Lompat ke isi

Pemberontakan Hōgen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 17 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q842357
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke infobox #WPWP
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Pemberontakan Hōgen
| conflict = Pemberontakan Hōgen
|partof=pertikaian antarklan di [[zaman Heian]]
| partof = pertikaian antarklan di [[zaman Heian]]
| image = Hōgen no ran.jpg
|image=
|caption=
| caption =
|date=Juli [[1156]]
| date = Juli [[1156]]
|place=[[Kyoto]], [[Jepang]]
| place = [[Kyoto]], [[Jepang]]
|casus=Suksesi tahta kekaisaran
| casus = Suksesi tahta kekaisaran
|territory=
| territory =
|result=Kemenangan [[Kaisar Go-Shirakawa]], pertikaian antara klan Minamoto dan klan Taira
| result = Kemenangan [[Kaisar Go-Shirakawa]], pertikaian antara klan Minamoto dan klan Taira
|combatant1=Pasukan pendukung Kaisar Go-Shirakawa
| combatant1 = Pasukan pendukung Kaisar Go-Shirakawa
|combatant2=Pasukan pendukung Kaisar Sutoku yang sudah pensiun
| combatant2 = Pasukan pendukung Kaisar Sutoku yang sudah pensiun
|commander1=[[Fujiwara no Tadamichi]], [[Taira no Kiyomori]], [[Minamoto no Yoshitomo]]
| commander1 = [[Fujiwara no Tadamichi]], [[Taira no Kiyomori]], [[Minamoto no Yoshitomo]]
|commander2=[[Fujiwara no Yorinaga]], [[Minamoto no Tameyoshi]], [[Taira no Tadamasa]]
| commander2 = [[Fujiwara no Yorinaga]], [[Minamoto no Tameyoshi]], [[Taira no Tadamasa]]
|strength1=tidak diketahui|strength2=tidak diketahui, termasuk 600 prajurit berkuda
| strength1 = tidak diketahui
| strength2 = tidak diketahui, termasuk 600 prajurit berkuda
|casualties1=
| casualties1 =
|casualties2=
| casualties2 =
}}
}}
{{nihongo|'''Pemberontakan Hōgen'''|保元の乱|Hōgen no ran}} adalah peristiwa pertikaian yang berakhir dengan pertempuran antara pengikut mantan [[Kaisar Sutoku]] dan pengikut [[Kaisar Go-Shirakawa]] yang terjadi di zaman [[Hōgen]] (bulan Juli [[1156]]) akibat masalah suksesi tahta kekaisaran.
{{nihongo|'''Pemberontakan Hōgen'''|保元の乱|Hōgen no ran}} adalah peristiwa pertikaian yang berakhir dengan pertempuran antara pengikut mantan [[Kaisar Sutoku]] dan pengikut [[Kaisar Go-Shirakawa]] yang terjadi pada zaman [[Hōgen]] (bulan Juli [[1156]]) akibat masalah suksesi tahta kekaisaran.


Klan Minamoto terbagi menjadi dua, [[Minamoto no Yoshitomo]] mendukung kaisar baru (Kaisar Go-Shirakawa) sedangkan ayah ([[Minamoto no Tameyoshi]]) dan adik-adiknya mendukung mantan kaisar (Kaisar Sutoku). Klan Taira juga terbagi menjadi dua, [[Taira no Tadamasa]] dan putranya mendukung mantan kaisar, sedangkan keponakannya, [[Taira no Kiyomori]] mendukung kaisar baru.
Klan Minamoto terbagi menjadi dua, [[Minamoto no Yoshitomo]] mendukung kaisar baru (Kaisar Go-Shirakawa) sedangkan ayah ([[Minamoto no Tameyoshi]]) dan adik-adiknya mendukung mantan kaisar (Kaisar Sutoku). Klan Taira juga terbagi menjadi dua, [[Taira no Tadamasa]] dan putranya mendukung mantan kaisar, sedangkan keponakannya, [[Taira no Kiyomori]] mendukung kaisar baru.
Baris 31: Baris 32:
Pada [[6 Juli]] [[1156]], [[Taira no Motomori]] (putra ke-2 Kiyomori) yang menjaga [[Uji, Kyoto|Uji]] menangkap [[Minamoto no Chikaharu]] asal klan [[Yamato Genji]] yang bermaksud bergabung dengan pihak pasukan mantan kaisar.
Pada [[6 Juli]] [[1156]], [[Taira no Motomori]] (putra ke-2 Kiyomori) yang menjaga [[Uji, Kyoto|Uji]] menangkap [[Minamoto no Chikaharu]] asal klan [[Yamato Genji]] yang bermaksud bergabung dengan pihak pasukan mantan kaisar.


Pada [[10 Juli]] 1156, kedua kubu pasukan saling berseberangan di [[Sungai Kamo]]. Tametomo dari pasukan mantan kaisar bermaksud menyerang istana kaisar sewaktu malam tiba, tapi Yorinaga tidak menyetujui rencana tersebut. Yorinaga berpendapat bahwa penyerbuan tidak adil bila dilakukan di waktu malam, dan pertempuran untuk memperebutkan tahta harus dilakukan di tengah hari. Sebaliknya, pihak kaisar dalam rapat militernya menyetujui rencana Yoshitomo untuk menyerang istana pada malam hari.
Pada [[10 Juli]] 1156, kedua kubu pasukan saling berseberangan di [[Sungai Kamo]]. Tametomo dari pasukan mantan kaisar bermaksud menyerang istana kaisar sewaktu malam tiba, tetapi Yorinaga tidak menyetujui rencana tersebut. Yorinaga berpendapat bahwa penyerbuan tidak adil bila dilakukan di waktu malam, dan pertempuran untuk memperebutkan tahta harus dilakukan di tengah hari. Sebaliknya, pihak kaisar dalam rapat militernya menyetujui rencana Yoshitomo untuk menyerang istana pada malam hari.


Dini hari [[11 Juli]] 1156, pasukan pihak kaisar yang dibagi menjadi 3 kelompok: 300 prajurit berkuda Kiyomori, 200 prajurit berkuda Yoshitomo, dan 100 prajurit berkuda Yoshiyasu menyerbu istana mantan kaisar lewat pintu gerbang Barat yang dijaga Tametomo. Pasukan Kiyomori dipukul mundur Tametomo yang memimpin pasukan pemanah jitu. Setelah Kiyomori dipukul mundur, Yoshitomo datang menyerang untuk menggantikan Kiyomori tapi dipaksa mundur oleh pasukan panah Tametomo. Setelah pasukan pimpinan Yorimasa, [[Minamoto no Shigenari]], dan Taira no Nobukane datang membantu pasukan kaisar, pertempuran berlangsung sengit di setiap pintu gerbang istana.
Dini hari [[11 Juli]] 1156, pasukan pihak kaisar yang dibagi menjadi 3 kelompok: 300 prajurit berkuda Kiyomori, 200 prajurit berkuda Yoshitomo, dan 100 prajurit berkuda Yoshiyasu menyerbu istana mantan kaisar lewat pintu gerbang Barat yang dijaga Tametomo. Pasukan Kiyomori dipukul mundur Tametomo yang memimpin pasukan pemanah jitu. Setelah Kiyomori dipukul mundur, Yoshitomo datang menyerang untuk menggantikan Kiyomori tetapi dipaksa mundur oleh pasukan panah Tametomo. Setelah pasukan pimpinan Yorimasa, [[Minamoto no Shigenari]], dan Taira no Nobukane datang membantu pasukan kaisar, pertempuran berlangsung sengit di setiap pintu gerbang istana.


Pada akhirnya, Yoshitomo meminta izin kepada kaisar untuk membakar istana musuh dengan menggunakan api. Permintaan ini dikabulkan, dan pasukan mantan Kaisar Sutoku menjadi sibuk memadamkan api sambil bertahan dari serangan musuh. Pertempuran dimenangkan pihak Kaisar Go-Shirakawa setelah pasukan mantan kaisar melarikan diri.
Pada akhirnya, Yoshitomo meminta izin kepada kaisar untuk membakar istana musuh dengan menggunakan api. Permintaan ini dikabulkan, dan pasukan mantan Kaisar Sutoku menjadi sibuk memadamkan api sambil bertahan dari serangan musuh. Pertempuran dimenangkan pihak Kaisar Go-Shirakawa setelah pasukan mantan kaisar melarikan diri.
Baris 40: Baris 41:
Di pihak pasukan mantan kaisar, Yorinaga tewas dalam pertempuran, sedangkan Tameyoshi dan Tadamasa menerima hukuman penggal di [[Rokujōgawara]]. Mantan Kaisar Sutoku diasingkan ke [[Provinsi Sanuki|Sanuki]], dan hingga tutup usia tidak pernah bisa kembali ke Kyoto. Tametomo yang terkenal sebagai pemanah jitu berhasil melarikan diri namun tertangkap. Menurut legenda, sebelum dikirim ke pembuangan di Izu, otot lengan sebelah kiri Tametomo dipotong agar tidak lagi bisa memanah.
Di pihak pasukan mantan kaisar, Yorinaga tewas dalam pertempuran, sedangkan Tameyoshi dan Tadamasa menerima hukuman penggal di [[Rokujōgawara]]. Mantan Kaisar Sutoku diasingkan ke [[Provinsi Sanuki|Sanuki]], dan hingga tutup usia tidak pernah bisa kembali ke Kyoto. Tametomo yang terkenal sebagai pemanah jitu berhasil melarikan diri namun tertangkap. Menurut legenda, sebelum dikirim ke pembuangan di Izu, otot lengan sebelah kiri Tametomo dipotong agar tidak lagi bisa memanah.


Kaisar Go-Shirakawa berhasil menghancurkan pihak oposisi, namun rakyat menjadi terkejut setelah konfik di istana ternyata diselesaikan melalui pertempuran yang menghancurkan kota Kyoto. Setelah ratusan tahun tidak pernah ada pelaksanaan hukuman mati di di Kyoto, rakyat melihat hukuman mati yang dijatuhkan kepada pendukung mantan kaisar yang tertangkap. Kalangan samurai jadi mulai ditakuti kalangan bangsawan hingga rakyat biasa. Dalam buku sejarah [[zaman Kamakura]] yang disebut ''[[Gukanshō]]'' dicatat bahwa Pemberontakan Hōgen menandai dimulainya "era kaum samurai" (''Musha no yō''). Pemberontakan Hōgen menjadi sebab tidak langsung [[Pemberontakan Heiji]] yang terjadi 3 tahun kemudian .
Kaisar Go-Shirakawa berhasil menghancurkan pihak oposisi, tetapi rakyat menjadi terkejut setelah konfik di istana ternyata diselesaikan melalui pertempuran yang menghancurkan kota Kyoto. Setelah ratusan tahun tidak pernah ada pelaksanaan hukuman mati di di Kyoto, rakyat melihat hukuman mati yang dijatuhkan kepada pendukung mantan kaisar yang tertangkap. Kalangan samurai jadi mulai ditakuti kalangan bangsawan hingga rakyat biasa. Dalam buku sejarah [[zaman Kamakura]] yang disebut ''[[Gukanshō]]'' dicatat bahwa Pemberontakan Hōgen menandai dimulainya "era kaum samurai" (''Musha no yō''). Pemberontakan Hōgen menjadi sebab tidak langsung [[Pemberontakan Heiji]] yang terjadi 3 tahun kemudian .


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.tvk.ne.jp/~bairin/English-211.htm The Fujiwara Rule and its Downfall] Situs web Komatsu Tenmangu
* {{en}} [http://www.tvk.ne.jp/~bairin/English-211.htm The Fujiwara Rule and its Downfall] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929081326/http://www.tvk.ne.jp/~bairin/English-211.htm |date=2007-09-29 }} Situs web Komatsu Tenmangu


[[Kategori:Sejarah Jepang]]
[[Kategori:Sejarah Jepang]]
[[Kategori:Pemberontakan di Jepang]]

Revisi terkini sejak 17 Juli 2024 07.46

Pemberontakan Hōgen
Bagian dari pertikaian antarklan di zaman Heian
TanggalJuli 1156
LokasiKyoto, Jepang
Hasil Kemenangan Kaisar Go-Shirakawa, pertikaian antara klan Minamoto dan klan Taira
Pihak terlibat
Pasukan pendukung Kaisar Go-Shirakawa Pasukan pendukung Kaisar Sutoku yang sudah pensiun
Tokoh dan pemimpin
Fujiwara no Tadamichi, Taira no Kiyomori, Minamoto no Yoshitomo Fujiwara no Yorinaga, Minamoto no Tameyoshi, Taira no Tadamasa
Kekuatan
tidak diketahui tidak diketahui, termasuk 600 prajurit berkuda

Pemberontakan Hōgen (保元の乱, Hōgen no ran) adalah peristiwa pertikaian yang berakhir dengan pertempuran antara pengikut mantan Kaisar Sutoku dan pengikut Kaisar Go-Shirakawa yang terjadi pada zaman Hōgen (bulan Juli 1156) akibat masalah suksesi tahta kekaisaran.

Klan Minamoto terbagi menjadi dua, Minamoto no Yoshitomo mendukung kaisar baru (Kaisar Go-Shirakawa) sedangkan ayah (Minamoto no Tameyoshi) dan adik-adiknya mendukung mantan kaisar (Kaisar Sutoku). Klan Taira juga terbagi menjadi dua, Taira no Tadamasa dan putranya mendukung mantan kaisar, sedangkan keponakannya, Taira no Kiyomori mendukung kaisar baru.

Pada tahun 1141, mantan Kaisar Toba tidak menyukai putranya, Kaisar Sutoku dan memaksanya untuk turun tahta. Kaisar Sutoku digantikan adiknya sendiri yang bernama Kaisar Konoe namun dari lain ibu. Ibu Kaisar Sutoku bernama Taiken Mon-in (Fujiwara no Shōshi atau Fujiwara no Tamako), sedangkan ibu Kaisar Konoe adalah Bifuku Mon-in (Fujiwara no Tokuko).

Pada tahun 1155, Kaisar Konoe wafat dan mantan Kaisar Sutoku menginginkan putranya, Pangeran Shigehito untuk naik tahta. Keinginan tersebut ditentang ayahnya sendiri, mantan Kaisar Toba yang memilih Pangeran Masahito, putranya yang lain untuk menjadi kaisar. Pangeran Masahito didukung Fujiwara no Michinori (Shinzei) dan naik tahta sebagai Kaisar Go-Shirakawa. Peristiwa ini menyebabkan mantan Kaisar Sutoku sangat marah, dan pertikaian antarpejabat asal klan Fujiwara terjadi. Fujiwara no Tadamichi yang mendukung Kaisar Go-Shirakawa berhadapan dengan adiknya sendiri, Fujiwara no Yorinaga yang mendukung mantan Kaisar Sutoku.

Perselisihan antara mantan Kaisar Sutoku dan Kaisar Go-Shirakawa semakin memanas, dan masing-masing pihak bersiap menghadapi perang dengan mengumpulkan kelompok samurai. Mantan kaisar dibantu Minamoto no Tameyoshi, Minamoto no Yorikata, Minamoto no Tametomo, dan Minamoto no Yorihiro. Pihak kaisar unggul dalam jumlah prajurit, dan didukung Minamoto no Yoshitomo, Taira no Kiyomori, Minamoto no Yorimasa, dan Minamoto no Yoshiyasu (Ashikaga Yoshiyasu). Perang tidak bisa dielakkan lagi setelah mantan Kaisar Toba wafat pada tahun 1156.

Pertempuran

[sunting | sunting sumber]

Pada 6 Juli 1156, Taira no Motomori (putra ke-2 Kiyomori) yang menjaga Uji menangkap Minamoto no Chikaharu asal klan Yamato Genji yang bermaksud bergabung dengan pihak pasukan mantan kaisar.

Pada 10 Juli 1156, kedua kubu pasukan saling berseberangan di Sungai Kamo. Tametomo dari pasukan mantan kaisar bermaksud menyerang istana kaisar sewaktu malam tiba, tetapi Yorinaga tidak menyetujui rencana tersebut. Yorinaga berpendapat bahwa penyerbuan tidak adil bila dilakukan di waktu malam, dan pertempuran untuk memperebutkan tahta harus dilakukan di tengah hari. Sebaliknya, pihak kaisar dalam rapat militernya menyetujui rencana Yoshitomo untuk menyerang istana pada malam hari.

Dini hari 11 Juli 1156, pasukan pihak kaisar yang dibagi menjadi 3 kelompok: 300 prajurit berkuda Kiyomori, 200 prajurit berkuda Yoshitomo, dan 100 prajurit berkuda Yoshiyasu menyerbu istana mantan kaisar lewat pintu gerbang Barat yang dijaga Tametomo. Pasukan Kiyomori dipukul mundur Tametomo yang memimpin pasukan pemanah jitu. Setelah Kiyomori dipukul mundur, Yoshitomo datang menyerang untuk menggantikan Kiyomori tetapi dipaksa mundur oleh pasukan panah Tametomo. Setelah pasukan pimpinan Yorimasa, Minamoto no Shigenari, dan Taira no Nobukane datang membantu pasukan kaisar, pertempuran berlangsung sengit di setiap pintu gerbang istana.

Pada akhirnya, Yoshitomo meminta izin kepada kaisar untuk membakar istana musuh dengan menggunakan api. Permintaan ini dikabulkan, dan pasukan mantan Kaisar Sutoku menjadi sibuk memadamkan api sambil bertahan dari serangan musuh. Pertempuran dimenangkan pihak Kaisar Go-Shirakawa setelah pasukan mantan kaisar melarikan diri.

Pasca pertempuran

[sunting | sunting sumber]

Di pihak pasukan mantan kaisar, Yorinaga tewas dalam pertempuran, sedangkan Tameyoshi dan Tadamasa menerima hukuman penggal di Rokujōgawara. Mantan Kaisar Sutoku diasingkan ke Sanuki, dan hingga tutup usia tidak pernah bisa kembali ke Kyoto. Tametomo yang terkenal sebagai pemanah jitu berhasil melarikan diri namun tertangkap. Menurut legenda, sebelum dikirim ke pembuangan di Izu, otot lengan sebelah kiri Tametomo dipotong agar tidak lagi bisa memanah.

Kaisar Go-Shirakawa berhasil menghancurkan pihak oposisi, tetapi rakyat menjadi terkejut setelah konfik di istana ternyata diselesaikan melalui pertempuran yang menghancurkan kota Kyoto. Setelah ratusan tahun tidak pernah ada pelaksanaan hukuman mati di di Kyoto, rakyat melihat hukuman mati yang dijatuhkan kepada pendukung mantan kaisar yang tertangkap. Kalangan samurai jadi mulai ditakuti kalangan bangsawan hingga rakyat biasa. Dalam buku sejarah zaman Kamakura yang disebut Gukanshō dicatat bahwa Pemberontakan Hōgen menandai dimulainya "era kaum samurai" (Musha no yō). Pemberontakan Hōgen menjadi sebab tidak langsung Pemberontakan Heiji yang terjadi 3 tahun kemudian .

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]