Lompat ke isi

Situs Cendanasari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menulis artikel baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
 
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Situs Cendanasari (2).jpg|jmpl|'''Foto Situs Cendanasari (1)''']]
'''Situs Cendanasari''' adalah situs yang terletak di '''Wonocatur''', Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini diduga ada semenjak berdirinya Kraton Yogyakarta yang berdiri pada 1756 Masehi. Dalam tahun jawa, tahun tersebut tercatat pada tahun 1682 saka. Situs makam ini, diduga adalah milik dari [[Keluarga]] Patih Danurejo VII yang menjabat di Kraton Yogyakarta pada 1912 hingga 1932 Masehi.
'''Situs Cendanasari''' adalah situs yang terletak di Wonocatur, Banguntapan, Kabupaten Bantul, [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Situs ini diduga ada semenjak berdirinya Kraton Yogyakarta yang berdiri pada 1756 Masehi. Dalam tahun jawa, tahun tersebut tercatat pada tahun 1682 saka. Situs makam ini, diduga adalah milik dari Keluarga Patih Danurejo VII yang menjabat di [[Kraton Yogyakarta]] pada 1912 hingga 1932 Masehi.<ref>{{Cite web|last=Taufikuieks|date=2022-07-23|title=Teka Teki Makam Tua di Kaki Bukit di Situs Cendonosari|url=https://terbitkanbukugratis.id/taufikuieks/07/2022/teka-teki-makam-tua-di-kaki-bukit-di-situs-cendonosari/|website=https://terbitkanbukugratis.id/|access-date=2024-07-27}}</ref>
[[Berkas:Situs Cendanasari (1).jpg|jmpl|Foto Situs Cendanasari (2)]]
[[Berkas:Situs Cendanasari (3).jpg|jmpl|Foto Situs Cendanasari (3)]]
Pada bagian depan situs, terdapat sebuah gapura yang menjadi pintu gerbang sebagai pintu masuk berbentuk segi empat dan di kedua sisinya ada hiasan lubang-lubang berbentuk belah ketupat. Di bagian atas gapura terdapat ukiran kala atau raksasa dan juga menggunakan sengkala memet atau gambar yang menunjukkan tahun. Sengkala memet pada gapura ini untuk melambangkan '''''Dwi Naga Rasa Tunggal.''''' Apabila dibaca melambangkan tahun Jawa 1682 Saka. Gambar tersebut juga ada di Kraton Yogya yang menunjukan bahwa situs tersebut memang sezaman dengan Kraton Yogyakarta.


== Sejarah ==
Pada bagian depan situs, terdapat sebuah gapura yang menjadi pintu gerbang sebagai pintu masuk berbentuk segi empat dan di kedua sisinya ada hiasan lubang-lubang berbentuk belah ketupat. Di bagian atas gapura terdapat ukiran kala atau raksasa dan jugamenggunakan sengkala memet atau gambar yang menunjukkan tahun. Sengkala memet pada gapura ini untuk melambangkan '''''Dwi Naga Rasa Tunggal.''''' Apabila dibaca melambangkan tahun Jawa 1682. Gambar tersebut juga ada di Kraton Yogya yang menunjukan bahwa situs tersebut memang sezaman dengan Kraton Yogyakarta.
Pada tahun 1780-90 Masehi, awalnya merupakan pesanggrahan yang dibangun [[Sultan Hamengkubuwono II]] pada, kemudian pada tahun akhir abad ke-18 dengan seizin Sultan, diubah menjadi tempat makam pepatih dalem Danureja VII yang telah menjabat sebagai patih dari masa [[Sri Sultan Hamengkubuwono VII]] hingga VIII, sekaligus menantu dari Sultan Hamengkubuwono VII setelah menikah dengan GKR Hayu. Patih Danureja VII kermudian wafat pada tahun 1933 Masehi. Kemudian dimakamknan di atas bukit bekas pesanggrahan Wonocatur. Kemudian sejak saat itu, makam tersebut dinamai sebagai Makam Cendana Sari.


== Riwayat ==
Dalam salah satu akun media sosial Kraton Yogyakarta dinyatakan adanya Pesanggrahan Wonocatur, dan dikatakan bahwa pesanggrahan Wonocatur ini terdapat sisa bukit buatan dengan struktur dikelilingi oleh tembok, gardu jaga, kolam serta pancuran. Keterangan ini sesuai dengan kondisi sebuah situs makam yang berada tepat di sebelah barat laut dari Gua Sluman, yang kini dikenal sebagai Situs Makam Cendana Sari.<ref>{{Cite web|last=Jogyakarta|first=Sejarah|date=2022-01-16|title=Lapangan Cendonosari Wonocatur Bgtp Btl.|url=https://web.facebook.com/sejarahjogja/posts/wilayah-timur-kota-yogya-dulu-merupakan-wilayah-hijau-dan-dilalui-kali-gajah-won/3176973669197664/?_rdc=1&_rdr|website=www.facebook.com|access-date=2024-07-27}}</ref>


== Rujukan ==
{{reflist|1}}


{{commons category|Situs Cendanasari}}

[[Kategori:WikiLatih SMA Negeri 2 Yogyakarta II]]

[[Kategori:Cagar budaya di Indonesia]]
{{Sedang ditulis}}
[[Kategori:Cagar budaya di Bantul]]

Revisi terkini sejak 29 Juli 2024 19.21

Foto Situs Cendanasari (1)

Situs Cendanasari adalah situs yang terletak di Wonocatur, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini diduga ada semenjak berdirinya Kraton Yogyakarta yang berdiri pada 1756 Masehi. Dalam tahun jawa, tahun tersebut tercatat pada tahun 1682 saka. Situs makam ini, diduga adalah milik dari Keluarga Patih Danurejo VII yang menjabat di Kraton Yogyakarta pada 1912 hingga 1932 Masehi.[1]

Foto Situs Cendanasari (2)
Foto Situs Cendanasari (3)

Pada bagian depan situs, terdapat sebuah gapura yang menjadi pintu gerbang sebagai pintu masuk berbentuk segi empat dan di kedua sisinya ada hiasan lubang-lubang berbentuk belah ketupat. Di bagian atas gapura terdapat ukiran kala atau raksasa dan juga menggunakan sengkala memet atau gambar yang menunjukkan tahun. Sengkala memet pada gapura ini untuk melambangkan Dwi Naga Rasa Tunggal. Apabila dibaca melambangkan tahun Jawa 1682 Saka. Gambar tersebut juga ada di Kraton Yogya yang menunjukan bahwa situs tersebut memang sezaman dengan Kraton Yogyakarta.

Pada tahun 1780-90 Masehi, awalnya merupakan pesanggrahan yang dibangun Sultan Hamengkubuwono II pada, kemudian pada tahun akhir abad ke-18 dengan seizin Sultan, diubah menjadi tempat makam pepatih dalem Danureja VII yang telah menjabat sebagai patih dari masa Sri Sultan Hamengkubuwono VII hingga VIII, sekaligus menantu dari Sultan Hamengkubuwono VII setelah menikah dengan GKR Hayu. Patih Danureja VII kermudian wafat pada tahun 1933 Masehi. Kemudian dimakamknan di atas bukit bekas pesanggrahan Wonocatur. Kemudian sejak saat itu, makam tersebut dinamai sebagai Makam Cendana Sari.

Dalam salah satu akun media sosial Kraton Yogyakarta dinyatakan adanya Pesanggrahan Wonocatur, dan dikatakan bahwa pesanggrahan Wonocatur ini terdapat sisa bukit buatan dengan struktur dikelilingi oleh tembok, gardu jaga, kolam serta pancuran. Keterangan ini sesuai dengan kondisi sebuah situs makam yang berada tepat di sebelah barat laut dari Gua Sluman, yang kini dikenal sebagai Situs Makam Cendana Sari.[2]

  1. ^ Taufikuieks (2022-07-23). "Teka Teki Makam Tua di Kaki Bukit di Situs Cendonosari". https://terbitkanbukugratis.id/. Diakses tanggal 2024-07-27.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  2. ^ Jogyakarta, Sejarah (2022-01-16). "Lapangan Cendonosari Wonocatur Bgtp Btl". www.facebook.com. Diakses tanggal 2024-07-27.