Lompat ke isi

Kasta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
reviewed
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(34 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Basor Dalit caste.jpg|jmpl|270x270px|“Basors membuat keranjang dari bambu.” dari Suku dan Kasta di Provinsi Tengah India Volume II Penulis: R. V. Russell]]
'''Kasta''' dari [[bahasa Spanyol]] dan [[bahasa Portugis]] (''casta'') adalah pembagian [[masyarakat]].
'''Kasta''' berasal dari [[bahasa Portugal]] (''casta'') yang berarti keturunan atau suku.<ref>{{Cite book|last=Oxford English Dictionary|first=|date=September 2005|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Oxford_English_Dictionary|title="Caste"|location=|publisher=Oxford University Press|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Kasta pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada [[Weda]] sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian kerja yg disebut [[Warna (Hindu)|''Varna'']].<ref>{{cite web |url=http://www.umsl.edu/~naumannj/Geography%201001%20articles/ch%207%20language%20&%20religion%20in%20culture/The%20Caste%20System%20of%20India.doc|title=The Caste System of India |author=naumannj |accessdate=19 Juli 2018}}</ref> Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu.


Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta [[Catur Warna]] Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian [[manusia]] ke dalam 4 kasta yang berbeda:
Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu. Pembagian [[manusia]] dalam masyarakat [[agama Hindu]] ([[Bangsa-bangsa Kerajaan Nusantara]]):

# Kasta [[Brahmana]], orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti [[sulinggih]], [[pandita]] dan [[rohaniawan]]. Selain itu disandang oleh para [[pribumi]].
# Kasta [[Ksatria]], para kepala dan anggota [[lembaga]] [[pemerintahan]]. Seseorang yang menyandang gelar ini tidak memiliki harta pribadi semua harta milik negara.
# Kasta [[Brahmana]], orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti [[sulinggih]], [[pandita]] dan [[rohaniawan]]. Selain itu disandang oleh para [[guru]] dan [[cendekiawan]]. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan Ida Bagus (untuk cowok) Ida Ayu (untuk cewek)
# Kasta [[Ksatria]], terdiri dari Raja anggota [[militer]], [[bangsawan]], kepala dan anggota [[lembaga]] [[pemerintahan]]. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan I Gusti Agung, Anak Agung, Dewa, I Gusti, Agung.
# Kasta [[Waisya]], orang yang telah memiliki pekerjaan dan harta benda sendiri [[petani]], [[nelayan]], [[pedagang]], dan lain-lain.
# Kasta [[Waisya]], orang yang telah memiliki bisnis dan harta benda sendiri dari hasil pekerjaannya seperti [[petani]], [[nelayan]], [[pedagang]], [[seniman]], [[wirausaha]], pemilik lahan, dan lain-lain.
# Kasta [[Sudra]], pelayan bagi ketiga kasta di atasnya.<ref>{{cite web |url = http://www.ambedkar.org/ambcd/38A.%20Who%20were%20the%20Shudras%20Preface.htm |title = Who Were the Shudras? |author = B. R. Ambedkar}}</ref>
# Kasta [[Sudra]], pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Umumnya bekerja sebagai buruh dan pelayan. Kasta ini merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari jumlah penduduk warga Bali.<ref>{{cite web |url = http://www.ambedkar.org/ambcd/38A.%20Who%20were%20the%20Shudras%20Preface.htm |title = Who Were the Shudras? |author = B. R. Ambedkar}}</ref> biasanya yang berasal dari keturunan ini memiliki nama depan, Putu, Kadek, Komang, Ketut,gede.

Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara.


Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:
Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:
# Kaum [[Paria]], golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para [[Brahmana]] dan [[Ksatria]].
# Kaum [[Paria]], golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para [[Brahmana]] dan [[Ksatria]].
# Kaum [[Candala]], golongan orang yang berasal dari Perkawinan Antar Warna, bangsa asing.
# Kaum [[Candala]], golongan orang yang berasal dari perkawinan antar kasta (umumnya dari hubungan perkawinan ibu yang berkasta lebih tinggi dari ayahnya), atau bangsa asing.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Catur Warna]] (golongan masyarakat dalam [[Hinduisme]])
* [[Catur Warna]] (golongan masyarakat dalam [[Hinduisme]])
* [[Sistem kasta Bali]]
* [[Sistem kasta India]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Authority control}}
{{masyarakat-stub}}


[[Kategori:Masyarakat]]
[[Kategori:Masyarakat]]
[[Kategori:Pemisahan sosial]]


{{masyarakat-stub}}

Revisi terkini sejak 14 Juli 2024 00.49

“Basors membuat keranjang dari bambu.” dari Suku dan Kasta di Provinsi Tengah India Volume II Penulis: R. V. Russell

Kasta berasal dari bahasa Portugal (casta) yang berarti keturunan atau suku.[1] Kasta pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Tetapi persepsi awal pembagian tersebut memiliki tingkatan, kenyataannya pada Weda sendiri tidak menjelaskan tingkatan sosial hanya menjelaskan pembagian kerja yg disebut Varna.[2] Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu.

Di Indonesia, sistem kasta dapat dilihat di Bali. Anak-anak di Bali diberi nama berdasarkan kasta keluarga mereka dan urutan kelahiran mereka. Masyarakat Bali didasarkan pada sistem kasta Catur Warna Hindu, walaupun tidak serumit yang terjadi di India. Versi sederhana ini menjelaskan pembagian manusia ke dalam 4 kasta yang berbeda:

  1. Kasta Brahmana, orang yang mengabdikan dirinya dalam urusan bidang spiritual seperti sulinggih, pandita dan rohaniawan. Selain itu disandang oleh para guru dan cendekiawan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan Ida Bagus (untuk cowok) Ida Ayu (untuk cewek)
  2. Kasta Ksatria, terdiri dari Raja anggota militer, bangsawan, kepala dan anggota lembaga pemerintahan. Seseorang yang menyandang gelar ini biasanya memiliki nama depan I Gusti Agung, Anak Agung, Dewa, I Gusti, Agung.
  3. Kasta Waisya, orang yang telah memiliki bisnis dan harta benda sendiri dari hasil pekerjaannya seperti petani, nelayan, pedagang, seniman, wirausaha, pemilik lahan, dan lain-lain.
  4. Kasta Sudra, pelayan bagi ketiga kasta di atasnya. Umumnya bekerja sebagai buruh dan pelayan. Kasta ini merupakan yang paling banyak terdapat di Bali, hampir 90% dari jumlah penduduk warga Bali.[3] biasanya yang berasal dari keturunan ini memiliki nama depan, Putu, Kadek, Komang, Ketut,gede.

Keempat kasta ini mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan orang-orang dengan kasta yang berbeda. Bahasa Bali Madya biasa digunakan untuk lawan bicara yang belum diketahui kastanya, untuk menghindari ketidakhormatan kepada lawan bicara.

Sedangkan di luar sistem kasta tersebut, ada pula istilah:

  1. Kaum Paria, golongan orang rendahan yang tugasnya melayani para Brahmana dan Ksatria.
  2. Kaum Candala, golongan orang yang berasal dari perkawinan antar kasta (umumnya dari hubungan perkawinan ibu yang berkasta lebih tinggi dari ayahnya), atau bangsa asing.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Oxford English Dictionary (September 2005). "Caste". Oxford University Press. 
  2. ^ naumannj. "The Caste System of India". Diakses tanggal 19 Juli 2018. 
  3. ^ B. R. Ambedkar. "Who Were the Shudras?".