Lompat ke isi

Peluru kendali anti-kapal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: no:Sjømålmissil
k clean up, removed stub tag
 
(30 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:USS Badger (FF-1071) Launching Harpoon.jpg|thumb|right|Sebuah [[RGM-84 Harpoon]] diluncurkan dari peluncur [[Mk-16]] frigat kelas Knox [[USS Badger (FF-1071)]]]]
[[Berkas:USS Badger (FF-1071) Launching Harpoon.jpg|jmpl|ka|Sebuah [[RGM-84 Harpoon]] diluncurkan dari peluncur [[Mk-16]] frigat kelas Knox [[USS Badger (FF-1071)]]]]
{{externalimage
|topic=Aérospatiale SS.12/AS.12
|width=
|align=right
|image2=[http://i16.photobucket.com/albums/b24/hybenamon/LAND/MISSILES/French%20-%20Early%20AT%20missiles/FrAtMissiles6.jpg AS.12(M) fired from French Navy LYNX]
}}

'''Peluru kendali anti-kapal''' adalah [[peluru kendali|rudal]] yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan [[kapal]] permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan [[sistem pemandu inersial]] dan [[pelacak radar aktif]]. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam [[Perang Dunia II]]. [[Jerman]] menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari [[kapal]], [[kapal selam]], [[pesawat]], [[helikopter]] dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.
'''Peluru kendali anti-kapal''' adalah [[peluru kendali|rudal]] yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan [[kapal]] permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan [[sistem pemandu inersial]] dan [[pelacak radar aktif]]. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam [[Perang Dunia II]]. [[Jerman]] menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari [[kapal]], [[kapal selam]], [[pesawat]], [[helikopter]] dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.


== Cara peluru kendali bekerja ==
'''Peluru kendali anti kapal :'''
Agar [[peluru kendali]] berfungsi dengan baik, misil harus menjalankan urutan berikut dengan benar:

=== Temukan Target dengan Pemindaian scan Radar atau Pengintai ===
Beberapa [[misil]] menemukan targetnya menggunakan [[radar]]. Teknik ini mengharuskan [[peluncur roket|peluncur]] untuk memiliki [[garis pandang]] ke [[sasaran]], membatasi jangkauan rudal ke [[cakrawala]] radar dan mencegah rudal melihat target yang tersembunyi oleh rintangan medan apa pun. Selain itu, radar [[pemindai]]an sederhana tidak dapat menentukan perbedaan antara kapal kargo, kontainer, dan kapal tanker minyak, yang semuanya berukuran sama.

Rudal yang menemukan targetnya menggunakan radar pemindai juga memancarkan [[gelombang radio]], yang mengungkapkan posisinya. Hal ini membatasi kegunaan rudal-rudal ini dalam peperangan asimetris: begitu peluncur mengungkapkan lokasinya, maka rudal tersebut rentan terhadap serangan kekuatan konvensional musuh.

Selama Perang Dingin, negara-negara adidaya mengembangkan metode penargetan lain, yaitu "penargetan di [[luar cakrawala]]", yang sebagian besar merupakan upaya untuk memperluas jangkauan rudal mereka. Dalam teknik ini, teknisi peluncuran memprogram jalur penerbangan rudal atau serangkaian koordinat target, dan rudal tersebut terbang ke area target. Penargetan di atas cakrawala memerlukan pengintai untuk menyampaikan koordinat target kepada penembak, namun penembak tidak perlu benar-benar dapat melihat targetnya sendiri. Metode penargetan ini menjadi lebih mudah digunakan dalam beberapa tahun terakhir karena perangkat navigasi GPS ada di mana-mana.

=== Rudal Harus diluncurkan dengan benar ===
Kit [[Boster (roket)|booster roket]] mendorong rudal dari platform peluncuran ke [[kecepatan]] dan [[ketinggian]] yang memadai untuk memungkinkan rudal beralih ke mode mid course penerbangan jelajah.

Setiap jenis misil menggunakan propelan sendiri. Ada dua jenis utama propelan: 1. cair; 2. padat. Propelan cair memerlukan perpipaan dan peralatan pemompaan yang rumit untuk memberi daya pada mesinnya dan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan peluncurannya, namun bahan bakar tersebut memberikan daya dorong yang lebih besar dan throttle dalam penerbangan (walaupun dibutuhkan waktu untuk membangun daya dorong saat pertama kali dinyalakan). Sebaliknya, propelan padat tidak memerlukan mesin yang rumit, namun mengandalkan bahan kimia yang rumit selama produksi dan selubung yang kuat untuk menahan tekanan kuat yang dihasilkan selama penerbangan. Rudal berbahan bakar padat dapat menembak lebih cepat dan berakselerasi lebih cepat saat lepas landas, namun tidak dapat dibatasi saat terbang.

Kebanyakan misil modern menggunakan booster berbahan bakar padat. Laju pembakaran propelan dapat dipengaruhi oleh suhu, dan suhu yang lebih tinggi dari 100 °F dapat menyebabkan kinerja yang tidak memuaskan. Suhu tinggi tentunya dapat menyebabkan masalah peluncuran rudal.

Untuk fase jelajah mid course, misil cenderung menggunakan mesin ramjet, [[turbofan]] mini atau [[turbojet]]. Mesin ramjet tidak mengandung bagian yang bergerak dan memampatkan udara masuk menggunakan kecepatan maju kendaraan udara. Mesin turbojet menggunakan kompresor yang digerakkan oleh turbin. Keduanya kemudian menyalakan campuran udara terkompresi dan bahan bakar, menghasilkan jet berkecepatan tinggi di asap knalpot. Momentum aliran gas buang kemudian mendorong rudal ke depan.

=== Panduan penerbangan mid course harus akurat ===
Beberapa misil (terutama yang lebih tua) menggunakan radar untuk melacak posisi target selama penerbangan rudal. Mekanisme panduan ini mengharuskan rudal atau peluncur untuk mempertahankan [[Tautan data taktis|data link]] kunci radar terus menerus pada target, mengungkapkan posisinya dan membatasi kemampuan manuvernya. Kehilangan kunci radar biasanya akan menyebabkan rudal meleset dari sasarannya.

Rudal yang lebih modern yang hanya mengikuti komputer navigasi internal dapat mengalami berbagai jenis kesalahan navigasi. Sistem panduan inersia "melayang" selama penerbangan, yang dapat berdampak signifikan terhadap keakuratan jarak jauh, namun sistem navigasi inersia modern menggunakan pembaruan dari penerima GPS atau perangkat lain yang sangat meningkatkan akurasinya. Di Teluk Arab, penyimpangan tidak akan membuat perbedaan besar. Kesalahan sederhana saat memasukkan koordinat target atau jalur penerbangan lebih mungkin menjadi sumber kesalahan saat bekerja dengan senjata modern

=== Dapatkan Target dengan Panduan Terminal ===
Setelah penerbangan mid course, misil mencapai sekitar targetnya, dan mengaktifkan sistem panduan terminalnya. Kebanyakan misil menggunakan radar atau pencari infra-merah, terkadang pada beberapa jalur untuk menghindari tindakan pengecoh countermeasure elektronik yang biasanya dilakukan oleh target pesawat atau kapal perang. Sistem panduan terminal mungkin salah memilih sasaran. Radar juga terkadang menangkap gelombang laut atau gangguan lainnya, sehingga mengarahkan rudal menjauh dari sasaran. Selama Perang Iran-Irak, radar beberapa kali salah mengidentifikasi target sebagai kapal tanker. Misalnya, Iran membela kapal tanker yang melakukan pemuatan di terminal minyak mereka dengan membuat umpan dari puing-puing kapal dan melengkapi pelampung dengan reflektor radar. Satu pelampung umpan di dekat Pulau Kharg terkena sekitar 20 kali.

=== Ledakan ===
Begitu sebuah rudal mencapai sasarannya, hulu ledaknya harus meledak hingga menimbulkan kerusakan serius, dan ternyata ledakan tersebut tidak boleh dianggap remeh. Ledakan biasanya dengan detonasi benturan, proksimiti magnetik, kedekatan radar, komando operator atau timer delay. Misalnya, rudal Exocet sering kali gagal meledak selama Perang Teluk dan juga selama Perang Falklands (lebih dari 20% kasus). Namun bahkan jika hulu ledak gagal meledak, misil masih dapat menimbulkan kerusakan: bahan bakar yang tersisa di dalam rudal dapat meledak dan terbakar, yang dengan sendirinya dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan bahkan hilangnya kapal. Selama Perang Falklands, HMS Sheffield terkena rudal Exocet yang tidak meledak, namun bahan bakar cair rudal tersebut membuat kapal perusak tersebut terbakar.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh rudal tersebut akan bergantung pada ukuran hulu ledaknya. Sederhananya, hulu ledak yang lebih besar mempunyai kapasitas destruktif yang lebih besar. Ukuran hulu ledak misil sangat beragam, mulai dari model kecil seberat 220 pon hingga hulu ledak besar seberat 2.200 pon. Meskipun setiap jenis misil memiliki spesifikasi rinci masing-masing, rudal yang diproduksi di negara-negara timur seperti Rusia dan Tiongkok cenderung memiliki hulu ledak yang lebih besar dibandingkan negara-negara barat.


== Contoh ==
Contoh Peluru kendali anti kapal:
# [[3M54]] Anti-ship and land attack missile [[Russia]]
# [[3M54]] Anti-ship and land attack missile [[Russia]]
# [[3M80]] Moskit/[[Kh-41]] ship-to-ship/air-to-ship missile [[Russia]]
# [[3M80]] Moskit/[[Kh-41]] ship-to-ship/air-to-ship missile [[Russia]]
# [[AGM/RGM/UGM-84]] [[Harpoon]] anti-ship missile [[USA]]
# [[AGM/RGM/UGM-84]] [[Harpoon(peluru kendali)|Harpoon]] anti-ship missile [[USA]]
# [[ANNG]] Anti-ship missile [[France]]
# [[ANNG]] Anti-ship missile [[France]]
# [[AS 34]] Kormoran anti-ship and air-to-surface missile [[Germany]]
# [[AS 34]] Kormoran anti-ship and air-to-surface missile [[Germany]]
Baris 55: Baris 94:
# [[Type 90]] Ship-to-Ship Missile ship-to-ship missile [[Japan]]
# [[Type 90]] Ship-to-Ship Missile ship-to-ship missile [[Japan]]
# [[YJ-1]]/-2, C-801/-802 anti-ship and land-attack missile [[China]]
# [[YJ-1]]/-2, C-801/-802 anti-ship and land-attack missile [[China]]


== Album ==
== Album ==
<center><gallery caption="Peluru kendali anti-kapal" widths="180px" heights="120px" perrow="3">
<center><gallery caption="Pesawat tempur dan Peluru kendali anti-kapal" widths="180px" heights="120px" perrow="3">
Berkas:Sukhoi Su-35S at MAKS-2009 airshow.jpg|Sukhoi Su-35 dan Kh-35 pada MAKS-2009
Berkas:Sukhoi Su-35 on the MAKS-2009 (01).jpg|Sukhoi Su-35 dan Kh-35 pada MAKS-2009
Berkas:Su-35S arm maks2009.jpg|Sukhoi Su-35 dan Kh-35 pada MAKS-2009
Berkas:Harpoon01.jpg
Berkas:Harpoon04.jpg
Berkas:Harpoon and F18 Hornet.jpg
Berkas:Harpoon and Boeing B-52 Stratofortress.jpg
File:F-18C with SLAM-ER missile and AWW-13 pods in flight.jpg
File:TA-4F with AGM-85 Point Mugu 1982.JPEG
File:Salon du Bourget 20090619 177.jpg
File:AGM-84 Harpoon carried by an F-16.jpg
File:USS Lawrence (DDG 4) RGM-84A Harpoon.jpg
File:Super Étendard with Exocet launching from Foch (R99) 1983.jpg
File:Super Étendard + Exocet.jpg
File:Salon du Bourget 20090619 099.jpg
File:Martel TV-Guided Missile - Elvington - BB.jpg
File:Tornado MFG1 RAF Mildenhall 1984.jpeg
File:F-104G MFG2 Ramstein 1984.jpg
File:Tornado Luftwaffe feuert Kormoran.jpeg
File:F-2B-T93ASM.jpg
File:JASDF ASM-2 Dummy.JPG
File:Hellenic Navy S-70B-6 Aegean Hawk (2).JPG
File:Seahawk-penguin.jpg
Berkas:Jag-im-jm252.jpg
Berkas:Super etendard exocet missile 1.jpg
Berkas:F-104G 21+34 ErpSt 61 during Kormoran anti-ship missile tests at Cazaux, France 1972.jpg
Berkas:Agm-142-F-111C.jpg
Berkas:Aussie Aardvark--the General Dynamics F-111.jpg
Berkas:F-111F-AGM-142E-1.jpg
Berkas:F-111F-AGM-142E-2.jpg

File:Anti-Ship Missile - Polyphem - ILA2002.jpg
File:Club-K MAKS-2011 02.jpg
File:Club-K MAKS-2011 04.jpg
File:Club-K.jpg
Berkas:Exocet-mil.jpg|Exocet
Berkas:Exocet-mil.jpg|Exocet
Berkas:Exocet MM38-detoured.jpg|Exocet MM38
Berkas:Exocet MM38-detoured.jpg|Exocet MM38
Baris 73: Baris 146:
File:NSM PICT0001.JPG|NSM
File:NSM PICT0001.JPG|NSM
File:RDN mobile misbat.jpg|RDN
File:RDN mobile misbat.jpg|RDN
File:Harpoon-block-II-launch.jpg|Harpoon-block-II
File:Web 080714-N-8135W-176 harpoon.jpg|harpoon
File:Harpoon asm bowfin museum.jpg|Harpoon asm museum
File:Harpoon asm bowfin museum.jpg|Harpoon asm museum
File:Tomahawk.gif|Tomahawk
File:Tomahawk Cruise.jpg|Tomahawk Cruise
File:Tomahawk Cruise.jpg|Tomahawk Cruise
File:Tomahawk BlockIV 040929-N-0295M-002.jpg|Tomahawk BlockIV
File:Tomahawk BlockIV 040929-N-0295M-002.jpg|Tomahawk BlockIV
Baris 90: Baris 160:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.ausairpower.net/Warship-Hits.html Warship Vulnerability (tabulated shipping losses)]
* [http://www.ausairpower.net/Warship-Hits.html Warship Vulnerability (tabulated shipping losses)]
* [http://www.wonderland.org.nz/rnss.htm List of SSSR/Russian anti-ship missiles]
* [http://www.wonderland.org.nz/rnss.htm List of SSSR/Russian anti-ship missiles] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070612161124/http://www.wonderland.org.nz/rnss.htm |date=2007-06-12 }}
* [http://www.fas.org/man/dod-101/sys/missile/row/as-20.htm Zvezda Kh-35, AS-20 Kayak, SS-N-25 Switchblade, SSC-6 Switchblade ]
* [http://www.fas.org/man/dod-101/sys/missile/row/as-20.htm Zvezda Kh-35, AS-20 Kayak, SS-N-25 Switchblade, SSC-6 Switchblade ]
* [http://www.enemyforces.net/missiles/kh_35.htm Anti-Ship Cruise Missile Kh - 35]
* [http://www.enemyforces.net/missiles/kh_35.htm Anti-Ship Cruise Missile Kh - 35]
Baris 96: Baris 166:
* [http://www.youtube.com/watch?v=Tu0jYU3Thdk&feature=related Kh-35 ANTI-SHIP MISSILE]
* [http://www.youtube.com/watch?v=Tu0jYU3Thdk&feature=related Kh-35 ANTI-SHIP MISSILE]


{{Technology}}
{{clr}}
{{clr}}
{{jenis rudal}}
{{jenis rudal}}
{{militer-stub}}
{{rudal-stub}}


[[Kategori:Peluru kendali anti-kapal| ]]
[[Kategori:Peluru kendali anti-kapal| ]]

[[ar:صاروخ مضاد للسفن]]
[[ca:Míssil antivaixell]]
[[cs:Protilodní střela]]
[[de:Seezielflugkörper]]
[[en:Anti-ship missile]]
[[es:Misil antibuque]]
[[fa:موشک ضد‌کشتی]]
[[fi:Meritorjuntaohjus]]
[[fr:Missile antinavire]]
[[he:טיל נגד ספינות]]
[[it:Missile antinave]]
[[ja:対艦ミサイル]]
[[lt:Priešlaivinė raketa]]
[[ms:Peluru berpandu anti kapal]]
[[nl:Antischeepsraket]]
[[no:Sjømålmissil]]
[[pl:Przeciwokrętowy pocisk odrzutowy]]
[[pt:Míssil antinavio]]
[[ru:Противокорабельная ракета]]
[[sv:Sjömålsrobot]]
[[tr:Anti-gemi füzesi]]
[[vi:Tên lửa chống tàu]]
[[zh:反艦飛彈]]

Revisi terkini sejak 21 Juli 2024 17.42

Sebuah RGM-84 Harpoon diluncurkan dari peluncur Mk-16 frigat kelas Knox USS Badger (FF-1071)
Gambar pada pranala luar
Aérospatiale SS.12/AS.12
Klik pranala guna melihat gambar
AS.12(M) fired from French Navy LYNX

Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang Dunia II. Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Rudal anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat. Rudal anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.

Cara peluru kendali bekerja

[sunting | sunting sumber]

Agar peluru kendali berfungsi dengan baik, misil harus menjalankan urutan berikut dengan benar:

Temukan Target dengan Pemindaian scan Radar atau Pengintai

[sunting | sunting sumber]

Beberapa misil menemukan targetnya menggunakan radar. Teknik ini mengharuskan peluncur untuk memiliki garis pandang ke sasaran, membatasi jangkauan rudal ke cakrawala radar dan mencegah rudal melihat target yang tersembunyi oleh rintangan medan apa pun. Selain itu, radar pemindaian sederhana tidak dapat menentukan perbedaan antara kapal kargo, kontainer, dan kapal tanker minyak, yang semuanya berukuran sama.

Rudal yang menemukan targetnya menggunakan radar pemindai juga memancarkan gelombang radio, yang mengungkapkan posisinya. Hal ini membatasi kegunaan rudal-rudal ini dalam peperangan asimetris: begitu peluncur mengungkapkan lokasinya, maka rudal tersebut rentan terhadap serangan kekuatan konvensional musuh.

Selama Perang Dingin, negara-negara adidaya mengembangkan metode penargetan lain, yaitu "penargetan di luar cakrawala", yang sebagian besar merupakan upaya untuk memperluas jangkauan rudal mereka. Dalam teknik ini, teknisi peluncuran memprogram jalur penerbangan rudal atau serangkaian koordinat target, dan rudal tersebut terbang ke area target. Penargetan di atas cakrawala memerlukan pengintai untuk menyampaikan koordinat target kepada penembak, namun penembak tidak perlu benar-benar dapat melihat targetnya sendiri. Metode penargetan ini menjadi lebih mudah digunakan dalam beberapa tahun terakhir karena perangkat navigasi GPS ada di mana-mana.

Rudal Harus diluncurkan dengan benar

[sunting | sunting sumber]

Kit booster roket mendorong rudal dari platform peluncuran ke kecepatan dan ketinggian yang memadai untuk memungkinkan rudal beralih ke mode mid course penerbangan jelajah.

Setiap jenis misil menggunakan propelan sendiri. Ada dua jenis utama propelan: 1. cair; 2. padat. Propelan cair memerlukan perpipaan dan peralatan pemompaan yang rumit untuk memberi daya pada mesinnya dan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan peluncurannya, namun bahan bakar tersebut memberikan daya dorong yang lebih besar dan throttle dalam penerbangan (walaupun dibutuhkan waktu untuk membangun daya dorong saat pertama kali dinyalakan). Sebaliknya, propelan padat tidak memerlukan mesin yang rumit, namun mengandalkan bahan kimia yang rumit selama produksi dan selubung yang kuat untuk menahan tekanan kuat yang dihasilkan selama penerbangan. Rudal berbahan bakar padat dapat menembak lebih cepat dan berakselerasi lebih cepat saat lepas landas, namun tidak dapat dibatasi saat terbang.

Kebanyakan misil modern menggunakan booster berbahan bakar padat. Laju pembakaran propelan dapat dipengaruhi oleh suhu, dan suhu yang lebih tinggi dari 100 °F dapat menyebabkan kinerja yang tidak memuaskan. Suhu tinggi tentunya dapat menyebabkan masalah peluncuran rudal.

Untuk fase jelajah mid course, misil cenderung menggunakan mesin ramjet, turbofan mini atau turbojet. Mesin ramjet tidak mengandung bagian yang bergerak dan memampatkan udara masuk menggunakan kecepatan maju kendaraan udara. Mesin turbojet menggunakan kompresor yang digerakkan oleh turbin. Keduanya kemudian menyalakan campuran udara terkompresi dan bahan bakar, menghasilkan jet berkecepatan tinggi di asap knalpot. Momentum aliran gas buang kemudian mendorong rudal ke depan.

Panduan penerbangan mid course harus akurat

[sunting | sunting sumber]

Beberapa misil (terutama yang lebih tua) menggunakan radar untuk melacak posisi target selama penerbangan rudal. Mekanisme panduan ini mengharuskan rudal atau peluncur untuk mempertahankan data link kunci radar terus menerus pada target, mengungkapkan posisinya dan membatasi kemampuan manuvernya. Kehilangan kunci radar biasanya akan menyebabkan rudal meleset dari sasarannya.

Rudal yang lebih modern yang hanya mengikuti komputer navigasi internal dapat mengalami berbagai jenis kesalahan navigasi. Sistem panduan inersia "melayang" selama penerbangan, yang dapat berdampak signifikan terhadap keakuratan jarak jauh, namun sistem navigasi inersia modern menggunakan pembaruan dari penerima GPS atau perangkat lain yang sangat meningkatkan akurasinya. Di Teluk Arab, penyimpangan tidak akan membuat perbedaan besar. Kesalahan sederhana saat memasukkan koordinat target atau jalur penerbangan lebih mungkin menjadi sumber kesalahan saat bekerja dengan senjata modern

Dapatkan Target dengan Panduan Terminal

[sunting | sunting sumber]

Setelah penerbangan mid course, misil mencapai sekitar targetnya, dan mengaktifkan sistem panduan terminalnya. Kebanyakan misil menggunakan radar atau pencari infra-merah, terkadang pada beberapa jalur untuk menghindari tindakan pengecoh countermeasure elektronik yang biasanya dilakukan oleh target pesawat atau kapal perang. Sistem panduan terminal mungkin salah memilih sasaran. Radar juga terkadang menangkap gelombang laut atau gangguan lainnya, sehingga mengarahkan rudal menjauh dari sasaran. Selama Perang Iran-Irak, radar beberapa kali salah mengidentifikasi target sebagai kapal tanker. Misalnya, Iran membela kapal tanker yang melakukan pemuatan di terminal minyak mereka dengan membuat umpan dari puing-puing kapal dan melengkapi pelampung dengan reflektor radar. Satu pelampung umpan di dekat Pulau Kharg terkena sekitar 20 kali.

Begitu sebuah rudal mencapai sasarannya, hulu ledaknya harus meledak hingga menimbulkan kerusakan serius, dan ternyata ledakan tersebut tidak boleh dianggap remeh. Ledakan biasanya dengan detonasi benturan, proksimiti magnetik, kedekatan radar, komando operator atau timer delay. Misalnya, rudal Exocet sering kali gagal meledak selama Perang Teluk dan juga selama Perang Falklands (lebih dari 20% kasus). Namun bahkan jika hulu ledak gagal meledak, misil masih dapat menimbulkan kerusakan: bahan bakar yang tersisa di dalam rudal dapat meledak dan terbakar, yang dengan sendirinya dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan bahkan hilangnya kapal. Selama Perang Falklands, HMS Sheffield terkena rudal Exocet yang tidak meledak, namun bahan bakar cair rudal tersebut membuat kapal perusak tersebut terbakar.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh rudal tersebut akan bergantung pada ukuran hulu ledaknya. Sederhananya, hulu ledak yang lebih besar mempunyai kapasitas destruktif yang lebih besar. Ukuran hulu ledak misil sangat beragam, mulai dari model kecil seberat 220 pon hingga hulu ledak besar seberat 2.200 pon. Meskipun setiap jenis misil memiliki spesifikasi rinci masing-masing, rudal yang diproduksi di negara-negara timur seperti Rusia dan Tiongkok cenderung memiliki hulu ledak yang lebih besar dibandingkan negara-negara barat.

Contoh Peluru kendali anti kapal:

  1. 3M54 Anti-ship and land attack missile Russia
  2. 3M80 Moskit/Kh-41 ship-to-ship/air-to-ship missile Russia
  3. AGM/RGM/UGM-84 Harpoon anti-ship missile USA
  4. ANNG Anti-ship missile France
  5. AS 34 Kormoran anti-ship and air-to-surface missile Germany
  6. AS.15TT lightweight anti-ship missile France
  7. CY-1(Changying-1) anti-submarine missile China
  8. Exocet AM39/SM39/MM40 medium-range anti-ship missile France
  9. FL-1/-2 short-range ship-to-ship missile China
  10. FL-7 supersonic anti-ship missile China
  11. Fritz X anti-ship missile Germany
  12. Gabriel anti-ship missile Israel
  13. HY-1/-2 anti-ship missile China
  14. HY-3/C-301 supersonic coastal defense anti-ship missile China
  15. HY-4/C-201 anti-ship missile China
  16. Hsiung Feng-II Anti-ship missile Taiwan
  17. I-go Type1 air-to-ship missile Japan
  18. JY-7/C-701 anti-ship missile China
  19. K-10 anti-ship cruise missile Soviet Union
  20. K-12 anti-ship missile Soviet Union
  21. KN-01 anti-ship cruise missile DPRKChina
  22. KS-1 Komet/FKR-1/S-2 Sopka anti-ship/coastal defence missile Soviet Union
  23. KSR-2 air-to-ship missile Soviet Union
  24. KSR-5 anti-ship missile Soviet Union
  25. Kh-35 Uran/Bal anti-ship cruise missile Russia
  26. Kh-65SE anti-ship missile Russia
  27. Medvedka small-size anti-submarine missile Russia
  28. NSM medium-range anti-ship missile Norway
  29. Otomat medium to long range ship-to-ship missile Italia
  30. P-1 Strela /Shchuka-A (KSShtsh) ship-to-ship missile Soviet Union
  31. P-1000 Vulkan hypersonic heavy anti-ship missile Russia
  32. P-15 Termit anti-ship cruise missile Russia
  33. P-35 Progress/S-35 anti-ship cruise missile Russia
  34. P-50/-120 Malakhit medium range ship-to-ship missile Russia
  35. P-500 Bazalt long range ship-to-ship cruise missile Russia
  36. P-70 Ametiste short range submarine-to-ship missile Russia
  37. P-700 Granit long range ship-to-ship missile Russia
  38. P-800 Oniks, Yakhont/Bastion Anti-ship/land-attack cruise missile Russia
  39. PJ-10 BrahMos supersonic anti-ship and land attack cruise missile India and Russia
  40. Penguin short range ship-to-ship missile Norway
  41. RBS-15 medium range air-to-ship missile Sweden
  42. RPK-6/-7 Vodopod, Veder short range anti-submarine missile Russia
  43. RUM-139 VL-ASROC vertical launch anti-submarine missile USA
  44. RUR-5 ASROC ship-to-submarine rocket USA
  45. SSC-2A/2B Salish/Samlet Coastal Defence Anti-Ship Missile Russia
  46. Sea Killer/Marte medium range air-to-ship missile Italy
  47. Sea Skua short range ship-to-ship and air-to-ship missile UK
  48. Type 80/ Type 93 Air-to-Ship Missile air-to-ship missile Japan
  49. Type 88 Surface-to-Ship Missile surface-to-ship missile Japan
  50. Type 90 Ship-to-Ship Missile ship-to-ship missile Japan
  51. YJ-1/-2, C-801/-802 anti-ship and land-attack missile China

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]