Lompat ke isi

Idrus Ramli: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 60.53.33.12 (bicara) ke revisi terakhir oleh MarDumai
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim
{{Infobox Ulama Muslim
|honorific_prefix = Kiai Haji Muhammad Idrus Ramli
|honorific_prefix = Kiai Haji Muhammad Idrus Ramli
|image = Idrus Ramli.png
|birth_date = 1 Juli 1975
|birth_date = 1 Juli 1975
|birth_place = [[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]], [[Rambipuji, Jember|Rambipuji]], [[Kabupaten Jember|Jember]]
|birth_place = [[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]], [[Rambipuji, Jember|Rambipuji]], [[Kabupaten Jember|Jember]]
Baris 10: Baris 11:
[[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''Muhammad Idrus Ramli''' ({{lahirmati|[[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]]|1|7|1975}}) adalah seorang [[ulama]] dan [[da'i|dai]] berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal dengan beberapa bantahannya terhadap paham yang berseberangan dengan [[Sunni]] tradisional (''Aswaja'') seperti [[Wahhabiyah]], [[Syiah]], dan [[Liberalisme]].
[[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''Muhammad Idrus Ramli''' ({{lahirmati|[[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]]|1|7|1975}}) adalah seorang [[ulama]] dan [[da'i|dai]] berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal dengan beberapa bantahannya terhadap paham yang berseberangan dengan [[Sunni]] tradisional (''Aswaja'') seperti [[Wahhabiyah]], [[Syiah]], dan [[Liberalisme]].


== Riwayat hidup ==
== Pendidikan dan kiprah ==
Muhammad Idrus Ramli lahir di [[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]], [[Kabupaten Jember|Jember]] pada 1 Juli 1975. Pendidikan agama pertama diperoleh di Pondok Pesantren Nashirul Ulum sampai 1986. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di [[Pondok Pesantren Sidogiri]] sampai tingkat ''aliyah''. Pada 1994, Idrus mulai mengajar di beberapa pesantren di [[Jember]], [[Sampang]], dan [[Amuntai]].<ref name="a">{{Cite web|last=Rahman|first=Iqbal|date=6 Agustus 2022|title=Biografi K.H. Muhammad Idrus Ramli: Tokoh Nasional Bangsa dan Singa Aswaja|url=https://kapito.id/sosok/biografi-k-h-muhammad-idrus-ramli/|website=Kapito|language=id-ID|access-date=2 Januari 2023}}</ref>
Muhammad Idrus Ramli lahir di [[Gugut, Rambipuji, Jember|Gugut]], [[Kabupaten Jember|Jember]] pada 1 Juli 1975. Pendidikan agama pertama diperoleh di Pondok Pesantren Nashirul Ulum sampai 1986. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di [[Pondok Pesantren Sidogiri]] sampai tingkat ''aliyah''. Pada [[1994]], Idrus mulai mengajar di beberapa pesantren di [[Jember]], [[Sampang]], dan [[Amuntai]].<ref name="a">{{Cite web|last=Rahman|first=Iqbal|date=6 Agustus 2022|title=Biografi K.H. Muhammad Idrus Ramli: Tokoh Nasional Bangsa dan Singa Aswaja|url=https://kapito.id/sosok/biografi-k-h-muhammad-idrus-ramli/|website=Kapito|language=id-ID|access-date=2 Januari 2023}}</ref>


Sejak masih menjadi santri, Idrus sudah aktif dalam Lembaga Bahtsul Masa'il [[Nahdlatul Ulama]] di Pasuruan dan Jember. Pada 2004-2009, Idrus menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009.<ref name="a"/> Ia juga memangku jabatan di Aswaja NU Center Jawa Timur dan mengisi beberapa acara dan tulisan di media tentang ajaran Sunni tradisional.<ref name="b">{{Cite web|date=14 Maret 2016|title=Tak Cuma Ceramah, Pegiat Aswaja Diimbau Sering Menyapa Umat|url=https://nu.or.id/daerah/tak-cuma-ceramah-pegiat-aswaja-diimbau-sering-menyapa-umat-Nrdl6|website=NU Online|language=id-ID|access-date=2 Januari 2023}}</ref>{{sfn|Saat|Burhani|2020|p=159}} Ia juga terlibat dalam beberapa perdebatan dengan tokoh-tokoh Wahhabi dan Syiah.{{sfn|Saat|Burhani|2020|p=160}}
Sejak masih menjadi santri, Idrus sudah aktif dalam Lembaga Bahtsul Masa'il [[Nahdlatul Ulama]] di Pasuruan dan Jember. Pada 2004-2009, Idrus menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009.<ref name="a"/> Ia juga memangku jabatan di Aswaja NU Center Jawa Timur dan mengisi beberapa acara dan tulisan di media tentang ajaran Sunni tradisional.<ref name="b">{{Cite web|date=14 Maret 2016|title=Tak Cuma Ceramah, Pegiat Aswaja Diimbau Sering Menyapa Umat|url=https://nu.or.id/daerah/tak-cuma-ceramah-pegiat-aswaja-diimbau-sering-menyapa-umat-Nrdl6|website=NU Online|language=id-ID|access-date=2 Januari 2023}}</ref>{{sfn|Saat|Burhani|2020|p=159}} Ia juga terlibat dalam beberapa perdebatan dengan tokoh-tokoh Wahhabi dan Syiah.{{sfn|Saat|Burhani|2020|p=160}}
Baris 42: Baris 43:


[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Jember]]
[[Kategori:Tokoh Jember]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Jember"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Rambipuji]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 14.05

Kiai Haji Muhammad Idrus Ramli
Lahir1 Juli 1975
Gugut, Rambipuji, Jember
FirkahSunni
Mazhab FikihSyafi'i
Mazhab AkidahAsy'ari
OrganisasiNahdlatul Ulama

K.H. Muhammad Idrus Ramli (lahir 1 Juli 1975) adalah seorang ulama dan dai berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal dengan beberapa bantahannya terhadap paham yang berseberangan dengan Sunni tradisional (Aswaja) seperti Wahhabiyah, Syiah, dan Liberalisme.

Pendidikan dan kiprah[sunting | sunting sumber]

Muhammad Idrus Ramli lahir di Gugut, Jember pada 1 Juli 1975. Pendidikan agama pertama diperoleh di Pondok Pesantren Nashirul Ulum sampai 1986. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Sidogiri sampai tingkat aliyah. Pada 1994, Idrus mulai mengajar di beberapa pesantren di Jember, Sampang, dan Amuntai.[1]

Sejak masih menjadi santri, Idrus sudah aktif dalam Lembaga Bahtsul Masa'il Nahdlatul Ulama di Pasuruan dan Jember. Pada 2004-2009, Idrus menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009.[1] Ia juga memangku jabatan di Aswaja NU Center Jawa Timur dan mengisi beberapa acara dan tulisan di media tentang ajaran Sunni tradisional.[2][3] Ia juga terlibat dalam beberapa perdebatan dengan tokoh-tokoh Wahhabi dan Syiah.[4]

K.H. Idrus Ramli dikenal sebagai salah satu ulama faksi konservatif dalam tubuh Nahdlatul Ulama. Pada 2009, ia bersama Forum Kiai Muda Jawa Timur mengkritik beberapa pemikiran K.H. Said Aqil Siradj dan Ulil Abshar Abdalla yang dianggap sudah melenceng dari ajaran Aswaja.[4] Pada 2015, bertepatan dengan Muktamar NU ke-33 di Jombang, ia maju sebagai calon Ketua Umum Tanfiziyah PBNU, namun gagal memperoleh suara terbanyak.[5]

Karya tulis[sunting | sunting sumber]

Berikut beberapa tulisan K.H. Muhammad Idrus Ramli.[1]

  • Jurus Ampuh Membungkam HTI
  • Membongkar Kebohongan Buku “Mantan Kiai NU Menggugat Sholawat & Dzikir Syirik”
  • Wahabi Gagal Paham dari Amaliyah Hingga Aqidah (2 jilid)
  • Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi
  • Madzhab Al-Asy’ari, Benarkah Ahlussunnah Wal Jama’ah?
  • Kiai NU atau Wahabi yang Sesat Tanpa Sadar? Jawaban terhadap Buku-buku Mahrus Ali
  • Pengantar Sejarah Ahlussunnah Wal-Jamaah
  • Membedah Bidah & Tradisi dalam Perspektif Ahli Hadits & Ulama Salafi
  • Benarkah Tahlilan & Kenduri Haram?
  • Dalil & Khasiat 5 Shalawat Populer
  • Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah: Penjelasan Sifat 50

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

Rujukan

  1. ^ a b c Rahman, Iqbal (6 Agustus 2022). "Biografi K.H. Muhammad Idrus Ramli: Tokoh Nasional Bangsa dan Singa Aswaja". Kapito. Diakses tanggal 2 Januari 2023. 
  2. ^ "Tak Cuma Ceramah, Pegiat Aswaja Diimbau Sering Menyapa Umat". NU Online. 14 Maret 2016. Diakses tanggal 2 Januari 2023. 
  3. ^ Saat & Burhani 2020, hlm. 159.
  4. ^ a b Saat & Burhani 2020, hlm. 160.
  5. ^ Sebastian, Hasyim & Arifianto 2021, hlm. 98.

Daftar pustaka

  • Saat, Norshahril; Burhani, Ahmad Najib (2020). The New Santri: Challenges to Traditional Religious Authority in Indonesia. Singapura: ISEAS Yusof Ishak Institute. ISBN 978-981-4881-47-0. 
  • Sebastian, Leonard C.; Hasyim, Syafiq; Arifianto, Alexander R. (2021). Rising Islamic Conservatism in Indonesia: Islamic Groups and Identity Politics. Routledge. ISBN 978-0-367-81941-5.