Lompat ke isi

Maqam Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|right|7. Maqam Ibrahim '''Maqam Ibrahim''' {{lang-ar|مقام إبراهيم}}, juga diucapkan sebagai (''Makam Ibrahim'') merupakan bangunan...'
 
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{About|tempat berpijak [[Ibrahim]] saat membangun [[Ka'bah]]|tempat jenazah Ibrahim disemayamkan|Masjid Ibrahimi}}
[[File:Kaaba.png|thumb|right|7. Maqam Ibrahim]]
{{Infobox ancient site
'''Maqam Ibrahim''' {{lang-ar|مقام إبراهيم}}, juga diucapkan sebagai (''Makam Ibrahim'') merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur [[Ka'bah]]. Tempat ini bukanlah tempat yang menjadi kuburan [[ibrahim|Nabi Ibrahim]] sebagaimana dugaan atau pendapat kebanyakan orang. Sebaliknya di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh [[Allah]] dari [[Surga]] bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di [[Hajar Aswad]]<ref>Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.</ref>. Di atas batu Maqam Ibrahim ini, Nabi Ibrahim pernah berdiri di waktu ia membangun Ka'bah disamping putranya [[Isma'il|Nabi Isma'il]] memberikan bongkah-bongkah batu kepadanya.
|name = Maqam Ibrahim
|native_name = {{lang|ar|{{nobold|مقام إبراهيم}}}}
|alternate_name =
|image = Maqam Ibrahim, Makkah.jpg
|alt =
|caption = Maqam Ibrahim
|map_type =
|map_alt =
|map_size = 50
|location = [[Masjidil Haram]]
|region = [[Makkah]], [[Jazirah Arab]]
|coordinates =
|type =
|part_of =
|length =
|width =
|area =
|height =
|builder =
|material =
|built =
|abandoned =
|epochs =
|cultures =
|dependency_of =
|occupants =
|event =
|excavations =
|archaeologists =
|condition =
|ownership =
|public_access =
|website =
|notes = batu tempat [[Ibrahim]] berpijak saat membangun [[Ka'bah]]
}}
'''Maqam Ibrahim''' ({{lang-ar|مقام إبراهيم}}) adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah. Awalnya batu tersebut menempel di dinding Ka'bah, tetapi kemudian dijauhkan dari dinding Ka'bah beberapa meter pada masa 'Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi perak dan dikurung dalam struktur seperti sangkar.


== Pengertian ==
Batu Maqam Ibrahim dipelihara oleh Allah, saat ini sudah ditutupi dengan [[perak]]. Sedangkan bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim memiliki spesifikasi dengan panjang 27 cm, lebar 14 cm dan berkedalaman 10 cm serta masih nampak dan jelas dan dapat dilihat hingga sekarang.
[[Berkas:Kaaba.png|jmpl|kiri|7. Maqam Ibrahim]]
Dari sudut bahasa, "al-maqam" berarti "tempat pijakan". Maka maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh [[Isma'il]] ketika membangunkan Ka'bah, digunakan sebagai pijakan [[Ibrahim]] untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka'bah. Apabila Ismail memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada Ibrahim, Ibrahim akan menyusunnya pada Ka'bah sehingga bangunan Ka'bah pun semakin tinggi, dan batu pijakan Ibrahim ini juga ikut meninggi.<ref>Al-Jami' al-Lathif, halaman 20; Syifa' al-Gharam, 1/202; Mutsir al-Gharam, halaman 173.</ref>


== Perincian ==
Atas perintah Khalifah [[Al-Mahdi Al-Abbasi]] di sekeliling batu Maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat sangkar besi berbentuk sangkar burung.
Maqam Ibrahim merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur [[Ka'bah]]. Di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh [[Allah]] dari [[surga]] bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di [[Hajar Aswad]].<ref>Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.</ref> Batu ini menjadi tempat berdiri Ibrahim saat membangun Ka'bah bersama Isma'il.


Batu maqam Ibrahim dipelihara oleh Allah, saat ini sudah ditutupi dengan [[perak]], sedangkan bekas kedua tapak kaki Ibrahim memiliki spesifikasi panjang 27 cm, lebar 14 cm, dan berkedalaman 10 cm, serta masih tampak jelas dan dapat dilihat hingga sekarang. Atas perintah Khalifah [[Al-Mahdi]] dari Wangsa Abbasiyah, di sekeliling batu maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat sangkar besi berbentuk sangkar burung.
==Definisi==
Dari sudut bahasa, "al-maqam" berarti "tempat pijakan". Maka, Maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh [[Isma'il]] ketika membangunkan Ka'bah, batu ini telah digunakan oleh Nabi [[Ibrahim]] untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka'bah. Apabila Nabi Ismail memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim akan menyusunnya pada Ka'bah sehingga bangunan Ka'bah pun semakin tinggi, batu tempat Nabi Ibrahim (Maqam Ibrahim) pun ikut naik seperti halnya lif.<ref>Al-Jami' al-Lathif, halaman 20; Syifa' al-Gharam, 1/202; Mutsir al-Gharam, halaman 173.</ref>


==Keutamaan==
== Keutamaan ==
Diantara keutamaan Maqam Ibrahim adalah dijadikan tempat menunaikan [[salat]]. Hal ini juga dituliskan didalam Al-Quran yang artinya:
Di antara keutamaan Maqam Ibrahim adalah dijadikan tempat menunaikan [[salat]]. Hal ini juga dituliskan di dalam Al-Qur'an yang artinya:


{{Cquote|Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat<ref>Surah Al-Baqarah ayat 125</ref>}}.
{{Cquote|Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat<ref>Surah Al-Baqarah ayat 125</ref>}}.


Terdapat hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Jabir mengenai sifat Haji Nabi {{saw}} bahwa: "Ketika sampai di Ka'bah bersama Rasulullah {{saw}}, ia langsung mencium rukun [[Hajar Aswad]], kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa ([[Tawaf]]). Lalu beliau menghadap ke Maqam Ibrahim dan membaca: "Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat", dan menjadikannya berada diantara dirinya dan Ka'bah".<ref>Sahih Muslim, al-Hajj,(1218)</ref>
Terdapat hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Jabir mengenai sifat Haji Nabi {{saw}} bahwa, "Ketika sampai di Ka'bah bersama Rasulullah {{saw}}, ia langsung mencium rukun [[Hajar Aswad]], kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa ([[Tawaf]]). Lalu beliau menghadap ke Maqam Ibrahim dan membaca, 'Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat', dan menjadikannya berada di antara dirinya dan Ka'bah".<ref>Sahih Muslim, al-Hajj,(1218)</ref>


Kemudian, dijelaskan juga, batu yang menjadi pijakan Nabi Ibrahim itu berasal dari [[Surga]]. Nabi Muhammad {{saw}} bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu yang datangnya dari surga, seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya (dari) kedunya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan. Sementara dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan seandainya bukan karena dosa dan kesalahan manusia, maka kedua batu itu mampu menerangi timur dan barat.<ref>Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.</ref>
Kemudian, dijelaskan juga, batu yang menjadi pijakan Ibrahim itu berasal dari [[surga]]. Nabi Muhammad {{saw}} bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu yang datangnya dari surga, seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya (dari) kedunya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan. Sementara dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan seandainya bukan karena dosa dan kesalahan manusia, maka kedua batu itu mampu menerangi timur dan barat.<ref>Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.</ref>


Menurut Imam Hasan al-Basri dan ulama-ulama terkenal lainnga, berdoa didepan Maqam Ibrahim akan dikabulkan oleh Allah.<ref>Risalah al-Hasan al-Basri, Dlimna Akhbar Makkah li al-Fakihi, 2/291.</ref>
Menurut Imam Hasan al-Basri dan ulama-ulama terkenal lainnya, berdoa di depan Maqam Ibrahim akan dikabulkan oleh Allah.<ref>Risalah al-Hasan al-Basri, Dlimna Akhbar Makkah li al-Fakihi, 2/291.</ref>

== Jenazah Ibrahim ==
Maqam Ibrahim kadang dianggap sebagai tempat jenazah Ibrahim disemayamkan. Nyatanya, Maqam Ibrahim adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah. Jenazah Ibrahim sendiri dikebumikan di [[Masjid Ibrahimi]] di [[Hebron]], [[Palestina (wilayah)|Palestina]].


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
<references/>
{{Bagian Ka'bah}}
{{Haji Umrah}}
{{Haji Umrah}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Mekkah]]
[[Kategori:Mekkah]]
[[Kategori:Kakbah]]
[[Kategori:Ka'bah]]

Revisi terkini sejak 11 Juli 2024 13.49

Maqam Ibrahim
مقام إبراهيم
Maqam Ibrahim
LokasiMasjidil Haram
WilayahMakkah, Jazirah Arab
Catatan situs
batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah

Maqam Ibrahim (bahasa Arab: مقام إبراهيم) adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah. Awalnya batu tersebut menempel di dinding Ka'bah, tetapi kemudian dijauhkan dari dinding Ka'bah beberapa meter pada masa 'Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi perak dan dikurung dalam struktur seperti sangkar.

Pengertian

[sunting | sunting sumber]
7. Maqam Ibrahim

Dari sudut bahasa, "al-maqam" berarti "tempat pijakan". Maka maqam Ibrahim merupakan sebuah bangunan dengan batu kecil yang dibawa oleh Isma'il ketika membangunkan Ka'bah, digunakan sebagai pijakan Ibrahim untuk berdiri guna melengkapi bongkahan-bongkahan batu untuk membangun Ka'bah. Apabila Ismail memberikan bongkahan-bongkahan batu kepada Ibrahim, Ibrahim akan menyusunnya pada Ka'bah sehingga bangunan Ka'bah pun semakin tinggi, dan batu pijakan Ibrahim ini juga ikut meninggi.[1]

Perincian

[sunting | sunting sumber]

Maqam Ibrahim merupakan bangunan (struktur) yang mencakup batu lebar kecil yang terletak kurang lebuh 20 hasta di sebelah timur Ka'bah. Di dalam bangunan kecil ini terdapat sebuah batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersamaan dengan dengan batu-batu kecil lainnya yang terdapat di Hajar Aswad.[2] Batu ini menjadi tempat berdiri Ibrahim saat membangun Ka'bah bersama Isma'il.

Batu maqam Ibrahim dipelihara oleh Allah, saat ini sudah ditutupi dengan perak, sedangkan bekas kedua tapak kaki Ibrahim memiliki spesifikasi panjang 27 cm, lebar 14 cm, dan berkedalaman 10 cm, serta masih tampak jelas dan dapat dilihat hingga sekarang. Atas perintah Khalifah Al-Mahdi dari Wangsa Abbasiyah, di sekeliling batu maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat sangkar besi berbentuk sangkar burung.

Keutamaan

[sunting | sunting sumber]

Di antara keutamaan Maqam Ibrahim adalah dijadikan tempat menunaikan salat. Hal ini juga dituliskan di dalam Al-Qur'an yang artinya:

.

Terdapat hadis sahih yang telah diriwayatkan oleh Jabir mengenai sifat Haji Nabi ﷺ bahwa, "Ketika sampai di Ka'bah bersama Rasulullah ﷺ, ia langsung mencium rukun Hajar Aswad, kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa (Tawaf). Lalu beliau menghadap ke Maqam Ibrahim dan membaca, 'Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat solat', dan menjadikannya berada di antara dirinya dan Ka'bah".[4]

Kemudian, dijelaskan juga, batu yang menjadi pijakan Ibrahim itu berasal dari surga. Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim adalah dua batu yang datangnya dari surga, seandainya Allah tidak menghilangkan cahaya (dari) kedunya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat secara keseluruhan. Sementara dalam riwayat dari Imam al-Baihaqi, disebutkan seandainya bukan karena dosa dan kesalahan manusia, maka kedua batu itu mampu menerangi timur dan barat.[5]

Menurut Imam Hasan al-Basri dan ulama-ulama terkenal lainnya, berdoa di depan Maqam Ibrahim akan dikabulkan oleh Allah.[6]

Jenazah Ibrahim

[sunting | sunting sumber]

Maqam Ibrahim kadang dianggap sebagai tempat jenazah Ibrahim disemayamkan. Nyatanya, Maqam Ibrahim adalah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah. Jenazah Ibrahim sendiri dikebumikan di Masjid Ibrahimi di Hebron, Palestina.

  1. ^ Al-Jami' al-Lathif, halaman 20; Syifa' al-Gharam, 1/202; Mutsir al-Gharam, halaman 173.
  2. ^ Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.
  3. ^ Surah Al-Baqarah ayat 125
  4. ^ Sahih Muslim, al-Hajj,(1218)
  5. ^ Al-Ihsan fi Taqrib Sahih ibn Hibban (3710); al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi, 5/75, Hadis Sahih.
  6. ^ Risalah al-Hasan al-Basri, Dlimna Akhbar Makkah li al-Fakihi, 2/291.