EVENTS BEHIND THE DECENT OF THE QURAN: Historical Facts Introduction|chapter=46: Doa Rasulullah SAW ketika perang Badar|type=Religion / Islam / History|format=ebook|quote=Hadith from [[Sahih Muslim]] no.1763; [[Sahih al-Bukhari]] no.2915; [[Musnad Ahmad ibn Hanbal]] no.1161; [[al-Tabarani]] vol 10 p.18110270; compiled in the book of Ibn Hajar al-Asqalani vol.7 p.289|access-date=2 February 2022}}</ref>
* Mereka bertanya kepadamu tentang rampasan perang; Katakanlah: "Rampasan perang itu milik Allah serta Utusan, <br>maka bertakwalah kepada Allah, serta perbaikilah ikatan di antara sesama kalian; <br>dan taatilah Allah beserta UtusanNya jika kalian memang golongan yang beriman".  (Ayat:1)

* Golongan beriman yang sebenarnya ialah orang-orang yang sewaktu diperingatkan tentang Allah, kalbu mereka gemetar, <br>dan apabila disampaikan ayat-ayatNya, iman mereka bertambah, <br>dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka menaruh kepercayaan, <br>mereka mendirikan shalat <br>serta mereka menyisihkan sebagian yang Kami rezekikan untuk mereka;  demikianlah mereka itu, golongan yang sepenuhnya beriman, disediakan untuk mereka beberapa kedudukan di sisi Tuhan mereka beserta pengampunan juga penghidupan yang mulia.  (Ayat:2-4)
== Isi ==
* Tatkala Tuhanmu telah menyuruh dirimu berangkat dari rumahmu disertai Kebenaran, padahal sungguh sebagian dari golongan yang beriman tidak menghendaki hal demikian, mereka yang membantah dirimu tentang Kebenaran yang telah jelas terbukti, sebenarnya mereka itu seolah-olah diseret menuju Maut sedang mereka menyadari.  (Ayat:5-6)

* Dan ketika Allah berjanji kepada kalian bahwa satu bagian dari kedua golongan akan diserahkan kepada kalian, sedang kalian menginginkan bahwa golongan yang tidak bersenjata yang diserahkan kepada kalian, sementara Allah menghendaki untuk memperkuat Kebenaran berdasar ayat-ayatNya sehingga memusnahkan golongan yang kafir, supaya Allah menetapkan Kebenaran serta membatalkan perkara kebatilan walaupun golongan berdosa membenci hal demikian. (Ayat:7-8)
* '''Kisah [[Pertempuran Badar|perang Badar]]'''
* Ketika kalian memohon pertolongan kepada Tuhan kalian, lalu Dia perkenankan bagi kalian: "Sungguh akan Aku datangkan bala tentara kepada kalian berupa seribu malaikat yang menyerbu" serta Allah tidak mendatangkan itu melainkan sebagai kabar gembira dan supaya kalbu kalian menjadi tenteram karena itu <br>dan tak ada keberhasilan melainkan dari sisi Allah, sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana; <br>ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "sungguh Aku menyertai kalian maka bantulah orang-orang yang beriman" <br>kelak akan Aku timpakan kecemasan ke dalam kalbu orang-orang kafir, maka hantamlah leher mereka dan pancunglah tiap-tiap jari mereka, <br>hal demikian itu karena mereka benar-benar menentang Allah beserta UtusanNya, bahwasanya siapapun yang menentang Allah beserta UtusanNya, maka sungguh Allah benar-benar Tegas dalam Menghukum; <br>demikianlah, maka rasakan hukuman itu, sungguh untuk orang-orang yang kafir telah disediakan malapetaka Neraka.  (Ayat:9-14)
** Cara pembagian ''ghanimah'' terserah kepada Allah dan Rasul-Nya (1)
* Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian menghadapi orang-orang kafir yang sedang maju berperang melawan kalian maka janganlah kalian undur diri melawan mereka, barangsiapa yang membelakangi mereka pada hari itu terkecuali karena menjebak untuk siasat perang atau hendak menggabungkan diri dengan bala tentara lain, maka sungguh orang itu kembali sambil membawa kemurkaan dari Allah, serta kediamannya ialah Jahannam serta tempat tujuan terburuk, <br>Sebab bukan kalian yang membunuh mereka melainkan Allah yang membunuh mereka, <br>dan bukan kalian yang menghantam ketika kalian menghantam melainkan Allah yang menghantam, <br>dan supaya memenangkan golongan yang beriman dengan keberhasilan yang baik, sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui;  <br>demikianlah dan sungguh Allah yang menghancurkan tipu daya golongan yang kafir.  (Ayat:15-18)
** Sifat-sifat orang mukmin (2–4)
* Apabila kalian menghendaki keputusan, maka telah tersampaikan keputusan kepada kalian; dan jika kalian berhenti; maka itu lebih baik bagi kalian; dan jika kalian mengulangi, niscaya Kami mengulang <br>dan bala tentara kalian itu sekali-kali takkan membentengi kalian dari suatu kekalahan sekalipun berjumlah banyak <br>dan bahwasanya Allah menyertai golongan yang beriman. (Ayat:19)
** Keengganan sebagian sahabat untuk pergi ke medan tempur dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin (5–14)
* Wahai orang-orang beriman, taati Allah beserta UtusanNya, dan jangan lalai terhadapnya sewaktu kalian mendengarkan,  <br>dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang mengatakan "kami mendengar" padahal mereka itu tidak mendengarkan,  <br>sungguh makhluk-makhluk terburuk pada sisi Allah ialah orang-orang pekak maupun tuli yang tidak berpikir;  sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada diri mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar tetapi sekalipun Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka memalingkan diri juga sedang mereka menghindar.  (Ayat:20-23)
** Larangan melarikan diri dari medan tempur (15–19)
* Wahai orang-orang yang beriman, taati Allah beserta UtusanNya apabila Utusan menyeru kalian tentang perkara yang bermanfaat untuk kalian, ketahuilah bahwa Allah membatasi antara tubuh seseorang dengan kalbu orang itu dan sungguh menuju Dia, kalian dihimpunkan <br>dan takutlah terhadap malapetaka yang tidak khusus menimpa orang-orang yang sewenang-wenang dari kalian, <br>dan ketahuilah bahwa Allah benar-benar Tegas dalam menghukum; <br>Dan Ingatlah ketika kalian masih berjumlah sedikit, serta tertindas di sebuah negeri, kalian khawatir bahwa terdapat orang-orang yang menculik kalian, kemudian Allah memberi kalian, tempat menetap, serta Dia menjadikan kalian kuat melalui PertolonganNya serta supaya Dia memberi kalian, penghidupan yang berkenan supaya kalian bersyukur. (Ayat:24-26)
** Larangan menyalahi perintah Allah (20–23)
* Wahai orang-orang yang beriman, jangan mengkhianati Allah beserta Utusan, maupun mengkhianati kepercayaan pada kalian sedang kalian menyadari dan ketahuilah, bahwa harta serta anak-anak kalian itu merupakan ujian dan sungguh Allah, pada sisiNya terdapat upah yang luar biasa.  (Ayat:27-28)
** Kewajiban menaati perintah Allah dan Rasul-Nya (24–26)
* Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Kami akan karuniakan Pemisah untuk kalian, dan Kami akan menghapus kesalahan-kesalahan kalian, dan Kami akan mengampuni kalian, dan Allah memiliki karunia yang luar biasa. (Ayat:29)
** Larangan berkhianat dan faedah bertakwa (27–29)
* Dan ketika orang-orang kafir merencanakan tipu daya terhadapmu untuk menangkapmu atau memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu, mereka itu merencanakan tipu daya akan tetapi Allah mensiasati itu, dan Allah merupakan pengatur siasat terbaik.  (Ayat:30)
** Permusuhan kaum musyrikin terhadap Nabi dan kewajiban menentang mereka sampai terpeliharanya agama Allah (30–40)
* Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka mengatakan: "Sungguh kami pernah mendengar yang semacam ini; kalau kami menghendaki niscaya kami bacakan yang semacam ini, yang seperti ini tidak lain riwayat generasi pendahulu" serta ketika mereka mengatakan: "Wahai Allah, jika memang ini adalah Kebenaran yang berasal dari sisiMu maka hujanilah kami dengan bebatuan dari langit, atau timpakan kepada kami malapetaka yang pedih"  dan Allah takkan menumpas mereka selagi kalian masih berada di tengah-tengah mereka dan Allah tidak menumpas mereka, sementara mereka memohon ampun  (Ayat:31-33)
** Cara pembagian ''ghanimah'' (41)
* Bukankah Allah yang akan menumpas mereka akibat mereka menghalangi menuju Masjidil Haram, dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak mengurus yang demikian; <br>orang-orang yang berhak mengurus yang demikian hanyalah golongan yang bertakwa tetapi sebagian besar mereka tidak mengetahui,  <br>shalat mereka di sekitar Rumah itu tidak lain hanya siulan dan tepukan tangan; "Maka rasakan malapetaka akibat kalian berlaku kafir"  (Ayat:34-35)
** Rahmat Allah kepada kaum muslimin dalam peperangan Badar (42–44)
* Sungguh orang-orang kafir yang menyisihkan harta mereka untuk menghalangi Jalan Allah, mereka menafkahkan harta itu kemudian menjadi sesalan untuk mereka, <br>dan mereka akan dikalahkan kemudian orang-orang yang kafir itu dihimpunkan di Jahannam supaya Allah pisahkan yang buruk daripada yang baik dan menempatkan yang buruk itu dengan sebagian lain, <br>lalu mereka semua Dia tumpuk dan Dia campakkan ke dalam Jahannam, mereka itulah golongan yang celaka,  <br>katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu: "Jika mereka menahan diri niscaya Dia akan mengampuni mereka tentang kesalahan mereka yang telah berlalu; dan jika mereka tetap mengulangi sungguh akan diberlakukan Ketentuan terhadap golongan terdahulu"  <br>dan perangi mereka, supaya jangan ada fitnah lagi dan supaya agama semata-mata untuk Allah, <br>jika mereka berhenti maka sungguh Allah Maha Mengetahui yang mereka kerjakan, <br>dan jika mereka berpaling maka ketahuilah bahwa Allah sebagai Perisai kalian; Sang Pelindung terbaik serta Sang Penyelamat terbaik.  (Ayat:36-40)
** Kewajiban teguh hati, bersatu dalam peperangan, dan larangan berlaku sombong dan riya' (45–47)
* Ketahuilah, bahwasanya apapun rampasan perang kalian maka seperlima untuk Allah, untuk Utusan, untuk kaum kerabat, untuk anak-anak yatim, untuk golongan yang miskin serta untuk golongan pengembara, apabila kalian memang beriman kepada Allah beserta kepada hal yang Kami kirimkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari ketika dua pasukan berhadapan, dan Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. (Ayat:41)
** Pengkhianatan Setan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya (48–51)
* Ketika kalian berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedangkan terdapat kafilah yang berada di bawah kalian; sekiranya kalian mengadakan persetujuan, pastilah kalian tidak sependapat dalam menentukan pertempuran itu, akan tetapi agar Dia melaksanakan suatu urusan yang harus diterapkan, yaitu supaya orang yang ditumpas itu binasa disebabkan alasan yang jelas dan supaya orang yang hidup itu hidup disebabkan alasan yang jelas, sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,  <br>ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian di dalam mimpi kalian hanya berjumlah sedikit, dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka berjumlah banyak, tentulah kalian menjadi takut dan tentulah kalian akan enggan dalam urusan itu, akan tetapi Allah yang menyelamatkan, sungguh Allah Maha Mengetahui segala isi kalbu,  <br>dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kalian, ketika kalian menghadapi mereka berjumlah sedikit di mata kalian sementara Dia tampakkan kalian berjumlah sedikit di mata mereka, karena Allah hendak melaksanakan suatu urusan yang harus terlaksana dan segala urusan kembali pada Allah.  (Ayat:42-44)
** Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri (52–57)
* Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi suatu pasukan perang, maka kuatkan diri kalian dan ingatlah Allah sebanyak mungkin supaya kalian beruntung; serta taati Allah beserta UtusanNya dan jangan mengeluh yang dapat menyebabkan kalian menjadi gentar serta kehilangan kekuatan kalian <br>dan bersabarlah, sungguh Allah menyertai golongan yang bersabar. <br>Dan janganlah kalian menyerupai golongan yang meninggalkan suatu negeri disertai rasa congkak sambil bermaksud angkuh terhadap umat manusia serta bermaksud menghalangi Jalan Allah; dan Allah Maha Mengawasi yang mereka kerjakan, <br>dan ketika setan menjadikan mereka menganggap baik tindakan mereka dan ia mengatakan: "tiada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kalian pada hari ini, dan sungguh akulah senjata kalian" kemudian tatkala kedua pasukan itu berhadapan satu sama lain; setan itu mundur ke belakang seraya mengatakan: "sungguh aku berlepas diri daripada kalian sebab aku dapat melihat yang kalian tidak lihat; sungguh aku takut terhadap Allah"; dan Allah benar-benar Tegas dalam Menghukum.  (Ayat:45-48)
** [[Syirik]] adalah dosa paling besar dan sikap menghadapi kaum musyrikin dalam peperangan (58–60)
* Ketika golongan munafik serta orang-orang yang memiliki kelainan di dalam kalbu mereka mengatakan: "mereka itu disesatkan oleh agama mereka", yang sebenarnya siapapun yang menaruh kepercayaan pada Allah, maka sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana, <br>sekiranya kalian melihat ketika para malaikat merenggut nyawa orang-orang yang kafir itu sambil menghantam di muka dan belakang mereka: "rasakan malapetaka yang membakar, hal ini akibat perbuatan tangan kalian sendiri, bahwasanya Allah tidak berlaku sewenang-wenang terhadap hamba-hambaNya,"  sebagaimana para pengikut Fir'aun serta orang-orang yang sebelum mereka, mereka itu telah memberontak terhadap ayat-ayat Allah maka Allah menumpas mereka disebabkan dosa-dosa mereka sendiri, sungguh Allah Maha Kuat, benar-benar Tegas dalam menghukum,  <br>demikian itu karena Allah takkan mengubah keadaan yang telah dianugerahkan kepada suatu kaum, sampai kaum itu mengubah yang ada pada diri mereka sendiri, dan sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,  <br>perumpamaan para pengikut Fir'aun serta orang-orang yang sebelum mereka, mereka itu menolak ayat-ayat Tuhan mereka kemudian Kami tumpas mereka disebabkan dosa-dosa mereka dan Kami tenggelamkan para pengikut Fir'aun; dan mereka semua adalah golongan yang berlaku sewenang-wenang,  <br>sungguh hewan-hewan terburuk menurut Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman; orang-orang yang telah kalian kuatkan perjanjian dari mereka sesudah itu mereka melanggar perjanjian mereka pada segala keadaan, dan mereka itu tidak peduli.  (Ayat:49-56)
** Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad (61–75)
* Jika kalian menghadapi mereka dalam peperangan, maka serakkan orang-orang yang di belakang mereka, supaya mereka teringat.  (Ayat:57)

* Dan jika kalian khawatir tentang pengkhianatan dari suatu kaum, maka tepatilah perjanjian itu kepada mereka secara semestinya, sungguh Allah tidak menyukai golongan yang berkhianat, <br>dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira bahwa mereka dapat melarikan diri, sungguh mereka itu tidak akan dapat melemahkan,  <br>dan persiapkan diri untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kalian sanggupi dan dengan kuda-kuda perang, kalian menggentarkan musuh Allah serta musuh kalian juga golongan lain yang tidak kalian ketahui; sedang Allah mengetahui mereka itu, <br>apapun yang kalian korbankan pada Jalan Allah akan dibalas secara seimbang untuk kalian dan kalian takkan diperlakukan sewenang-wenang,<br>dan jika mereka cenderung pada perdamaian, maka cenderunglah pada yang demikian dan taruhlah kepercayaan kepada Allah, sungguh Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui,<br>jika mereka bermaksud menipu kalian, maka serahkan itu kepada Allah, Dialah yang memperkuat kalian beserta golongan yang beriman melalui penyelamatanNya,  (Ayat:58-62)
== Ayat-ayat penting ==
* Dan yang mengakrabkan kalbu mereka, walaupun kalian menyerahkan segala yang ada di bumi, kalian tidak dapat mengakrabkan kalbu mereka akan tetapi Allah yang mengakrabkan kalbu mereka, sungguh Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.  (Ayat:63)

* Wahai Nabi, cukuplah Allah untuk dirimu maupun untuk golongan beriman yang mengikutimu,  <br>wahai Nabi, teguhkan golongan beriman dalam peperangan, jika terdapat dua puluh orang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat menumpas dua ratus musuh, dan jika terdapat seratus orang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat menumpas seribu orang kafir, disebabkan orang-orang itu kaum yang tidak mau mengerti, <br>Allah meringankan kalian dan Dia mengetahui bahwa pada diri kalian terdapat kelemahan, jika ada di antara kalian seratus orang sabar niscaya mereka dapat menumpas dua ratus orang kafir; dan jika di antara kalian ada seribu orang niscaya mereka dapat menumpas dua ribu orang, dengan seizin Allah, dan Allah menyertai golongan yang sabar.  (Ayat:64-66)
=== Ayat 12 ===
* Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia menumpas musuhnya di muka bumi; kalian menghendaki benda duniawi sedangkan Allah menghendaki Akhirat, dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana, <br>kalau sekiranya tiada ketetapan terdahulu dari Allah niscaya kalian ditimpa bencana dahsyat atas yang kalian ambil itu, maka makanlah sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal, bermanfaat, <br>dan bertakwalah kepada Allah; sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,  <br>Wahai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang dalam kuasamu: "jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam kalbu kalian niscaya Dia akan memberi kalian yang lebih baik daripada yang telah dirampas dari kalian dan Dia akan mengampuni kalian", dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. <br>Akan tetapi jika mereka bermaksud untuk berkhianat kepadamu, maka sungguh mereka berkhianat kepada Allah sebelum ini, Allah serahkan tentang keadaan mereka, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.  (Ayat:67-71)
{{blockquote|(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.|{{qref|8|12|}}}}
* Sungguh orang-orang yang beriman serta berhijrah juga berkorban mempergunakan harta benda mereka dan nyawa mereka untuk Allah, serta orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan, orang-orang itu saling melindungi, <br>sedangkan orang-orang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tiada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. apabila mereka meminta pertolongan kepadamu dalam agama maka kamu wajib memberikan pertolongan terkecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka, dan Allah Maha Melihat yang kalian perbuat.  <br>Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka merupakan pelindung untuk sebagian lain, jika kalian tidak melaksanakan yang telah diperintahkan Allah niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar <br>dan orang-orang yang beriman serta berhijrah juga berkorban untuk Jalan Allah, maupun orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman; ampunan dan rezeki yang mulia untuk mereka. <br>dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian mereka berhijrah serta mereka berjihad bersama kalian maka orang-orang itulah yang termasuk golongan kalian, <br>orang-orang yang mempunyai hubungan kekerabatan memiliki keutamaan lebih terhadap sesama mereka di dalam Kitab Allah, sungguh Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Ayat:72-75)

Ayat-ayat tersebut merupakan kelanjutan dari ayat 9, yang diwahyukan untuk memberikan kemenangan umat Islam setara dengan keimanan mereka untuk taat kepada Muhammad saat pertempuran berlangsung.<ref name="Tafsirweb Religious affair ministry">{{cite web|author1=Omar Al-Muqbil|author1-link=Omar Al-Muqbil|author2=professor Shalih bin Abdullah bin Humaid from Riyadh Tafsir center|title=Surat Al-Anfal Ayat 12|url=https://tafsirweb.com/2878-surat-al-anfal-ayat-12.html|website=Tafsirweb|publisher=[[Islamic University of Madinah]]; [[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)]]; [[Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance]]|language=Indonesian, Arabic|access-date=30 January 2022|author3=Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina}}</ref>

=== 72–75 Harta warisan dari syuhada yang gugur ===
Menurut [[Jalaluddin as-Suyuthi|as-Suyuthi]], akhir dari perang Uhud memiliki banyak pengaruh bagi para [[sahabat Nabi]] karena sebagian dari mereka dapat mewarisi kekayaan dari syuhada yang gugur, karena ikatan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi">{{cite book|last1=as-Suyuthi|first1=Jalal ad-Din|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=8RJku3YafpMC|title=Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran|publisher=Gema Insani|isbn=9789790770751|editor1-last=Satria|editor1-first=Ivan|pages=273–274|language=en, id, ms|translator=Team of Abdul Hayy|author1-link=Al-Suyuti|access-date=23 December 2021}}</ref> Hal ini juga disorot dalam sebuah [[hadis]] tentang peristiwa semacam itu ketika [[Ka'ab bin Malik|Ka'b bin Malik]], seorang prajurit Anshar yang gugur dalam pertempuran dan sebelumnya menjalin persaudaraan dengan [[Zubair bin Awwam]].<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" /> Kemudian kepada Muhammad diwahyukan ayat 75, yang membatalkan hak waris "persaudaraan" yang dibuat-buat, dan melarang Zubair untuk mewarisi harta Ka'b, karena yang benar-benar berhak mewarisi hartanya adalah keturunan-keturunannya.<ref name="Asbabun Nuzul Suyuthi" />


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 55: Baris 58:
{{Sura|8|[[Surah Al-A’raf]]|[[Surah At-Taubah]]}}
{{Sura|8|[[Surah Al-A’raf]]|[[Surah At-Taubah]]}}
{{Qur'an}}
{{Qur'an}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Madaniyah|Anfal]]
[[Kategori:Surah|Anfal]]
[[Kategori:Perang Badar]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 08.31

Surah ke-8
الأنفال
Al-Anfāl
Rampasan Perang
KlasifikasiMadaniyah
Juz9—10
Hizb15—19
Jumlah ruku10 ruku
Jumlah ayat75 ayat
Jumlah kata1.631
Jumlah huruf5.294 huruf

Surah Al-Anfal (bahasa Arab: سورة الأنفال, translit. sūrah al-anfāl, har. 'harta rampasan perang') adalah surah ke-8 pada al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk golongan surah-surah Madaniyah.

Nama Al-Anfal muncul pada permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar yang terjadi pada tahun 2 H.[1]

Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang menentukan jalan sejarah perkembangan Islam. Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrik yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surah ini.[2]

  • Kisah perang Badar
    • Cara pembagian ghanimah terserah kepada Allah dan Rasul-Nya (1)
    • Sifat-sifat orang mukmin (2–4)
    • Keengganan sebagian sahabat untuk pergi ke medan tempur dan pertolongan Allah kepada kaum muslimin (5–14)
    • Larangan melarikan diri dari medan tempur (15–19)
    • Larangan menyalahi perintah Allah (20–23)
    • Kewajiban menaati perintah Allah dan Rasul-Nya (24–26)
    • Larangan berkhianat dan faedah bertakwa (27–29)
    • Permusuhan kaum musyrikin terhadap Nabi dan kewajiban menentang mereka sampai terpeliharanya agama Allah (30–40)
    • Cara pembagian ghanimah (41)
    • Rahmat Allah kepada kaum muslimin dalam peperangan Badar (42–44)
    • Kewajiban teguh hati, bersatu dalam peperangan, dan larangan berlaku sombong dan riya' (45–47)
    • Pengkhianatan Setan terhadap janjinya kepada pengikut-pengikutnya (48–51)
    • Kebinasaan sesuatu kaum adalah lantaran perbuatan mereka sendiri (52–57)
    • Syirik adalah dosa paling besar dan sikap menghadapi kaum musyrikin dalam peperangan (58–60)
    • Cinta perdamaian dan keharusan mempertebal semangat jihad (61–75)

Ayat-ayat penting

[sunting | sunting sumber]

(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.

— 8:12

Ayat-ayat tersebut merupakan kelanjutan dari ayat 9, yang diwahyukan untuk memberikan kemenangan umat Islam setara dengan keimanan mereka untuk taat kepada Muhammad saat pertempuran berlangsung.[3]

72–75 Harta warisan dari syuhada yang gugur

[sunting | sunting sumber]

Menurut as-Suyuthi, akhir dari perang Uhud memiliki banyak pengaruh bagi para sahabat Nabi karena sebagian dari mereka dapat mewarisi kekayaan dari syuhada yang gugur, karena ikatan persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar.[4] Hal ini juga disorot dalam sebuah hadis tentang peristiwa semacam itu ketika Ka'b bin Malik, seorang prajurit Anshar yang gugur dalam pertempuran dan sebelumnya menjalin persaudaraan dengan Zubair bin Awwam.[4] Kemudian kepada Muhammad diwahyukan ayat 75, yang membatalkan hak waris "persaudaraan" yang dibuat-buat, dan melarang Zubair untuk mewarisi harta Ka'b, karena yang benar-benar berhak mewarisi hartanya adalah keturunan-keturunannya.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Translation and commentary by Javed Ahmad Ghamidi
  2. ^ Nasrulloh, Muhammad (2020). "46: Doa Rasulullah SAW ketika perang Badar". PERISTIWA DIBALIK TURUNNYA AL-QURAN: Fakta Sejarah Pengantar Turunnya Ayat-Ayat Al-Quran [EVENTS BEHIND THE DECENT OF THE QURAN: Historical Facts Introduction] (ebook) (Religion / Islam / History) (dalam bahasa Indonesian and Arabic). Aghitsna Publiser. hlm. 92–93. ISBN 9786236865101. Diakses tanggal 2 February 2022. Hadith from Sahih Muslim no.1763; Sahih al-Bukhari no.2915; Musnad Ahmad ibn Hanbal no.1161; al-Tabarani vol 10 p.18110270; compiled in the book of Ibn Hajar al-Asqalani vol.7 p.289 
  3. ^ Omar Al-Muqbil; professor Shalih bin Abdullah bin Humaid from Riyadh Tafsir center; Imad Zuhair Hafidz from Markaz Ta'dhim Qur'an Medina. "Surat Al-Anfal Ayat 12". Tafsirweb (dalam bahasa Indonesian and Arabic). Islamic University of Madinah; Ministry of Religious Affairs (Indonesia); Ministry of Islamic Affairs, Dawah and Guidance. Diakses tanggal 30 January 2022. 
  4. ^ a b c as-Suyuthi, Jalal ad-Din (2008). Satria, Ivan, ed. Asbabun Nuzul; Sebab Turunnya Ayat Al-Quran (dalam bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, and Melayu). Diterjemahkan oleh Team of Abdul Hayy. Gema Insani. hlm. 273–274. ISBN 9789790770751. Diakses tanggal 23 December 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Surah Sebelumnya:
Surah Al-A’raf
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah At-Taubah
Surah 8