Lompat ke isi

Subjek-objek-verba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[tipologi (linguistik)|tipologi linguistik]], bahasa '''subjek–objek–predikat''' (SOP) adalah bahasa yang urutan unsur struktur kalimatnya berupa atau biasanya berupa [[subjek]], [[objek]], dan [[predikat]]. Jika [[bahasa Indonesia]] adalah bahasa SOP, maka "Adi lantai menyapu" akan menjadi kalimat yang umum, alih-alih "Adi menyapu lantai". Tipologi ini juga dipakai untuk menjelaskan [[bahasa ergatif]] seperti [[bahasa Adygea]] dan [[bahasa Basque|Basque]] yang memiliki [[agen (linguistik)|agen]] sebagai pengganti subjek sehingga urutannya menjadi '''agen–objek–predikat'''.
Dalam [[tipologi (linguistik)|tipologi linguistik]], bahasa '''subjek-objek-verba''' (SOV) adalah bahasa yang urutan unsur struktur kalimatnya berupa atau biasanya berupa [[subjek]], [[objek]], dan [[verba]]. Jika bahasa Indonesia adalah bahasa SOV, maka "Adi lantai menyapu" akan menjadi kalimat yang umum, alih-alih "Adi menyapu lantai". Tipologi ini juga dipakai untuk menjelaskan [[bahasa ergatif]] seperti [[bahasa Adyghe]] dan [[bahasa Basque|Basque]] yang memiliki [[agen (linguistik)|agen]] sebagai pengganti subjek sehingga urutannya menjadi '''agen-objek-verba'''.


==Penggunaan==
== Penggunaan ==
{{Struktur kalimat bahasa dunia}}
{{Struktur kalimat bahasa dunia}}
Di antara [[bahasa alami|bahasa-bahasa alami]] yang mementingkan urutan unsur kalimat, SOP merupakan jenis urutan yang paling banyak digunakan, diikuti oleh [[subjek–predikat–objek]] (SPO).<ref>{{cite book
Di antara [[bahasa alami|bahasa-bahasa alami]] yang mementingkan urutan unsur kalimat, SOV merupakan jenis urutan yang paling banyak digunakan, diikuti oleh [[subjek-verba-objek]] (SVO).<ref>{{cite book
| last = Crystal
|last = Crystal
| first = David
|first = David
| authorlink = David Crystal
|authorlink = David Crystal
| title = The Cambridge Encyclopedia of Language
|title = The Cambridge Encyclopedia of Language
|url = https://archive.org/details/cambridgeencyclo0000crys_j4f7
| edition = kedua
| year = 1997
|edition = kedua
|year = 1997
| publisher = Cambridge University Press
| location = Cambridge
|publisher = Cambridge University Press
|location = Cambridge
| isbn = 0-521-55967-7
|isbn = 0-521-55967-7
}}</ref>
}}</ref>
Bahasa yang menggunakan struktur SOP meliputi [[bahasa Afrikaans]], [[bahasa Ainu|Ainu]], [[bahasa Akkadia|Akkadia]], [[bahasa Amhar|Amhar]], [[bahasa Armenia|Armenia]], [[bahasa Assam|Assam]], [[bahasa Aymara|Aymara]], [[bahasa Azerbaijan|Azerbaijan]], [[bahasa Basque|Basque]], [[bahasa Bengal|Bengal]], [[bahasa Burushaski|Burushaski]], [[rumpun bahasa Dogon]], [[bahasa Elam|Elam]], [[bahasa Yunani Kuno|Yunani Kuno]], [[bahasa Hindi|Hindi]], [[bahasa Het|Het]], [[bahasa Hopi|Hopi]], [[bahasa Hungaria|Hungaria]], [[rumpun bahasa Ijoid]], [[bahasa Itelmen|Itelmen]], [[bahasa Jepang|Jepang]], [[bahasa Kazakh|Kazakh]], [[bahasa Korea|Korea]], [[bahasa Kurdi|Kurdi]], [[bahasa Latin|Latin Klasik]], [[bahasa Manchu|Manchu]], [[rumpun bahasa Mande]], [[bahasa Marathi|Marathi]], [[bahasa Mongolia|Mongolia]], [[bahasa Myanmar|Myanmar]], [[bahasa Navajo|Navajo]], [[bahasa Nepali|Nepali]], [[Bahasa Nepal|Nepal]], [[bahasa Nivkh|Nivkh]], [[bahasa Nobiin|Nobiin]], [[bahasa Pali|Pali]], [[bahasa Pashto|Pashto]], [[bahasa Persia|Persia]], [[bahasa Punjab|Punjab]], [[bahasa Quechua|Quechua]], [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]], [[rumpun bahasa Senufo]], [[bahasa Seri|Seri]], [[bahasa Sisilia|Sisilia]], [[bahasa Sindhi|Sindhi]], [[bahasa Sinhala|Sinhala]] dan sebagian besar anggota [[rumpun bahasa Indo-Iran]] lainnya, [[bahasa Somali|Somali]] dan anggota [[rumpun bahasa Kushi]] lainnya, [[bahasa Sumeria|Sumeria]], [[bahasa Tagalog|Tagalog]], [[bahasa Tibet|Tibet]] dan hampir semua anggota [[rumpun bahasa Tibeto-Burma]] lainnya, [[bahasa Kannada|Kannada]], [[bahasa Malayalam|Malayalam]], [[bahasa Tamil|Tamil]], [[bahasa Telugu|Telugu]], dan semua anggota [[rumpun bahasa Dravida]] lainnya, [[bahasa Tigrinya|Tigrinya]], [[rumpun bahasa Turk]], [[bahasa Turki|Turki]], [[bahasa Urdu|Urdu]], [[bahasa Yukaghir|Yukaghir]], serta hampir semua anggota [[rumpun bahasa Kaukasia]].
Bahasa yang menggunakan struktur SOV meliputi [[bahasa Afrikaans]], [[Bahasa Ainu|Ainu]], [[Bahasa Akkadia|Akkadia]], [[Bahasa Amhara|Amhara]], [[Bahasa Armenia|Armenia]], [[Bahasa Assam|Assam]], [[Bahasa Aymara|Aymara]], [[Bahasa Azerbaijan|Azerbaijan]], [[Bahasa Basque|Basque]], [[Bahasa Bengali|Bengali]], [[Bahasa Burushaski|Burushaski]], [[rumpun bahasa Dogon]], [[bahasa Elam|Elam]], [[Bahasa Yunani Kuno|Yunani Kuno]], [[Bahasa Hindi|Hindi]], [[Bahasa Het|Het]], [[Bahasa Hopi|Hopi]], [[Bahasa Hungaria|Hungaria]], [[rumpun bahasa Ijoid]], [[Bahasa Itelmen|Itelmen]], [[Bahasa Jepang|Jepang]], [[Bahasa Kazakh|Kazakh]], [[Bahasa Korea|Korea]], [[Bahasa Kurdi|Kurdi]], [[Bahasa Latin|Latin Klasik]], [[Bahasa Manchu|Manchu]], [[rumpun bahasa Mande]], [[Bahasa Marathi|Marathi]], [[Bahasa Mongolia|Mongolia]], [[Bahasa Myanmar|Myanmar]], [[Bahasa Navajo|Navajo]], [[Bahasa Nepali|Nepali]], [[Bahasa Newar|Newar]], [[Bahasa Nivkh|Nivkh]], [[Bahasa Nobiin|Nobiin]], [[Bahasa Pali|Pali]], [[Bahasa Pashtun|Pashtun]], [[Bahasa Persia|Persia]], [[Bahasa Punjabi|Punjabi]], [[Bahasa Quechua|Quechua]], [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], [[rumpun bahasa Senufo]], [[Bahasa Seri|Seri]], [[Bahasa Sisilia|Sisilia]], [[Bahasa Sindhi|Sindhi]], [[Bahasa Sinhala|Sinhala]] dan sebagian besar anggota [[rumpun bahasa Indo-Iran]] lainnya, [[Bahasa Somali|Somali]] dan anggota [[rumpun bahasa Kushi]] lainnya, [[Bahasa Sumeria|Sumeria]], [[Bahasa Tagalog|Tagalog]], [[Bahasa Tibet|Tibet]] dan hampir semua anggota [[rumpun bahasa Tibeto-Burma]] lainnya, [[Bahasa Kannada|Kannada]], [[Bahasa Malayalam|Malayalam]], [[Bahasa Tamil|Tamil]], [[Bahasa Telugu|Telugu]], dan semua anggota [[rumpun bahasa Dravida]] lainnya, [[Bahasa Tigrinya|Tigrinya]], [[rumpun bahasa Turk]], [[Bahasa Turki|Turki]], [[Bahasa Urdu|Urdu]], [[Bahasa Yukaghir|Yukaghir]], serta hampir semua anggota [[rumpun bahasa Kaukasus]].


Struktur kalimat baku [[bahasa Mandarin]] adalah SPO, tetapi untuk menyusun kalimat sederhana dengan konteks yang jelas, urutan unsur kalimatnya dapat dibolak-balik sehingga memungkinkan terbentuknya struktur SOP maupun OSP. Sementara itu, [[bahasa Belanda]] dan [[bahasa Jerman|Jerman]] dianggap berstruktur SPO dalam [[tipologi (linguistik)|tipologi konvensional]], tetapi SOP dalam [[tata bahasa generatif]].
Struktur kalimat baku [[bahasa Mandarin]] adalah SVO, tetapi untuk menyusun kalimat sederhana dengan konteks yang jelas, urutan unsur kalimatnya dapat dibolak-balik sehingga memungkinkan terbentuknya struktur SOV maupun OSV. Sementara itu, [[bahasa Belanda]] dan [[bahasa Jerman|Jerman]] dianggap berstruktur SVO dalam [[tipologi (linguistik)|tipologi konvensional]], tetapi SOV dalam [[tata bahasa generatif]].


==Ciri-ciri==
== Ciri-ciri ==
Bahasa-bahasa SOP memiliki kecenderungan kuat menggunakan [[posposisi]] daripada [[preposisi]], meletakkan [[verba bantu]] setelah [[verba tindakan]], meletakkan [[frasa nominal]] genitif sebelum nomina, meletakkan nama sebelum gelar atau sebutan (misalnya "Tatik Ibu" dan "Jono Kopral", alih-alih "Ibu Tatik" dan "Kopral Jono"), dan memberi subordinator pada akhir klausa subordinat. Bahasa-bahasa tersebut juga memiliki kecenderungan cukup kuat meletakkan ajektiva demonstratif sebelum nomina yang dimodifikasi. [[Klausa relatif]] yang mendahului nomina yang dirujuk biasanya menandakan struktur kalimat SOP, tetapi tidak berlaku sebaliknya: umumnya bahasa-bahasa SOP menggunakan klausa relatif prenominal dan posnominal secara berimbang. Bahasa-bahasa itu tampaknya juga memiliki kecenderungan menggunakan susunan [[frasa adposisional]] [[waktu–cara–tempat]].
Bahasa-bahasa SOV memiliki kecenderungan kuat menggunakan [[posposisi]] daripada [[preposisi]], meletakkan [[verba bantu]] setelah [[verba tindakan]], meletakkan [[frasa nominal]] genitif sebelum nomina, meletakkan nama sebelum gelar atau sebutan (misalnya "Tatik Ibu" dan "Jono Kopral", alih-alih "Ibu Tatik" dan "Kopral Jono"), dan memberi subordinator pada akhir klausa subordinat. Bahasa-bahasa tersebut juga memiliki kecenderungan cukup kuat meletakkan adjektiva demonstratif sebelum nomina yang dimodifikasi. [[Klausa relatif]] yang mendahului nomina yang dirujuk biasanya menandakan struktur kalimat SOV, tetapi tidak berlaku sebaliknya: umumnya bahasa-bahasa SOV menggunakan klausa relatif prenominal dan posnominal secara berimbang. Bahasa-bahasa itu tampaknya juga memiliki kecenderungan menggunakan susunan [[frasa adposisional]] [[waktu-cara-tempat]].


==Contoh==
== Contoh ==


=== [[Bahasa Albania|Albania]] ===
=== [[Bahasa Albania|Albania]] ===
Baris 38: Baris 39:
| Subjek
| Subjek
| Objek
| Objek
| colspan="2" | Predikat
| colspan="2" | Verba
|-
|-
! Terjemahan
! Terjemahan
Baris 59: Baris 60:
| Subjek
| Subjek
| Objek
| Objek
| colspan="2" | Predikat
| colspan="2" | Verba
|-
|-
! Terjemahan
! Terjemahan
Baris 66: Baris 67:


=== [[Bahasa Basque|Basque]] ===
=== [[Bahasa Basque|Basque]] ===
Bahasa Basque tidak memiliki subjek, tetapi agen dengan urutan agen–objek–predikat dalam klausa transitif:
Bahasa Basque tidak memiliki subjek, tetapi agen dengan urutan agen-objek-verba dalam klausa transitif:
{| class="wikitable" style="text-align:left"
{| class="wikitable" style="text-align:left"
|-
|-
Baris 81: Baris 82:
| Agen
| Agen
| Objek
| Objek
| colspan="2" | Predikat
| colspan="2" | Verba
|-
|-
! Terjemahan
! Terjemahan
Baris 106: Baris 107:
| colspan="2" | Subjek
| colspan="2" | Subjek
| colspan="2" | Objek
| colspan="2" | Objek
| colspan="2" | Predikat
| colspan="2" | Verba
|-
|-
! Terjemahan
! Terjemahan
Baris 113: Baris 114:


=== [[Rumpun bahasa Tionghoa|Tionghoa]] ===
=== [[Rumpun bahasa Tionghoa|Tionghoa]] ===
Umumnya, semua anggota [[rumpun bahasa Tionghoa]] berstruktur kalimat SPO. Akan tetapi, terutama dalam [[bahasa Mandarin]], penggunaan struktur SOP juga dapat diterima, bahkan ada aturan khusus untuk menyusun kalimat berstruktur SOP.
Umumnya, semua anggota [[rumpun bahasa Tionghoa]] berstruktur kalimat SVO. Akan tetapi, terutama dalam [[bahasa Mandarin]], penggunaan struktur SOV juga dapat diterima, bahkan ada aturan khusus untuk menyusun kalimat berstruktur SOV.


{| class="wikitable" style="text-align:left"
{| class="wikitable" style="text-align:left"
Baris 133: Baris 134:
| Penanda gramatikal
| Penanda gramatikal
| Objek
| Objek
| Verba
| Predikat
|-
|-
! Terjemahan
! Terjemahan
Baris 139: Baris 140:
|}
|}


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Bahasa subjek-objek-verba| ]]
[[Kategori:Urutan kata]]

Revisi terkini sejak 22 Juli 2024 03.53

Dalam tipologi linguistik, bahasa subjek-objek-verba (SOV) adalah bahasa yang urutan unsur struktur kalimatnya berupa atau biasanya berupa subjek, objek, dan verba. Jika bahasa Indonesia adalah bahasa SOV, maka "Adi lantai menyapu" akan menjadi kalimat yang umum, alih-alih "Adi menyapu lantai". Tipologi ini juga dipakai untuk menjelaskan bahasa ergatif seperti bahasa Adyghe dan Basque yang memiliki agen sebagai pengganti subjek sehingga urutannya menjadi agen-objek-verba.

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]
Struktur
kalimat
Harfiah dalam
bahasa Indonesia
Persentase
bahasa
Contoh bahasa
yang menggunakan
SOP "Dia -nya mencintai." 45% 45
 
Pashto, Latin, Jepang, Afrikaans
SPO "Dia mencintainya." 42% 42
 
Indonesia, Inggris, Mandarin, Rusia
PSO "Mencintai dia -nya." 9% 9
 
Ibrani Biblikal, Irlandia, Zapotec, Tuareg
POS "Mencintainya dia." 3% 3
 
Malagasi, Baure
OPS "-nya mencintai dia." 1% 1
 
Apalaí (?), Hixkaryana (?)
OSP "-nya dia mencintai." 0% Warao

Disurvei oleh Russell S. Tomlin pada tahun 1980-an.[1][2]

Di antara bahasa-bahasa alami yang mementingkan urutan unsur kalimat, SOV merupakan jenis urutan yang paling banyak digunakan, diikuti oleh subjek-verba-objek (SVO).[3] Bahasa yang menggunakan struktur SOV meliputi bahasa Afrikaans, Ainu, Akkadia, Amhara, Armenia, Assam, Aymara, Azerbaijan, Basque, Bengali, Burushaski, rumpun bahasa Dogon, Elam, Yunani Kuno, Hindi, Het, Hopi, Hungaria, rumpun bahasa Ijoid, Itelmen, Jepang, Kazakh, Korea, Kurdi, Latin Klasik, Manchu, rumpun bahasa Mande, Marathi, Mongolia, Myanmar, Navajo, Nepali, Newar, Nivkh, Nobiin, Pali, Pashtun, Persia, Punjabi, Quechua, Sanskerta, rumpun bahasa Senufo, Seri, Sisilia, Sindhi, Sinhala dan sebagian besar anggota rumpun bahasa Indo-Iran lainnya, Somali dan anggota rumpun bahasa Kushi lainnya, Sumeria, Tagalog, Tibet dan hampir semua anggota rumpun bahasa Tibeto-Burma lainnya, Kannada, Malayalam, Tamil, Telugu, dan semua anggota rumpun bahasa Dravida lainnya, Tigrinya, rumpun bahasa Turk, Turki, Urdu, Yukaghir, serta hampir semua anggota rumpun bahasa Kaukasus.

Struktur kalimat baku bahasa Mandarin adalah SVO, tetapi untuk menyusun kalimat sederhana dengan konteks yang jelas, urutan unsur kalimatnya dapat dibolak-balik sehingga memungkinkan terbentuknya struktur SOV maupun OSV. Sementara itu, bahasa Belanda dan Jerman dianggap berstruktur SVO dalam tipologi konvensional, tetapi SOV dalam tata bahasa generatif.

Ciri-ciri

[sunting | sunting sumber]

Bahasa-bahasa SOV memiliki kecenderungan kuat menggunakan posposisi daripada preposisi, meletakkan verba bantu setelah verba tindakan, meletakkan frasa nominal genitif sebelum nomina, meletakkan nama sebelum gelar atau sebutan (misalnya "Tatik Ibu" dan "Jono Kopral", alih-alih "Ibu Tatik" dan "Kopral Jono"), dan memberi subordinator pada akhir klausa subordinat. Bahasa-bahasa tersebut juga memiliki kecenderungan cukup kuat meletakkan adjektiva demonstratif sebelum nomina yang dimodifikasi. Klausa relatif yang mendahului nomina yang dirujuk biasanya menandakan struktur kalimat SOV, tetapi tidak berlaku sebaliknya: umumnya bahasa-bahasa SOV menggunakan klausa relatif prenominal dan posnominal secara berimbang. Bahasa-bahasa itu tampaknya juga memiliki kecenderungan menggunakan susunan frasa adposisional waktu-cara-tempat.

Kalimat Agimi librin e mori.
Kata/Frasa Agimi librin e mori
Harfiah Agimi buku mengambil
Unsur Subjek Objek Verba
Terjemahan Agimi mengambil buku.
Kalimat Yusif almanı yedi.
Kata/Frasa Yusif almanı yedi
Harfiah Yusuf apel makan
Unsur Subjek Objek Verba
Terjemahan Yusuf makan apel.

Bahasa Basque tidak memiliki subjek, tetapi agen dengan urutan agen-objek-verba dalam klausa transitif:

Kalimat Enekok sagarra ekarri du.
Kata/Frasa Enekok sagarra ekarri du
Harfiah Eneko (+ERGATIF) apel membawa VERBA BANTU telah
Unsur Agen Objek Verba
Terjemahan Eneko telah membawa apel.

Bahasa Myanmar merupakan bahasa analitis.

Kalimat ငါက စက္ကူဘူးကို ဖွင့်တယ်။
Kata/Frasa ငါ က စက္ကူဘူး ကို ဖွင့် တယ်
IPA ŋà
nga
ɡa̰
ga.
seʔkù
se'ku bu:
ɡò
gou
pʰwìɴ
hpwin.

de
Harfiah Saya (subj.) kotak (obj.) membuka (sekarang)
Unsur Subjek Objek Verba
Terjemahan Saya membuka kotak.

Umumnya, semua anggota rumpun bahasa Tionghoa berstruktur kalimat SVO. Akan tetapi, terutama dalam bahasa Mandarin, penggunaan struktur SOV juga dapat diterima, bahkan ada aturan khusus untuk menyusun kalimat berstruktur SOV.

Kalimat 我把苹果吃了.
Kata/Frasa 苹果 吃了
Alih Aksara píngguǒ chīle
Harfiah Saya nomina sebelum verba apel makan
Unsur Subjek Penanda gramatikal Objek Verba
Terjemahan Saya makan apel.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Introducing English Linguistics International Student Edition oleh Charles F. Meyer
  2. ^ Russell Tomlin, "Basic Word Order: Functional Principles", Croom Helm, London, 1986, hlm. 22
  3. ^ Crystal, David (1997). The Cambridge Encyclopedia of Language (edisi ke-kedua). Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-55967-7.