Lompat ke isi

Jagung manis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh Jagung manisku (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Jagung manis''' (''Zea mays'' Kelompok Saccharata) adalah salah satu [[kelompok budidaya]]/kelompok kultivar jagung yang cukup penting secara komersial, setelah jagung biasa (juga biasa disebut jagung ladang atau ''field corn''). Keistimewaannya adalah kandungan [[gula]] (terutama [[sukrosa]]) yang tinggi pada waktu dipanen. Pemanenan untuk produksi selalu dilakukan pada saat muda (tahap "masak susu", kira-kira 18-22 hari setelah penyerbukan terjadi).
'''Jagung manis''' (''[[Jagung|Zea mays]]'' Kelompok Saccharata) adalah salah satu [[kelompok budidaya]]/kelompok [[kultivar]]. Jagung manis juga mempunyai peran secara komersial, setelah jagung biasa (juga biasa disebut jagung ladang atau ''field corn''). Keistimewaannya adalah kandungan [[gula]] (terutama [[sukrosa]]) yang tinggi pada waktu dipanen. Pemanenan untuk produksi selalu dilakukan pada saat muda (tahap "masak susu", kira-kira 18-22 hari setelah [[penyerbukan]] terjadi).


Rasa manis pada waktu panen terjadi karena jagung ini mengalami mutasi pada satu atau beberapa [[gen]] yang mengatur pembentukan rantai polisakarida, sehingga bulir-bulir jagungnya gagal membentuk pati dalam jumlah yang cukup banyak. Akibat kegagalan ini, ketika mengering bulirnya akan mengeriput.
Rasa manis pada waktu panen terjadi karena jagung ini mengalami [[mutasi]] pada satu atau beberapa [[gen]] yang mengatur pembentukan rantai [[polisakarida]], sehingga bulir-bulir jagungnya gagal membentuk pati dalam jumlah yang cukup banyak. Akibat kegagalan ini, ketika mengering bulirnya akan mengeriput.


Berbeda dengan jagung ladang, jagung manis biasanya tidak dijual sebagai [[pakan]] ternak, melainkan sebagai konsumsi manusia. Pengolahan jagung ini dapat direbus, dibakar, maupun dijadikan [[bubur]]. Jagung manis dalam klasifikasi perdagangan dikelompokkan sebagai [[sayur-sayuran]] meskipun jagung ladang dikelompokkan sebagai [[palawija]]. Ini disebabkan karena jagung manis dijual segar dan mudah rusak (''perishable''). Rasa manis tidak bertahan lama (satu sampai empat hari saja) sehingga "masa simpan" menjadi salah satu penentu kualitas yang penting.
Berbeda dengan jagung ladang, jagung manis biasanya tidak dijual sebagai [[pakan]] ternak, melainkan sebagai konsumsi manusia. Pengolahan jagung ini dapat direbus, dibakar, maupun dijadikan [[bubur]]. Jagung manis dalam klasifikasi perdagangan dikelompokkan sebagai [[sayur-sayuran]] meskipun jagung ladang dikelompokkan sebagai [[palawija]]. Hal Ini disebabkan karena jagung manis dijual segar dan mudah rusak. Rasa manis tidak bertahan lama (satu sampai empat hari saja) sehingga "masa simpan" menjadi salah satu penentu kualitas yang penting.


[[File:vegCorn.jpg|thumb|200px|Jagung manis dengan bonggolnya]]
[[Berkas:vegCorn.jpg|jmpl|200px|Jagung manis dengan bonggolnya]]
[[File:Sweet Corns.jpg|thumb|200px|Jagung manis petelan]]
[[Berkas:Sweet Corns.jpg|jmpl|200px|Jagung manis petelan]]


[[Kategori:Jagung]]
[[Kategori:Jagung]]
[[Kategori:Sayuran]]
[[Kategori:Sayur]]

Revisi terkini sejak 17 Juli 2024 01.10

Jagung manis (Zea mays Kelompok Saccharata) adalah salah satu kelompok budidaya/kelompok kultivar. Jagung manis juga mempunyai peran secara komersial, setelah jagung biasa (juga biasa disebut jagung ladang atau field corn). Keistimewaannya adalah kandungan gula (terutama sukrosa) yang tinggi pada waktu dipanen. Pemanenan untuk produksi selalu dilakukan pada saat muda (tahap "masak susu", kira-kira 18-22 hari setelah penyerbukan terjadi).

Rasa manis pada waktu panen terjadi karena jagung ini mengalami mutasi pada satu atau beberapa gen yang mengatur pembentukan rantai polisakarida, sehingga bulir-bulir jagungnya gagal membentuk pati dalam jumlah yang cukup banyak. Akibat kegagalan ini, ketika mengering bulirnya akan mengeriput.

Berbeda dengan jagung ladang, jagung manis biasanya tidak dijual sebagai pakan ternak, melainkan sebagai konsumsi manusia. Pengolahan jagung ini dapat direbus, dibakar, maupun dijadikan bubur. Jagung manis dalam klasifikasi perdagangan dikelompokkan sebagai sayur-sayuran meskipun jagung ladang dikelompokkan sebagai palawija. Hal Ini disebabkan karena jagung manis dijual segar dan mudah rusak. Rasa manis tidak bertahan lama (satu sampai empat hari saja) sehingga "masa simpan" menjadi salah satu penentu kualitas yang penting.

Jagung manis dengan bonggolnya
Jagung manis petelan