Lompat ke isi

Magnet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Magnet0873.png|jmpl|ka|250px|Pola [[medan magnet]] pada pasir besi yang ditaburkan di atas kertas.]]
[[Berkas:Magnet0873.png|jmpl|ka|250px|Pola [[medan magnet]] pada pasir besi yang ditaburkan di atas kertas.]]


'''Magnet''' adalah [[benda]] yang memiliki kemampuan [[Merarik|menarik]] benda–benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat [[medan magnet]]. Magnet sendiri berasal dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''magnítis líthos'' yang memiliki arti batu [[Magnesian]]. Di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet, dan [[Magnesia]] itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu saat ini bernama [[Manisa]]. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan [[logam]]. Contoh objek yang memiliki daya tarik yang tinggi yaitu [[besi]] dan [[baja]], sedangkan materi yang memiliki daya tarik yang rendah adalah [[oksigen]] cair.
'''Magnet''' atau '''semberani'''<ref name="KBBIDbatusemberani">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:batu_semberani|WIKI}}|title=Arti kata batu semberani|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=19 September 2022}}</ref> adalah [[benda]] yang memiliki kemampuan [[tarikan (fisika)|menarik]] benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat [[medan magnet]]. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan [[logam]]. Contoh objek yang memiliki gaya tarik yang tinggi yaitu [[besi]] dan [[baja]], sedangkan materi yang memiliki gaya tarik yang rendah adalah [[oksigen]] cair.

Kata "magnet" sendiri berasal dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''magnítis líthos'' yang memiliki arti batu dari [[Magnesia]], di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet. Magnesia itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Anatolia pada masa lalu yang saat ini bernama [[Manisa]].


== Sifat ==
== Sifat ==
Timbulnya [[gejala]] kemagnetan pada sebuah [[paku]] atau potongan [[besi]] yang tertarik oleh batang besi merupakan salah satu contoh adanya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan yang ada pada batang magnet ini disebut sebagai magnet permanen. Bangsa yang pertama kali memanfaatkan magnet adalah [[Tiongkok]] dengan cara menggunakan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} [[Medan magnet]] merupakan besaran [[vektor]] yang memiliki satuan Tesla. Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}} Magnetic flux merupakan banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet. Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan flux atau jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet.<ref>{{Cite book|last=Setiyo|first=Muji|date=2017|url=https://www.researchgate.net/profile/Muji_Setiyo3/publication/322021226_Listrik_dan_Elektronika_Dasar_Otomotif_Basic_Automotive_Electricity_and_Electronics/links/5ebfb618458515626cacaa46/Listrik-dan-Elektronika-Dasar-Otomotif-Basic-Automotive-Electricity-and-Electronics.pdf|title=Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (Basic Automotive Electricity & Electronics)|location=Magelang|publisher=UNIMMA Press|isbn=978-602-51079-0-0|pages=96|url-status=live}}</ref>
Timbulnya [[gejala]] kemagnetan pada sebuah [[paku]] atau potongan [[besi]] yang tertarik oleh batang besi merupakan salah satu contoh adanya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan yang ada pada batang magnet ini disebut sebagai magnet permanen. Bangsa yang pertama kali memanfaatkan magnet adalah [[Tiongkok]] dengan cara menggunakan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=33-34}} [[Medan magnet]] merupakan besaran [[vektor]] yang memiliki satuan Tesla. Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet.{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}} Magnetic flux merupakan banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet. Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan ''flux'' atau jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet.<ref>{{Cite book|last=Setiyo|first=Muji|date=2017|url=https://www.researchgate.net/profile/Muji_Setiyo3/publication/322021226_Listrik_dan_Elektronika_Dasar_Otomotif_Basic_Automotive_Electricity_and_Electronics/links/5ebfb618458515626cacaa46/Listrik-dan-Elektronika-Dasar-Otomotif-Basic-Automotive-Electricity-and-Electronics.pdf|title=Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (Basic Automotive Electricity & Electronics)|location=Magelang|publisher=UNIMMA Press|isbn=978-602-51079-0-0|pages=96|url-status=live}}</ref>


Pada magnet, ada dua [[kutub]] yang berlawanan arah, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan kutub utara geografi [[bumi]], sehingga diberikan nama kutub yang mana [[Kutub Selatan|kutub selatan]] mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara mengarah ke [[Kutub Utara|kutub utara]] geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain:{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}}
Pada magnet, ada dua [[kutub]] yang berlawanan arah, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan kutub utara geografi [[bumi]], sehingga diberikan nama kutub yang mana [[Kutub Selatan|kutub selatan]] mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara mengarah ke [[Kutub Utara|kutub utara]] geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain:{{Sfn|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018|p=34-35}}


1. Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa menarik benda–benda tertentu yang ada di sekitarnya.
1. Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa menarik benda-benda tertentu yang ada di sekitarnya.


2. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda yang tebal.
2. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda yang tebal.
Baris 24: Baris 26:
1. Bahan Ferromagnetik
1. Bahan Ferromagnetik


Bahan ferromagnetik dapat menimbulkan [[induksi]] yang besar, dan bahan ferromagnetik ini sangat mudah dipengaruhi medan magnet. Karena bahan ferromagnetik memiliki resultan medan magnet yang atomisnya besar. Elektron-elektron yang ada pada bahan ferromagnetik akan menimbulkan medan magnet atomis jika diberi medan magnet luar. [[Bahan]] ini mudah dibuat magnet permanen.{{Sfn|Soebyakto|2017|p=40-41}}
Bahan ferromagnetik dapat menimbulkan [[induksi]] yang besar, dan bahan ferromagnetik ini sangat mudah dipengaruhi medan magnet. Karena bahan ferromagnetik memiliki resultan medan magnet yang atomisnya besar. Elektron-elektron yang ada pada bahan ferromagnetik akan menimbulkan medan magnet atomis jika diberi medan magnet luar. [[Bahan]] ini mudah dibuat magnet permanen.{{Sfn|Soebyakto|2017|p=40-41}}


2. Bahan Paramagnetik
2. Bahan Paramagnetik
Baris 57: Baris 59:


=== Magnet buatan ===
=== Magnet buatan ===
[[Berkas:MagnetEZ.jpg|jmpl|ka|Contoh magnet buatan]]
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain:
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain:
* [[Magnet U]]
* [[Magnet U]]
Baris 63: Baris 66:
* [[Magnet lingkaran]]
* [[Magnet lingkaran]]
* [[Magnet jarum]] ([[kompas]])
* [[Magnet jarum]] ([[kompas]])

== Pembuatan ==
== Pembuatan ==
Jika sebuah gulungan kawat dialiri [[arus listrik]] maka [[gulungan]] tersebut akan menjadi magnet yang membentuk [[elektromagnet]]. Tetapi apabila arus listrik tersebut ditiadakan maka sifat kemagnetannya akan hilang.<ref>[http://people.ece.umn.edu/groups/ieeemagschool/SummerSch_Intro_Lewis_2015.pdf Fundamentals of Magnetism & Magnetic Materials]</ref> Untuk meningkatkan medan magnet, maka bahan ferromagnetic seperti baja harus dililit dengan kumparan. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya peningkatan [[medan magnet]] pada suatu kumparan. Dari seluruh kekuatan magnet kemudian diukur dengan momen magnetik. Dalam suatu [[material]], total fluks magnetik yang dihasilkan oleh kekuatan lokal magnet diukur dengan magnetisasinya.
Jika sebuah gulungan kawat dialiri [[arus listrik]] maka [[gulungan]] tersebut akan menjadi magnet yang membentuk [[elektromagnet]]. Tetapi apabila arus listrik tersebut ditiadakan maka sifat kemagnetannya akan hilang.<ref>[http://people.ece.umn.edu/groups/ieeemagschool/SummerSch_Intro_Lewis_2015.pdf Fundamentals of Magnetism & Magnetic Materials]</ref> Untuk meningkatkan medan magnet, maka bahan ferromagnetic seperti baja harus dililit dengan kumparan. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya peningkatan [[medan magnet]] pada suatu kumparan. Dari seluruh kekuatan magnet kemudian diukur dengan [[momen magnetik]]. Dalam suatu [[material]], total [[fluks magnetik]] yang dihasilkan oleh kekuatan lokal magnet diukur dengan magnetisasinya.


Cara membuat magnet antara lain:
Cara membuat magnet antara lain:
Baris 103: Baris 107:
== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==


# {{cite book|last=Abdullah, M.|first=|date=|year=2017|url=http://rohmatchemistry.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/generate.php?post=3106|title=Fisika Dasar II|location=Bandung|publisher=Institut Teknologi Bandung|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Abdullah|2017}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Abdullah, M.|first=|date=|year=2017|url=http://rohmatchemistry.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/generate.php?post=3106|title=Fisika Dasar II|location=Bandung|publisher=Institut Teknologi Bandung|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Abdullah|2017}}|url-status=live|access-date=2021-01-28|archive-date=2021-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20210128222508/http://rohmatchemistry.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/generate.php?post=3106|dead-url=yes}}
# {{cite book|last=Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B.|first=|date=|year=2018|url=|title=Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan Kemagnetan|location=Semarang|publisher=UPGRIS Press|isbn=978-602-5784-14-9|pages=|ref={{sfnref|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B.|first=|date=|year=2018|url=|title=Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan Kemagnetan|location=Semarang|publisher=UPGRIS Press|isbn=978-602-5784-14-9|pages=|ref={{sfnref|Siswanto, Susantini, dan Jatmiko|2018}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Soebyakto|first=|date=|year=2017|url=http://perpus.upstegal.ac.id/files/e_book/Fisika%20Terapan%202.pdf|title=Fisika Terapan 2|location=Tegal|publisher=Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal|isbn=978-602-73169-4-2|pages=|ref={{sfnref|Soebyakto|2017}}|url-status=live}}
# {{cite book|last=Soebyakto|first=|date=|year=2017|url=http://perpus.upstegal.ac.id/files/e_book/Fisika%20Terapan%202.pdf|title=Fisika Terapan 2|location=Tegal|publisher=Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal|isbn=978-602-73169-4-2|pages=|ref={{sfnref|Soebyakto|2017}}|url-status=live}}

Revisi terkini sejak 29 Juli 2024 06.19

Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan di atas kertas.

Magnet atau semberani[1] adalah benda yang memiliki kemampuan menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Magnet memiliki sifat kemagnetan yang mampu menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.[2] Magnet merupakan suatu objek yang di dalamnya terdapat medan magnet. Materi pada suatu magnet memiliki wujud yang di dalamnya terdapat magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sering kita jumpai saat ini merupakan magnet buatan. Benda yang dapat ditarik lebih kuat oleh magnet yaitu bahan logam. Contoh objek yang memiliki gaya tarik yang tinggi yaitu besi dan baja, sedangkan materi yang memiliki gaya tarik yang rendah adalah oksigen cair.

Kata "magnet" sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu magnítis líthos yang memiliki arti batu dari Magnesia, di wilayah tersebut memiliki kandungan batu magnet. Magnesia itu sendiri merupakan sebuah wilayah di Anatolia pada masa lalu yang saat ini bernama Manisa.

Timbulnya gejala kemagnetan pada sebuah paku atau potongan besi yang tertarik oleh batang besi merupakan salah satu contoh adanya sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan yang ada pada batang magnet ini disebut sebagai magnet permanen. Bangsa yang pertama kali memanfaatkan magnet adalah Tiongkok dengan cara menggunakan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas.[2] Medan magnet merupakan besaran vektor yang memiliki satuan Tesla. Sifat-sifat medan magnet yang berada di sekitar suatu magnet yaitu arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet dan besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet.[3] Magnetic flux merupakan banyaknya garis tak terlihat dari gaya magnet yang mengelilingi suatu magnet. Kekuatan suatu medan magnet ditentukan oleh kepadatan medan flux atau jumlah garis per cm². Apabila garis-garis dari gaya magnet yang ditimbulkan banyak, maka hal tersebut dapat menentukan kekuatan suatu medan magnet.[4]

Pada magnet, ada dua kutub yang berlawanan arah, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila suatu magnet dipotong-potong menjadi kecil, maka kutub utara dan kutub selatan akan tetap ada. Adanya kesesuaian dengan kutub utara geografi bumi, sehingga diberikan nama kutub yang mana kutub selatan mengarah ke kutub selatan geografi bumi sedangkan kutub utara mengarah ke kutub utara geografi bumi. Sifat-sifat magnet antara lain:[3]

1. Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet, sehingga magnet hanya bisa menarik benda-benda tertentu yang ada di sekitarnya.

2. Magnet memiliki gaya magnet yang sifatnya dapat menembus benda, yang apabila gaya magnet ini besar maka gaya magnet dapat menembus benda yang tebal.

3. Apabila ada dua magnet yang memiliki kutub berbeda, dan saling didekatkan maka mereka akan saling tarik menarik.

4. Apabila kutub yang sejenis saling didekatkan satu sama lain maka mereka akan terjadi tolak-menolak

5. Medan magnet akan membentuk gaya magnet, yang apabila sebuah benda didekatkan dengan magnet maka gaya magnet yang ditimbulkan magnetnya akan semakin besar dan sebaliknya.

6. Jika suatu magnet terus menerus jatuh dan terbakar, maka Sifat kemagnetan dapat berkurang dan bahkan hilang.

Berikut siifat-sifat medan magnet berdasarkan atomisnya, yaitu:[5]

1. Bahan Ferromagnetik

Bahan ferromagnetik dapat menimbulkan induksi yang besar, dan bahan ferromagnetik ini sangat mudah dipengaruhi medan magnet. Karena bahan ferromagnetik memiliki resultan medan magnet yang atomisnya besar. Elektron-elektron yang ada pada bahan ferromagnetik akan menimbulkan medan magnet atomis jika diberi medan magnet luar. Bahan ini mudah dibuat magnet permanen.[6]

2. Bahan Paramagnetik

Bahan paramagnetik tidak dapat dibuat magnet permanen karena bahan ini dipengaruhi oleh medan magnet luar. Sebagian kecil bahan akan melawan jika diberi medan magnet luar. Bahan parametrik dapat menimbulkan induksi yang besar pada suatu medan magnet, tetapi induksinya lebih kecil daripada bahan ferromagnetik.[7]

3. Bahan Diamagnetik

Bahan diamagnetik bersifat melawan kemagnetan dari luar sehingga sulit dipengaruhi medan magnet luar. Bahan diamagnetik akan menimbulkan induksi magnet yang kecil jika bahan diamagnetik dimasukkan ke dalam medan magnet ini diberi medan magnet.[7]

Magnet tetap

[sunting | sunting sumber]

Magnet tetap merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tetap ada kecuali terkena gangguan luar yang cukup besar misalnya pemanasan dengan suhu yang tinggi atau pemukulan yang cukup keras.[8]

Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:

  • Magnet neodimium: Merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium.
  • Magnet Samarium-Cobalt: Salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt.
  • Magnet Keramik
  • Plastic Magnets
  • Magnet Alnico

Magnet tidak tetap

[sunting | sunting sumber]

Magnet tidak tetap merupakan magnet yang hanya muncul ketika diberi pengaruh dari luar. Jika pengaruh yang diberikan pada magnet, maka sifat magneticnya akan hilang. Misalnya suatu paku yang dililit kawat kemudian diberi aliran listrik, maka paku tersebut akan memiliki sifat kemagnetan. Tetapi apabila paku tersebut tidak dialiri arus listrik, maka sifat kemagnetannya akan hilang.[9]

Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh-contoh magnet tidak tetap adalah:

Magnet buatan

[sunting | sunting sumber]
Contoh magnet buatan

Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain:

Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Jika sebuah gulungan kawat dialiri arus listrik maka gulungan tersebut akan menjadi magnet yang membentuk elektromagnet. Tetapi apabila arus listrik tersebut ditiadakan maka sifat kemagnetannya akan hilang.[10] Untuk meningkatkan medan magnet, maka bahan ferromagnetic seperti baja harus dililit dengan kumparan. Hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya peningkatan medan magnet pada suatu kumparan. Dari seluruh kekuatan magnet kemudian diukur dengan momen magnetik. Dalam suatu material, total fluks magnetik yang dihasilkan oleh kekuatan lokal magnet diukur dengan magnetisasinya.

Cara membuat magnet antara lain:

  • Digosok dengan magnet lain secara searah.
  • Induksi magnet.
  • Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah (DC).

Besi merupakan bahan yang biasa dijadikan sebagai magnet, yang mana besi lebih mudah untuk dijadikan magnet daripada baja. Tetapi sifat kemagnetan yang ada pada besi lebih mudah hilang daripada baja, sehingga besi lebih sering digunakan sebagai bahan untuk membuat elektromagnet.

Menghilangkan sifat magnetisme

[sunting | sunting sumber]

Untuk dapat menghilangkan sifat kemagnetan, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Dibakar atau dipanaskan hingga suhu curie
  • Dibanting-banting
  • Dipukul-pukul
  • Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Arti kata batu semberani". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 19 September 2022. 
  2. ^ a b Siswanto, Susantini, dan Jatmiko 2018, hlm. 33-34.
  3. ^ a b Siswanto, Susantini, dan Jatmiko 2018, hlm. 34-35.
  4. ^ Setiyo, Muji (2017). Listrik & Elektronika Dasar Otomotif (Basic Automotive Electricity & Electronics) (PDF). Magelang: UNIMMA Press. hlm. 96. ISBN 978-602-51079-0-0. 
  5. ^ Soebyakto 2017, hlm. 40.
  6. ^ Soebyakto 2017, hlm. 40-41.
  7. ^ a b Soebyakto 2017, hlm. 41.
  8. ^ Abdullah 2017, hlm. 282.
  9. ^ Abdullah 2017, hlm. 283.
  10. ^ Fundamentals of Magnetism & Magnetic Materials

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  1. Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-01-28. 
  2. Siswanto, J., Susantini, E., dan Jatmiko, B. (2018). Fisika Dasar, Seri: Listrik Arus Searah dan Kemagnetan. Semarang: UPGRIS Press. ISBN 978-602-5784-14-9. 
  3. Soebyakto (2017). Fisika Terapan 2 (PDF). Tegal: Badan Penerbit Universitas Pancasakti Tegal. ISBN 978-602-73169-4-2. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]