Lompat ke isi

Meganthropus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan sinonim nama dan memperbaiki nama spesies
+ tag
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{italic title}}
{{italic title}}
{{Multiple issues|{{Rapikan}}
{{Kembangkan}}}}
[[Berkas:Pithecanthropus modjokertensis.JPG|jmpl|Salah satu kerangka dari manusia purba]]
[[Berkas:Pithecanthropus modjokertensis.JPG|jmpl|Salah satu kerangka dari manusia purba]]
{{tanpa_referensi|date=November 2009}}
{{Taxobox | name = ''Meganthropus palaeojavanicus''
{{Taxobox | name = ''Meganthropus palaeojavanicus''
| fossil_range = [[Pleistosen]]
| fossil_range = [[Pleistosen]]
Baris 13: Baris 14:
| ordo = [[Primata]]
| ordo = [[Primata]]
| familia = [[Hominidae]]
| familia = [[Hominidae]]
| genus = ''Meganthropus''
| genus = ''Meganthropus''
| species = ''[[Meganthropus palaeojavanicus]]''
| species = ''[[Meganthropus palaeojavanicus]]''
|synonyms=†Homo erectus paleojavanicus
|synonyms=†Homo erectus paleojavanicus
†Pithecanthropus dubius}}
†Pithecanthropus dubius|trinomial=†Meganthropus palaeojavanicus|trinomial_authority=[[von Koenigswald]], 1950}}
<ref>{{Cite web|title=ITIS - Report: Meganthropus|url=https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=943902#null|website=www.itis.gov|access-date=2023-03-06}}</ref>'''''Meganthropus''''' adalah sekumpulan koleksi [[fosil]] mirip [[manusia purba]] yang ditemukan di [[Indonesia]]. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh [[G.H.R von Koenigswald]] pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs [[Sangiran]], yaitu [[rahang bawah]] dan [[rahang atas]]. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya '''''Meganthropus palaeojavanicus,'''artinya manusia'' raksasa dari jawa. Memiliki ciri-ciri yang berbeda dari [[Pithecanthropus erectus]] (''Homo erectus'') yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.
<ref>{{Cite web|title=ITIS - Report: Meganthropus|url=https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=943902#null|website=www.itis.gov|access-date=2023-03-06}}</ref>'''''Meganthropus''''' adalah sekumpulan koleksi [[fosil]] mirip [[manusia purba]] yang ditemukan di [[Indonesia]]. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh [[G.H.R von Koenigswald]] pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs [[Sangiran]], yaitu [[rahang bawah]] dan [[rahang atas]]. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya '''''Meganthropus palaeojavanicus,'''artinya manusia'' raksasa dari jawa. Memiliki ciri-ciri yang berbeda dari [[Pithecanthropus erectus]] (''Homo erectus'') yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.


Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.
Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa [[rahang]] bawah.


Pada pertengahan tahun 2000-an [[taksonomi]] dan [[filogeni]] spesimen tersebut masih belum pasti, dan sebagian besar ahli paleoantropologi menganggap mereka berkerabat dengan Homo erectus dalam beberapa hal. Namun, nama '''Homo palaeojavanicus''' dan '''Australopithecus palaeojavanicus''' juga digunakan, yang menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.
Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. ''Meganthropus'' diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa [[Paleolitikum]] atau Zaman Batu Tua. ''Meganthropus'' memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.


Setelah ditemukannya tengkorak kokoh di Swartkrans pada tahun 1948 (SK48), nama Meganthropus africanus sempat digunakan. Namun, spesimen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai Paranthropus Robustus dan nama sebelumnya merupakan sinonim junior. (Beberapa temuan ini disertai dengan bukti penggunaan alat yang mirip dengan Homo erectus. Inilah alasan Meganthropus sering dikaitkan dengan spesies tersebut sebagai '''H. e. palaeojavanicus'''.) Pada tahun 2019, studi morfologi gigi menemukan Meganthropus valid genus kera hominid non-hominin, berkerabat dekat dengan[[:en:Lufengpithecus|Lufengpithecus]].<ref>{{Cite journal|last=Zanolli|first=Clément|last2=Kullmer|first2=Ottmar|last3=Kelley|first3=Jay|last4=Grine|first4=Frederick E.|last5=Bacon|first5=Anne-Marie|last6=Demeter|first6=Fabrice|last7=Dumoncel|first7=Jean|last8=Fiorenza|first8=Luca|last9=Hublin|first9=Jean-Jacques, Nguyen Anh Tuan, Thi Mai Huong|date=May 2019|title=Evidence for increased hominid diversity in the Early to Middle Pleistocene of Indonesia|url=http://www.nature.com/articles/s41559-019-0860-z|journal=Nature Ecology & Evolution|language=en|volume=3|issue=5|page=755–764|doi=10.1038/s41559-019-0860-z|issn=2397-334X|pmid=30962558}}</ref>
<!-- == Arti Dari Megantrophus Paleojavanicus ==

Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. ''Meganthropus'' diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa [[Paleolitikum]] atau Zaman Batu Tua. ''Meganthropus'' memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.<!-- == Arti Dari Megantrophus Paleojavanicus ==
* Mega=Besar
* Mega=Besar
* Antrophus=Manusia
* Antrophus=Manusia

Revisi per 17 Juli 2024 13.08

Salah satu kerangka dari manusia purba
Meganthropus palaeojavanicus
Rentang fosil: Pleistosen
Fosil
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Meganthropus
Spesies:
Nama trinomial
†Meganthropus palaeojavanicus
Sinonim

†Homo erectus paleojavanicus †Pithecanthropus dubius

[1]Meganthropus adalah sekumpulan koleksi fosil mirip manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs Sangiran, yaitu rahang bawah dan rahang atas. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus,artinya manusia raksasa dari jawa. Memiliki ciri-ciri yang berbeda dari Pithecanthropus erectus (Homo erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran.

Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.

Pada pertengahan tahun 2000-an taksonomi dan filogeni spesimen tersebut masih belum pasti, dan sebagian besar ahli paleoantropologi menganggap mereka berkerabat dengan Homo erectus dalam beberapa hal. Namun, nama Homo palaeojavanicus dan Australopithecus palaeojavanicus juga digunakan, yang menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.

Setelah ditemukannya tengkorak kokoh di Swartkrans pada tahun 1948 (SK48), nama Meganthropus africanus sempat digunakan. Namun, spesimen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai Paranthropus Robustus dan nama sebelumnya merupakan sinonim junior. (Beberapa temuan ini disertai dengan bukti penggunaan alat yang mirip dengan Homo erectus. Inilah alasan Meganthropus sering dikaitkan dengan spesies tersebut sebagai H. e. palaeojavanicus.) Pada tahun 2019, studi morfologi gigi menemukan Meganthropus valid genus kera hominid non-hominin, berkerabat dekat denganLufengpithecus.[2]

Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. Meganthropus diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa Paleolitikum atau Zaman Batu Tua. Meganthropus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.

  1. ^ "ITIS - Report: Meganthropus". www.itis.gov. Diakses tanggal 2023-03-06. 
  2. ^ Zanolli, Clément; Kullmer, Ottmar; Kelley, Jay; Grine, Frederick E.; Bacon, Anne-Marie; Demeter, Fabrice; Dumoncel, Jean; Fiorenza, Luca; Hublin, Jean-Jacques, Nguyen Anh Tuan, Thi Mai Huong (May 2019). "Evidence for increased hominid diversity in the Early to Middle Pleistocene of Indonesia". Nature Ecology & Evolution (dalam bahasa Inggris). 3 (5): 755–764. doi:10.1038/s41559-019-0860-z. ISSN 2397-334X. PMID 30962558.