Abdul Aziz bin Musa bin Nushair: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto #WPWP |
||
(32 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{sedang ditulis}} |
|||
{{infobox officeholder |
{{infobox officeholder |
||
| name = Abdul Aziz bin Musa bin Nushair |
| name = Abdul Aziz bin Musa bin Nushair |
||
Baris 12: | Baris 11: | ||
| battles = *[[Penaklukan Hispania oleh Umayyah|Penaklukan Islam di Al-Andalus]] |
| battles = *[[Penaklukan Hispania oleh Umayyah|Penaklukan Islam di Al-Andalus]] |
||
**Penyelesaian penaklukan Al-Andalus |
**Penyelesaian penaklukan Al-Andalus |
||
| image = عبد العزيز بن موسى بن نصير.jpg |
|||
}} |
}} |
||
'''Abdul Aziz bin Musa bin Nushair''' ({{lang-ar|عبد العزيز بن موسى بن نصير}}) adalah gubernur kedua [[Kekhalifahan Umayyah]] di [[Al-Andalus]], menggantikan ayahnya [[Musa bin Nushair]] yang merupakan gubernur pertama. Abdul Aziz termasuk salah satu pemimpin yang berpartisipasi dalam [[Penaklukan Hispania oleh Umayyah|Penaklukan Islam di Al-Andalus]]. |
'''Abdul Aziz bin Musa bin Nushair''' ({{lang-ar|عبد العزيز بن موسى بن نصير}}) adalah gubernur kedua [[Kekhalifahan Umayyah]] di [[Al-Andalus]], menggantikan ayahnya [[Musa bin Nushair]] yang merupakan gubernur pertama. Abdul Aziz termasuk salah satu pemimpin yang berpartisipasi dalam [[Penaklukan Hispania oleh Umayyah|Penaklukan Islam di Al-Andalus]]. |
||
== Pada masa pemerintahan ayahnya == |
== Pada masa pemerintahan ayahnya == |
||
Selama pemerintahan ayahnya atas Al-Andalus, penduduk [[Sevilla]] memberontak melawan garnisun Muslim dan membunuh mereka. Musa bin Nushair kemudian mengirim Abdul Aziz ke Sevilla, lalu merebutnya kembali, dan dari sana dia membebaskan [[Niebla, Spanyol|Niebla]].{{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=15}} Abdul Aziz juga membebaskan benteng-benteng di wilayah pesisir antara [[Malaga]] dan [[Valencia]].{{sfn|Enan|1997|p=55}} Di antara wilayah yang dibebaskan Abdul Aziz bin Musa selama periode itu adalah Korat [[:ar:تدمير|Tudmir]], yang penduduknya memilih berdamai dan sebuah perjanjian dibuat dengan penguasa Visigoth-nya, [[:en:Theodemir (Visigoth)|Theodemir]], yang dikenal sebagai [[:ar:معاهدة أريولة|Perjanjian Orihuela]]. Perjanjian tersebut memberikan kebebasan kepada penduduk [[Visigoth]] Kristen untuk menjalankan agama mereka selama mereka menepati perjanjian dengan kaum muslimin dan membayar [[jizyah]].{{sfn|Al-Udzri|-|pp=4-5}} |
|||
== Sebagai gubernur Al-Andalus == |
== Sebagai gubernur Al-Andalus == |
||
Pada tahun 95 [[Kalender Hijriyah|H]] (714 [[Masehi|M]]), Khalifah [[Al-Walid bin Abdul Malik]] memanggil Musa bin Nushair dan [[Thariq bin Ziyad]] ke [[Damaskus]]. Musa mengangkat putranya Abdul Aziz sebagai gubernur penggantinya di [[Al-Andalus]], dan Abdul Aziz menjadikan Sevilla sebagai ibu kotanya.{{sfn|Penulis tidak dikenal|1989|p=27}} Abdul Aziz menyelesaikan penaklukan wilayah yang tersisa di Al-Andalus,{{sfn|Ibnu al-Quthiyyah|1989|p=36}} dan mengendalikan urusannya secara administratif, serta membuat benteng untuk mempertahankan perbatasan.{{sfn|Al-Maqqari|1988|p=281}} |
|||
Abdul Aziz menikah dengan seorang wanita Kristen dari bangsawan Visigoth. [[Ibnu Abdul Hakam]] dan [[Al-Waqidi]] menganggap bahwa dia adalah putri [[Roderikus|Raja Roderikus]].{{sfn|Ibnu Abdul Hakam|1999|p=285}}{{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=24}} Sementara penulis [[Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus]] dan [[Ibnu Idzari]] menganggap bahwa dia adalah istri Roderikus, dan [[kunyah|julukan]]<nowiki/>nya adalah Ummu Ashim.{{sfn|Penulis tidak dikenal|1989|p=27}}{{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=24}} Sejarawan menyebutkan bahwa istrinya memaksanya untuk melawan kaum muslimin yang membuat mereka marah. Ada juga desas-desus bahwa dia masuk Kristen, sehingga sekelompok orang, seperti [[Ziyad bin an-Nabighah at-Tamimi]], [[Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri]], dan Ziyad bin Udzrah al-Balawi, setuju untuk membunuhnya.{{sfn|Penulis tidak dikenal|1989|p=28}} Ziyad at-Tamimi berhasil membunuhnya.{{sfn|Ibnu Abdul Hakam|1999|p=286}} Pendapat lain mengatakan Ziyad al-Balawi{{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=24}} sementara [[Ibnu Khaldun]] dan Ibnu Hazm mengatakan bahwa yang membunuh Abdul Aziz adalah Habib bin Abi Ubaidah.<ref>Ibnu Khaldun, ''Histoire des Berbères et des dynasties musulmanes de l'Afrique'', 1852 trans., Algiers. hlm 355.</ref><ref name="Jamharah">{{Cite web |url=https://lib.eshia.ir/40506/1/178/%D9%88%D8%B1%D8%AF%D9%91%D8%A7%D8%AF |title=Jamharah Ansab Al-Arab - jilid 1|author=Ibnu Hazm|author-link=Ibnu Hazm|page=178|language=ar|website=lib.eshia.ir |access-date=2023-06-16 |archive-date=2020-01-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200119232614/http://lib.eshia.ir/40506/1/178/%D9%88%D8%B1%D8%AF%D9%91%D8%A7%D8%AF |dead-url=no }}</ref> Ia dibunuh ketika sedang [[salat]] di [[masjid]],{{sfn|Ibnu Abdul Hakam|1999|p=286}} yang disebut Masjid Rabina di Sevilla.{{sfn|Ibnu al-Quthiyyah|1989|p=37}} Ibnu Idzari berkata bahwa mereka tidak membunuhnya kecuali atas perintah Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik setelah Musa bin Nushair menderita karena dihukum.{{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=24}} |
|||
Kepalanya kemudian dibawa kepada Khalifah [[Sulaiman bin Abdul Malik]], dan dia menunjukkannya kepada Musa bin Nushair sambil berkata: Apakah kamu mengenalnya? Dia berkata: Ya, aku mengenalnya sebagai orang yang suka berpuasa dan mendirikan salat, jadi semoga Allah mengutuknya jika yang membunuh lebih baik darinya.{{sfn|Ibnu Abdul Hakam|1999|p=286}}" Abdul Aziz meninggal pada bulan Rajab 97 H (716 M){{sfn|Ibnu Idzari|1980|p=24}}{{sfn|Ibnu Abdul Hakam|1999|p=287}} dan dikatakan pada tahun 98 H (717 M).{{sfn|Penulis tidak dikenal|1989|p=28}} Jabatannya sebagai gubernur Al-Andalus digantikan oleh sepupunya [[Ayyub bin Habib al-Lakhmi]]. |
|||
[[Khairuddin Az-Zarkali|Az-Zarkali]] mengatakan tentang Abdul Aziz dalam karyanya [[:ar:الأعلام (الزركلي)|Al-A'lam]] bahwa: "Ia adalah seorang yang memiliki sifat pemberani dan tegas, berbudi luhur dalam moral dan hidupnya.<ref name="الزركلي1">{{ar}} [http://shiaonlinelibrary.com/الكتب/3399_الأعلام-خير-الدين-الزركلي-ج-4/الصفحة_27 Al-A'lam Az-Zarkali - Abdul Aziz bin Musa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181002093108/http://shiaonlinelibrary.com:80/الكتب/3399_الأعلام-خير-الدين-الزركلي-ج-4/الصفحة_27 |date=2 Oktober 2018}}</ref> [[Ahmed Mohammed al-Maqqari|Al-Maqqari]] menggambarkannya sebagai orang yang baik hati dan berbudi luhur.{{sfn|Al-Maqqari|1988|p=234}} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 23: | Baris 31: | ||
== Sumber == |
== Sumber == |
||
* {{cite book|title=Futuh Mishr wa al-Maghrib, jilid 1|first=Abu al-Qasim Abdurrahman bin Abdullah|last=Ibnu Abdul Hakam|publisher=Al-Hi'ah Al-Amah liqashur Ats-Tsiqafah, Mesir|date=1999|author-link=Ibnu Abdul Hakam|ref=harv}} |
|||
* {{cite book|title=Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus|first=Tahqiq: Ibrahim Al-Ibyari|last=Penulis tidak dikenal|publisher=Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut|year=1989|isbn=977-1876-09-0|author-link=|language=ar|ref=harv}} |
|||
*{{cite book|title=Tarikh Iftitah Al-Andalus|first=Abu Bakar Muhammad bin Umar|last=Ibnu al-Quthiyyah|author-link=Ibnu al-Quthiyyah|publisher=Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut|date=1989|id=ISBN 977-1876-09-0|language=ar|ref=harv}} |
|||
* {{Cite book|title=Al-Bayan al-Maghrib fi Ikhtashar Akhbar Muluk al-Andalus wal Maghrib|first=Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad|last=Ibnu Idzari|publisher=Dar ats-Tsiqafah, Beirut|date=1980|isbn=|author-link=Ibnu Idzari|language=ar|ref=harv}} |
|||
* {{cite book|title=Nushus an Al-Andalus min Kitab Tarshi' Al-Akhbar wa Tanwi' Al-Atsar, wa Al-Bustan fi Ghara'ib Al-Buldan wa Al-Masalik ila Jami' Al-Mamalik|first=Ahmad bin Umar bin Anas|last=Al-Udzri|author-link=Al-Udzri|publisher=Manshurat Ma'had Al Dirasat Al Islamiyyah fi Madrid|date=-|ref=harv}} |
|||
* {{Cite book|title=Nafh ath-Thib min Ghishn al-Andalus ar-Rathib - jilid 1|last=Al-Maqqari|first=Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Ahmad|publisher=Dar Shadir, Beirut|date=1988|isbn=|author-link=Ahmed Mohammed al-Maqqari|language=ar|ref=harv}} |
|||
*{{cite book|title=Daulah al-Islam fi al-Andalus, jilid 1|first=Muhammad Abdullah|last=Enan|publisher=Maktabah Al Khanji, Kairo|date=1997|id=ISBN 977-505-082-4|language=ar|ref=harv}} |
|||
[[Kategori:Kematian 716]] |
|||
[[Kategori:Jenderal Arab]] |
|||
[[Kategori:Wali Al-Andalus]] |
Revisi terkini sejak 2 Agustus 2024 06.48
Abdul Aziz bin Musa bin Nushair | |
---|---|
Wali Al-Andalus | |
Masa jabatan 714–716 | |
Pendahulu Musa bin Nushair | |
Informasi pribadi | |
Meninggal | 716 Sevilla |
Orang tua | Musa bin Nushair |
Karier militer | |
Pertempuran/perang |
|
Sunting kotak info • L • B |
Abdul Aziz bin Musa bin Nushair (bahasa Arab: عبد العزيز بن موسى بن نصير) adalah gubernur kedua Kekhalifahan Umayyah di Al-Andalus, menggantikan ayahnya Musa bin Nushair yang merupakan gubernur pertama. Abdul Aziz termasuk salah satu pemimpin yang berpartisipasi dalam Penaklukan Islam di Al-Andalus.
Pada masa pemerintahan ayahnya
[sunting | sunting sumber]Selama pemerintahan ayahnya atas Al-Andalus, penduduk Sevilla memberontak melawan garnisun Muslim dan membunuh mereka. Musa bin Nushair kemudian mengirim Abdul Aziz ke Sevilla, lalu merebutnya kembali, dan dari sana dia membebaskan Niebla.[1] Abdul Aziz juga membebaskan benteng-benteng di wilayah pesisir antara Malaga dan Valencia.[2] Di antara wilayah yang dibebaskan Abdul Aziz bin Musa selama periode itu adalah Korat Tudmir, yang penduduknya memilih berdamai dan sebuah perjanjian dibuat dengan penguasa Visigoth-nya, Theodemir, yang dikenal sebagai Perjanjian Orihuela. Perjanjian tersebut memberikan kebebasan kepada penduduk Visigoth Kristen untuk menjalankan agama mereka selama mereka menepati perjanjian dengan kaum muslimin dan membayar jizyah.[3]
Sebagai gubernur Al-Andalus
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 95 H (714 M), Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik memanggil Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad ke Damaskus. Musa mengangkat putranya Abdul Aziz sebagai gubernur penggantinya di Al-Andalus, dan Abdul Aziz menjadikan Sevilla sebagai ibu kotanya.[4] Abdul Aziz menyelesaikan penaklukan wilayah yang tersisa di Al-Andalus,[5] dan mengendalikan urusannya secara administratif, serta membuat benteng untuk mempertahankan perbatasan.[6]
Abdul Aziz menikah dengan seorang wanita Kristen dari bangsawan Visigoth. Ibnu Abdul Hakam dan Al-Waqidi menganggap bahwa dia adalah putri Raja Roderikus.[7][8] Sementara penulis Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus dan Ibnu Idzari menganggap bahwa dia adalah istri Roderikus, dan julukannya adalah Ummu Ashim.[4][8] Sejarawan menyebutkan bahwa istrinya memaksanya untuk melawan kaum muslimin yang membuat mereka marah. Ada juga desas-desus bahwa dia masuk Kristen, sehingga sekelompok orang, seperti Ziyad bin an-Nabighah at-Tamimi, Habib bin Abi Ubaidah al-Fihri, dan Ziyad bin Udzrah al-Balawi, setuju untuk membunuhnya.[9] Ziyad at-Tamimi berhasil membunuhnya.[10] Pendapat lain mengatakan Ziyad al-Balawi[8] sementara Ibnu Khaldun dan Ibnu Hazm mengatakan bahwa yang membunuh Abdul Aziz adalah Habib bin Abi Ubaidah.[11][12] Ia dibunuh ketika sedang salat di masjid,[10] yang disebut Masjid Rabina di Sevilla.[13] Ibnu Idzari berkata bahwa mereka tidak membunuhnya kecuali atas perintah Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik setelah Musa bin Nushair menderita karena dihukum.[8]
Kepalanya kemudian dibawa kepada Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, dan dia menunjukkannya kepada Musa bin Nushair sambil berkata: Apakah kamu mengenalnya? Dia berkata: Ya, aku mengenalnya sebagai orang yang suka berpuasa dan mendirikan salat, jadi semoga Allah mengutuknya jika yang membunuh lebih baik darinya.[10]" Abdul Aziz meninggal pada bulan Rajab 97 H (716 M)[8][14] dan dikatakan pada tahun 98 H (717 M).[9] Jabatannya sebagai gubernur Al-Andalus digantikan oleh sepupunya Ayyub bin Habib al-Lakhmi.
Az-Zarkali mengatakan tentang Abdul Aziz dalam karyanya Al-A'lam bahwa: "Ia adalah seorang yang memiliki sifat pemberani dan tegas, berbudi luhur dalam moral dan hidupnya.[15] Al-Maqqari menggambarkannya sebagai orang yang baik hati dan berbudi luhur.[16]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Ibnu Idzari 1980, hlm. 15.
- ^ Enan 1997, hlm. 55.
- ^ Al-Udzri & -, hlm. 4-5.
- ^ a b Penulis tidak dikenal 1989, hlm. 27.
- ^ Ibnu al-Quthiyyah 1989, hlm. 36.
- ^ Al-Maqqari 1988, hlm. 281.
- ^ Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 285.
- ^ a b c d e Ibnu Idzari 1980, hlm. 24.
- ^ a b Penulis tidak dikenal 1989, hlm. 28.
- ^ a b c Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 286.
- ^ Ibnu Khaldun, Histoire des Berbères et des dynasties musulmanes de l'Afrique, 1852 trans., Algiers. hlm 355.
- ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab - jilid 1". lib.eshia.ir (dalam bahasa Arab). hlm. 178. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-19. Diakses tanggal 2023-06-16.
- ^ Ibnu al-Quthiyyah 1989, hlm. 37.
- ^ Ibnu Abdul Hakam 1999, hlm. 287.
- ^ (Arab) Al-A'lam Az-Zarkali - Abdul Aziz bin Musa Diarsipkan 2 Oktober 2018 di Wayback Machine.
- ^ Al-Maqqari 1988, hlm. 234.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Ibnu Abdul Hakam, Abu al-Qasim Abdurrahman bin Abdullah (1999). Futuh Mishr wa al-Maghrib, jilid 1. Al-Hi'ah Al-Amah liqashur Ats-Tsiqafah, Mesir.
- Penulis tidak dikenal, Tahqiq: Ibrahim Al-Ibyari (1989). Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus (dalam bahasa Arab). Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut. ISBN 977-1876-09-0.
- Ibnu al-Quthiyyah, Abu Bakar Muhammad bin Umar (1989). Tarikh Iftitah Al-Andalus (dalam bahasa Arab). Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut. ISBN 977-1876-09-0.
- Ibnu Idzari, Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad (1980). Al-Bayan al-Maghrib fi Ikhtashar Akhbar Muluk al-Andalus wal Maghrib (dalam bahasa Arab). Dar ats-Tsiqafah, Beirut.
- Al-Udzri, Ahmad bin Umar bin Anas (-). Nushus an Al-Andalus min Kitab Tarshi' Al-Akhbar wa Tanwi' Al-Atsar, wa Al-Bustan fi Ghara'ib Al-Buldan wa Al-Masalik ila Jami' Al-Mamalik. Manshurat Ma'had Al Dirasat Al Islamiyyah fi Madrid.
- Al-Maqqari, Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Ahmad (1988). Nafh ath-Thib min Ghishn al-Andalus ar-Rathib - jilid 1 (dalam bahasa Arab). Dar Shadir, Beirut.
- Enan, Muhammad Abdullah (1997). Daulah al-Islam fi al-Andalus, jilid 1 (dalam bahasa Arab). Maktabah Al Khanji, Kairo. ISBN 977-505-082-4.