Lompat ke isi

Butet Manurung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
k Bot: Mengganti kategori Tokoh perempuan Indonesia dengan Perempuan Indonesia
 
(38 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Manurung]]}}
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Manurung]]}}
{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Saur Marlina Br. Manurung
| name = Saur Marlina Manurung
|honorific-prefix =
| honorific-prefix =
|honorific-suffix =[[Sarjana|S. Ant]]
| honorific-suffix = [[Master|MAAPD]]
|image =Butet Manurung.jpeg
| image = Butet Manurung.jpg
|alt =
| alt =
| main_interests =
|birthname = Saur Marlina Br. Manurung
| yearsactive = 1999 - Sekarang
|birth_date = {{Birth date and age|1972|02|21}}
| birthname = Saur Marlina Manurung
|birth_place = [[Jakarta]]
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
| birth_date = {{Birth date and age|1972|02|21}}
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_place =
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|citizenship = [[Indonesia]]
| death_place =
|other_names = Butet Manurung
| alma_mater = *[[Universitas Padjajaran]]
|known_for = Perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di [[Indonesia]]
*[[Universitas Nasional Australia]]
|occupation = [[Aktivis]]
*[[University of Amsterdam]]
| citizenship = [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names = Butet Manurung
| known_for = Perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia
| occupation = [[Aktivis]], [[antropolog]]
| ethnicity = [[Suku Batak Toba|Batak Toba]]
}}
}}


'''Saur Marlina Manurung''', [[Magister|MAAPD]]
'''Saur Marlina Br. Manurung''', [[Sarjana|S. Ant]] ({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|21|2|1972}}; Alumni [[SMA Negeri 69 Papua]]) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi [[Suku terasing|masyarakat terasing]] dan terpencil di [[Indonesia]]. Sebagaimana gadis [[suku Batak|Batak]] lainnya, ia biasa dipanggil ''Butet''.<ref>{{Cite web|last=lintangbanun|date=2017-04-20|title=Butet Manurung, Sebuah Kisah Kartini Muda Indonesia|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/butet-manurung-sebuah-kisah-kartini-muda-indonesia/|website=Ditjen Kebudayaan|language=id-ID|access-date=2021-03-20}}</ref>
({{lahirmati|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|21|2|1972}}), adalah seorang [[aktivis sosial]] dan [[antropolog]] [[Indonesia]]. Dia merupakan perintis dan pelaku [[pendidikan alternatif]] bagi [[masyarakat adat]] di Indonesia.


==Awal karier==
Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat [[Orang Rimba]] (Suku Kubu) yang mendiami [[Taman Nasional Bukit Dua Belas]], [[Jambi]]. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Minat awal Butet ingin mengajar adalah karena kegemarannya berpetualang. Sebagai seorang anak, dia adalah seorang pembaca setia, dan buku-buku petualangan menemukan jalan ke hatinya. Mimpinya adalah menjadi 'Indiana Jones,' selalu siap untuk sebuah pencarian. Dalam perjalanan studinya, Butet dekat dengan masyarakat adat di seluruh Indonesia. Berbekal ijazah yang ditunjang dengan tekad dan kasih sayang, Butet menekuni pekerjaan yang dicintainya – berdiam di hutan sebagai pendidik [[Suku Kubu|Orang Rimba]], masyarakat rimba di [[Taman Nasional Bukit Duabelas|Bukit Dua Belas]], [[Jambi]], [[Sumatra|Sumatera]]. [https://www.freiheit.org/teacher-butet-bringing-literacy-heart-jungle]


Butet mulai mengembangkan program pendidikan bagi [[Suku Kubu|Orang Rimba]] yang tinggal di hutan [[Taman Nasional Bukit Duabelas|Bukit Duabelas, Jambi]] saat ia bergabung di sebuah proyek konservasi yang dikelola oleh [[KKI WARSI|LSM Warsi]] tahun 1999. Pengalaman ini mendorong ia dan beberapa rekannya di sana untuk mendirikan [https://www.sokola.org/ Sokola Institute] pada tahun 2003 dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang kontekstual. [https://www.freiheit.org/teacher-butet-bringing-literacy-heart-jungle]
Setelah tersusun secara sistematis, ia mengembangkan sistem [[Sokola Rimba]] (diambil dari bahasa yang digunakan orang Rimba, salah satu dialek bahasa Melayu) pada tahun 2003.<ref>{{Cite web|url=https://www.gatra.com/nasional/349233-Sokola-Institute-Mengenalkan-Modernitas-Agar-Tetap-Menjaga-Adat|title=Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat|last=GATRAcom|website=www.gatra.com|language=id|access-date=2019-03-09}}</ref> Sistem Sokola Rimba kemudian diterapkan pula di berbagai tempat terpencil lainnya di Indonesia, seperti di [[Halmahera]] dan [[Flores]].


Butet banyak mengalami penolakan dalam usahanya membawa literasi kepada [[Suku Kubu|Orang Rimba]]. Ia bahkan harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi dengan resiko dikeluarkan dari komunitas. Namun dia tetap bertahan. Tekadnya untuk mengajar anak-anak [[Suku Kubu|Orang Rimba]] membaca dan menulis semakin kuat seiring kemajuan belajar murid-muridnya. Seorang murid, yang merupakan putra kepala desa Orang Rimba, mampu menunjukkan ketidakakuratan kontrak tertulis terkait sengketa wilayah. Kepala desa kemudian dapat menuntut perubahan dalam dokumen yang melindungi kepentingan desa. Butet pun akhirnya mendapat dukungan. [https://www.freiheit.org/teacher-butet-bringing-literacy-heart-jungle]
Pemerintah RI berencana mengadopsi sistem ini untuk dikembangkan pada masyarakat dengan kondisi khusus.


Butet, bersama empat rekan pendidik, mengembangkan program keaksaraan yang responsif terhadap adat, tradisi, dan gaya hidup masyarakat adat yang ketat, dan yang menjawab tantangan pembangunan di komunitas yang terpinggirkan. Pada tahun 2003, mereka mendirikan sebuah organisasi non-pemerintah bernama SOKOLA, telah berganti nama menjadi Sokola Institute, yang berfokus pada integrasi nilai-nilai dan perspektif lokal dalam pendekatan pengajarannya. Hingga hari ini, SOKOLA telah memprakarsai program di sembilan provinsi berbeda di seluruh Indonesia, membawa literasi ke lebih dari 10.000 individu, baik anak-anak maupun orang dewasa di komunitas adat yang terisolasi. [https://www.parapuan.co/read/533170061/terpilih-jadi-figur-barbie-global-role-model-inilah-sosok-butet-manurung]
Setelah berdiri selama 15 tahun, Butet Manurung mengganti Sokola Rimba menjadi Sokola Institute.<ref>{{Cite web|url=https://www.gatra.com/nasional/349233-Sokola-Institute-Mengenalkan-Modernitas-Agar-Tetap-Menjaga-Adat|title=Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat|last=GATRAcom|website=www.gatra.com|language=id|access-date=2019-03-09}}</ref> Pengukuhan tersebut bukan tanpa tujuan. Butet Manurung ingin lebih banyak orang yang bisa menggunakan metode Sokola Rimba.

Pengalamannya merintis program pendidikan di komunitas adat orang rimba yang tinggal di hutan Jambi telah ditulis dalam sebuah buku berjudul "Sokola Rimba" yang terbit pertama kali tahun 2007, dan hingga saat ini telah tujuh kali dicetak ulang dan diterbitkan dalam [[Bahasa Inggris]] dengan judul "The Jungle School" pada tahun 2012. Buku dan kisahnya diadaptasi dalam layar lebar dengan judul [[Sokola Rimba|"Sokola Rimba"]] oleh produser [[Mira Lesmana]] dan sutradara [[Riri Riza]] pada tahun 2013, dan filmnya telah memenangkan berbagai penghargaan Internasional.
==Pendidikan ==
Butet Manurung meraih gelar S1 Antropologi dan Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran Bandung, serta S2 di bidang [[Antropologi terapan|Antropologi Terapan]] dan Pembangunan Partisipatif di [[Australian National University|Australian National University, Canberra]]. Selain itu, Butet juga pernah mengikuti kursus Global Leadership and Public Policy di [[Harvard|Harvard Kennedy School]], Universitas Harvard, USA (2012).

==Penghargaan ==

* Penghargaan yang pernah diterima adalah [[Ramon Magsaysay Award|“Nobel Asia” Ramon Magsaysay Award 2014]], Penghargaan Kebudayaan [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] 2015, Ernst and Young Indonesia Social Entrepreneur of the Year 2012, Young Global Leader 2009, Ashoka Fellow 2006, Time Magazine’s Hero of Asia 2004, [[Man and the Biosphere Programme|Unesco’s Man and Biosphere Award 2001]], dan lain-lain.
* Menjadi salah satu wanita yang dipilih Produsen Boneka Barbie untuk mewakili 12 perempuan ''entrepreneur'' dan berpengaruh di dunia melalui tampilan boneka Barbie One of A Kind dalam perayaan International Women Days 2022, 8 Maret yang lalu. [https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220304184631-277-766948/wanita-inspiratif-dari-indonesia-butet-manurung-jadi-boneka-barbie]

== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Sokola Rimba]]'' (2013), Butet Manurung diperankan oleh [[Prisia Nasution]].


== Referensi ==
== Referensi ==

<references />
# Terpilih Jadi Figur Barbie Global Role Model, Inilah Sosok Butet Manurung [https://www.parapuan.co/read/533170061/terpilih-jadi-figur-barbie-global-role-model-inilah-sosok-butet-manurung] Parapuan. Diakses tanggal 2022-03-17.
# Wanita Inspiratif dari Indonesia, Butet Manurung Jadi Boneka Barbie [https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220304184631-277-766948/wanita-inspiratif-dari-indonesia-butet-manurung-jadi-boneka-barbie] CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-03-17.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 36: Baris 59:
* Nurhayati, D. [http://www.thejakartapost.com/news/2008/12/05/govt-mulls-tribal-school-system039s-role-education.html "Govt mulls tribal school system's role in education"]. The Jakarta Post. Edisi 5 Desember 2008. Diakses 5 Desember 2008.
* Nurhayati, D. [http://www.thejakartapost.com/news/2008/12/05/govt-mulls-tribal-school-system039s-role-education.html "Govt mulls tribal school system's role in education"]. The Jakarta Post. Edisi 5 Desember 2008. Diakses 5 Desember 2008.
* https://www.insideindonesia.org/mengenal-butet-manurung
* https://www.insideindonesia.org/mengenal-butet-manurung
* Butet Manurung [https://www.instagram.com/butet_manurung di instagram]
{{lifetime|1972||Manurung, Butet}}
{{lifetime|1972||Manurung, Butet}}
{{indo-bio-stub}}


== Referensi ==
== Referensi ==


[[Kategori:Antropolog Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Manurung]]
[[Kategori:Antropolog Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jambi]]
[[Kategori:Tokoh Jambi]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Marga Manurung|Butet]]
[[Kategori:Perempuan Indonesia]]

Revisi terkini sejak 18 Juli 2024 22.53

Saur Marlina Manurung
MAAPD
LahirSaur Marlina Manurung
21 Februari 1972 (umur 52)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainButet Manurung
Warga negaraIndonesia
Almamater
PekerjaanAktivis, antropolog
Tahun aktif1999 - Sekarang
Dikenal atasPerintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia

Saur Marlina Manurung, MAAPD (lahir 21 Februari 1972), adalah seorang aktivis sosial dan antropolog Indonesia. Dia merupakan perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat adat di Indonesia.

Awal karier

[sunting | sunting sumber]

Minat awal Butet ingin mengajar adalah karena kegemarannya berpetualang. Sebagai seorang anak, dia adalah seorang pembaca setia, dan buku-buku petualangan menemukan jalan ke hatinya. Mimpinya adalah menjadi 'Indiana Jones,' selalu siap untuk sebuah pencarian. Dalam perjalanan studinya, Butet dekat dengan masyarakat adat di seluruh Indonesia. Berbekal ijazah yang ditunjang dengan tekad dan kasih sayang, Butet menekuni pekerjaan yang dicintainya – berdiam di hutan sebagai pendidik Orang Rimba, masyarakat rimba di Bukit Dua Belas, Jambi, Sumatera. [1]

Butet mulai mengembangkan program pendidikan bagi Orang Rimba yang tinggal di hutan Bukit Duabelas, Jambi saat ia bergabung di sebuah proyek konservasi yang dikelola oleh LSM Warsi tahun 1999. Pengalaman ini mendorong ia dan beberapa rekannya di sana untuk mendirikan Sokola Institute pada tahun 2003 dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang kontekstual. [2]

Butet banyak mengalami penolakan dalam usahanya membawa literasi kepada Orang Rimba. Ia bahkan harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi dengan resiko dikeluarkan dari komunitas. Namun dia tetap bertahan. Tekadnya untuk mengajar anak-anak Orang Rimba membaca dan menulis semakin kuat seiring kemajuan belajar murid-muridnya. Seorang murid, yang merupakan putra kepala desa Orang Rimba, mampu menunjukkan ketidakakuratan kontrak tertulis terkait sengketa wilayah. Kepala desa kemudian dapat menuntut perubahan dalam dokumen yang melindungi kepentingan desa. Butet pun akhirnya mendapat dukungan. [3]

Butet, bersama empat rekan pendidik, mengembangkan program keaksaraan yang responsif terhadap adat, tradisi, dan gaya hidup masyarakat adat yang ketat, dan yang menjawab tantangan pembangunan di komunitas yang terpinggirkan. Pada tahun 2003, mereka mendirikan sebuah organisasi non-pemerintah bernama SOKOLA, telah berganti nama menjadi Sokola Institute, yang berfokus pada integrasi nilai-nilai dan perspektif lokal dalam pendekatan pengajarannya. Hingga hari ini, SOKOLA telah memprakarsai program di sembilan provinsi berbeda di seluruh Indonesia, membawa literasi ke lebih dari 10.000 individu, baik anak-anak maupun orang dewasa di komunitas adat yang terisolasi. [4]

Pengalamannya merintis program pendidikan di komunitas adat orang rimba yang tinggal di hutan Jambi telah ditulis dalam sebuah buku berjudul "Sokola Rimba" yang terbit pertama kali tahun 2007, dan hingga saat ini telah tujuh kali dicetak ulang dan diterbitkan dalam Bahasa Inggris dengan judul "The Jungle School" pada tahun 2012. Buku dan kisahnya diadaptasi dalam layar lebar dengan judul "Sokola Rimba" oleh produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza pada tahun 2013, dan filmnya telah memenangkan berbagai penghargaan Internasional.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Butet Manurung meraih gelar S1 Antropologi dan Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran Bandung, serta S2 di bidang Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif di Australian National University, Canberra. Selain itu, Butet juga pernah mengikuti kursus Global Leadership and Public Policy di Harvard Kennedy School, Universitas Harvard, USA (2012).

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Dalam budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Terpilih Jadi Figur Barbie Global Role Model, Inilah Sosok Butet Manurung [6] Parapuan. Diakses tanggal 2022-03-17.
  2. Wanita Inspiratif dari Indonesia, Butet Manurung Jadi Boneka Barbie [7] CNN Indonesia. Diakses tanggal 2022-03-17.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]