Lompat ke isi

Pesawat bersayap tetap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Garuda Indonesia Air Lines at Narita 200507.jpg|jmpl|ka|275px|Pesawat [[Garuda Indonesia]] [[Boeing 747]] di [[Bandar Udara Internasional Narita]].]]
[[Berkas:Garuda Indonesia B747-4U3 (PK-GSG) at Narita International Airport (1).jpg|jmpl|ka|275px|Pesawat [[Garuda Indonesia]] [[Boeing 747]] di [[Bandar Udara Internasional Narita]].]]


'''Pesawat bersayap tetap''' atau [[pesawat terbang]] adalah [[pesawat udara]] yang terbang bukan karena gerakan pada [[sayap]], pesawat sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap menghasilkan [[gaya angkat]] yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda dengan [[helikopter|pesawat bersayap putar]] atau [[ornitroper]], yang terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan [[gaya angkat]]. Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang menyebabkan pesawat dapat terbang. Supaya ada udara mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara.
'''Pesawat bersayap tetap''' ({{lang-en|Fixed-wing aircraft}}) atau [[pesawat terbang]] adalah [[pesawat udara]] yang terbang bukan karena gerakan pada [[sayap]], pesawat sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap menghasilkan [[gaya angkat]] yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda dengan [[helikopter|pesawat bersayap putar]] atau [[ornitroper]], yang terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan [[gaya angkat]]. Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang menyebabkan pesawat dapat terbang. Supaya ada udara mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 11: Baris 11:
[[Kategori:Aeronautika]]
[[Kategori:Aeronautika]]
[[Kategori:Pesawat]]
[[Kategori:Pesawat]]
[[Kategori:Konfigurasi Pesawat]]
[[Kategori:Konfigurasi pesawat]]
[[Kategori:Istilah penerbangan]]
[[Kategori:Istilah penerbangan]]

Revisi terkini sejak 23 Juli 2024 14.58

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 747 di Bandar Udara Internasional Narita.

Pesawat bersayap tetap (bahasa Inggris: Fixed-wing aircraft) atau pesawat terbang adalah pesawat udara yang terbang bukan karena gerakan pada sayap, pesawat sayap tetap terbang saat pesawat melaju melalui udara, pergerakan pada sayap menghasilkan gaya angkat yang mengangkat pesawat. Pesawat bersayap tetap berbeda dengan pesawat bersayap putar atau ornitroper, yang terbang dengan sayap yang bergerak dan menghasilkan gaya angkat. Pesawat bersayap tetap memanfaatkan prinsip Bernoulli, yaitu suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan fluida yang bergerak lebih lambat. Karena sisi sayap bagian atas lebih panjang daripada sisi sayap bagian bawah (karena kelengkungan permukaan sayap di bagian atas), maka udara yang mengalir lebih cepat di bagian atas daripada di bagian bawah. Perbedaan kecepatan udara itulah yang menyebabkan pesawat dapat terbang. Supaya ada udara mengalir di sayap, pesawat harus bergerak pada kecepatan tertentu. Karena itulah pesawat bersayap tetap tidak dapat terbang jika pesawat bersayap tetap tidak bergerak dengan kecepatan tertentu di udara.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]