Lompat ke isi

Pondok Pesantren Lirboyo: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°49′05″S 111°59′25″E / 7.818048202980707°S 111.99037166686124°E / -7.818048202980707; 111.99037166686124
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Markonas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(84 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Rapikan-naratif}}
{{Infobox pesantren
{{Infobox pesantren
|nama = Pesantren Lirboyo
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama_asli =
|nama_asli =
|image_size = 175px
|logo =LOGO PP LIRBOYO KDR.png
|caption = Pesantren Lirboyo
|logo_size = 160px
|established = 1899
|image =
|image_size =
|caption =
|established = 1910
|jenis = [[Pesantren]]
|jenis = [[Pesantren]]
|motto =
|motto =
|slogan =
|slogan =
|affiliation = [[Islam]]
|affiliation = [[Nahdlatul Ulama]]
|calendar =
|calendar =
|koordinat = {{Coord|-7.818048202980707|111.99037166686124|format=dms|region:ID-JT|display=inline,title}}
|pengasuh =
|pengasuh =
|pendiri =
|pendiri = [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Mojoroto]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Kecamatan Mojoroto]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|negara = Indonesia
|koordinat =
|telepon =
|free_label =
|free =
|sports =
|colors =
|nickname =
|maskot =
|fightsong =
|publictransit =
|alumni =
|situs = [https://lirboyo.net/ lirboyo.net]
|situs = [https://lirboyo.net/ lirboyo.net]
|catatan =
|catatan =
|country=Indonesia
}}
|telepon=0354 773608 <br/> 0354 7417885 <br/> 081292272019|alumni=Himasal (Himpunan Santri Alumni Lirboyo)|bahasa=Jawa, Indonesia|alumni_name=Alumni 2020 Autad
'''Pondok Pesantren Lirboyo''' adalah sebuah pondok pesantren yang terletak di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri]], barat [[Sungai Brantas]]. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M.
Alumni 2021 Ittihad


Alumni 2022 Gazanesia
<!--Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo erat sekali hubungannya dengan awal mula KH. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M. setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.
Alumni 2023 Mizab|pimpinan=[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]|kodepos=64117}}
{{Infobox Jabatan Politik|image=[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|190px]]
|incumbent=[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]
|incumbentsince=2014
|first='''[[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]'''
|dibentuk=1910
|precursor=K.H. A. Idris Marzuqi|jabatan=Pengasuh Utama|lembaga=Pondok Pesantren Lirboyo}}


'''Pondok Pesantren Lirboyo''' didirikan pada tahun 1910 M oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, [[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]. Pondok pesantren yang terletak di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Kecamatan Mojoroto]], [[Kota Kediri]] ini berafiliasi kuat kepada organisasi [[Nahdlatul Ulama]] dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf ([[kitab kuning]]) sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu [[pesantren]] terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November]] di Surabaya.<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo -|url=https://lirboyo.net/pesantren/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref><ref>{{Cite book|last=Pratikto|first=Heri|last2=Taufiq|first2=Ahmad|last3=Voak|first3=Adam|last4=Deuraseh|first4=Nurdeng|last5=Nur|first5=Hadi|last6=Dahlan|first6=Winai|last7=Idris|last8=Purnomo|first8=Agus|date=2021-07-23|url=https://books.google.com/books?id=-cA1EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT97&dq=lirboyo&hl=id|title=Halal Development: Trends, Opportunities and Challenges: Proceedings of the 1st International Conference on Halal Development (ICHaD 2020), Malang, Indonesia, October 8, 2020|publisher=Routledge|isbn=978-1-000-41605-3|language=en}}</ref>
Perpindahan KH. Abdul Karim ke Desa Lirboyo dilatar belakangi, dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang da’i, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya KH. Abdul Karim di Lirboyo, maka siar Islam lebih luas. Di samping itu, atas permohonan Kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tenteram.


Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2023-01-10|title=Profil Ning Sheila, Influencer dari Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/profil-ning-sheila-influencer-dari-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Ning Imaz<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-09-14|title=Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/biodata-ning-imaz-fatimatuz-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Gus Reza, Gus Ahmad Kafa<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2022-05-12|title=Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo|url=https://www.tebuireng.co/biografi-gus-ahmad-kafabihi-lirboyo/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>, Ning Shofia<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2023-01-01|title=Profil Ringkas Ning Shofia, Istri Gus Idris|url=https://www.tebuireng.co/profil-ringkas-ning-shofia-istri-gus-idris/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref>.
Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon, ketika pertama kali kyai Abdul Karim menetap di Lirboyo, tanah tersebut diadzani. Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah waqaf tersebut, KH. Abdul Karim mendirikan surau mungil nan sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.


== Sejarah ==
Santri pertama yang belajar di Lirboyo adalah Umar asal Madiun. Kedatangannya disambut baik oleh KH. Abdul Karim, karena tujuannya baik, yakni untuk tholabul ilmi, menimba pengetahuan agama. Selama nyantri, Umar sangat ulet dan telaten.
Pondok Pesantren Lirboyo didirikan oleh [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] yang pada mulanya bertempat tinggal di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] (sekarang [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Kelurahan Lirboyo]]) pada tahun 1910 M. Sebelum menetap di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]], ia mengajar di [[Pondok Pesantren Tebuireng]] asuhan [[Muhammad Hasyim Asy'ari|K.H. M. Hasyim Asy'ari]] yang juga menjadi teman sebaya ketika berguru di [[Kholil al-Bangkalani|Syaikhona Kholil Bangkalan]], lalu [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menikah dengan Nyai Khodijah binti K.H. Sholeh dari [[Banjarmlati, Mojoroto, Kediri|Banjarmlati, Kediri]]. Sejak pernikahan itulah [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo. Berpindahnya [[KH. Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]] dari [[Pondok Pesantren Tebuireng|Tebuireng]] ke [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]] disebabkan oleh adanya dorongan dari mertuanya (K.H. Sholeh) dengan harapan agar syi'ar dan dakwah Islam menjadi lebih luas.<ref name="Sekilas Lirboyo">{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo|url=https://lirboyo.net/pesantren/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>


Kemudian atas keinginan dan inisiatif dari [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]], dengan didukung oleh mertuanya, maka [[Abdul Karim (ulama)|K.H. Abdul Karim]] mendirikan sebuah pondok untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada siapapun yang ingin mencari ilmu. Santri pertamanya bernama Umar dari [[Madiun]], lalu Yusuf, Sahil, dan Somad dari [[Kota Magelang|Magelang]], dan Syamsudin dari [[Gurah, Kediri]]. Hari demi hari hingga bertahun-tahun, Pondok Pesantren Lirboyo semakin banyak memiliki santri dan mulai dikenal oleh warga baik di Kediri maupun dari luar Kediri.<ref>{{Cite web|date=2015-09-09|title=KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )|url=https://lirboyo.net/kh-abdul-karim-1856-1954/|website=Pondok Pesantren Lirboyo|language=en-US|access-date=2021-12-12}}</ref>
Ia benar-benar taat pada Kyai. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal KH. Abdul Karim. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad Dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernam Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah, Kediri.


Pada tahun 1913, K.H. Abdul karim membangun sebuah masjid di dalam wilayah pondok dengan tujuan sebagai sarana beribadah. Hingga saat ini, masjid tersebut masih ada dengan tetap bernama Masjid Lawang Songo, sebab jumlah pintu (''lawang'') masjid itu berjumlah sembilan.<ref name="Sekilas Lirboyo"/>
Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari KH. Abdul Karim. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.


Hingga saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo sangat berkembang pesat menjadi pusat studi Islam klasik ala pesantren yang usianya sudah menginjak lebih dari satu abad. Dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo selalu terlibat dan ikut andil dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran 10 November]] di Surabaya.<ref name="Sekilas Lirboyo"/>
Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti santri-santri sebelum-nya untuk bertholabul ilmi.


Sebagai salah satu pusat pendidikan agama Islam, Pesantren Lirboyo selalu mencetak kader-kader generasi agama dan bangsa yang mumpuni dalam berbagai bidang di dalam disiplin ilmu agama. Selain itu Pondok Pesantren Lirboyo juga tetap berpegang teguh pada pendidikan [[Salafiyah|salaf]] (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya yang mampu mengisi modernisasi, serta telah terbukti bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang salih dalam bidang keagamaan, sekaligus salih dalam bidang intelektual.
Pada tahun 1913 M, KH. Abdul karim mendirikan sebuah Masjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana ta’lim wa taalum bagi santri.


== Daftar pengasuh ==
Secara garis besar KH. Abdul karim adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Ia gemar melakukan Riyadlah; mengolah jiwa atau Tirakat, sehingga seakan hari-harinya hanya berisi pengajian dan tirakat. Pada tahun 1950-an, tatkala KH. Abdul Karim menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya -sebelumnya ia melaksanakan ibadah haji pada tahun 1920-an- kondisi kesehatannya sudah tidak memungkinkan, namun karena keteguhan hati akhirnya keluarga mengikhlaskan kepergiannya untuk menunaikan ibadah haji, dengan ditemani sahabat akrabnya KH. Hasyim Asy’ari dan seorang dermawan asal Madiun H. Khozin.
{| class="wikitable"
!Potret
!Nama
!Periode
|-
|[[Berkas:ABDUL KARIM KDR.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[Abdul Karim|K.H. Abdul Karim]]
|1910-1954
|-
|[[Berkas:Marzuqi dahlan kdr.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. Marzuqi Dahlan]]
|1954-1975
|-
|[[Berkas:MAHRUS ALY KDR.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. Mahrus Aly]]
|1975-1985
|-
|[[Berkas:IDRIS MARZUQI.jpg|pus|jmpl|90x90px]]
|[[K.H. A. Idris Marzuqi]]
|1985-2014
|-
|[[Berkas:ABAH ANWAR MANSHUR.jpg|pus|jmpl|130x130px]]
|[[Anwar Manshur|K.H. M. Anwar Manshur]]
|2014-''sekarang''
|}


== Daftar unit ==
Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi apapun dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala ia menderita sakit, ia masih saja istiqomah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjemaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, KH. Abdul Karim berpulang kerahmatullah, ia dimakamkan di belakang masjid Lirboyo.


=== Pondok unit = ===
Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
{| class="wikitable"
|+
!Nama unit
!Putra/putri
|-
|PP HM Mahrusiyyah
| rowspan="5" |Putra & putri
|-
|PP Salafy Terpadu Ar-Risalah
|-
|PP Darussalam
|-
|PP Al-Baqoroh
|-
|PP Darussa'adah
|-
|PP HM Lirboyo
| rowspan="6" |Putra
|-
|PP HM Antara
|-
|PP HM Syarif Hidayatullah (HMS)
|-
|PP Murottilil Qur'an
|-
|PP Haji Ya'qub
|-
|PP Al-Ghuroba
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtadiat (P3HM)
| rowspan="6" |Putri
|-
|PP Putri Tahfidzil Qur'an (PPTQ
|-
|PP Putri Hidayatul Mubtain Qur'aniyyah (HMQ)
|-
|PP Al-Ihsan
|-
|PP Al-Baqoroh Putri
|-
|PP As-Salamah Lil Banat
|}

== Arti lambang ==
# '''Segi lima''' = melambangkan rukun Islam dan merupakan titik tolak dari Pondok Pesantren Lirboyo.
# '''Bintang besar atas''' = melambangkan kebesaran [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dan Pondok Pesantren Lirboyo memegang teguh apa yang dibawanya (Al Qur’an dan Al Hadits).
# '''Empat bintang kanan''' = melambangkan empat [[Kekhalifahan Rasyidin|Khulafa' al-Rasyidin]] dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui bahwa beliau-beliau adalah [[Sahabat Nabi|sahabat utama Nabi Muhammad]].
# '''Empat bintang kiri''' = melambangkan empat [[mazhab]] yang ''mu’tabar'' (terkenal) dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui adanya keempat mazhab tersebut.
# '''Jumlah sembilan bintang keseluruhan''' = melambangkan jumlah [[Wali Sanga|Walisongo]] yang telah menyebarkan Islam di [[Nusantara]] dan Pondok Pesantren Lirboyo mengikuti jejaknya.
# '''Tulisan arab "Ma'had Lirboyo As-Salafi Kediri"''' = melambangkan Pondok Pesantren Lirboyo menggunakan kitab-kitab salaf sebagai pedoman keilmuan.
# '''Tulisan "Pondok Pesantren"''' = melambangkan pendidikan dan pengajaran ini berupa [[Pesantren|pondok pesantren]] sebagaimana didirikan oleh leluhurnya.
# '''Tulisan "Lirboyo Kediri"''' = melambangkan bahwa pondok pesantren ini berdiri di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo, Kediri]].
# '''Bola dunia''' = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo siap sedia menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok dunia.
# '''Menara bertingkat tiga''' = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo memiliki tiga tingkat pendidikan yang diutamakan ([[Madrasah ibtidaiah|Ibtidaiyah]], [[Madrasah sanawiah|Tsanawiyah]], dan [[Madrasah aliah|Aliyah]]).
# '''Masjid''' = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo merupakan wadah pendidikan yang mencetak insan muslim agar benar-benar bertakwa dan beribadah kepada Allah.
# '''Empat''' '''kitab''' = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo adalah santri yang kreatif, aktif, dan tekun belajar.
# '''Pita''' = melambangkan pengikat dan persatuan keluarga santri Pondok Pesantren Lirboyo.
# '''Warna biru langit''' = melambangkan tingginya cita-cita Pondok Pesantren Lirboyo.

== Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri ==
{{main|Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri}}

== Pranala luar ==
Situs resmi [https://lirboyo.net/ Pondok Pesantren Lirboyo]

Situs resmi [https://iai-tribakti.ac.id/ Institut Agama Islam Tribakti]


Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.-->
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}{{Multiple issues|
{{Primary sources|date=Desember 2021}}
{{POV|date=Desember 2021}}
}}



[[Kategori:Pondok Pesantren di Jawa Timur]]
[[Kategori:Pondok Pesantren di Jawa Timur]]

Revisi terkini sejak 21 Juli 2024 16.29

Pondok Pesantren Lirboyo
Alamat

,
64117
Koordinat7°49′05″S 111°59′25″E / 7.818048202980707°S 111.99037166686124°E / -7.818048202980707; 111.99037166686124
Telepon/Faks.0354 773608
0354 7417885
081292272019
Situs weblirboyo.net
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiNahdlatul Ulama
Didirikan1910
PendiriK.H. Abdul Karim
PimpinanK.H. M. Anwar Manshur
Bahasa pengantarJawa, Indonesia
Lain-lain
AlumniHimasal (Himpunan Santri Alumni Lirboyo)
Nama alumniAlumni 2020 Autad

Alumni 2021 Ittihad

Alumni 2022 Gazanesia

Alumni 2023 Mizab
Moto
Pengasuh Utama Pondok Pesantren Lirboyo
Petahana
K.H. M. Anwar Manshur

sejak 2014
PendahuluK.H. A. Idris Marzuqi
Dibentuk1910
Pejabat pertamaK.H. Abdul Karim

Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada tahun 1910 M oleh K.H. Abdul Karim yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, K.H. M. Anwar Manshur. Pondok pesantren yang terletak di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini berafiliasi kuat kepada organisasi Nahdlatul Ulama dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti Pertempuran 10 November di Surabaya.[1][2]

Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila[3], Ning Imaz[4], Gus Reza, Gus Ahmad Kafa[5], Ning Shofia[6].

Pondok Pesantren Lirboyo didirikan oleh K.H. Abdul Karim yang pada mulanya bertempat tinggal di Desa Lirboyo (sekarang Kelurahan Lirboyo) pada tahun 1910 M. Sebelum menetap di Desa Lirboyo, ia mengajar di Pondok Pesantren Tebuireng asuhan K.H. M. Hasyim Asy'ari yang juga menjadi teman sebaya ketika berguru di Syaikhona Kholil Bangkalan, lalu K.H. Abdul Karim menikah dengan Nyai Khodijah binti K.H. Sholeh dari Banjarmlati, Kediri. Sejak pernikahan itulah K.H. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo. Berpindahnya K.H. Abdul Karim dari Tebuireng ke Desa Lirboyo disebabkan oleh adanya dorongan dari mertuanya (K.H. Sholeh) dengan harapan agar syi'ar dan dakwah Islam menjadi lebih luas.[7]

Kemudian atas keinginan dan inisiatif dari K.H. Abdul Karim, dengan didukung oleh mertuanya, maka K.H. Abdul Karim mendirikan sebuah pondok untuk mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam kepada siapapun yang ingin mencari ilmu. Santri pertamanya bernama Umar dari Madiun, lalu Yusuf, Sahil, dan Somad dari Magelang, dan Syamsudin dari Gurah, Kediri. Hari demi hari hingga bertahun-tahun, Pondok Pesantren Lirboyo semakin banyak memiliki santri dan mulai dikenal oleh warga baik di Kediri maupun dari luar Kediri.[8]

Pada tahun 1913, K.H. Abdul karim membangun sebuah masjid di dalam wilayah pondok dengan tujuan sebagai sarana beribadah. Hingga saat ini, masjid tersebut masih ada dengan tetap bernama Masjid Lawang Songo, sebab jumlah pintu (lawang) masjid itu berjumlah sembilan.[7]

Hingga saat ini, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo sangat berkembang pesat menjadi pusat studi Islam klasik ala pesantren yang usianya sudah menginjak lebih dari satu abad. Dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo selalu terlibat dan ikut andil dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya.[7]

Sebagai salah satu pusat pendidikan agama Islam, Pesantren Lirboyo selalu mencetak kader-kader generasi agama dan bangsa yang mumpuni dalam berbagai bidang di dalam disiplin ilmu agama. Selain itu Pondok Pesantren Lirboyo juga tetap berpegang teguh pada pendidikan salaf (tradisional) dengan mengharmonisasikan antara budaya yang mampu mengisi modernisasi, serta telah terbukti bahwa Pondok Pesantren Lirboyo sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang salih dalam bidang keagamaan, sekaligus salih dalam bidang intelektual.

Daftar pengasuh

[sunting | sunting sumber]
Potret Nama Periode
K.H. Abdul Karim 1910-1954
K.H. Marzuqi Dahlan 1954-1975
K.H. Mahrus Aly 1975-1985
K.H. A. Idris Marzuqi 1985-2014
K.H. M. Anwar Manshur 2014-sekarang

Daftar unit

[sunting | sunting sumber]

Pondok unit =

[sunting | sunting sumber]
Nama unit Putra/putri
PP HM Mahrusiyyah Putra & putri
PP Salafy Terpadu Ar-Risalah
PP Darussalam
PP Al-Baqoroh
PP Darussa'adah
PP HM Lirboyo Putra
PP HM Antara
PP HM Syarif Hidayatullah (HMS)
PP Murottilil Qur'an
PP Haji Ya'qub
PP Al-Ghuroba
PP Putri Hidayatul Mubtadiat (P3HM) Putri
PP Putri Tahfidzil Qur'an (PPTQ
PP Putri Hidayatul Mubtain Qur'aniyyah (HMQ)
PP Al-Ihsan
PP Al-Baqoroh Putri
PP As-Salamah Lil Banat

Arti lambang

[sunting | sunting sumber]
  1. Segi lima = melambangkan rukun Islam dan merupakan titik tolak dari Pondok Pesantren Lirboyo.
  2. Bintang besar atas = melambangkan kebesaran Nabi Muhammad dan Pondok Pesantren Lirboyo memegang teguh apa yang dibawanya (Al Qur’an dan Al Hadits).
  3. Empat bintang kanan = melambangkan empat Khulafa' al-Rasyidin dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui bahwa beliau-beliau adalah sahabat utama Nabi Muhammad.
  4. Empat bintang kiri = melambangkan empat mazhab yang mu’tabar (terkenal) dan Pondok Pesantren Lirboyo mengakui adanya keempat mazhab tersebut.
  5. Jumlah sembilan bintang keseluruhan = melambangkan jumlah Walisongo yang telah menyebarkan Islam di Nusantara dan Pondok Pesantren Lirboyo mengikuti jejaknya.
  6. Tulisan arab "Ma'had Lirboyo As-Salafi Kediri" = melambangkan Pondok Pesantren Lirboyo menggunakan kitab-kitab salaf sebagai pedoman keilmuan.
  7. Tulisan "Pondok Pesantren" = melambangkan pendidikan dan pengajaran ini berupa pondok pesantren sebagaimana didirikan oleh leluhurnya.
  8. Tulisan "Lirboyo Kediri" = melambangkan bahwa pondok pesantren ini berdiri di Desa Lirboyo, Kediri.
  9. Bola dunia = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo siap sedia menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok dunia.
  10. Menara bertingkat tiga = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo memiliki tiga tingkat pendidikan yang diutamakan (Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah).
  11. Masjid = melambangkan bahwa Pondok Pesantren Lirboyo merupakan wadah pendidikan yang mencetak insan muslim agar benar-benar bertakwa dan beribadah kepada Allah.
  12. Empat kitab = melambangkan bahwa santri Pondok Pesantren Lirboyo adalah santri yang kreatif, aktif, dan tekun belajar.
  13. Pita = melambangkan pengikat dan persatuan keluarga santri Pondok Pesantren Lirboyo.
  14. Warna biru langit = melambangkan tingginya cita-cita Pondok Pesantren Lirboyo.

Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Situs resmi Pondok Pesantren Lirboyo

Situs resmi Institut Agama Islam Tribakti

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Sekilas Lirboyo -" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-31. 
  2. ^ Pratikto, Heri; Taufiq, Ahmad; Voak, Adam; Deuraseh, Nurdeng; Nur, Hadi; Dahlan, Winai; Idris; Purnomo, Agus (2021-07-23). Halal Development: Trends, Opportunities and Challenges: Proceedings of the 1st International Conference on Halal Development (ICHaD 2020), Malang, Indonesia, October 8, 2020 (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-000-41605-3. 
  3. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-10). "Profil Ning Sheila, Influencer dari Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  4. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-09-14). "Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  5. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-05-12). "Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  6. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-01). "Profil Ringkas Ning Shofia, Istri Gus Idris". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  7. ^ a b c "Sekilas Lirboyo". Pondok Pesantren Lirboyo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-12. 
  8. ^ "KH. Abdul Karim ( 1856 - 1954 )". Pondok Pesantren Lirboyo (dalam bahasa Inggris). 2015-09-09. Diakses tanggal 2021-12-12.