Lompat ke isi

LinkNet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BisikiNG (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3: Baris 3:
| trading_name =
| trading_name =
| former_name = PT Seruling Indah Permai <small>(1996 - 2000)
| former_name = PT Seruling Indah Permai <small>(1996 - 2000)
| logo =
| logo = File:LinkNet.png
| logo_size =
| logo_size = 200px
| image =
| image =
| image_size =
| image_size =
Baris 17: Baris 17:
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| locations =
| key_people = [[Marlo Budiman]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-of-directors|title=Dewan Direksi|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Jonathan Limbong Parapak]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-commissioners|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| key_people = [[Marlo Budiman]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-of-directors|title=Dewan Direksi|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Jonathan Limbong Parapak]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/corporate/board-commissioners|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|FastNet|[[HomeCable]]|LinkNet Enterprise Business|FirstMediaX|First+}}
| brands = {{hlist|[[First Media (telekomunikasi)|First Media]]|[[FastNet]]|[[HomeCable]]|LinkNet Enterprise Business|FirstMediaX|First+}}
| products = [[Internet]] [[pita lebar]] dan [[TV kabel]]
| products = [[Internet]] [[pita lebar]] dan [[TV kabel]]
| services = {{hlist|[[Leased line]]|TV korporat|[[Multiprotocol Label Switching|MPLS]]|[[Komputasi awan|Layanan awan]]|[[Pusat data]]|Layanan terkelola|Layanan nilai tambah|[[VSAT]]}}
| services = {{hlist|[[Leased line]]|TV korporat|[[Multiprotocol Label Switching|MPLS]]|[[Komputasi awan|Layanan awan]]|[[Pusat data]]|Layanan terkelola|Layanan nilai tambah|[[VSAT]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,465 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,465 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 885,319 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/static-files/ff5ec1f2-71f6-4dfc-9142-1ac25719e165|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 885,319 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.linknet.co.id/static-files/ff5ec1f2-71f6-4dfc-9142-1ac25719e165|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Link Net Tbk|location=Jakarta|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref>
| owner = [[Axiata|Axiata Group]] (46%)<br/>[[XL Axiata]] (20%)
| owner = [[Axiata|Axiata Group]] (76,4%)<br/>[[XL Axiata]] (19,2%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 9,747 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 9,747 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,249 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 5,249 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 859 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| num_employees = 859 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[First Media Television]]<br/>PT Indonesia Media Televisi ([[BiG TV]])<br/>PT [[Infra Solusi Indonesia]]<br/>[[Link Net Global Solution]] Pte Ltd.
| subsid = PT First Media Television<br/>PT Infra Solusi Indonesia<br/>Link Net Global Solution Pte Ltd.
| slogan =
| slogan =
| homepage = {{URL|www.linknet.co.id}}
| homepage = {{URL|www.linknet.co.id}}
}}
}}


'''PT Link Net Tbk''' adalah sebuah perusahaan [[telekomunikasi]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini telah menyediakan layanan ritelnya di [[Jabodetabek]], [[Bandung Raya]], [[Gerbangkertosusila]], [[Malang]], [[Bali]], [[Serang]], [[Cilegon]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Medan]], [[Batam]], [[Sukabumi]], [[Cikampek]], [[Purwakarta]], [[Cirebon]], [[Tegal]], [[Yogyakarta]], dan [[Kediri]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
'''PT Link Net Tbk''' adalah sebuah perusahaan [[telekomunikasi]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini telah menyediakan layanan ritelnya di [[Jabodetabek]], [[Cekungan Bandung|Bandung Raya]], [[Serang]], [[Cilegon]], [[Cikampek]], [[Purwakarta]], [[Sukabumi]], [[Cirebon]], [[Semarang]], [[Tegal]], [[Solo]], [[Yogyakarta]], [[Gerbangkertosusila]], [[Malang]], [[Kediri]], [[Bali]], [[Medan]], dan [[Batam]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama "PT Seruling Indah Permai". Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini juga beralih ke bisnis teknologi informasi dan penyelenggaraan internet, dengan meluncurkan layanan internet pita lebar dengan merek MyNet dan Digital1. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan merek FastNet. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh PT [[First Media]] Tbk. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan layanan [[video on demand]]. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan aplikasi First Media Live untuk menyediakan fitur [[perekam video pribadi]] dan [[layanan over-the-top]]. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan layanan FastNet 100 Mbps dan berekspansi ke [[Bandung]]. Pada tanggal 2 Juni 2014, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini juga mengubah nama aplikasi First Media Live menjadi First Media GO.
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama "PT Seruling Indah Permai". Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini juga beralih ke bisnis teknologi informasi dan penyelenggaraan internet, dengan meluncurkan layanan internet pita lebar dengan merek MyNet dan Digital1. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan merek FastNet. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh PT [[First Media]] Tbk, yang kemudian mengonsolidasikan bisnis ISP dan televisi kabelnya dalam LinkNet. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan layanan [[video on demand]]. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan aplikasi First Media Live untuk menyediakan fitur [[perekam video pribadi]] dan [[layanan over-the-top]]. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan layanan FastNet 100 Mbps dan berekspansi ke [[Bandung]]. Pada tanggal 2 Juni 2014, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini juga mengubah nama aplikasi First Media Live menjadi First Media GO.


Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT [[First Media Television]] dan meluncurkan layanan X1. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengubah nama aplikasi "First Media GO" menjadi "FirstMediaX", serta meluncurkan layanan FirstNet dan FastNet 1 Gbps. Perusahaan juga berekspansi ke [[Medan]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengubah nama layanan "DataComm" menjadi "First Media Business" dan membeli ''Java Fiber Backbone''. Pada tahun 2018, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan [[Catchplay]]. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan [[SoftBank]] mengenai pengembangan dan penerapan [[Internet of Things]] (IoT). Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan First Media Zone pertama di kawasan [[Meikarta]]. First Media Zone menyediakan layanan terkait semua produk dan jasa yang disediakan oleh First Media, mulai dari keluhan pelanggan, pembukaan jaringan, hingga pendaftaran langganan. Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Batam]].
Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT [[First Media Television]] dan meluncurkan layanan X1. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengubah nama aplikasi "First Media GO" menjadi "FirstMediaX", serta meluncurkan layanan FirstNet dan FastNet 1 Gbps. Perusahaan juga berekspansi ke [[Medan]]. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengubah nama layanan "DataComm" menjadi "First Media Business" dan membeli ''Java Fiber Backbone''. Pada tahun 2018, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan [[Catchplay]]. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan [[SoftBank]] mengenai pengembangan dan penerapan [[Internet of Things]] (IoT). Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan First Media Zone pertama di kawasan [[Meikarta]]. First Media Zone menyediakan layanan terkait semua produk dan jasa yang disediakan oleh First Media, mulai dari keluhan pelanggan, pembukaan jaringan, hingga pendaftaran langganan. Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Batam]].


Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan First Academy, sebuah platform pengembangan kompetensi dan kemampuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan paket First+ yang menyediakan akses ke sejumlah platform [[over-the-top]]. Perusahaan ini juga mengubah nama produk "First Media Business" menjadi "Link Net Enterprise Business". Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Solo]].<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.linknet.id/about-us|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref><ref name="annual"/> Pada tanggal 1 Januari 2022, [[Axiata]] dan [[XL Axiata]] masing-masing resmi mengakuisisi masing-masing 46% dan 20% saham perusahaan ini.<ref name="xl">{{Cite news|url=https://inet.detik.com/telecommunication/d-5917558/sah-xl-axiata-akuisisi-link-net-senilai-rp-872-triliun|first=Agus Tri|last=Haryanto|date=27 Januari 2022|title=Sah! XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8,72 Triliun|language=id|access-date=5 Juni 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan First Academy, sebuah platform pengembangan kompetensi dan kemampuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan paket First+ yang menyediakan akses ke sejumlah platform [[over-the-top]]. Perusahaan ini juga mengubah nama produk "First Media Business" menjadi "Link Net Enterprise Business". Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke [[Solo]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.linknet.id/about-us|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Link Net Tbk|language=id|access-date=5 Juni 2022}}</ref>

Pada tanggal 1 Januari 2022, [[Axiata]] dan [[XL Axiata]] masing-masing resmi mengakuisisi masing-masing 46% dan 20% saham perusahaan ini.<ref name="xl">{{Cite news|url=https://inet.detik.com/telecommunication/d-5917558/sah-xl-axiata-akuisisi-link-net-senilai-rp-872-triliun|first=Agus Tri|last=Haryanto|date=27 Januari 2022|title=Sah! XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8,72 Triliun|language=id|access-date=5 Juni 2022|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Pasca-akuisisi LinkNet oleh Axiata, target usahanya disebutkan akan berubah. Seluruh operasional layanan internet LinkNet dialihkan ke XL Axiata, termasuk pelanggannya yang berjumlah 750.000. Adapun LinkNet akan dijadikan perusahaan yang berfokus pada pembangunan dan pengoperasian infrastruktur, dimana targetnya mencapai 2 juta rumah ''passed'', sehingga total ''passed'' LinkNet bisa mencapai 6,5 juta.<ref name=link>[https://teknologi.bisnis.com/read/20231227/101/1727399/aksi-korporasi-terbesar-telkomsel-xl-axiata-dan-indosat-demi-fmc-2023 Aksi Korporasi Terbesar Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Demi FMC 2023]</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/layanan-konvergensi-atau-fmc-jadi-mainan-baru-industri-telekomunikasi Layanan Konvergensi Atau FMC Jadi Mainan Baru Industri Telekomunikasi]</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 46: Baris 48:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.linknet.co.id Situs web resmi LinkNet]
* {{en}} [http://www.linknet.co.id Situs web resmi LinkNet]

{{First Media}}
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}


[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Penyelenggara jasa internet Indonesia]]
[[Kategori:Penyelenggara jasa internet Indonesia]]


{{Perusahaan-Indonesia-stub}}

Revisi terkini sejak 19 Juli 2024 03.33

PT Link Net Tbk
Sebelumnya
PT Seruling Indah Permai (1996 - 2000)
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: LINK
IndustriTelekomunikasi
Didirikan14 Maret 1996; 28 tahun lalu (1996-03-14)
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Marlo Budiman[1]
(Direktur Utama)
Jonathan Limbong Parapak[2]
(Komisaris Utama)
ProdukInternet pita lebar dan TV kabel
Merek
Jasa
PendapatanRp 4,465 triliun (2021)[3]
Rp 885,319 milyar (2021)[3]
Total asetRp 9,747 triliun (2021)[3]
Total ekuitasRp 5,249 triliun (2021)[3]
PemilikAxiata Group (76,4%)
XL Axiata (19,2%)
Karyawan
859 (2021)[3]
Anak
usaha
PT First Media Television
PT Infra Solusi Indonesia
Link Net Global Solution Pte Ltd.
Situs webwww.linknet.co.id

PT Link Net Tbk adalah sebuah perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini telah menyediakan layanan ritelnya di Jabodetabek, Bandung Raya, Serang, Cilegon, Cikampek, Purwakarta, Sukabumi, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Yogyakarta, Gerbangkertosusila, Malang, Kediri, Bali, Medan, dan Batam.[3][4]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 dengan nama "PT Seruling Indah Permai". Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini juga beralih ke bisnis teknologi informasi dan penyelenggaraan internet, dengan meluncurkan layanan internet pita lebar dengan merek MyNet dan Digital1. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan merek FastNet. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh PT First Media Tbk, yang kemudian mengonsolidasikan bisnis ISP dan televisi kabelnya dalam LinkNet. Pada tahun 2011, perusahaan ini meluncurkan layanan video on demand. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan aplikasi First Media Live untuk menyediakan fitur perekam video pribadi dan layanan over-the-top. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan layanan FastNet 100 Mbps dan berekspansi ke Bandung. Pada tanggal 2 Juni 2014, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini juga mengubah nama aplikasi First Media Live menjadi First Media GO.

Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi PT First Media Television dan meluncurkan layanan X1. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengubah nama aplikasi "First Media GO" menjadi "FirstMediaX", serta meluncurkan layanan FirstNet dan FastNet 1 Gbps. Perusahaan juga berekspansi ke Medan. Pada tahun 2017, perusahaan ini mengubah nama layanan "DataComm" menjadi "First Media Business" dan membeli Java Fiber Backbone. Pada tahun 2018, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Catchplay. Perusahaan ini juga menjalin kerja sama dengan SoftBank mengenai pengembangan dan penerapan Internet of Things (IoT). Pada tahun 2019, perusahaan ini meresmikan First Media Zone pertama di kawasan Meikarta. First Media Zone menyediakan layanan terkait semua produk dan jasa yang disediakan oleh First Media, mulai dari keluhan pelanggan, pembukaan jaringan, hingga pendaftaran langganan. Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke Batam.

Pada tahun 2020, perusahaan ini meluncurkan First Academy, sebuah platform pengembangan kompetensi dan kemampuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan paket First+ yang menyediakan akses ke sejumlah platform over-the-top. Perusahaan ini juga mengubah nama produk "First Media Business" menjadi "Link Net Enterprise Business". Perusahaan ini kemudian juga berekspansi ke Solo.[3][4]

Pada tanggal 1 Januari 2022, Axiata dan XL Axiata masing-masing resmi mengakuisisi masing-masing 46% dan 20% saham perusahaan ini.[5] Pasca-akuisisi LinkNet oleh Axiata, target usahanya disebutkan akan berubah. Seluruh operasional layanan internet LinkNet dialihkan ke XL Axiata, termasuk pelanggannya yang berjumlah 750.000. Adapun LinkNet akan dijadikan perusahaan yang berfokus pada pembangunan dan pengoperasian infrastruktur, dimana targetnya mencapai 2 juta rumah passed, sehingga total passed LinkNet bisa mencapai 6,5 juta.[6][7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". Jakarta: PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". Jakarta: PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". Jakarta: PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  4. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Link Net Tbk. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  5. ^ Haryanto, Agus Tri (27 Januari 2022). "Sah! XL Axiata Akuisisi Link Net Senilai Rp 8,72 Triliun". detikcom. Diakses tanggal 5 Juni 2022. 
  6. ^ Layanan Konvergensi Atau FMC Jadi Mainan Baru Industri Telekomunikasi

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]